Share

66. Foto Yang Sama

“Ibumu memang sudah pergi, tapi jangan pernah berpikir sekali pun, untuk menyudahi pernikahan kita, oke? Ingat, kamu sudah menandatangani perjanjian denganku!” Tama berkata dengan lembut, setelah itu mencium kening Riti.

Meskipun, ia ingin berbuat banyak pada tubuh gadis itu, tapi ia menahannya karena tidak mungkin melakukan kesenangan pada orang yang tengah berduka.

Tama kembali bergulir ke samping Riti, sambil menghela nafas dalam-dalam.

“Istirahatlah! Kamu pasti lelah!” katanya.

“Kamu juga!” kata Riti sambil berbalik membelakangi Tama.

Riti sadar tidak bisa menghindar darinya karena belum hamil. Lagi pula Tama memang suaminya yang sah dan juga menyayanginya.

Kalau soal cinta, perasaan itu masih samar-samar di hatinya, terkadang hilang terkadang juga datang. Terkadang hanya sebatas kekaguman saja, bahkan, sering hadir rasa terpaksa.

Tidak terasa air matanya kembali mengalir tanpa sepengetahuan Tama, membuat bantalnya basah. Ia merasa kehilangan pegangannya.

Riti tidak bis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status