Share

BAB 39 - 69

Author: Dita Sintiya
last update Last Updated: 2024-03-10 23:13:36

Diego sudah menunggu di depan pintu hotel tempat dimana Marco tinggal. Dirinya harus segera meluruskan masalah tanda kecupan di leher Bella itu.

"Gawat, harusnya Aku bisa mengendalikan diri saat melihat Bella sampai Aku mendapatkan saham itu!" Ucapnya dalam batin dengan hati gelisah.

Marco membukakan pintu dengan wajah datar, gurat kekecewaan terlihat disana.

"Marco.. bisakah kita bicara?"

"Masuklah," Marco segera melebarkan pintu agar Diego bisa masuk ke dalam.

"Marco, Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu jika wanita yang kau cintai itu Isabella, sekretarismu. Andai mau memberitahu ku sejak awal pasti hal ini tidak akan terjadi, siapapun yang melihat Bella pasti akan tergoda!"

Marco terlihat tidak senang saat Diego menyebut kata 'tergoda' hatinya panas dan cemburu. Marco mendekati Diego dan menarik kerah kemeja Diego.

"Jangan pernah kamu melihat wanitaku dengan tatapan nafsu, Diego!" Pekik Marco.

"Iya.. iya.. Aku minta maaf. Hal itu tidak akan terulang lagi." Diego mengangka
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mimih Minih
kasian bela aduh kembar suami pun mau dia ni kasihannya ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 40 - Menyesal?

    "Honey, bangunlah..." Ucap Marco sembari mengecup Bella berulang kali. Waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi, kedua mata Bella masih terasa berat terlebih tubuhnya yang merasakan begitu letih karena semalaman melayani hasrat kekasihnya itu."Hmm.. kenapa Mas? Mau nambah lagi?" Jawab Bella walau dengan mata tertutup.Marco mendekatkan wajahnya ke telinga Bella dan membisikkan sesuatu pada Bella. "Mas pasti akan meminta jatahku lagi, tapi untuk sekarang Mas harus segera pergi." Bella seketika membulatkan kedua matanya mendengar Marco akan pamit pergi."Kenapa Mas terburu-buru?" "Hari ini sidang perceraianku dengan Laura, sayang." Marco menjelaskan sembari mengelus anak rambut Bella. Bella menarik nafas lega, bahwa kekasihnya itu akan segera menceraikan istrinya lalu akan sepenuhnya menjadi miliknya. "Tidak salah bukan , jika Aku mengharapkan mereka segera bercerai Karena sejak awal juga Mas Marco yang menginginkan diriku." Batin Bella."Baiklah Mas, pergilah dan seleseikan urusan

    Last Updated : 2024-03-11
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 41 - Keluarga Atmajaya

    "Benarkah dia cucuku?" Pekik Nenek Rose dengan mata berbinar saat detektif suruhannya memberikan informasi akurat tentang Isabella."Pantas saja dirinya begitu mirip dengan Michael, tenyata firasatku tidak salah, dia anaknya Michael."Nenek Rose langsung terbayang sosok Bella yang begitu mirip dengan putranya sendiri Michael, Michael putra tunggalnya yang telah lama pergi dari rumah, mungkin Michael mengubah identitasnya sehingga dirinya tidak bisa di menemukan keberadaan putrinya itu. Walau kenyataan pahit harus Nenek Rose terima bahwa Michael telah meninggal dunia, bahkan dirinya sebagai ibu tidak tahu kematian anak semata wayangnya itu.Hal terpenting saat ini adalah Nenek Rose sudah tahu dimana cucu tertuanya tinggal, cucu yang selama ini dia cari namun tidak berhasil di temukan. Sampai akhirnya Bella datang ke pesta pernikahan Alexa. Bentuk wajah, mata dan hidung serta air wajahnya begitu mirip dengan Michael. Dari situlah Nenek Rose akhirnya memiliki petunjuk untuk menemukan a

    Last Updated : 2024-03-11
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 42 - Anak dari Michael Atmajaya

