Share

97. Uwu

Penulis: Blue Rose
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-09 16:45:09

Mira tertidur di sofa ruang keluarga usai mengobrol dengan Dea, untunglah tak lama kemudian Aron pulang.

"Mira!" panggilnya pelan.

Akan tetapi, Mira tidak bangun.

Ia seperti terlihat sangat nyaman dengan tidurnya, padahal tidur di sofa tanpa adanya selimut.

Tak tega melihat itu, Aron pun ke kamar mengambil selimut untuk Mira.

Kemudian ia duduk di samping Mira, entah kenapa ia melakukan itu, jelas bukan terlihat seperti ia yang biasanya.

Hari ini, rasanya terasa lebih berat dari biasanya dan ketika melihat Mira, hatinya terasa tenang.

Apakah ini yang dinamakan istri solehah yang membawa ketenangan?

Ia jadi teringat dengan percakapannya tadi dengan Juna. Juna memutuskan untuk menjadikan bukti yang dibawa olehnya sebagai salah satu opsi, tetapi ia masih akan berhati-hati dengan Mira.

Maka Aron juga tidak bisa memaksa Juna untuk percaya pada Mira, itu keputusannya.

Saat ini pun, ia tidak yakin dengan apa yang ia lakukan. Entah alasan apa yang membuatnya sangat mempercay
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Hamil Anak Om Miliarder   98. Ketika Juna Tak Berdaya

    Aron menoleh ke arah suara, siapa lagi kalau bukan putrinya? "Kamu juga, tuh!" Ia menunjuk leher putrinya dengan dagunya, itu kissmark. Dea langsung membuka ponselnya dan berkaca, ternyata benar ada kissmark. "Hem, biasa... btw, Papi udah begituan kan sama Mira?" Deg! Aron terdiam, jangankan begituan, dipeluk saja Mira kakunya minta ampun. Bisa-bisa ia marah kalau sesekali meminta jatah. Lagipula, tujuan mereka menikah bukan untuk bisa begituan, artinya ia harus bersahabat dengan sabun selamanya. "Dari muka Papi sih belom, ngenes banget." Aron menatap putrinya dengan kesal, ia sudah terbiasa dengan itu tapi pembahasan ini melukai harga dirinya. "Mau aku bantu?" goda Dea. Namun, ia serius menawari ayahnya. Kini tatapan Aron menjadi tatapan penuh harap. "Aku bakal bikin kalian jadi pasangan so sweet tiap hari. Tapi ada harganya...." ••• Tentang masalah berita itu, Aron seperti biasa membereskannya. Akan tetapi Dea masih melihat bahwa Juna tak lagi bisa b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Hamil Anak Om Miliarder   99. Sidang Mira

    "Sayang," panggil Juna. Dea pun berbalik dan meyakinkan suaminya. "Aku sama Papi, oke?" Juna pun akhirnya setuju, ia tak bisa apa-apa kalau Dea sudah sesenang itu. . Dea dan Aron datang ke kampus dan membuat semua orang langsung menatap mereka. Tentu saha, siapa yang tidak tahu Dea dan Aron, donatur terbesar kampus dan anaknya yang merupakan influencer. Apalagi tampilan Dea yang sedang hamil besar, ia memakai dress baby pink dan Aron menggunakan batik coklat tua dan hitam yang kelihatan sekali mahal. "Ini akan jadi berita ngawur Sayang," ujar Aron berbisik. "Ssstttt, Papi ikut aja gak usah bawel." "Padahal kamu yang bawel," balas Aron. "Papiiiii...." Aron pun rekekeh dan membiarkan Dea menggandengnya menuju ke ruangan yang katanya ruang sidang. Namun sebelum mereka sampai, di tikungan koridor fakultas, mereka malah ketemu dengan Rektor dan dihentikan di sana. "Selamat Pagi, Pak Victorius. Apakabar?" sapanya. Pria bertubuh gemuk dengan kacamata bulat itu c

