Justru Sania yang pada saat itu sangat pasrah. Dia melihat dengan jelas, bagaimana wajah Beni yang telah memucat, membayangkannya saja sudah membuat Sania ingin menangis dan merinding. Suasana menjadi hening, saat mereka menunggu kabar dari Beni. Ponsel Seno berdering, memecah kesunyian. Laras dan Sania menatap Seno berbarengan.Seno kemudian menjauh, dan menjawab telepon. Sania merangkul ibunya, karena Laras sangat shock dengan kejadian ini, dia takut kehilangan Beni. Laras sangat merasa bersalah dengan semua yang Beni alami, awalnya semua karena dia menurut Laras.Dia yang menghasut Beni untuk menikah lagi, dia yang mempengaruhi Beni dengan hal-hal yang buruk. Dimanapun penyesalan selalu datang terlambat, itulah yang dirasakan oleh Laras. Semua tidak akan kembali seperti dulu, semua tidak akan berubah. Waktu tidak akan bisa diputar kembali, tapi jika Beni diberi kesempatan panjang umur. Laras ingin mendukung anaknya, ia ingin Beni bahagia. Harusnya dari awal Laras mencegah pernik
Semua pelayat sudah pergi meninggalkan tempat pemakaman. Namun Belinda belum mau beranjak dari situ, dia masih menangis sambil memandangi batu nisan Firman. Putranya yang malang, kini telah berpulang. Firman telah meninggal dibunuh oleh teman satu sel di dalam penjara. Berita duka itu, mereka dapatkan kemarin. Belinda sangat terpukul dengan berita kematian putranya, kini kedua putranya sudah tiada. Daniel dan Firman sudah berpulang terlebih dahulu. Najwa meminta Nathan untuk membawa Rachel, Putri mereka untuk pergi terlebih dahulu dan menunggu di dalam mobil."Aku akan menemani Nenek, terlebih dahulu," ujar Najwa.Nathan menggandeng putrinya itu, yang kini sudah berusia 9 tahun menuju parkiran.~~~Najwa menghela napas berat. Dia sangat tahu betul, bagaimana perasaan neneknya kini, pasti sangat sedih.Walaupun Firman sudah banyak membuat kesalahan pada mereka. Najwa mengusap pundak neneknya dengan lembut. Belinda kemudian memeluk Najwa."Putra nenek sudah tiada, Papa kamu dan kini O
Sore ini aku bertemu dengan Hani. Karena ia akan menceritakan tentang Delia, secara bertemu agar lebih jelas."Aku bertemu dengan Delia baru saja kemarin, saat acara makan malam yang di adakan oleh rekan kerja Aldo. Sekarang Delia sudah menikah dengan pria bernama Martin." ujar Hani menjelaskan pertemuannya dengan Delia untuk pertama kali setelah lama tidak mendengar kabar, dari wanita itu."Dia sudah menikah lagi, apakah Martin itu rekan kerja Aldo juga?" tanya Najwa masih penasaran."Ya, mereka bekerja di perusahaan yang sama. Apakah Delia datang mengusikmu?" Hani menatap Najwa lekat menunggu jawaban."Tidak, hanya saja aku merasa tidak nyaman dengan kehadirannya kembali. Putrinya yaitu Sabila satu sekolah dengan Rachel, bahkan mereka sekelas." Najwa menghela nafas dan memijit pelipisnya."Dan Sabila mengambil kotak pensil Rachel, tanpa izin. Aku bertemu Delia tadi saat ia menjemput Sabila, harusnya ini bukan masalah besar, mungkin aku terlalu berlebihan." ujar Najwa."Tidak berlebi
Perubahan Delia"Rachel..!" Delia memanggil putri dari Najwa, ketika Rachel akan masuk ke dalam kelas. Delia mendekati Rachel. "Kemarin Tante kirim makanan ke rumahmu. Apakah makanannya enak?" tanya Delia."Aku tidak tahu, Tante," jawab Rachel."Kemarin tante mengirimkan makanan yang banyak loh, ada cake dan juga. Apakah kamu tidak makan?" Delia bertanya penasaran."Tidak ada Tante, aku masuk kelas dulu ya!" ucap Rachel kemudian berlalu masuk ke dalam kelasnya. "Apakah mereka tidak memakan, makanan yang sudah kuberi. Pantas saja tidak berhasil!" gumam Delia merungut kesal, sudah susah payah dia membeli makanan yang enak untuk keluarga Najwa tapi makanan itu tidak dimakan oleh mereka.Kehidupan Delia memang sudah berubah ketika dia menikah dengan Marcel. Seorang pengusaha yang mempunyai perusahaan di bidang kosmetik, kekayaan Marcel sangatlah massive, dia bisa membelikan Delia rumah mewah kehidupan yang layak dengan putrinya.Delia barusan saja mendapatkan telepon dari Marcel suami
Grup WA Mama Kece[Apakah kamu sudah tidur?] pesan itu dikirim oleh Merri. Beni yang membacanya berdecih kesal, baru saja mendapatkan nomornya. Merri sudah berani mengirim pesan yang tidak penting.Beni memilih menghapus pesan itu setelah membaca, ia membetulkan posisi bantal dan mulai memejamkan mata.Drrtt... Kembali ponsel Beni berbunyi saat Beni melihat notifikasi, ternyata Merri lagi yang mengirim pesan dan kini Mari mulai menelponnya. Beni benar-benar dibuat sebal oleh tingkah laku Merri. [Aku mau tidur! Bisakah kamu tidak mengganggu!] pesan balasan dari Beni agar Merri tahu diri. [Selamat tidur ya Mas Beni, mimpi indah muahhhhh...] balas Merri. Beni mengernyitkan dahinya membaca balasan dari wanita itu, dan merasa geli."Seperti anak ABG saja saat membalas pesan." batin Beni. ***Pagi itu Meri sudah datang ke toko sembako milik Beni. Ia membeli minyak goreng dan roti, di sana ada keinginan terselubung Merri. Tentu saja ingin bertemu dengan Beni. "Berapa semuanya, Mas?" t
