***
Tiara sangat bahagia memasuki kamar yang telah dipersiapkan oleh sang kakak untuk dirinya. Ia pun duduk di tempat tidur lalu diikuti wanita yang sangat menyayanginya sejak dulu. Dua kakak-adik itu selalu akur mulai dari mereka masih kecil saat tinggal bersama orang tua.
Usia Tika dan Tiara terpaut lima tahun. Tika sudah mengarungi bahtera rumah tangga bersama Haris selama sepuluh tahun. Mereka dikaruniai seorang anak perempuan yang saat ini berumur sembilan tahun dan duduk di bangku SD kelas empat, namanya Alexa.
Tiara sangat senang karena hubungan rumah tangga kakaknya tidak mengalami nasib yang sama dengan dirinya. Walaupun pernikahan Tika dan Haris awalnya dari perjodohan, tapi kedua pasangan suami-istri tersebut akhirnya benar-benar menemukan kebahagiaan hingga menghadirkan buah hati.
Usia Tika yang terpaut lebih muda dua puluh tahun dari Haris, tidak menjadi penghalang untuk cinta mereka. Tika dengan ikhlas menerima suami pilihan orang tuanya. Besarnya cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh Haris untuk sang istri hingga mampu meluluhkan hati wanita yang sudah lama ia cintai.
“Kamu baik-baik aja, ‘kan, Dek?” tanya Tika sembari memegang lengan adiknya.
“Aku nggak tahu harus bilang apa, Kak. Kalau aku bilang dalam keadaan baik-baik saja, itu bohong. Aku sakit, Kak.” Tiara langsung memeluk erat kakaknya. Bulir bening miliknya jatuh membasahi pipi.
Tika meraih tubuh sang adik lalu memegang kedua pipinya. “Kamu harus sabar, ya, Dek. Kamu harus yakin kalau laki-laki jahat itu bukan yang terbaik untukmu. Kamu harus fokus dengan kehamilanmu saat ini. Bayi itu nggak bersalah, dia butuh kamu.” Tika berusaha menenangkan adik semata wayangnya.
“Iya, Kak. Aku akan terus berusaha untuk bangkit demi anakku.”
Tika mengusap air mata sang adik dengan kedua tangannya. Hatinya sangat sakit melihat kesedihan yang Tiara rasakan saat ini. Wanita itu tidak dapat membayangkan bagaimana perasaannya jika dihadapkan dalam posisi seperti itu.
Tika dan Haris sudah berjanji akan memberikan perhatian untuk Tiara. Kedua pasangan itu sangat menyayangi sang adik. Sifat manjanya yang menggemaskan membuat Tika dan Haris sering usil terhadap Tiara.
“Sekarang kamu istirahat, ya, Dek. Kalau butuh apa-apa, langsung sampaikan ke Bi Ijah atau Kakak. Kakak mau ke depan dulu, nggak enak sama Arya.” Tika membelai rambut adiknya dengan lembut. Setelah itu ia beranjak dari kamar Tiara menuju ruang tamu.
Tiara sekarang menyadari bahwa dirinya benar-benar sudah jauh dari Bayu. Semenjak mengucapkan kata cerai kepada Tiara, laki-laki itu sama sekali tidak pernah lagi menghubungi wanita yang sudah menemani hidupnya selama ini.
Menyadari sikap Bayu yang tidak mengharapkan dirinya lagi, Tiara pun ingin mengganti nomor kontak ponselnya agar benar-benar putus komunikasi dengan laki-laki yang pernah menikahinya. Tekadnya sudah bulat untuk menghilangkan Bayu dari hati dan pikiran.
Sementara itu, Haris bersama sang istri dan adik sepupu masih asyik menikmati obrolan. Arya menceritakan pengalamannya selama berada di negeri orang. Lima tahun di sana, tapi laki-laki itu masih tetap setia menyendiri dan belum berpikir untuk mencari pendamping hidup.
“Sebelumnya aku nggak pernah lihat Tiara, Kak.” Arya membuka pembicaraan tentamg Tiara setelah Tika kembali duduk di samping suaminya.
“Tiara jarang berkunjung ke sini, Ya.” Haris memberikan jawaban.
