Mendekati ArkanCukup lama Merri ada di rumah itu mungkin sampai 2 jam, namun Beni tak kunjung pulang hingga pukul 22.30 Merri berpamitan untuk pulang. "Aku pulang dulu ya Bu. Sudah malam,""Iya Mer, maaf ini nggak ada Beni di rumah. Jika Ibu tahu kamu akan kemari maka ibu akan melarangnya untuk keluar," "Iya enggak apa-apa Bu, besok kan masih bisa bertemu dengan mas Beni," ujar Merri."Nanti jika sudah sampai rumah, kamu kabari Ibu,""Oke Bu! Lagian rumah kita juga dekat," ucap Merri tersenyum.***Setelah bertemu dengan Arkan tadi Merry seperti mempunyai rencana baru. percuma ia mengharapkan Beni untuk menyukainya. Sepertinya sulit, karena Beni telah menunjukkan sikap tidak suka pada dirinya. Bahkan mungkin Beni tidak tertarik padanya."Sulit untuk mendekati mas Beni, lihat saja sikapnya. Bagaimana jika aku mendekati kakaknya, bukankah tadi Bu Laras bilang jika Arkan itu sudah menduda lama, aku coba saja dekati dia. Mana tahu kali ini kakaknya justru yang mau padaku!" ucap Merr
Membeli Perhiasan Untuk Merri"Selanjutnya, kita akan beli apa lagi?" tanya Bu Laras ketika mereka sudah berada di dalam mobil. "Aku ingin rangkaian skincare, Bu," jawab Meri."Yang seperti apa itu!" Bu Laras menatap Merri.Merri kemudian menunjukkan layar ponselnya yang menunjukkan gambar skincare."Berapa itu harganya Meri?""Sepaket dua juta, Bu!" ujar Merri. Sania merebut ponsel Meri dan melihat skincare yang ditunjukkan olehnya. Memang Skincare tidak murah."Bagaimana jika kosmetik saja Ibu pesan saja pada Mbak Andin. Dia kan menerima pesanan seserahan, serahkan saja pada nya nanti mbak Andin yang akan membelikan kosmetiknya juga, hanya satu juta!" ujar Sania."Boleh San, kamu punya nggak nomornya Andin, coba kamu hubungi dan minta membuat seserahan yang berisi kosmetik. Yang akan digunakan untuk besok," ucap Bu Laras."Ya Bu, aku punya nomornya sebentar ya aku akan mengirim pesan pada mbak Andin," Sania mengeluarkan ponselnya saat ia akan mengetik dan mengirim pesan. "Tapi
season 2 Pesan MisteriusBeberapa hari berlalu setelah acara pertemuan di rumah Delia.Grup WA itu sudah dipenuhi oleh foto liburan dari tetangga Najwa yang diajak liburan oleh Delia, story-nya juga dipenuhi dengan liburan di Lombok. Hanya Najwa yang tidak ikut, tidak ada juga Delia menawari Najwa untuk ikut liburan bersama, walaupun Delia menawarinya Najwa juga tidak akan mau.Usai liburan di Lombok jadi kini mereka telah pulang. "Hai Najwa!" Delia menyapa Najwa ketika Najwa menjemput Rachel pulang dari sekolah dan Delia menjemput Sabila dan mereka bertemu. "Apakah kamu tidak akan liburan, kemarin seru banget ngajak anggota grup untuk liburan di Lombok!" ucap Delia."Oh ya, seru dong!" jawab Najwa."Sangat seru, karena kan aku sekarang sudah kelebihan uang, jadi ingin berbagi aja gitu dengan yang lain membuat yang lain senang, jadi pahala!" ujar Delia membanggakan dirinya."Kan jarang-jarang gitu orang kaya mau berbagi sama yang lain, kamu saja tidak pernah akan mentraktir orang-
season 2 Crazy RichDelia sangat senang melihat respon para netizen yang memberi like dan komen pada postingannya. Mereka selalu memuji Delia dan Mas Marcel sebagai couple goals, ia juga dijuluki crazi rich seolah mereka pasangan sultan yang kaya raya. Delia merasakan bahagia sekali menjadi orang kaya seperti ini. Bahkan dulu juga hidup kaya bersama mama dan papanya, tapi ia tidak pernah merasa sebahagia ini.Marcel bisa memberikan apapun yang ia minta, dia memang suami yang sangat pengertian hampir setiap hari ia memberikan Delia hadiah. Hadiah yang diberikan oleh Mas Marcel selalu du posting pada sosial media agar orang-orang bisa melihat kebahagiaannya, terserah jika ada yang merasa tidak suka karena yang menyukainya lebih banyak.Dan ia bisa merasa puas karena telah mengalahkan Najwa. Apalagi saat pertemuan di rumahnya. "Lihatlah akulah yang paling kaya di kawasan itu," Bahkan Delia rasa banyak yang iri dengan kebahagiaan yang ia dapatkan jangan, terutama Najwa. Saat iaMenjam