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Hamil Anak Om Miliarder   100. Foto Bersama

    Yuni berusaha mengintip tapi Mira menyembunyilannya, ia membacanya sendiri setelah berhasil ngumpet di salah satu pohon. _ ' _ Dear, Istriku. Hadiah ini untukmu, selamat ya sudah berjuang sejauh ini. Kamu hebat banget! Dari, Mr. M alias suamimu _'_ Mira mendelik, "Dari Pak Aron? Kok Mr. M?" gumamnya. Kemudian ia berpikir, tulisannya terlalu romantis untuk seorang Aron yang kaku. "Oh pasti Dea yang mesen," ujarnya langsung paham. Ia segera mengantongi surat ucapan itu dan keluar dari persembunyiannya. Yuni kesal karena kepo yang memuncak, tapi akhirnya melupakannya dan memilih untuk foto-foto bersama teman-temannya. Saat Mira akan pulang dengan jemputan mobil seperti biasa, ia terkejut ketika sang sopir mengirim pesan kalau ia akan pulang bersama Aron dan Dea. Tak lama kemudian, di seberang jalan tempat ia berdiri terlihat mobil sport milik suaminya dan masuklah pesan dari Dea, kalau mereka sedang menunggu di sana. Mira terkejut, tetapi ia langsung menatap se

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   101. Lahiran

    Dea langsung dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan persalinan, Aron dan Mira juga ikut ke rumah sakit mendampingi. Juna ikut masuk ke dalam untuk menjaga Dea, lalu Mira dan Aron duduk di kursi tunggu yang ada di luar. "Sepertinya, ini udah selesai ya Pak," gumam Mira. Aron terkejut dengan kata-kata Mira, ia tersenyum menatap ruangan tertutup itu. "Selesai apa maksud kamu?" "Kontrak kita sudah selesai kan? Dua minggu lagi," ujarnya. Aron yang awalnya mengkhawatirkan putrinya, jadi teralihkan. Ia diam tidak menanggapi, entah kenapa ada bagian dari hatinya yang sakit mendengar pernyataan itu. Betapa ia tak pernah membayangkan ini terjadi dementara hatinya sudah tertambat untuknya. . Di dalam sana, Dea sedang berjuang, mempertaruhkan nyawa demi seorang makhluk yang akan memanggilnya Ibu atau Mama. "Sakiiiiit!" teriaknya lemas. Anak mereka belum juga keluar, melihat bagaimana Dea yang sudah lemas, maka dokter menyarankan untuk Caesar. Dea menolak, tetapi Juna sa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Hamil Anak Om Miliarder   1. Ayahku Menikahi Sahabatku

    “Masa kamu masih cari ibu tiri lainnya, Dea? Papi kamu ‘kan udah nikah sama sahabatmu."“Sahabat aku?” tanya Dea memastikan pendengarannya tak salah.Baru membahas tentang kriteria ibu tiri idamannya dengan sang nenek lewat sambungan telepon, ia malah diberitahu jika ayahnya sudah menikah dengan sahabatnya? “Mira. Yang sering main sama kamu pas SMA dulu, loh.”Hah?Jawaban sang nenek membuat kepala Dea terasa ingin meledak.Wanita tua kesayangan Dea itu, memang belum tahu kalau Mira bukan lagi sahabatnya. Tapi, ayahnya tahu benar jika Dea sudah memasukkannya ke list musuh semenjak ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Mira berciuman dengan pacar Dea! Lantas, kenapa ayahnya menikahi wanita itu? Dan sejak kapan…?"Aku tutup dulu ya, Oma.”Menahan amarah, Dea gegas memutuskan sambungan telepon. Ia lalu mencari sosok yang katanya sudah menikah dengan sang ayah di kampus besar itu.Untungnya, tak butuh waktu lama Dea menemukan Mira. Gadis itu tampak berjalan bersama teman-temannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-05
  • Hamil Anak Om Miliarder   2. Semalam dengan Pria Asing