“Pantes nggak pernah lihat. Ternyata hari ini aku bisa bertemu dengan bidadari.” Arya mengerlingkan netra kanannya di depan Haris. Sementara itu, Tika hanya dapat mengembangkan senyuman.
Arya tidak tahu betapa pahit dan pedih hati yang disebut sebagai bidadari tersebut. Tika pun berpikir, seandainya adik sepupu dari suaminya mengetahui kehidupan Tiara yang sebenarnya, apakah ia tetap akan mengagumi wanita tersebut?
***
Sebulan pun berlalu sejak Bayu mengucapkan kata cerai kepada wanita yang sudah lima tahun mendampingi dirinya. Namun, laki-laki itu tidak menunjukkan adanya penyesalan sama sekali. Ia bahkan merasa sangat bahagia dapat bersama dengan Lisa, istri yang sudah dinikahi secara siri.
Wajah Bayu berseri-seri mengingat apa yang ia lakukan bersama Lisa tadi malam. Wanita itu selalu mampu memberikan yang terbaik untuk sang suami. Saat memadu kasih bersama Lisa, Bayu tidak pernah sedikit pun mengingat Tiara yang dulu telah menyerahkan diri untuknya.
“Aku mencintaimu, Sayang.” Bayu memberikan kecupan di dahi Lisa setelah selesai bercinta tadi malam.
Wanita itu langsung menempelkan kepalanya di dada Bayu dengan tingkah menggoda yang menjadi andalannya. Sikap itu yang membuat sang suami luluh dan tidak berdaya di depan Lisa. Lisa mampu meruntuhkan hati Bayu hingga berpihak kepadanya.
Mengingat sikap dan tingkah Lisa yang selalu mampu membuat Bayu tersentuh, laki-laki itu pun langsung meraih ponsel miliknya dari saku celana, ia segera menghubungi wanita yang kini ada dalam pikirannya. Panggilan di ponsel akhirnya terhubung.
“Hallo, Mas.” Suara Lisa yang terkesan menggoda membuat hati Bayu berdebar.
“Kamu lagi ngapain, Sayang?” tanya Bayu kepada istrinya.
“Lagi makan siang di luar sama teman.”
“Aku nyusul, ya, Sayang. Kita makan bareng.”
“Jangan, Mas. Ini aku udah mau menuju pulang.” Lisa menolak ajakan suaminya.
“Okeh, Sayang, nggak apa-apa. Aku makan siang di tempat makan sekitar kantor aja. Kamu hati-hati, ya, Sayang. I love you.”
“I love you too.” Lisa pun menutup telepon.
“Ternyata kamu berani juga bohongi suamimu.” Terdengar suara Danny yang saat ini sedang bersama Lisa
Lisa terpaksa menemui laki-laki itu karena ia takut dengan ancaman Danny. Lisa tidak dapat mengelak ajakan pria itu untuk berjumpa dan makan siang bersama. Sementara Danny merasa bahagia karena akhirnya dapat bertemu kembali dengan sang pujaan hati.
Danny masih tetap tidak terima dengan pernikahan wanita yang ia cintai bersama laki-laki lain. Sebelumnya, ia sudah berjanji akan segera menikahi Lisa. Akan tetapi, sebelum keinginan itu terwujud, dengan mudahnya Lisa meninggalkan dirinya dan lebih memilih Bayu.
Lisa dengan jujur mengatakan kepada Danny bahwa dirinya lebih memilih Bayu karena laki-laki itu jauh lebih mapan dan memiliki segalanya. Lisa ingin hidup dengan kekayaan yang berlimpah. Dapat mewujudkan semua yang diinginkan dan harapkan dengan mudah.
“Aku terpaksa membohongi suamiku karena aku tidak ingin kehilangan dirinya. Tidak akan kubiarkan siapa pun yang mencoba mengganggu kehidupan dan kebahagiaanku.” Lisa menatap tajam pada Danny.
“Jadi, kamu mengancamku?” Danny sangat mengerti arah pembicaraan Lisa.
“Iya. Aku sudah bilang berkali-kali kalau aku sudah nggak butuh kamu lagi. Tapi kamu masih saja mengusik hidupku. Dengan susah payah aku berusaha agar Mas Bayu menceraikan istrinya dan mengusir wanita itu dari rumah, karena aku ingin memjadi satu-satunya istri yang selalu mendampingi hidup Mas Bayu. Aku juga ingin menikmati kekayaannnya dan dapat merasakan hidup mewah.”
“Aku tidak pernah menyangka ternyata kamu wanita yang sangat kejam.” Danny menggeleng mendengar pengakuan Lisa.
“Kalau kamu tahu kalau aku adalah wanita kejam, kenapa kamu masih mengusik hidupku?”
“Karena aku menginginkan benih yang udah aku tanam di rahimmu!”Danny menaikkan suara karena merasa kesal menghadapi sikap Lisa.
“Tidak akan kubiarkan kamu mengambilnya dariku. Dia adalah jembatan untuk mencapai tujuanku. Dia anakku dan Mas Bayu.”
“Jangan mimpi kamu, Sa. Dia darah dagingku!”
“Biarkan aku yang membesarkannya. Kamu masih bisa menikahi wanita lain dan memiliki keturan lagi. Bayi ini milikku.” Lisa tidak terima ketika Danny mengatakan bahwa anak yang ia kandung adalah darah dagingnya.
Saat dua insan itu masih berdebat tentang anak yang ada dalam rahim Lisa. Tiba-tiba satu unit CRV silver memperhatikan mereka. Ia tidak lain adalah Bayu. Laki-laki itu akhirnya memilih untuk mencari makan yang jauh dari lokasi kantor karena tidak ada menu yang diingkan di sekitar lokasi tempat kerjanya.
Saat Bayu menyusuri jalan, tiba-tiba ia melihat seorang wanita dari arah belakang sedang berbincang dengan laki-laki.
Bayu merasa kalau wanita itu tidak asing baginya. Ia seperti melihat sosok istri yang baru ia nikahi dan diyakini telah mengandung anaknya. Namun, Bayu kembali mengingat kalau Lisa tadi mengatakan di telepon sudah menuju pulang ke rumah.
Bayu menepiskan pikirannya dan merasa bahwa sang istri pasti sudah tiba di rumah. Laki-laki itu mencoba untuk yakin bahwa yang ia lihat bukanlah sosok Lisa, tapi orang lain. Bayu berusaha untuk percaya kepada wanita itu walaupun menurutnya, sikap Lisa kadang menunjukkan keanehan.
==============
Tetap ikutin lanjutannya, ya, Friends. 💛
*** Setelah menikmati makan malam, Bayu dan Lisa memilih duduk di ruang keluarga untuk menikmati acara di televisi. Entah kenapa, laki-laki itu masih memikirkan sosok yang ia lihat tadi siang. Bayu sudah berusaha untuk yakin dan percaya bahwa wanita yang duduk bersama laki-laki tersebut bukanlah istrinya. Ia ingin bertanya kepada sang istri, tapi takut jika wanita itu menganggapnya tidak memercayai wanita yang sudah dinikahi. Bayu pun tetap diam dan bersikap biasa saja. Namun, entah kenapa dirinya tiba-tiba ingat kepada Tiara, perempuan yang sudah ia ceraikan. Wanita itu tidak pernah keluar dari rumah seperti yang Lisa lakukan tanpa meminta izin kepada sang suami terlebih dahulu. Baginya, sifat kedua wanita itu sangat bertolak belakang. Tiara adalah perempuan manja, sedangkan Lisa sangat menggoda. Bayu menepiskan bayangan Tiara dari pikiran, ia kembali fokus kepada wanita yang kini menyandarkan kepala di bahu laki-laki tersebut. Bayu ingin tetap memercayai perempuan yang sudah bers
*** Tiga bulan tinggal di rumah kakaknya, Tiara dihadapkan pada situasi yang membuatnya bingung. Arya, adik sepupu dari Haris tidak berhenti untuk menemui wanita itu. Laki-laki tersebut kini sudah menetap di Indonesia untuk mengurus perusahaan keluarganya. Lima tahun berada di negeri orang membuat dirinya jenuh dan meyakinkan hati untuk tinggal di negara sendiri. Haris dan Tika merasa curiga dengan keputusan Arya, mereka tidak percaya sepenuhnya dengan alasan yang diberikan oleh laki-laki tampan tersebut. Semenjak bertemu dengan Tiara, entah kenapa Arya tidak mampu menghapus bayangan wanita tersebut. Tika dan Haris sudah menjelaskan status Tiara yang sebenarnya, tapi laki-laki itu tetap tidak berhenti untuk mendekati adik ipar dari kakak sepupunya. Arya bahkan sering mengatakan bahwa dirinya ingin membantu beban penderitaan yang Tiara hadapi saat ini. Ia berusaha mendekati wanita itu dan berharap diterima sebagai seseorang yang mampu mengobati luka yang diciptakan oleh Bayu. Namun
*** Pagi ini setelah Bayu berangkat ke kantor, Lisa pun menjalankan rencananya. Ia segera mencari nama Rio di ponsel miliknya lalu menekan tombol telepon berwarna hijau. Panggilan pun terhubung, Lisa mengembangkan senyuman. “Hallo, Kak. Tumben nelepon aku. Ada apa? Kirain udah lupa sama aku. Secara, Kakak sekarang udah konglomerat.” Sapaan dari Rio terdengar dari seberang. “Mau duit, nggak?” Lisa langsung mengajukan penawaran. “Mau banget. Kebetulan, nih, aku mau pasang lotre, tapi nggak punya modal.” “Dari dulu yamg ada di pikiranmu hanya lotre, tapi sampai sekarang tetap numpang di rumah mertua.” “Aku malas mau kerja, apalagi kalau sampai diatur-atur. Kakak tahu sendiri dari dulu.” “Iya, deh. Tapi Kakak ada kerjaan, nih, untuk kamu. Duitnya lumayan, loh.” Lisa mulai mengutarakan niatnya. “Kerjaan apa, Kak?” tanya Rio dengan semangat. Lisa akhirnya menjelaskan apa yang seharusnya dikerjakan oleh adik sepupunya. Rio tersenyum bahagia setelah Lisa mengutarakan rencana yang haru
*** Bayu tampak sangat bahagia karena hari ini, Lisa melahirkan anak yang sudah lama dinantikan. Sementara Bu Sandra sedikit kecewa karena cucu yang ditunggu-tunggu tidak sesuai dengan harapannya. Selama ini, wanita itu menginginkan penerus laki-laki. Namun, ternyata harapan dan impiannya tidak sesuai dengan kenyataan. Akan tetapi, Bu Sandra tetap berusaha untuk mencoba menerima kehadiran yang ia anggap sebagai darah daging putranya. Ia berpikir, walaupun bukan cucu laki-laki, yang penting sekarang dapat menimangnya. Bayu tidak mempermasalahkan jenis kelamin anak yang dilahirkan oleh sang istri. Satu hal yang ada dalam pikirannya adalah bahwa ia merasa telah memiliki keturunan yang tidak dapat ia dambakan dari wanita yang sudah diceraikan beberapa bulan yang lalu. Laki-laki itu tetap menganggap bahwa Lisa adalah wanita yang mampu mewujudkan impiannya yang belum tercapai selama ini. Bayu tersenyum bahagia memandang bayi mungi yang kini ada dalam pangkuan sang istri. “Kok, anak kita
*** Wajah Lisa tampak pucat setelah mendengar suara sang suami. Namun, ia berusaha untuk bersikap tenang agar laki-laki itu tidak menaruh curiga kepadanya. Lisa pun melangkah menghampiri Bayu sembari mengembangkan senyuman. Lisa langsung bersikap manja di depan suaminya hingga laki-laki itu terpesona dengan sikap yang ditunjukkan oleh sang istri. Bayu tidak dapat mengelak jika wanita itu sudah mengeluarkan jurus andalannya yang selalu berhasil menggoda pria idamannya. “Kamu udah pulang, Mas.” Suara lembut itu pun keluar dengan sedikit desahan di telinga Bayu hingga membuat laki-laki itu terpana. “Iya, Sayang. Oh, ya, tadi aku dengar kamu lagi marah. Ada apa?” Ternyata Bayu mengingat apa yang Lisa lakukan tadi saat dirinya baru memasuki kamar. “Lupain aja, Mas. Itu nggak penting. Sekarang kamu mandi dulu, nanti aku siapin baju gantinya.” Lisa melepaskan dasi sang suami lalu membuka kancing kemeja laki-laki tersebut. “Keromantisan ini yang membuatku untuk tetap memilihmu, Sayang.”
