Beranda / Romansa / HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY / BAB 33- Tentang Diego

Share

BAB 33- Tentang Diego

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-07 12:23:51
Beberapa jam setelah kesepakatan dengan Laura di buat, Marco merasa sangat putus asa, karena tidak mungkin dirinya memutuskan hubungan dengan Bella yang begitu dia cintai.

Marco mengambil botol winenya dan menuangkan sedikit ke gelas mewahnya. Meminumnya tapi seperti terasa sangat susah untuk menelannya karena hatinya merasa begitu kesal kepada Laura.

"Shit... Laura... Aarrgghh.." Marco melemparkan botol wine ke arah tembok hingga botol winenya pecah dan berantakan membasahi lantai.

Marco terduduk di kursi kerjanya dan memegangi jidatnya yang terasa begitu pening.

Di saat frustasinya, Marco teringat seseorang yang akan membantunya keluar dari masalah ini hingga dia benar-benar bercerai dengan Laura.

"Diego.. ya dia bisa membantuku untuk keluar dari masalahku."

"Halo Diego, bisakah kamu kembali ke Indonesia saat ini juga?" Ucap Marco di telpon.

--------------------------

Tentang Diego...

Diego adalah saudara kembar dari Marco, Diego lahir 5 menit setelah Marco. Namun kakek mere
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 34 - Balas Dendam

    "Menjauhlah dariku!" Ucap Diego pada Laura yang tengah berusaha untuk memeluk Diego yang menganggapnya Marco. Diego mendorong Laura cukup keras hingga membuat Laura menjauh sekitar satu meter.Laura sama sekali tidak tahu tentang kembaran Marco, Marco tidak pernah berbicara apapun tenang kembarannya pada Laura, sikap dingin diantara mereka saat masih bersama dulu membuat Marco urung untuk membicarakan berbagai hal dengan Laura, termasuk rahasia pribadinya.Jadi kini Laura mengira bahwa yang sedang di hadapannya adalah Marco Pratama. Padahal yang kini bersamanya adalah Diego Alexander."Kenapa kamu tiba-tiba berubah sikap, Marco? Bukankah tadi kita saling bermesraan dengan situasi yang hangat bersama Raffa di taman?" Laura memprotes sikap Diego."Itu hanya kedok kita di depan Raffa, ingat kita sedang proses perceraian. Berkas sudah dilimpahkan ke pengadilan, kita akan sidang dua Minggu lagi!" Ucap Diego dengan ketus.Laura semakin memangkas jaraknya dan perlahan mendekati Diego lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 35 - Ada yang Aneh?

    Hari ini Aku datang ke kantor dengan wajah sumringah. Aku telah menghabiskan waktu dengan Mas Marco dan melepaskan rindu yang menyiksa hati. Aku memasuki kantor yang sangat tinggi dan besar ini dan berjalan penuh semangat. Senyuman mengembang dari bibirku.Seperti biasa Mas Marco mengantarkan Aku sampai dekat kantor lalu kami akan menuju ke kantor dengan sendiri-sendiri.Namun senyum indah itu perlahan memudar saat Aku melihat sosok Alexa tepat berdiri di hadapanku."Bisa kita bicara sebentar?" Ucap Alexa memerintah."Tidak bisa. Aku harus bekerja sekarang." Tolakku segera.Alexa melihat benda bulat di pergelangan tangannya, dan menunjukkan kepadaku. Waktu saat ini masih jam enam pagi lebih tiga puluh menit. Masih ada waktu sekitar setengah jam untuk kami berbicara."Kamu masih memiliki waktu setengah jam untuk berbicara denganku, Bella." Malas berdebat dengan Alexa akhirnya Aku menuruti permintaannya, kami duduk di ruangan khusus yang di sediakan di dekat resepsionis. Sebuah sofa c

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 36 - POV Diego Alexander

    Sore itu Marco menghubungiku dan lalu memintaku untuk datang ke Indonesia. Suatu hal yang begitu aku inginkan tapi selama ini belum ada kesempatan. Tapi kali ini Marco lah yang memberikan kesempatan itu."Baiklah, Aku akan segera datang ke Indonesia." Ucapku setuju. Bagaimana mungkin Aku tidak menyetujuinya, selama ini Aku ingin menjadi bagian dari keluarga Pratama, keluarga yang telah tega membuangku ketika Aku masih bayi. Bayi yang baru lahir tanpa dosa harus di buang begitu saja hanya karena alasan konyol yang tidak masuk akal, Agar tidak menggangu di pewaris tunggal.Aku segera terbang ke Indonesia, meninggalkan kehidupanku di America. Sebenarnya orangtua angkatku sangat baik dan menyayangiku, tapi hati ini sudah terlanjur tumbuh dendam yang di letakkan oleh orang yang dibilang sebagai kakekku itu."Tunggu Aku, kakek. Kau akan melihat bahwa bayi yang dulu kau buang bisa membalas lebih sakit daripada yang kau lakukan padaku!" Ucapku dalam hati. Setelah belasan jam terbang akhirny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 37 - Tanda kecupan Siapa?