    Hari ini pekerjaan di kantor tidak terlalu banyak karena Marco tidak datang ke kantor, karena harus menghadiri sidang perceraiannya.Bella sedang sibuk memperhatikan laptopnya. Melihat-lihat sebuah toko penjual baju pengantin secara online. Gaun pengantin yang di dominasi bewarna pink muda itu sukses membuat Bella terpesona.Gaun itu berwarna pink muda dengan dada terbuka dengan kaitan berhias bunga di bahunya sebelah kiri. Membuat Bella tidak henti-hentinya memandangi gaun tersebut."Akankah Aku bisa mengenakan gaun ini?" Gumam Bella lirih dengan senyum mengembang.Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, Bella segera bergegas untuk pulang. Kali ini Marco tidak menjemputnya jadi Bella harus berjalan beberapa meter ke arah halte busway yang ada di ujung jalan.Bella berjalan sendirian, saat tiba-tiba berjalan di area yang sepi, sebuah mobil berhenti di belakang Bella dan sejurus kemudian membekap Bella dan memasukkannya ke dalam mobil.Dengan berusaha keras Bella bermaksud berteriak

    Last Updated : 2024-03-11
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 43 - Kisah orang tua Bella

    Nenek dan Bella kini sudah selesei makan malam dan pindah ke kamar Nenek rose.Nenek Rose memberikan sebuah album foto dimana Ayah Bella dulu sewaktu kecil hingga dewasa. Bella menatapnya dengan rasa bahagia. Bisa melihat masa kecil Ayahnya.Ada satu foto Ayahnya saat masih remaja, berfoto bersama seorang anak perempuan yang usianya tidak terlalu jauh dengan Ayahnya."Anak kecil yang foto bersama Ayah ini siapa nek? Sepertinya mereka berteman dekat." Tanya Bella sembari menunjuk foto Ayahnya tengah bergandengan tangan dengan seorang anak perempuan , tersenyum riang sangat bahagia.Nenek Rose menatap Bella lekat-lekat, dan mulai menarik nafas agar menjaga dirinya menjadi tenang."Nenek akan menceritakan semuanya Nak, 23 tahun yang lalu...." Nenek Rose mulai menceritakan masa lalu Putranya.*23 tahun yang lalu*Seorang anak laki-laki dari keluarga konglomerat bernama Michael Atmajaya yang berusia empat belas tahun sedang mendapat tambahan les bahasa asing, Michael adalah satu-satunya pu

    Last Updated : 2024-03-11
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 44 - Cucu Konglomerat

    Air mata Bella meluncur begitu saja saat mendengar cerita tenang ibu dan Ayahnya . Tidak menyangka bahwa ibu dan Ayahnya berada di dalam situasi yang begitu rumit dan menyakitkan.Terlebih ibu Helena yang menjadi wanita tegar itu, entah bagaimana sakit hati dirinya, Suaminya yang tidak lain adalah Ayahnya Bella telah dengan tega meninggalkan Helena begitu saja untuk bersama istrinya yang lain saat tengah hamil muda."Pantas saja jika sikap ibu Helena seperti itu kepadaku, Karna Ayah dan ibuku sudah begitu menyakitinya." Batin Bella."Jadi begitulah ceritanya Nak. Beruntung Helena begitu kuat jika tidak mungkin sudah menjadi gila." "Lalu kenapa nenek membawaku kemari? Bukankah Aku hanya akan mengorek luka Tante Helena yang telah lama berusaha dia obati?" "Kamu pewaris keluarga Atmajaya, Bella. Alexa tidak mampu untuk menjadi seorang pewaris, dia masih terlalu kekanak-kanakan dan manja. Perusahaan bisa hancur jika di tangan Alexa." "Tapi Nek, Tante Helena pasti akan merasa tidak adi

    Last Updated : 2024-03-12
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 45 - Obat Kuat (+21)

    "Sedang apa kau disini, Laura?" Pekik Diego dengan sedikit marah.Laura yang mengenakan lingerie sexy yang hampir menampakkan seluruh bagian tubuhnya dari balik pakaian terawang itu mulai mendekati Diego. Laura sangat menggoda dengan pakaian seperti itu. Sebagai seorang laki-laki normal, Diego sangat menyenangi sikap nakal dan menggoda Laura malam ini, tubuhnya begitu sexy dan menggoda. Namun Diego harus bisa menahan diri karena demi saham perusahaan dan demi membalas dendamnya pada sang kakek, dirinya harus bisa lepas dari jerat menggairahkan Laura."Kita masih suami istri, Marco. Bukankah Aku masih wajib untuk meminta nafkah batin darimu?" Ucap Laura dengan nada suara yang di buat mendesah dan mengeluarkan lidahnya menggoda.Laura memang belum tahu jika yang ada di hadapannya itu bukanlah Marco melainkan Diego, saudara kembar Marco. Tiba-tiba Diego merasakan ada yang aneh terjadi dalam tubuhnya. Keringat dingin keluar dari keningnya, badannya terasa panas, Diego merasakan gerah ta

    Last Updated : 2024-03-12
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 46 - Hamil?

