Share

67. Merindukan Sentuhan

“Nona Riti, perempuan di foto itu mirip denganmu!” kata Sima.

Riti menoleh dan tersenyum pada Sima yang berdiri di depannya, sambil menyodorkan camilan. Secangkir teh hangat juga ia hidangkan, di atas meja.

Sima mencoba meningkatkan nafsu makan majikannya, yang menurun akhir-akhir ini. Sepertinya hari-hari berjalan begitu sendu bagi Riti.

Sima mengetahui kabar kepergian Tina dari Tama dan ia diminta untuk menghibur istrinya. Memberi makanan yang membuatnya tetap sehat, meski, hanya makan sedikit saja.

“Ayo! Makan camilan ini, kamu harus tetap sehat! Aku tahu kamu sedang sedih, tapi jangan menyiksa dirimu sendiri!” kata Sima sambil duduk di samping Riti.

“Nona tahu, apa isyarat terbesar dari kehilangan orang yang kita cintai?”

Riti menggelengkan kepalanya.

“Kita harus hidup lebih baik dari sebelumnya ... kalau semua yang sudah pergi bisa bicara, maka mereka akan menceritakan apa yang terjadi setelah kematiannya ... mereka akan berpesan seperti itu, agar kelak kita tidak menyesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status