Perubahan Delia"Rachel..!" Delia memanggil putri dari Najwa, ketika Rachel akan masuk ke dalam kelas. Delia mendekati Rachel. "Kemarin Tante kirim makanan ke rumahmu. Apakah makanannya enak?" tanya Delia."Aku tidak tahu, Tante," jawab Rachel."Kemarin tante mengirimkan makanan yang banyak loh, ada cake dan juga. Apakah kamu tidak makan?" Delia bertanya penasaran."Tidak ada Tante, aku masuk kelas dulu ya!" ucap Rachel kemudian berlalu masuk ke dalam kelasnya. "Apakah mereka tidak memakan, makanan yang sudah kuberi. Pantas saja tidak berhasil!" gumam Delia merungut kesal, sudah susah payah dia membeli makanan yang enak untuk keluarga Najwa tapi makanan itu tidak dimakan oleh mereka.Kehidupan Delia memang sudah berubah ketika dia menikah dengan Marcel. Seorang pengusaha yang mempunyai perusahaan di bidang kosmetik, kekayaan Marcel sangatlah massive, dia bisa membelikan Delia rumah mewah kehidupan yang layak dengan putrinya.Delia barusan saja mendapatkan telepon dari Marcel suami
Grup WA Mama Kece[Apakah kamu sudah tidur?] pesan itu dikirim oleh Merri. Beni yang membacanya berdecih kesal, baru saja mendapatkan nomornya. Merri sudah berani mengirim pesan yang tidak penting.Beni memilih menghapus pesan itu setelah membaca, ia membetulkan posisi bantal dan mulai memejamkan mata.Drrtt... Kembali ponsel Beni berbunyi saat Beni melihat notifikasi, ternyata Merri lagi yang mengirim pesan dan kini Mari mulai menelponnya. Beni benar-benar dibuat sebal oleh tingkah laku Merri. [Aku mau tidur! Bisakah kamu tidak mengganggu!] pesan balasan dari Beni agar Merri tahu diri. [Selamat tidur ya Mas Beni, mimpi indah muahhhhh...] balas Merri. Beni mengernyitkan dahinya membaca balasan dari wanita itu, dan merasa geli."Seperti anak ABG saja saat membalas pesan." batin Beni. ***Pagi itu Meri sudah datang ke toko sembako milik Beni. Ia membeli minyak goreng dan roti, di sana ada keinginan terselubung Merri. Tentu saja ingin bertemu dengan Beni. "Berapa semuanya, Mas?" t
Season 2 Mengajak Merri belanja"Merri, kamu mau belanja apa lagi?" tanya Bu Laras yang kini sedang berbelanja dengan Merri di sebuah Mall. Padahal mereka berdua sudah banyak membeli barang dan tangan mereka penuh menenteng paper bag. Tapi Bu Laras terus saja menawarkan Merri untuk belanja lagi semua yang di inginkan Merri.Bu Laras yang membayar juga."Udah banyak Bu, belanjaanku!" ucap Merri padahal dia masih mau jika di minta untuk belanja."Eggak apa-apa, kamu kan calon istrinya Beni. Ibu mau memanjakanmu, biar kita ini semakin akrab. Kamu mau beli tas?" tanya Bu Laras."Iya mau, Bu!" sahut Merri."Ikut Ibu, ita ke toko tas. Kebetulan Ibu juga mau beli tas yang tadi belum cukup masih pengen nambah lagi!" ujar Bu Laras dan tertawa kecil. Ia mengajak Merri untuk menuju toko tas yang harganya cukup mahal di atas satu jutaan.***Sania menunggu ibunya bersama dengan Putrinya yang kedua bernama Isla, kini berusia 2 tahun. Sembari menunggu sang Ibu pulang Sania menonton televisi.Kebe
Pertemuan Di rumah DeliaPagi ini Najwa membuka grup WA yang sudah ramai pemberitahuan, karena biasanya ia mematikan notifikasi dari aplikasi itu. Tapi dari kemarin dia sudah dak mengaktifkannya kembali hingga banyak notifikasi yang muncul.Najwa membuka percakapan para wanita yang menjadi anggota di sana. [Hari ini jadwal berubah ya, kita akan berkumpul di rumahnya Delia.] pesan dari Bu Vivi.[Ini request dari Delia karena dia ingin menjamu kita di rumahnya, sebagai tanda rasa syukur dia dibelikan mobil baru oleh sang suami.] Bu Vivi kembali mengirim pesan.Anggota di grup antusias ketika mengetahui pertemuan itu, jadinya di rumah Delia sepertinya mereka juga penasaran bagaimana rumah Delia itu, pasti sangatlah mewah dan isinya berisi barang-barang mahal.Najwa menjadi ragu ingin datang ke pertemuan. Malas sekali bertemu dengan Delia. Pesan baru masuk dari nomor baru Najwa membukanya. [Kamu jangan lupa ya hadir nanti di pertemuan di rumahku, Delia.] begitulah pesan yang dibaca ole