    "Diego, silahkan tanda tangani ini. Begitu Aku telah resmi bercerai dengan Laura, kamulah pemilik 40% saham itu." Aku langsung memberikan surat perjanjian itu kepada Diego, ketika dia baru saja sampai di hotel untuk bertemu denganku."A.. apa ini, Marco?" Terlihat Diego cukup terkejut dengan surprise yang Aku berikan."Seperti yang sudah Aku beritahu, bahwa ini adalah imbalan atas bantuanmu padaku. Sebentar lagi Aku akan segera bebas dari Laura dan bisa bersama dengan Bella." Jelasku padanya, menyebut nama Bella saja membuatku seketika merindukannya."Bella? Siapa dia?" "Oh ya..Aku belum sempat memberitahu padamu, bahwa Bella adalah wanita yang sangat ku cinta sekarang. Kami akan hidup bahagia bersama jika Aku telah bercerai dari istri kami." NaiumnDiego seolah mengerti maksudku dan hanya manggut-manggut saja. "Ayo segera tanda tangani di sini." Ujarku cepat menunjukkan bagian mana yang harus Diego tanda tangani."Kamu serius tentang hal ini? Kamu tidak akan menyesalinya kan Marc

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 38 - Masa Lalu Ferry dan Alexa

    "Mas, kamu kenapa sikapnya diam begitu sama Aku?" Alexa menyusul Ferry suaminya yang baru saja masuk kamar."Aku tidak apa-apa, Lex! Boleh tinggalkan Aku sebentar?" Bukannya menuruti perintah Ferry, Alexa justru terlihat kesal dengan rahang yang mengeras dan wajah yang di tekuk."Alexa, Aku mau mandi, bisakah kamu keluar sebentar!" Ucap Ferry kembali dengan nada sedikit tinggi."Baiklah, tapi setelah ini kita harus bicara!" Jawab Alexa sembari berjalan keluar kamar dan braaakkkk.. pintu kamar di banting begitu kerasnya."Huuhh... Kenapa Alexa jadi begitu overprotektif seperti ini setelah menikah? Bahkan Aku sampai tidak punya waktu untuk diriku sendiri!" Keluh Ferry dalam hati. Lalu segera membersihkan diri di kamar mandi.Air hangat yang menyentuh kepalanya dan juga membasahi tubuhnya seolah menjadi obat yang ampuh untuk menghilangkan penat dan capeknya.Baru saja Ferry selesei mandi, Alexa sudah duduk di sofa kamar menunggunya dengan menyilangkan kaki. Ferry hanya diam tidak bicar

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 39 - 69

    Diego sudah menunggu di depan pintu hotel tempat dimana Marco tinggal. Dirinya harus segera meluruskan masalah tanda kecupan di leher Bella itu."Gawat, harusnya Aku bisa mengendalikan diri saat melihat Bella sampai Aku mendapatkan saham itu!" Ucapnya dalam batin dengan hati gelisah.Marco membukakan pintu dengan wajah datar, gurat kekecewaan terlihat disana."Marco.. bisakah kita bicara?" "Masuklah," Marco segera melebarkan pintu agar Diego bisa masuk ke dalam."Marco, Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu jika wanita yang kau cintai itu Isabella, sekretarismu. Andai mau memberitahu ku sejak awal pasti hal ini tidak akan terjadi, siapapun yang melihat Bella pasti akan tergoda!" Marco terlihat tidak senang saat Diego menyebut kata 'tergoda' hatinya panas dan cemburu. Marco mendekati Diego dan menarik kerah kemeja Diego."Jangan pernah kamu melihat wanitaku dengan tatapan nafsu, Diego!" Pekik Marco."Iya.. iya.. Aku minta maaf. Hal itu tidak akan terulang lagi." Diego mengangka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 40 - Menyesal?