    Dua Minggu sudah setelah pertemuan Bella dengan Nenek Rose, setelah mengetahui Bella adalah cucunya itu membuat Nenek Rose jadi sering berkunjung ke kosan ataupun kantor Bella di saat Bella tengah istirahat.Sore itu nenek Rose mengajak Bella untuk makan malam bersamanya di sebuah restoran. Bella menyetujuinya dan menunggu neneknya di depan kantor untuk di jemput."Kemarilah Nak, duduk di sebelah Nenek."Bella menuruti perintah dari neneknya dan duduk di sebelah nenek Rose."Kita akan makan dimana Nek?" "Di sebuah restoran favorit Ayahmu dulu, nenek ingin mengenangnya dengan datang bersamamu." "Wah.. Bella sungguh tidak sabar." "Mari kita segera kesana. Ayo jalan pak supir."Mobil mewah nenek Rose berjalan membelah jalanan yang penuh sesak karena berbarengan dengan waktu sibuk, yaitu waktu pulang bekerja.Mencium aroma AC mobil dan wewangian yang menyengat membuat kepala Bella terasa begitu pusing lalu Bella merasakan mual."Hoek..." Bella segera menahan diri agar tidak muntah dimo

    Last Updated : 2024-03-13
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 47 - Dikira Miskin

    "Gugurkan kandungan itu, mumpung kandungannya masih kecil masih bisa diatasi!" "Apa!" Marco begitu syok mendengar perintah dari nenek tua itu."Gugurkan kandungan itu! Saya tidak ingin cucu saya menderita lagi karena harus mengandung anak di luar nikah! Apa kamu dengar?" Ucap Nenek Rose dengan nada begitu sengit."Tidak! Itu anak kami, bukti cinta kami. Kenapa Anda dengan mudah menyuruhku untuk menggugurkannya!" Jawab Marco tak kalah sengit.Nenek Rose menatap Marco dengan tajam, seolah begitu membencinya. "Bukankah kamu belum menikahi Bella? Kamu tidak punya hak atas diri Bella, Saya sebagai walinya yang memiliki hak atas cucu saya!""Dengarkan! Walau kami belum menikah tapi kamu melakukan itu dengan dasar cinta, baiknya anda jangan ikut campur dalam hubungan kami! Hak atas anak di dalam kandungan Bella adalah tanggung jawabku. Biarkan kami menyelesaikan masalah ini sendiri!" Marco dengan suara baritonnya terdengar begitu marah. Bukan tanpa alasan, Nenek rose dengan seenaknya ingin

    Last Updated : 2024-03-14

Latest chapter

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 164 - Kecupan kecil

    Pagi itu Claire duduk di dekat Tristan, sambil memegang lengan kanan Tristan lembut. "Pak, Aku harap Bapak bisa segera sadarkan diri." lirih Claire lalu mengecup lembut tangan Tristan. Entah dari kapan Claire memiliki perasaan kepada Tristan, nyatanya perasaan itu kini mulai timbul di hatinya. Ada kekhawatiran melihat kondisi Tristan yang lemah. Lama Claire mengecup tangan Tristan sambil memejamkan mata, sampai Gadis itu tidak sadar jika pemilik tangan itu tengah menatapnya. "Claire." Panggil Tristan dengan suara parau. Sontak Claire membulatkan kedua mata indahnya dan melepas genggaman tangannya. "Pak Tristan! Anda sudah sadar?" Melihat Claire yang terkejut dan pipinya merona merah, Tristan malah terkekeh. "Saya sudah sadar diri semalam, Claire." Claire sontak terkejut, kenapa jika ia sudah sadar kenapa tidak membangunkannya? "Kenapa Bapak tidak membangunkanku?" "Saya tidak tega," Tristan mencoba untuk duduk, Claire lalu membantunya. "Kamu terlihat begitu

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 163 - Sebuah jebakan

    Di depan ruang ICU, Claire duduk dengan gelisah. Sudah 2 jam berlalu, sedangkan Tristan masih dalam penanganan dokter. "Tenanglah Claire, dokter sedang menangani Pak Tristan," Alvin mencoba menenangkan Claire yang gelisah. Gadis itu kembali menitikkan airmata. "Bagaimana Aku bisa tenang, Vin. Pak Tristan seperti ini karena menolongku!" Alvin mendesah, temannya itu memang berhati lembut. Jelas semua itu terjadi karena kecelakaan. Tapi Claire masih saja menyalahkan dirinya begitu. Hal itu lah yang membuat Alvin menaruh hati kepadanya. Sejak duduk di bangku SMA, Alvin sudah menyukai Claire. Alvin yang berasal dari keluarga sederhana bisa beruntung mendapatkan beasiswa untuk sekolah di bangku SMA yang ternama. Tak sedikit kala itu yang memandang Alvin sebelah mata karena status sosialnya. Tapi ada satu gadis yang cantik, ceria dan juga kaya begitu baik dan tak memandang status sosial seseorang. Gadis itu adalah Claire, dia mau berteman dengan Alvin di saat teman lai

