Share

Bab D

« Ascella »

Hangat.

Itu yang kurasakan setelah semburan badai es membekukan ragaku. Sesak awalnya, hingga seseorang atau barangkali sesuatu menyelamatkanku.

Itu dia. Yang kini memberiku selimut serta aura hangat menyelubungi diri.

Aku mengatur napas. Hidung tersumbat akibat udara membeku yang masuk. Kini mencair hingga napasku kembali normal.

Sangat janggal jika aku masih percaya dengan makhluk ini. Dia yang merenggut jiwa kakakku, menguasai raganya dan berlagak seakan dia pengganti yang layak. Namun, yang kulakukan justru mematuhinya.

Karena jika aku menolak ...

"Jika kamu ingin dia selamat, patuhi perintahku."

Andai aku menolak, mungkin aku maupun Kakak tidak akan bertahan hingga hari ini.

Tapi, aku tidak pernah sekali pun merasa diuntungkan dalam perjanjian ini. Menyesal tiada gunanya sekarang. Makhluk itu telah mengendalikan Kakak dan aku harus menyelamatkannya.

"Kamu terluka?" Tidak sewajarnya dia bertanya seperti ini. Terl
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status