    “Papi?!” teriak Dea, tak percaya apa yang didengarnya, “apa maksudnya, nggak salah?! Pernikahan kalian tanpa sepengetahuanku. Itu jelas salah."Astaga!Mengapa sang ayah bersikap tenang, seolah sudah mempersiapkan jika dipertemukan dengan keadaan seperti in?Dea sangat kecewa dan merasa tak dianggap. Padahal, Aron selalu berkata bahwa Dea adalah dunianya.Mengapa ayahnya bisa berubah karena Mira?"Luar biasa, Papi bisa berubah segitunya cuma karena jalang ini?!" ucap Dea tanpa sadar, tapi masih terdengar oleh Aron.Plak!Sebuah tamparan mendarat di pipi Dea–membuat gadis itu sontak menatap sang ayah penuh kekecewaan.Seumur hidupnya, Dea tak pernah mengalami kekerasan fisik dari sang ayah. Tapi, ia ditampar dan lagi-lagi karena Mira?Ruangan itu bahkan langsung hening sebelum Dea tertawa miris.“Dea, itu…” Mira tampak panik.Namun, Dea sudah tak peduli lagi.Tanpa basa-basi, Dea pergi keluar dan menaiki mobil sportnya, lalu memacunya kencang–mengabaikan teriakan Aron dan Mira di bela

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Hamil Anak Om Miliarder   3. Gak Pake Pengaman

    Sementara itu, begitu tiba di Mansion, Dea tak menemukan ayahnya atau Mira. Ia menghela napas lega, tetapi itu tak bertahan lama.Seseorang turun dari lantai atas dan menatapnya khawatir. "Dea! Kamu ke mana aja?" tanya Mira.Dea menyeringai. Ia yakin mantan sahabatnya itu berpura-pura.Jadi, Dea memilih untuk naik ke lantai dua kamarnya–melewati Mira.Ada gurat kekecewaan di wajah wanita itu, tetapi Dea tidak peduli. Mira saja tidak memikirkan bagaimana perasaannya saat menikahi ayahnya, lantas buat apa Dea memikirkan tentang perasaannya? Lebih baik, ia bersiap ke kampus saja!Hanya saja, Dea tak memungkiri bahwa ada rasa kecewa dalam dirinya saat ini.Biasanya saat ia marah, ayahnya akan menelponnya. Tetapi, lihatlah tidak ada telpon sama sekali darinya? Pesan untuk menanyakan kabarnya–pun tidak ada.Apakah dia sudah dibuang?Atau haruskah dia pergi saja ke apartemen yang dibelikan oleh ayahnya sebagai hadiah ulang tahunnya dulu?Dea dulu berpikir apa gunanya apartemen itu, tapi s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-09
  • Hamil Anak Om Miliarder   4. Hamil?

    Ucapan Juna menghantui Dea.Dan disinilah dia, menatap nanar lima test pack di tangannya yang mulai menunjukkan dua garis merah.Siapa sangka, obat kontrasepsi yang ia minum pagi itu gagal?Kepada siapa dia harus menceritakan masalah ini?Sejak ia minggat, ayahnya tidak mencarinya. Ibu kandungnya? Juga tak mungkin karena ibunya sudah sibuk dengan keluarga barunya, entah ke mana.Teman-teman Dea juga bukan orang yang bisa dipercaya untuk curhat terkait kejadian tadi malam, lalu ia harus apa?"Huwaaaaaa!!!"Tanpa bisa dibendung, Dea menangis dan meraung. Ia sangat kecewa pada diri sendiri. Kenapa bisa seceroboh itu?Saat ia sedang berduka itu, seseorang tiba-tiba membuka pintu apartemennya yang seharusnya hanya bisa dibuka oleh Dea saja."Dea... kamu hamil?"Deg!Gadis itu terkejut mendengar suara bariton yang familiar itu.Ia menatap Juna dengan tatapan putus asa. “Kenapa harus begini, Om?” tanyanya menangis. Juna pun langsung menjatuhkan kotak makanan yang awalnya akan ia berikan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12