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 162 - Kejadian yang mendekatkan

    Bugh... Tubuh Claire terhuyung karena seseorang mendorongnya ke pinggir jalan. Hampir saja Claire tertabrak oleh pengemudi mobil yang ngebut. "Claire!" pekikan teman-teman di sebrang jalan terdengar panik. Perasaan terkejut dan juga takut masih menguasai Claire, sampai dia tidak melihat siapa yang telah menolongnya. Perlahan Claire membalikkan tubuhnya dan melihat Tristan tidak sadarkan, gadis itu lebih terkejut lagi saat melihat darah mengalir di kening Bosnya itu. "Pak Tristan!" pekik Claire kaget. Spontan Claire memegang wajah Tristan dan mencoba untuk membuat pria itu tersadar. Alvin, Rendi dan Eva juga segera berlari ke sebrang jalan untuk menolong Tristan. "Bagaimana keadaanmu, Claire?" Alvin nampak sangat khawatir pada Claire, lalu pandangannya beralih kepada Tristan. "Aku baik-baik saja, Vin." Claire nampak sangat panik. "Karena Pak Tristan menolongku, akhirnya dia yang malah terluka!" Claire terlihat ketakutan, bahkan sampai menangis. Segera Alvin m

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 161 - Dua Pria

    Claire memegangi perutnya, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan. Kram dan nyeri perut sering di rasakannya di saat hari pertama. Berbeda dari bulan kemarin, kali iki rasanya lebih nyeri, tapi Claire tahan karena setelah makan siang nanti akan ada rapat penting dan dia harus datang mendampingi Bosnya. Alvin, Eva dan Rendi datang untuk mengajak Claire makan siang di restoran chiken di dekat kantor. "Hai Claire, pekerjaanmu sudah selesei?" tanya Alvin sembari menepuk pundak Claire. "Sudah ini, oya kalian mau makan siang, bukan?" "Tentu, makannya kami kemari untuk mengajakmu." sahut Eva. "Ayo kita makan di restoran chiken dekat kantor, di sana ada menu spesial." ajak Rendi. "Sepertinya kalian pergi makan tanpaku. Aku sedang tidak enak badan." Tolak Claire lirih sembari meringis menahan nyeri haidnya. "Kamu sedang sakit?" Tanya Eva lagi. Belum sempat Claire menjawab, suara bariton milik Tristan mengagetkan mereka bertempat. "Siapa yang sakit?" Sont

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 160 - Mengenang Masa Muda

    Di atas Sofa dekat kolam renang, dengan Bella berada di dekapan suaminya, Marco. Mereka menikmati malam yang cerah dengan bertabur bintang. Setelah pertempuran panas mereka tadi, dengan tubuh hanya tertutup selimut, Marco dan Bella menikmati keindahan malam. "Jika berada di apartemen ini membuatku senang karena banyak kenangan indah yang kita lalui bersama, Baby." Bella terkekeh, susah 20 tahun lebih, tapi suaminya itu masih memanggilnya Baby. Tentu panggilan itu hanya akan di lakukan jika mereka tengah berdua saja. "Iya Mas, di tempat ini pertama kali kita bersama dan aku pertama kali menjadi Sugar Baby mu." Marco mengecup kening Bella. "Aku beruntung memilikimu, Baby." Pandangan Marco lalu tertuju ke arah kolam renang. "Lihatlah kolam renang itu, di sana kita menghabiskan waktu untuk bercinta." Sejurus kemudian Bella juga memandang kolam renang yang berwarna biru dengan airnya yang hangat. Dulu dia dan Marco bercinta di dalam kolam renang dengan begitu berg

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 159 - Usia Tua, Stamina tetap Muda

