Share

Harus Menikah

"Kamu gila? jangan-jangan kamu sekongkol, dengan Atika, dan bukan wanita kemarin pelakunya?" Pekik Agus.

"Pelakunya emang dia. Maksut aku kalau ada, yang niat beli lagi aku mau Carikan," Ujar Dara.

"Nggak usah Gila kamu Dek! kamu itu sudah keterlaluan. Anak sendiri dikorbankan." Pekik Agus lagi.

"Aku bukan mengorbankan anak. Tapi aku cuma mau, yang terbaik untuk anakku. Kalau nggak begitu kamu Nebus dia kemarin di bidan pakai apa? kamu punya uang." Timpal Dara.

"Terbaik untukmu. Bukan untuk, anak kita."

"Sudahlah Mas, aku males debat denganmu. Nggak guna banget."

"Sabar ya, nak! besok Bapak akan bawa kamu berobat."Lirih Agus. Ia terus menimang anaknya, yang masih tetap menangis.

"Pagi-pagi"

"Anak ibu sudah boleh pulang! panasnya sudah turun. Tolong pola makanya dijaga, dan jangan dulu kecapean," Ucap Dokter, yang menangani Mail.

"Terimakasih Dok!" Atika segera mengemas pakaian Mail, dan barang-barang yang ia bawa kemarin.

"Makasih ya Mas! aku sudah merepotkan mu." Lirih Atika. Ia mer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status