    "Honey, bangunlah..." Ucap Marco sembari mengecup Bella berulang kali. Waktu sudah menunjukkan pukul lima pagi, kedua mata Bella masih terasa berat terlebih tubuhnya yang merasakan begitu letih karena semalaman melayani hasrat kekasihnya itu."Hmm.. kenapa Mas? Mau nambah lagi?" Jawab Bella walau dengan mata tertutup.Marco mendekatkan wajahnya ke telinga Bella dan membisikkan sesuatu pada Bella. "Mas pasti akan meminta jatahku lagi, tapi untuk sekarang Mas harus segera pergi." Bella seketika membulatkan kedua matanya mendengar Marco akan pamit pergi."Kenapa Mas terburu-buru?" "Hari ini sidang perceraianku dengan Laura, sayang." Marco menjelaskan sembari mengelus anak rambut Bella. Bella menarik nafas lega, bahwa kekasihnya itu akan segera menceraikan istrinya lalu akan sepenuhnya menjadi miliknya. "Tidak salah bukan , jika Aku mengharapkan mereka segera bercerai Karena sejak awal juga Mas Marco yang menginginkan diriku." Batin Bella."Baiklah Mas, pergilah dan seleseikan urusan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 41 - Keluarga Atmajaya

    "Benarkah dia cucuku?" Pekik Nenek Rose dengan mata berbinar saat detektif suruhannya memberikan informasi akurat tentang Isabella."Pantas saja dirinya begitu mirip dengan Michael, tenyata firasatku tidak salah, dia anaknya Michael."Nenek Rose langsung terbayang sosok Bella yang begitu mirip dengan putranya sendiri Michael, Michael putra tunggalnya yang telah lama pergi dari rumah, mungkin Michael mengubah identitasnya sehingga dirinya tidak bisa di menemukan keberadaan putrinya itu. Walau kenyataan pahit harus Nenek Rose terima bahwa Michael telah meninggal dunia, bahkan dirinya sebagai ibu tidak tahu kematian anak semata wayangnya itu.Hal terpenting saat ini adalah Nenek Rose sudah tahu dimana cucu tertuanya tinggal, cucu yang selama ini dia cari namun tidak berhasil di temukan. Sampai akhirnya Bella datang ke pesta pernikahan Alexa. Bentuk wajah, mata dan hidung serta air wajahnya begitu mirip dengan Michael. Dari situlah Nenek Rose akhirnya memiliki petunjuk untuk menemukan a

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11

Bab terbaru

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 162 - Kejadian yang mendekatkan

    Bugh... Tubuh Claire terhuyung karena seseorang mendorongnya ke pinggir jalan. Hampir saja Claire tertabrak oleh pengemudi mobil yang ngebut. "Claire!" pekikan teman-teman di sebrang jalan terdengar panik. Perasaan terkejut dan juga takut masih menguasai Claire, sampai dia tidak melihat siapa yang telah menolongnya. Perlahan Claire membalikkan tubuhnya dan melihat Tristan tidak sadarkan, gadis itu lebih terkejut lagi saat melihat darah mengalir di kening Bosnya itu. "Pak Tristan!" pekik Claire kaget. Spontan Claire memegang wajah Tristan dan mencoba untuk membuat pria itu tersadar. Alvin, Rendi dan Eva juga segera berlari ke sebrang jalan untuk menolong Tristan. "Bagaimana keadaanmu, Claire?" Alvin nampak sangat khawatir pada Claire, lalu pandangannya beralih kepada Tristan. "Aku baik-baik saja, Vin." Claire nampak sangat panik. "Karena Pak Tristan menolongku, akhirnya dia yang malah terluka!" Claire terlihat ketakutan, bahkan sampai menangis. Segera Alvin m

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 161 - Dua Pria

    Claire memegangi perutnya, hari ini adalah hari pertama dia datang bulan. Kram dan nyeri perut sering di rasakannya di saat hari pertama. Berbeda dari bulan kemarin, kali iki rasanya lebih nyeri, tapi Claire tahan karena setelah makan siang nanti akan ada rapat penting dan dia harus datang mendampingi Bosnya. Alvin, Eva dan Rendi datang untuk mengajak Claire makan siang di restoran chiken di dekat kantor. "Hai Claire, pekerjaanmu sudah selesei?" tanya Alvin sembari menepuk pundak Claire. "Sudah ini, oya kalian mau makan siang, bukan?" "Tentu, makannya kami kemari untuk mengajakmu." sahut Eva. "Ayo kita makan di restoran chiken dekat kantor, di sana ada menu spesial." ajak Rendi. "Sepertinya kalian pergi makan tanpaku. Aku sedang tidak enak badan." Tolak Claire lirih sembari meringis menahan nyeri haidnya. "Kamu sedang sakit?" Tanya Eva lagi. Belum sempat Claire menjawab, suara bariton milik Tristan mengagetkan mereka bertempat. "Siapa yang sakit?" Sont

