Share

63. Kamu Harus Bahagia

“Ibu, kenapa kamu pergi secepat itu?” gumam Riti beberapa kali. Matanya sudah bengkak karena terlalu banyak menangis.

Ia terus sesenggukan selama perjalanan mengantarkan jenazah ke kota asalnya. Walaupun, Tama sudah menenangkan berulang kali tapi Riti tetap saja menangis.

Nela juga sama, ia bersedih justru karena melihat Riti yang tampak begitu kehilangan ibunya—sosok penyemangat jiwa. Ia ikut di mobil Tama, dan duduk di samping Jasin yang memegang kemudi. Mereka berada di belakang mobil khusus jenazah, yang terus-menerus membunyikan sirene, demi mempercepat perjalanan.

Saat itu telepon genggam Riti tiba-tiba berdering, saat itu pula ia menghentikan tangis ya untuk menerima panggilan.

Ternyata, Yuna yang menelepon. Sejak semalaman gadis itu tidak juga membalas pesan dari adiknya. Namun, saat ini ia langsung menghubungi padahal, hari sudah hampir sore.

“Apa maksud kamu ibu sekarang masih kritis, apa yang kamu lakukan padanya? Apa kamu tidak mengurus Ibu dengan baik selama ini?” Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status