*** Tiara sangat terkejut mendengar apa yang yang disampaikan oleh Haris. Ia tidak percaya kalau ternyata rasa peduli yang ditunjukkan Arya selama ini memiliki maksud lain. Tiara pun berdiri dan bermaksud meninggalkan kedua laki-laki tersebut di teras. Namun, Arya menghentikan Tiara. Pria tersebut meraih tangan wanita yang sudah lama bersemayam di dalam hatinya. Arya meminta Tiara untuk kembali duduk dan berjanji akan menjelaskan apa yang ia rasakan selama ini. Tiara melihat ke arah kakak iparnya, pria itu memberikan isyarat agar mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh Arya. Akhirnya Tiara kembali duduk. Walaupun ia terkejut dengan apa yang ia dengarkan dari Haris tadi, tapi hati kecil wanita itu merasakan adanya ketenangan, tapi juga rasa takut. Tiara masih trauma dengan hidup yang ia jalani saat ini. Mengandung tanpa didampingi oleh seorang suami. Ia masih takut membuka diri untuk menerima cinta laki-laki lain. Ya, walaupun Tiara sudah dapat merasakan kebaikan Arya. “Biarkan
*** Danny tetap berusaha untuk diam di tempat persembunyiannya. Ia tidak ingin kembali disekap lagi oleh tiga orang laki-laki tersebut. Kesempatan untuk bebas ia gunakan sebaik mungkin agar dapat bertemu dengan anak yang telah dilahirkan oleh Lisa. Danny melihat ketiga orang tersebut sudah semakin menjauh dari tempat persembunyian dirinya. Ia pun secara perlahan berusaha bergerak dan beranjak agar keberadaannya tidak diketahui oleh Rio dan kedua temannya. Sekarang Danny semakin yakin akan segera bertemu dengan anak yang merupakan darah dagingnya. Ia tidak rela saat Lisa mengatakan bahwa bayi tersebut adalah milik Bayu, laki-laki yang sudah menikahi Lisa. Sebab, wanita itu hamil karena mengandung benih dari Danny. “Sayang, aku hamil.” Kala itu Lisa menyampaikan tentang kehamilannya kepada Danny. “Aku pasti akan segera menikahimu, Sayang. Tapi kamu harus bersabar menunngguku, karena aku harus ke luar kota selama beberapa bulan ke depan. Setelah pekerjaanku selesai, aku akan segera m
*** Hari ini, Bayu dan Lisa mengakhiri liburan. Mereka akan kembali pulang ke rumah. Tampak keceriaan terpancar di wajah Lisa, ia merasa menjadi wanita paling beruntung karena memiliki suami seperti Bayu. Laki-laki itu selalu memenuhi apa yang ia inginkan. Tidak ada penyesalan sedikit pun dalam diri Lisa yang telah mengkhianati Danny. Ia justru bersyukur karena telah menemukan laki-laki yang sesuai dengan harapannya. Wanita itu juga tampak sangat bahagia menjadi pendamping hidup pria yang sudah ia rebut dari perempuan lain. Lisa tidak menyadari bahwa kejahatan yang pernah ia lakukan, kini akan menunjukkan hasilnya. Ia tidak memikirkan sedikit pun tentang bayi yang dilahirkan. Wanita itu tidak berusaha menghubungi pengasuh anaknya hanya sekadar menanyakan keadaan sang buah hati. Ia justru mematikan ponsel agar dapat bersenang-senang dengan Bayu. “Mas, aku udah siap, nih. Kita pulang sekarang.” Lisa mengajak sang suami agar kembali ke tempat tinggal mereka. “Yuk, Sayang.” Bayu langs