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 160 - Mengenang Masa Muda

    Di atas Sofa dekat kolam renang, dengan Bella berada di dekapan suaminya, Marco. Mereka menikmati malam yang cerah dengan bertabur bintang. Setelah pertempuran panas mereka tadi, dengan tubuh hanya tertutup selimut, Marco dan Bella menikmati keindahan malam. "Jika berada di apartemen ini membuatku senang karena banyak kenangan indah yang kita lalui bersama, Baby." Bella terkekeh, susah 20 tahun lebih, tapi suaminya itu masih memanggilnya Baby. Tentu panggilan itu hanya akan di lakukan jika mereka tengah berdua saja. "Iya Mas, di tempat ini pertama kali kita bersama dan aku pertama kali menjadi Sugar Baby mu." Marco mengecup kening Bella. "Aku beruntung memilikimu, Baby." Pandangan Marco lalu tertuju ke arah kolam renang. "Lihatlah kolam renang itu, di sana kita menghabiskan waktu untuk bercinta." Sejurus kemudian Bella juga memandang kolam renang yang berwarna biru dengan airnya yang hangat. Dulu dia dan Marco bercinta di dalam kolam renang dengan begitu berg

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 159 - Usia Tua, Stamina tetap Muda

    "Mas, kenapa kamu mengajakku kemari?" Protes Bella pada Marco yang membawanya ke Apartemen lotus. "Aku merindukanmu, Sayang." Jawab Marco sembari mengecup lembut bibir Bella."Ish kamu ini Mas." Wajah Bella merona merah. "Kita sedang sibuk loh mengurus pernikahan Axel dan Sandra.""Oleh karena itu, Mas ingin mencuri waktu sibuk kita untuk menghabiskan waktu bersama." Kembali Marco menyesap bibir lembut Bella, walau hampir berusia kepala 5, Bella masih terlihat muda dan cantik.Perlahan Marco bahkan mengecupi leher jenjang Bella. Tawa kecil terdengar dari bibir Bella. "Mas, kamu ini gak sabaran terus."Tidak memperdulikan protes Istrinya, Marco justru membawa Bella ke atas ranjang mewah yang sudah dia siapkan.Tanpa melepaskan pagutannya, Marco mulai menindih tubuh Bella. Perlahan mulai membuka kancing kemeja berwarna skyblue yang di pakai Bella satu per satu. Menikmati Aroma bargamot dan lavender di setiap inci tubuh Bella.Perlahan Marco mulai melepas penutup kedua gunung kembar

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 158 - Calon Kakak Ipar

    Axel memanggil Claire berulang kali tapi tidak menyahut, gadis itu tengah melihat ke arah kolam koi sambil tersenyum. Pikiran Claire melayang ke tempat lain, pertemuan dengan Tristan di pagi hari tadi saat jogging membuatnya berbunga-bunga. Wajah tampan Tristan yang seolah menjadi daya tarik tersendiri untuknya. Entah perasaan apa yang menguasai Claire, gadis itu belum memahami betul yang terjadi kepadanya. Kesal adiknya tidak menyahut terus, Axel mendekati Claire yang masih saja asyik menatap ke arah kolam koi sembari tersenyum itu. "Claire.. Kakak panggil kamu dari tadi, sedang melamunin apa sih!" keluh Axel pada adiknya itu. Claire sontak kembali ke alam nyata dan menatap kakak laki-lakinya itu. "Kakak manggil aku?" "Iya, tapi kamu malah asyik melamun disini." Axel pura-pura sebal. "Kakak mau minta tolong sama kamu." "Iya maaf ka, Claire sedang memikirkan sesuatu tapi sudah lupakan saja, tidak penting kok. Kakak mau minta tolong apa?" Beruntung Axel tidak be

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 157 - Kebetulan tak terduga

    Jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Claire belum bisa tidur juga. Pikirannya teringat saat makan malam bersama Tristan. Dari waktu yang mereka habiskan, tampak sisi lain dari Tristan yang Baik dan hangat. Jantung Claire kembali berdetak lebih cepat, apalagi teringat saat Tristan membersihkan nasi yang menempel di bibir Claire. Claire segera menepuki kepalanya perlahan. "Apa yang kamu pikirkan, Claire!" Selimut tebal berwarna ivory itu segera di tariknya untuk menutupi seluruh tubuhnya, agar berhenti membayangkan tentang Tristan.Claire akhirnya tertidur begitu saja tanpa sengaja. Waktu berlalu begitu cepat, pagi segera menampakkan sinar matahari yang hangat dan cerah. Gadis cantik itu menggeliat, lalu terdiam sejenak dan berdecak. "Bahkan di mimpiku pun, Aku memimpikannya!" gerutu Claire merasa kesal pada dirinya sendiri. Claire memimpikan Tristan, pria itu sekarang seolah melekat dalam pikirannya. "Lebih baik Aku mandi lalu pergi berolahraga sa

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 156 - Terpuaskan

    Axel memeluk tubuh indah Anjani yang tanpa memakai sehelai baju dan hanya tertutup selimut. Setelah lelah, Keduanya menghabiskan waktu untuk bercerita. "Mas minta maaf, karna tetap tidak bisa membatalkan pernikahan dengan Sandra." Mendengar itu Anjani hanya terdiam, pandangannya menerawang langit-langit rumahnya. Axel tahu jika Istri tercintanya itu kecewa, tetapi tidak mau mengungkapkan isi hatinya. "Andai kami menikah secara Sah negara mungkin Aku bisa mencegah pernikahan kedua suamiku. Tidak ada wanita yang mau berbagi suami. Posisiku hanya istri siri." batin Anjani. "Sayang... Aku tahu ini berat, tapi aku janji tidak akan pernah berpaling darimu. Ini hanya pernikahan Bisnis," bujuk Axel lalu mengecup pipi mulus Anjani. "Benarkah?" Anjani mengerlingkan matanya. "Tentu, Kamulah wanita satu-satunya di hatiku." Axel hendak mencium bibir ranum Anjani, namun istri sirinya itu malah menjauh. "Bagaimana jika kamu jatuh cinta kepada Wanita itu setelah melakukan mala

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 155 - Bathup

    Malam ini, Axel pulang ke Apartemen Anjani. Pikirannya benar-benar sangat kusut kali ini, permasalahan perusahaannya sudah berakhir. Tapi dia tetap harus menikah dengan Sandra dan hari H menuju pernikahan mereka tinggal 7 hari lagi. Bagaimana tidak? Undangan sudah di sebar, gedung sudah di pesan, terlebih Sandra sudah begitu mengharap. Dalam dunia ini memang yang paling kerjam adalah sebuah harapan. "Mas, mandilah dulu, Aku sudah menyiapkan air hangat untuk kamu berendam." celetuk Anjani membuyarkan segala macam pikirannya. Axel berjalan mendekati Anjani, lalu memegang tangannya mesra lalu berbisik di telinga Anjani. "Ikut aku mandi." "Aku sudah mandi, Mas." Tidak ingin mendapatkan penolakan dari Anjani, Axel mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Anjani lalu menciuminya. Hal yang Axel lakukan itu membuat Anjani memdesah pelan. "Sayang.. saat ini aku membutuhkanmu, jangan menolak permintaanku." bisiknya. "Baiklah kalau begitu." Setelah mendapat persetuju

  • HASRAT MEMBARA SUGAR DADDY   BAB 154 - Awal Kedekatan

    "Pak Tristan, Maaf, saya ingin minta izin untuk pulang sekarang."Jono, Supir pribadi Tristan terlihat sangat panik. "Sa.. saya baru di kabari oleh ibu saya jika Istri saya jatuh dari tangga dan tidak sadarkan diri." Claire yang mendengarnya ikut khawatir dan kasihan. Namun, Wajah Tristan nampak tidak senang. "Bukankah saya sudah bilang jika saya tidak suka pekerja yang meminta izin di saat sedang bekerja!" Rasa kagum Claire saat di ruangan meeting tadi seolah sirna. Bosnya itu tetaplah pria dingin tak berperasaan. "Ma..Maafkan saya, Pak! Tapi ini sangat darurat, istri saya sedang mengandung 9 bulan, saya sangat khawatir dengan keadaan mereka berdua." Tristan nampak menimbang-nimbang, setelah mendengar istrinya Jono tengah mengandung masih ada sedikit rasa belas kasih di hati Tristan. "Baiklah, hanya kali ini saya menginzinkanmu." Awalnya Claire sangat tidak suka saat Tristan tidak mengizinkan Jono untuk pergi, tapi gadis itu juga ikut merasakan lega saat akhirnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status