Bab terbaru

  • Hamil Anak Om Miliarder   101. Lahiran

    Dea langsung dilarikan ke rumah sakit untuk melakukan persalinan, Aron dan Mira juga ikut ke rumah sakit mendampingi. Juna ikut masuk ke dalam untuk menjaga Dea, lalu Mira dan Aron duduk di kursi tunggu yang ada di luar. "Sepertinya, ini udah selesai ya Pak," gumam Mira. Aron terkejut dengan kata-kata Mira, ia tersenyum menatap ruangan tertutup itu. "Selesai apa maksud kamu?" "Kontrak kita sudah selesai kan? Dua minggu lagi," ujarnya. Aron yang awalnya mengkhawatirkan putrinya, jadi teralihkan. Ia diam tidak menanggapi, entah kenapa ada bagian dari hatinya yang sakit mendengar pernyataan itu. Betapa ia tak pernah membayangkan ini terjadi dementara hatinya sudah tertambat untuknya. . Di dalam sana, Dea sedang berjuang, mempertaruhkan nyawa demi seorang makhluk yang akan memanggilnya Ibu atau Mama. "Sakiiiiit!" teriaknya lemas. Anak mereka belum juga keluar, melihat bagaimana Dea yang sudah lemas, maka dokter menyarankan untuk Caesar. Dea menolak, tetapi Juna sa

  • Hamil Anak Om Miliarder   100. Foto Bersama

    Yuni berusaha mengintip tapi Mira menyembunyilannya, ia membacanya sendiri setelah berhasil ngumpet di salah satu pohon. _ ' _ Dear, Istriku. Hadiah ini untukmu, selamat ya sudah berjuang sejauh ini. Kamu hebat banget! Dari, Mr. M alias suamimu _'_ Mira mendelik, "Dari Pak Aron? Kok Mr. M?" gumamnya. Kemudian ia berpikir, tulisannya terlalu romantis untuk seorang Aron yang kaku. "Oh pasti Dea yang mesen," ujarnya langsung paham. Ia segera mengantongi surat ucapan itu dan keluar dari persembunyiannya. Yuni kesal karena kepo yang memuncak, tapi akhirnya melupakannya dan memilih untuk foto-foto bersama teman-temannya. Saat Mira akan pulang dengan jemputan mobil seperti biasa, ia terkejut ketika sang sopir mengirim pesan kalau ia akan pulang bersama Aron dan Dea. Tak lama kemudian, di seberang jalan tempat ia berdiri terlihat mobil sport milik suaminya dan masuklah pesan dari Dea, kalau mereka sedang menunggu di sana. Mira terkejut, tetapi ia langsung menatap se

  • Hamil Anak Om Miliarder   99. Sidang Mira

    "Sayang," panggil Juna. Dea pun berbalik dan meyakinkan suaminya. "Aku sama Papi, oke?" Juna pun akhirnya setuju, ia tak bisa apa-apa kalau Dea sudah sesenang itu. . Dea dan Aron datang ke kampus dan membuat semua orang langsung menatap mereka. Tentu saha, siapa yang tidak tahu Dea dan Aron, donatur terbesar kampus dan anaknya yang merupakan influencer. Apalagi tampilan Dea yang sedang hamil besar, ia memakai dress baby pink dan Aron menggunakan batik coklat tua dan hitam yang kelihatan sekali mahal. "Ini akan jadi berita ngawur Sayang," ujar Aron berbisik. "Ssstttt, Papi ikut aja gak usah bawel." "Padahal kamu yang bawel," balas Aron. "Papiiiii...." Aron pun rekekeh dan membiarkan Dea menggandengnya menuju ke ruangan yang katanya ruang sidang. Namun sebelum mereka sampai, di tikungan koridor fakultas, mereka malah ketemu dengan Rektor dan dihentikan di sana. "Selamat Pagi, Pak Victorius. Apakabar?" sapanya. Pria bertubuh gemuk dengan kacamata bulat itu c

  • Hamil Anak Om Miliarder   98. Ketika Juna Tak Berdaya

    Aron menoleh ke arah suara, siapa lagi kalau bukan putrinya? "Kamu juga, tuh!" Ia menunjuk leher putrinya dengan dagunya, itu kissmark. Dea langsung membuka ponselnya dan berkaca, ternyata benar ada kissmark. "Hem, biasa... btw, Papi udah begituan kan sama Mira?" Deg! Aron terdiam, jangankan begituan, dipeluk saja Mira kakunya minta ampun. Bisa-bisa ia marah kalau sesekali meminta jatah. Lagipula, tujuan mereka menikah bukan untuk bisa begituan, artinya ia harus bersahabat dengan sabun selamanya. "Dari muka Papi sih belom, ngenes banget." Aron menatap putrinya dengan kesal, ia sudah terbiasa dengan itu tapi pembahasan ini melukai harga dirinya. "Mau aku bantu?" goda Dea. Namun, ia serius menawari ayahnya. Kini tatapan Aron menjadi tatapan penuh harap. "Aku bakal bikin kalian jadi pasangan so sweet tiap hari. Tapi ada harganya...." ••• Tentang masalah berita itu, Aron seperti biasa membereskannya. Akan tetapi Dea masih melihat bahwa Juna tak lagi bisa b

  • Hamil Anak Om Miliarder   97. Uwu

    Mira tertidur di sofa ruang keluarga usai mengobrol dengan Dea, untunglah tak lama kemudian Aron pulang. "Mira!" panggilnya pelan. Akan tetapi, Mira tidak bangun. Ia seperti terlihat sangat nyaman dengan tidurnya, padahal tidur di sofa tanpa adanya selimut. Tak tega melihat itu, Aron pun ke kamar mengambil selimut untuk Mira. Kemudian ia duduk di samping Mira, entah kenapa ia melakukan itu, jelas bukan terlihat seperti ia yang biasanya. Hari ini, rasanya terasa lebih berat dari biasanya dan ketika melihat Mira, hatinya terasa tenang. Apakah ini yang dinamakan istri solehah yang membawa ketenangan? Ia jadi teringat dengan percakapannya tadi dengan Juna. Juna memutuskan untuk menjadikan bukti yang dibawa olehnya sebagai salah satu opsi, tetapi ia masih akan berhati-hati dengan Mira. Maka Aron juga tidak bisa memaksa Juna untuk percaya pada Mira, itu keputusannya. Saat ini pun, ia tidak yakin dengan apa yang ia lakukan. Entah alasan apa yang membuatnya sangat mempercay

  • Hamil Anak Om Miliarder   96. Kambing Hitam

    Siang yang cerah itu nyatanya terasa mendung bagi Dea, ia sangat emosi dengan apa yang ia lihat di berita. Di berita itu tertuls, tentang fakta kalau Dea diteror telah bocor ke publik dan diduga pelakunya adalah Mira. "Lo gila sih kalo masih biarin dia ada di rumah lo, lo melihara musuh!" ujar Rani. Jadi Dea menemui Rani untuk informasi itu, kini namanya tengah trending, sementara selama 3 bulan ini ia jarang membuka media sosial, lebih banyak main game atau melakukan kelas kehamilan yang membuat kegiatannya berkutat hanya pada kehamilan dan Skripsinya. Ia sangat kecewa, tapi apa ia harus menanyakan itu pada Mira. "Gue pulang sekarang!" "Tunggu, De!" Dea menghentikan langkahnya, "Gue cuma mau peringatin lo sekali lagi karena gue pure perduli ama lo. Gue harap, lo jangan masuk ke lubang yang sama lagi. Percaya sama orang yang salah." Setelah itu, Dea benar-benar pergi dari sana dengan pikiran yang penuh dengan kecemasan. Saat ia sampai di rumah, ia melihat Mira seda