    "Mas, kenapa kamu mengajakku kemari?" Protes Bella pada Marco yang membawanya ke Apartemen lotus. "Aku merindukanmu, Sayang." Jawab Marco sembari mengecup lembut bibir Bella."Ish kamu ini Mas." Wajah Bella merona merah. "Kita sedang sibuk loh mengurus pernikahan Axel dan Sandra.""Oleh karena itu, Mas ingin mencuri waktu sibuk kita untuk menghabiskan waktu bersama." Kembali Marco menyesap bibir lembut Bella, walau hampir berusia kepala 5, Bella masih terlihat muda dan cantik.Perlahan Marco bahkan mengecupi leher jenjang Bella. Tawa kecil terdengar dari bibir Bella. "Mas, kamu ini gak sabaran terus."Tidak memperdulikan protes Istrinya, Marco justru membawa Bella ke atas ranjang mewah yang sudah dia siapkan.Tanpa melepaskan pagutannya, Marco mulai menindih tubuh Bella. Perlahan mulai membuka kancing kemeja berwarna skyblue yang di pakai Bella satu per satu. Menikmati Aroma bargamot dan lavender di setiap inci tubuh Bella.Perlahan Marco mulai melepas penutup kedua gunung kembar

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 158 - Calon Kakak Ipar

    Axel memanggil Claire berulang kali tapi tidak menyahut, gadis itu tengah melihat ke arah kolam koi sambil tersenyum. Pikiran Claire melayang ke tempat lain, pertemuan dengan Tristan di pagi hari tadi saat jogging membuatnya berbunga-bunga. Wajah tampan Tristan yang seolah menjadi daya tarik tersendiri untuknya. Entah perasaan apa yang menguasai Claire, gadis itu belum memahami betul yang terjadi kepadanya. Kesal adiknya tidak menyahut terus, Axel mendekati Claire yang masih saja asyik menatap ke arah kolam koi sembari tersenyum itu. "Claire.. Kakak panggil kamu dari tadi, sedang melamunin apa sih!" keluh Axel pada adiknya itu. Claire sontak kembali ke alam nyata dan menatap kakak laki-lakinya itu. "Kakak manggil aku?" "Iya, tapi kamu malah asyik melamun disini." Axel pura-pura sebal. "Kakak mau minta tolong sama kamu." "Iya maaf ka, Claire sedang memikirkan sesuatu tapi sudah lupakan saja, tidak penting kok. Kakak mau minta tolong apa?" Beruntung Axel tidak be

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 157 - Kebetulan tak terduga

    Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Claire belum bisa tidur juga. Pikirannya teringat saat makan malam bersama Tristan. Dari waktu yang mereka habiskan, tampak sisi lain dari Tristan yang Baik dan hangat. Jantung Claire kembali berdetak lebih cepat, apalagi teringat saat Tristan membersihkan nasi yang menempel di bibir Claire. Claire segera menepuki kepalanya perlahan. "Apa yang kamu pikirkan, Claire!" Selimut tebal berwarna ivory itu segera di tariknya untuk menutupi seluruh tubuhnya, agar berhenti membayangkan tentang Tristan.Claire akhirnya tertidur begitu saja tanpa sengaja. Waktu berlalu begitu cepat, pagi segera menampakkan sinar matahari yang hangat dan cerah. Gadis cantik itu menggeliat, lalu terdiam sejenak dan berdecak. "Bahkan di mimpiku pun, Aku memimpikannya!" gerutu Claire merasa kesal pada dirinya sendiri. Claire memimpikan Tristan, pria itu sekarang seolah melekat dalam pikirannya. "Lebih baik Aku mandi lalu pergi berolahraga sa

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 156 - Terpuaskan

    Axel memeluk tubuh indah Anjani yang tanpa memakai sehelai baju dan hanya tertutup selimut. Setelah lelah, Keduanya menghabiskan waktu untuk bercerita. "Mas minta maaf, karna tetap tidak bisa membatalkan pernikahan dengan Sandra." Mendengar itu Anjani hanya terdiam, pandangannya menerawang langit-langit rumahnya. Axel tahu jika Istri tercintanya itu kecewa, tetapi tidak mau mengungkapkan isi hatinya. "Andai kami menikah secara Sah negara mungkin Aku bisa mencegah pernikahan kedua suamiku. Tidak ada wanita yang mau berbagi suami. Posisiku hanya istri siri." batin Anjani. "Sayang... Aku tahu ini berat, tapi aku janji tidak akan pernah berpaling darimu. Ini hanya pernikahan Bisnis," bujuk Axel lalu mengecup pipi mulus Anjani. "Benarkah?" Anjani mengerlingkan matanya. "Tentu, Kamulah wanita satu-satunya di hatiku." Axel hendak mencium bibir ranum Anjani, namun istri sirinya itu malah menjauh. "Bagaimana jika kamu jatuh cinta kepada Wanita itu setelah melakukan mala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status