Melabrak Ifa[Mer, tolong kamu jangan dekati aku lagi dan ibuku. Karena aku tidak mau dijodohkan denganmu, aku mempunyai pilihan sendiri.] Akhirnya Beni mengirim pesan itu pada Merri, dia harus menegur wanita itu agar tahu diri dan tidak mendekatinya lagi.Berharap agar Merri mengerti dan tidak mencari kesempatan. Apalagi Bu Laras sangat mendukungnya. Beni khawatir jika Merri menolak permintaan Beni untuk menjauhi dirinya, dan justru mengadu pada Bu Laras yang membuat masalah baru muncul.***Bu Laras berkunjung ke rumah Ifa bersama dengan Merri. Ifa sedang membungkus kue basah yang dipesan oleh Sania, untuk acara di rumah mertua Sania. Nanti malam akan ada acara yasinan pria, jadi Sania memesan kue basah dari Ifa, dia juga sudah berlangganan memesan dengan Ifa karena kue basah buatan Ifa enak.Ifa mentata kue basah, risol pada wadahnya."Ifa...! Bu Laras berteriak mrmanggil nama Ifa.Ifa yang sedang didapur terkejut dan bergegas keluar, menemui siapa yang datang ke rumahnya. "Bu Lar
Mendekati ArkanCukup lama Merri ada di rumah itu mungkin sampai 2 jam, namun Beni tak kunjung pulang hingga pukul 22.30 Merri berpamitan untuk pulang. "Aku pulang dulu ya Bu. Sudah malam,""Iya Mer, maaf ini nggak ada Beni di rumah. Jika Ibu tahu kamu akan kemari maka ibu akan melarangnya untuk keluar," "Iya enggak apa-apa Bu, besok kan masih bisa bertemu dengan mas Beni," ujar Merri."Nanti jika sudah sampai rumah, kamu kabari Ibu,""Oke Bu! Lagian rumah kita juga dekat," ucap Merri tersenyum.***Setelah bertemu dengan Arkan tadi Merry seperti mempunyai rencana baru. percuma ia mengharapkan Beni untuk menyukainya. Sepertinya sulit, karena Beni telah menunjukkan sikap tidak suka pada dirinya. Bahkan mungkin Beni tidak tertarik padanya."Sulit untuk mendekati mas Beni, lihat saja sikapnya. Bagaimana jika aku mendekati kakaknya, bukankah tadi Bu Laras bilang jika Arkan itu sudah menduda lama, aku coba saja dekati dia. Mana tahu kali ini kakaknya justru yang mau padaku!" ucap Merr
Membeli Perhiasan Untuk Merri"Selanjutnya, kita akan beli apa lagi?" tanya Bu Laras ketika mereka sudah berada di dalam mobil. "Aku ingin rangkaian skincare, Bu," jawab Meri."Yang seperti apa itu!" Bu Laras menatap Merri.Merri kemudian menunjukkan layar ponselnya yang menunjukkan gambar skincare."Berapa itu harganya Meri?""Sepaket dua juta, Bu!" ujar Merri. Sania merebut ponsel Meri dan melihat skincare yang ditunjukkan olehnya. Memang Skincare tidak murah."Bagaimana jika kosmetik saja Ibu pesan saja pada Mbak Andin. Dia kan menerima pesanan seserahan, serahkan saja pada nya nanti mbak Andin yang akan membelikan kosmetiknya juga, hanya satu juta!" ujar Sania."Boleh San, kamu punya nggak nomornya Andin, coba kamu hubungi dan minta membuat seserahan yang berisi kosmetik. Yang akan digunakan untuk besok," ucap Bu Laras."Ya Bu, aku punya nomornya sebentar ya aku akan mengirim pesan pada mbak Andin," Sania mengeluarkan ponselnya saat ia akan mengetik dan mengirim pesan. "Tapi
season 2 Pesan MisteriusBeberapa hari berlalu setelah acara pertemuan di rumah Delia.Grup WA itu sudah dipenuhi oleh foto liburan dari tetangga Najwa yang diajak liburan oleh Delia, story-nya juga dipenuhi dengan liburan di Lombok. Hanya Najwa yang tidak ikut, tidak ada juga Delia menawari Najwa untuk ikut liburan bersama, walaupun Delia menawarinya Najwa juga tidak akan mau.Usai liburan di Lombok jadi kini mereka telah pulang. "Hai Najwa!" Delia menyapa Najwa ketika Najwa menjemput Rachel pulang dari sekolah dan Delia menjemput Sabila dan mereka bertemu. "Apakah kamu tidak akan liburan, kemarin seru banget ngajak anggota grup untuk liburan di Lombok!" ucap Delia."Oh ya, seru dong!" jawab Najwa."Sangat seru, karena kan aku sekarang sudah kelebihan uang, jadi ingin berbagi aja gitu dengan yang lain membuat yang lain senang, jadi pahala!" ujar Delia membanggakan dirinya."Kan jarang-jarang gitu orang kaya mau berbagi sama yang lain, kamu saja tidak pernah akan mentraktir orang-