  • Hamil Anak Om Miliarder   95. Tuduhan Palsu

    "Em... ya gaklah. Aku cuma tiba-tiba kepikiran, kamu tau kan latar belakangku?" Dea mengangguk saja. "Wajar, tapi jangan dipelihara.""Iya.""Btw, Papi bener-bener cinta sama lu. Sayang banget, cuma... dia emang orangnya gitu gak bisa menunjukkan kecintaannya."Mira agak ragu, ia hanya tersenyum tipis. Ia tak punya waktu untuk membicarakan hal yang bernama cinta.Pikirannya terlalu sibuk untuk memikirkan keluarga, pekerjaannya, dan juga misi utamanya di sana."Dia bahkan minta gue buat nemenin lo ke toko perhiasan, karena kemarin dia gak beliin buat lo."Mira terkejut, "Masa sih?" "Kok lu keliatan pesimis gitu? Beneran! Makanya aku baru kepikiran, kenapa gak beli custom aja?"Mira tak mengerti, "Gimana maksudnya?""Papi biasanya ngebiarin Mami beliin perhiasan yang cuma dibuat 1 kali aja, itu khusus.""Pasti mahal.""Lagi dan lagi, omongan lu gak jauh-jauh dari mahal. Lagian ya... wajar kali seorang Nyonya Victorius punya barang limited edition. Bahkan kalo gak punya, aneh banget

  • Hamil Anak Om Miliarder   94. Ngeles

    "Dia cuma bilang agar aku hati-hati aja kalo pergi sama kamu, gitu." Dea terkejut, "Dia segitunya..." "Memang ada apa sih?" tanya Mira balik. "Gue semalem ijin mau pergi sama lu, atas permintaan Papi. Eh malah dia bilang gitu ke elu?" Mira mengangguk ragu, ia harus bilang apa. Ia hanya asal mencari alasan tadi. Setelah itu mereka melanjutkan percakapan lain, karena tidak enak dengan suasananya. "Gue nggak tahu kenapa semuanya jadi rumit kayak gini, tapi karena emang udah terlanjur kayak gini, nggak ada hal lain yang perlu gue takutin kan?" Mira mengangguk ragu lagi, ia tak paham arah pembicaraan Dea ke mana. "Setidaknya ada lu, Papi, dan Juna, menurut gue udah cukup sih, nanti ditambah anak kami." Mira mengalihkan pandangannya dengan senyum tipis menatap kolam. Tatapannya sendu seolah tak berujung. Dea jadi tak enak, apa kata-katanya membebaninya? "Pokoknya, gue seneng akhirnya Papi bisa buka hati buat orang lain. Gue juga udah relain kok kalo Nyokap Tiri gue buk

  • Hamil Anak Om Miliarder   93. Peringatan ke-2

    "Gue udah bilang, gue gak akan dateng ke acara begituan. Kapok banget sekali dateng isinya Uler Keket semua." "Njir, lemes banget mulut lo!" Aron tak menjawab dan cuek ganti baju. "Jadi lo gak mau dateng nih? Ada Primadona nih, gak kangen apa Lovebird lu sama cewek cantik?" "Bangsat lo, ngomong asal keluar. Udahlah matiin, gue tegasin sekali lagi, gue gak akan dateng ke acara begituan." Dan telpon pun dimatikan oleh Aron, sementara itu Mira beranjak dari duduknya dan memilih untuk keluar kamar. Melihat itu, Aron kaget karena lupa kalau ada Mira di kamar dan ia mengeraskan suara telpon itu. "Sial!" ••• Keesokan harinya, saat Aron akan pergi, Dea mendekatinya dan berbisik padanya."Tadi malam, aku izin sama Juna tapi dia bilang aku nggak boleh pergi sama Mira.""Kenapa?" tanya Aron.Ia ttap bertanya meskipun ia bisa menebak apa alasan dari Juna yang melarang Dea pergi bersama Mira."Aku nggak tahu kenapa, cuman dia kayak agak sensitif gitu selama seminggu ini. Terus pa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status