Season 2 Mengajak Merri belanja"Merri, kamu mau belanja apa lagi?" tanya Bu Laras yang kini sedang berbelanja dengan Merri di sebuah Mall. Padahal mereka berdua sudah banyak membeli barang dan tangan mereka penuh menenteng paper bag. Tapi Bu Laras terus saja menawarkan Merri untuk belanja lagi semua yang di inginkan Merri.Bu Laras yang membayar juga."Udah banyak Bu, belanjaanku!" ucap Merri padahal dia masih mau jika di minta untuk belanja."Eggak apa-apa, kamu kan calon istrinya Beni. Ibu mau memanjakanmu, biar kita ini semakin akrab. Kamu mau beli tas?" tanya Bu Laras."Iya mau, Bu!" sahut Merri."Ikut Ibu, ita ke toko tas. Kebetulan Ibu juga mau beli tas yang tadi belum cukup masih pengen nambah lagi!" ujar Bu Laras dan tertawa kecil. Ia mengajak Merri untuk menuju toko tas yang harganya cukup mahal di atas satu jutaan.***Sania menunggu ibunya bersama dengan Putrinya yang kedua bernama Isla, kini berusia 2 tahun. Sembari menunggu sang Ibu pulang Sania menonton televisi.Kebe
Pertemuan Di rumah DeliaPagi ini Najwa membuka grup WA yang sudah ramai pemberitahuan, karena biasanya ia mematikan notifikasi dari aplikasi itu. Tapi dari kemarin dia sudah dak mengaktifkannya kembali hingga banyak notifikasi yang muncul.Najwa membuka percakapan para wanita yang menjadi anggota di sana. [Hari ini jadwal berubah ya, kita akan berkumpul di rumahnya Delia.] pesan dari Bu Vivi.[Ini request dari Delia karena dia ingin menjamu kita di rumahnya, sebagai tanda rasa syukur dia dibelikan mobil baru oleh sang suami.] Bu Vivi kembali mengirim pesan.Anggota di grup antusias ketika mengetahui pertemuan itu, jadinya di rumah Delia sepertinya mereka juga penasaran bagaimana rumah Delia itu, pasti sangatlah mewah dan isinya berisi barang-barang mahal.Najwa menjadi ragu ingin datang ke pertemuan. Malas sekali bertemu dengan Delia. Pesan baru masuk dari nomor baru Najwa membukanya. [Kamu jangan lupa ya hadir nanti di pertemuan di rumahku, Delia.] begitulah pesan yang dibaca ole
Melabrak Ifa[Mer, tolong kamu jangan dekati aku lagi dan ibuku. Karena aku tidak mau dijodohkan denganmu, aku mempunyai pilihan sendiri.] Akhirnya Beni mengirim pesan itu pada Merri, dia harus menegur wanita itu agar tahu diri dan tidak mendekatinya lagi.Berharap agar Merri mengerti dan tidak mencari kesempatan. Apalagi Bu Laras sangat mendukungnya. Beni khawatir jika Merri menolak permintaan Beni untuk menjauhi dirinya, dan justru mengadu pada Bu Laras yang membuat masalah baru muncul.***Bu Laras berkunjung ke rumah Ifa bersama dengan Merri. Ifa sedang membungkus kue basah yang dipesan oleh Sania, untuk acara di rumah mertua Sania. Nanti malam akan ada acara yasinan pria, jadi Sania memesan kue basah dari Ifa, dia juga sudah berlangganan memesan dengan Ifa karena kue basah buatan Ifa enak.Ifa mentata kue basah, risol pada wadahnya."Ifa...! Bu Laras berteriak mrmanggil nama Ifa.Ifa yang sedang didapur terkejut dan bergegas keluar, menemui siapa yang datang ke rumahnya. "Bu Lar
Para pekerja di rumah Delia pergi, mereka mengemas pakaian tapi sebelum itu mereka mencoba mengecek kamar yang dulu tidak boleh dibuka oleh Marcel. Dan bensr saja yang dikatakan Silvi saat itu kamar itu penuh dengan barang yang sangat aneh, sepertinya memang Marcell itu melakukan pesugihan untuk menambah pundi-pundi kekayaannya, mereka semua bergidik ngeri menyaksikan semua itu. Padahal Marcel dan Delia seperti pasangan modern yang mungkin tidak akan percaya hal seperti itu, tapi buktinya kamar ini menunjukkan jika mereka telah berbuat cara kotor untuk mendapatkan uang.Marcell memang menerima aliran dana dari Pak Purnomo. Ia dulu adalah seorang pejabat dan dia melakukan korupsi besar-besaran, sehingga mengajak Marcell melakukan pencucian uang agar kekayaannya tidak terlacak tapi sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, itulah peribahasa yang tepat untuk pak Purnomo Marcel dan Delia. Sebagian orang yang terlibat mereka diperiksa, dan akhirnya sekarang menjadi tersangk
Jam 1 siang Merri baru pulang ke rumah. "Kenapa kamu pulang lagi kemari!" sinis Bu Laras ketika melihat menantunya itu masuk ke dalam rumah, dengan santainya. "Ada apa Bu? