Apa yang akan Lisa lakukan?
*** Usia kandungan Tiara memasuki tujuh bulan. Arya kembali ke kota sang istri untuk acara syukuran. Ia sangat merindukan wanita yang sangat ia cintai tersebut. Sebulan tidak bertemu rasanya seperti satu tahun. Aditya juga tampak sangat senang karena kini berada dalam pangkuan ayah sambungnya. Melihat pemandangan tersebut, Tiara semakin tidak ikhlas jika suatu saat Bayu mengetahui kalau Aditya adalah putra kandungnya. “Anak Papa kangen, ya?” Arya mencium Aditya dengan penuh kasih sayang. Ia hanya disambut dengan senyuman. Saat ini Tiara tidak tahu kalau Bayu sedang menyelidiki kapan ia menikah dengan Arya. Semua itu ia lakukan karena merasa heran selalu bertemu dengan seorang anak laki-laki dalam mimpinya. Bayu juga mendengar cerita dari ayahnya, di mana saat bertemu Aditya, anak itu berusaha ingin dekat dengan beliau. Pak Agus juga menjelaskan kalau dirinya merasakan sesuatu yang aneh saat mendekap anak dari Tiara. “Apa mungkin anak Tiara adalah anakku, Pih?” Bayu menanyakan apa
*** Tiara sudah tidak sabar agar waktu cepat berlalu. Setelah ia melahirkan, maka dirinya akan kembali ke kota sang suami. Wanita itu juga masih tetap merasa takut kalau keluarga Bayu menyadari siapa Aditya yang sebenarnya. “Sore-sore gini, lagi ngelamunin apaan, sih, Sayang?” Sang ibu tiba-tiba duduk di samping Tiara yang sedang termenung di ruang keluarga. “Bunda di sini, toh.” Tiara sedikit terkejut dengan keberadaan ibunya. “Mikirin apa, sih?” tanya Bu Laras kepada putrinya. “Mikirin Adit, Bun.” “Adit ada bersama Bi Inah di halaman depan. Mereka sedang bermain.” “Iya, Tia tahu.” “Terus, kenapa kamu kelihatan bingung?” “Tia takut kalau keluarga Bayu mengambilnya.” Tiara mengatakan apa yang ia pikirkan. “Itu nggak akan terjadi. Kamu jangan berpikir yang aneh-aneh.” Bu Laras mencoba menenangkan Tiara. “Mah ….” Tiara tiba-tiba mendengar suara putranya. Ia pun menoleh, dan wanita itu tidak percaya dengan apa disaksikan. Bayu menggendong Aditya berjalan menuju ke arah mereka
**** Sementara itu, Lisa sedang memikirkan cara agar Bayu kembali bersamanya. Ia sudah lupa niat awalnya yang hendak mengakhiri hidup lelaki tersebut, sekarang justru barbalik ingin selalu berada di dekat sang mantan suami. Lisa berusaha mencari cara agar dapat menemui Bayu. Ia pun berpikir sejenak mengingat foto dirinya bersama Bayu sebulan yang lalu. Foto itu sangat jelas terdapat dirinya dan lelaki itu sedang berada di tempat tidur yang sama dan tubuh mereka hanya ditutupi selimut. Lisa sadar kalau foto itu sudah ia tunjukkan kepada istri Bayu. Akan tetapi, ia ingin menggunakannya untuk mengancam lelaki itu. Lisa merasa yakin kalau Bayu tidak akan membiarkan fotonya jika dilihat banyak orang. Lisa pun segera menelepon Bayu, dan panggilan itu terhubung. “Ada apa meneleponku lagi?” Bayu sedikit meninggikan suara. “Aku ingin ketemu, Mas.” Lisa tetap bersikap lembut. “Untuk apa? Kita udah nggak punya hubungan apa-apa lagi. Tidak ada yang perlu dibicarakan.” Bayu menolak permintaan
*** Suasana haru tampak di rumah Danny. Ia tidak pernah menyangka kalau anak yang ia sayangi akan pergi secepat ini untuk menghadap Sang Ilahi. Padahal Danny sangat merasakan kebahagiaan memiliki putri seperti Keysa. Semua ini terjadi karena penyakit jantung bawaan yang diderita oleh Keysa. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot). Gejala yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa contoh gejalanya adalah napas pendek dan cepat, nyeri dada, kulit membiru, berat badan menurun, serta tumbuh kembang anak terlambat. Gejala ini bisa terlihat sejak bayi lahir. Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, tetapi diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimes
*** Bayu terkejut melihat keberadaan Siska, tetapi ia berusaha untuk bersikap tenang. “Kamu di sini, Sayang?” Lelaki itu langsung menghampiri sang istri. “Tes DNA siapa yang kamu maksud, Mas?” Siska kembali bertanya. “Kamu pasti salah dengar, Sayang. Kami nggak sedang membahas tentang tes DNA.” Bayu melakukan kebohongan kepada Siska. “Apa mungkin kamu sedang membahas mantan istri yang masih kamu temui sampai saat ini?” Siska mencoba menebak siapa yang dibicarakan Bayu. “Siapa maksud kamu?” Bu Sandra tiba-tiba melontarkan pertanyaan kepada menantunya. “Mami dan Papi harus tahu kalau Mas Bayu masih bersikap layaknya seorang suami terhadap Lisa.” Siska pun mengatakan apa yang ia ketahui tentang Bayu dan Lisa. “Maksudnya apa, Nak? Papi tidak mengerti.” Pak Agus turut membuka suara. “Aku malu mengatakan apa yang mereka lakukan, Pih. Sebaiknya Papi bertanya langsung kepada Mas Bayu.” Siska tidak kuasa untuk menjelaskan tentang foto yang ia lihat antara Bayu dan Lisa. “Apa yang terja
*** “Ada apa, Bay?” Pak Agus tampak heran melihat wajah kepanikan putranya. “Kita harus ke rumah Lisa, Pih, Mih.” Bayu menyampaikan tempat yang akan mereka tuju. “Kenapa kamu masih berhubungan dengan wanita itu?” Bu Sandra kesal dengan niat Bayu. “Aku benar-benar jatuh cinta pada Lisa, Mih. Kali ini perasaan itu benar-benar semakin nyata. Dulu, mungkin aku hanya terpesona dengan sikapnya, tapi kali ini nggak, Mih. Aku ingin Lisa yang mendampingi hidupku selamanya.” Bayu mengatakan apa yang ia rasakan tentang Lisa kepada ibunya. “Tapi Mami membenci kebohongannya. Dia itu penipu.” Bu Sandra tidak setuju dengan penjelasan Bayu. “Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, Mih. Dulu Lisa sudah mbohongi kita, tapi dia juga pasti bisa berubah. Lagi pun, aku tidak ingin kehilangan dirinya.” “Kamu benar-benar sudah dipengaruhi wanita itu. Dia nggak akan pernah berubah. Mami sangat tahu siapa dia.” Bu Sandra sepertinya tidak menerima keberadaan Lisa yang kini dekat dengan Bayu. “Maksu
*** “Hallo.” Tiara menjawab telepon yang nomornya tidak tersimpan di ponsel. Ia tidak tahu kalau orang yang menghubunginya adalah sang mantan ibu mertua. Bu Sandra mendapatkan kontak mantan menantunya dari Bayu. “Sayang, ini Mami.” Tiara merasa tidak asing dengan suara yang menelepon. “Mami? Ada apa telepon Tia?” Tiara tampak terkejut. Ternyata Bu Sandra yang menelepon. “Maafin Mami.” “Maaf untuk apa, Mih?” “Mami sangat jahat padamu, Sayang.” “Tia nggak ngerti, Mih.” “Mami menyesal karena telah memisahkan kamu dan Bayu.” “Maksud Mami apa?” Tiara semakin tidak mengerti dengan maksud mantan ibu mertuanya. *** “Maafin Mami, Sayang, karena saat ini belum mampu untuk menceritakan semuanya. Tapi satu hal yang pasti, Mami sangat menyesal setelah kamu berpisah dengan Bayu.” Bu Sandra merasa sedih mengingat apa yang ia lakukan kepada Bayu dan Tiara. “Maaf, Mih, semuanya tidak perlu disesali lagi. Tia dan Mas Bayu sudah memiliki kehidupan masing-masing. Kami tidak ditakdirkan untuk b
*** “Siapa yang berani ngirimin kamu pesan seperti ini?” Arya memberikan ponsel tersebut kepada istrinya. Tiara pun meraih benda pipih tersebut lalu membaca pesan yang masuk. Ia juga terkejut seperti Arya setelah membaca isinya. Tiara merasa kesal karena dituduh telah mengganggu Bayu. Ia justru berusaha agar tidak bertemu lagi dengan laki-laki itu. “Aneh banget, ya, Mas. Tuduhan yang nggak masuk akal. Kapan aku mengganggu pria itu? Aku justru berusaha menghindar darinya.” Tiara menggerutu setelah membaca pesan masuk di ponselnya. “Kamu kenal siapa yang kirim pesan itu, Sayang?” tanya Arya kepada Tiara. “Nggak kenal, Mas. Aku juga nggak tahu siapa istri Mas Bayu sekarang. Dulu aku dengar, dia udah pisah dari cewek yang dinikahi diam-diam di belakangku. Setelah itu, aku nggak pernah tahu lagi tentang kehidupannya.” Tiara memberikan penjelasan kepada suaminya. “Kenapa dia berpikiran seperti itu? Apa mungkin mantan suamimu masih mengingatmu?” Arya terlihat kesal. “Itu nggak mungkin,