season 2 Pernikahan BeniKarena Arkan telah menikah dengan Merri. Akhirnya Beni memberanikan diri untuk melamar Ifa.Bu Laras tidak bisa lagi melarang Beni, karena Beni telah membiayai pernikahan Arkan dan Merri. Sebagai gantinya Bu Laras harus merestui hubungan Beni dan Ifa.***Acara lamaran dilakukan dengan sederhana, tetapi Beni membawa seserahan yang cukup mahal untuk Ifa yang memberikan satu set perhiasan pada wanita itu.Beni tidak mau membelikan yang murah. Sedangkan untuk pernikahan Arkan saja dia mengeluarkan uang banyak.Acara lamaran berjalan dengan lancar, semua keluarga Beni senang karena akhirnya Beni akan menikah mendapatkan wanita sebaik Ifa tapi hanya 2 orang yang tidak suka dengan acara itu, yaitu Merri dan Bu Laras.Bu Laras sama sekali tak bersikap ramah sepanjang acara. Ia kelihatan sama sekali tidak suka dengan Ifa, raut wajah tidak suka itu tidak ia sembunyikan justru ia menampakkan jelas ketidaksukaannya pada calon menantu."Ibu jangan ketus begitu, rnggak ena
season 2 Meminta Bagi HasilIfa menuju dapur ini hari pertamanya menjadi menantu di rumah keluarga Beni. Ia ingin membantu memasak di dapur. Ifa bersemangat karena ia ingin akrab dengan ibu mertua, semoga saja Bu Laras bisa menerimanya itulah yang diinginkan Ifa.Di dapur sudah ada Bu Laras dan Merrim"Masak apa, Bu?" tanya Ifa berbasa-basi."Ini memasak semur ayam!" jawab Bu Laras ketus. "Merri, Ibu mau pergi ke rumah Sania dulu ya. Ada urusan, kamu masak ya. Ibu pengen kamu yang masak pasti rasanya enak, kamu bisa kan bikin ayam semur?" tanya Bu Laras. "Iya Bu aku bisa!" jawab Merri. Bu Laras kemudian pergi. Ia melengos saat melewati Ifa. Seakan jijik dengan kehadirannya. Ifa berusaha sabar dengan sikap Bu Laras yang masih belum bisa menerimanya. usai Bu Laras pergi Merri memanggil Ifa."Kenapa kamu diam aja di situ! Ini ayamnya masak yang enak!" Meri menghardik Ifa dan menyuruhnya untuk memasak. "Iya biar aku yang masak," jawab Ifa. Ifa mengambil ayam dan mencucinya terlebih
Benny menatap Ifa. Ia penasaran apa yang terjadi saat di dapur tadi, sepertinya Ifa menyembunyikan sesuatu."Enggak apa kok Bu, mungkin Ifa belum terbiasa saja namanya juga baru tinggal di sini sehari ya kan," ucapan Merri pura-pura ramah. "Ya gak gitu juga Mer, kasihan kamu nggak ada yang mau bantuin. Itulah udah janda anak dua, anaknya dibawa ke sini semua terus nggak mau bantu apa-apa nggak jadi beban aja!" Bu Laras mencibir lagi."Apakah ibu tidak bisa menahan ucapan ibu di depan anak-anak, selalu saja keributan yang di ciptakan. Aku ingin suasana nyaman di rumah, tapi ibu selalu mencari masalah, ada saja orang yang Ibu bicarakan. Ifa itu sudah menjadi istriku, jadi kamu jangan pernah berkata seperti itu, tidak sesuai dengan fakta!" Beni beranjak dari duduknya. "Ayo anak-anak kita pergi makan keluar," Beni mengajak istri dan anak sambungnya makan di luar, hilang sudah nafsu makan di rumah yang ingin mengajak istri dan anak-anaknya untuk makan di luar saja."Tapi mas," ucap Ifa.
season 2 Mengancam DeliaMonica mengirim pesan kepada Najwa."Bukalah pesanku!" begitulah pesan dari Monika. Najwa beberapa hari belakangan ini berhenti membuka grup WA, dia mengarsipkan nya."Ada apa lagi sih, aku malas banget jika ini berhubungan dengan Delia!" Najwa membuka grup WA itu setelah ia senyap kan.Najwa memfokuskan pandangan ia melihat sebuah video yang di posting Delia pada grup, di sana ada rekaman CCTV. Rekaman saat Najwa masuk ke rumah Delia. Video itu hanya berdurasi 6 detik saja. [Saat aku tidak ada di rumah, dan dia masuk ke rumah tanpa izin. Entah apa yang dia cari, apakah dia ikan mencuri?] begitulah yang dilihat tulis dalam pesan di grup.[Itu bukannya Najwa? Kenapa di atas sana tidak mungkin jika Najwa mencuri. Dia itu kaya!] balas Caroline. [Tidak tahu! Mungkin banyak yang sirik dengan kehidupanku, sehingga mempunyai niat jahat.] balas Delia menanggapi pesan dari anggota grup, secara tidak langsung Delia memfitnah Najwa dan membilang ia ingin mencuri.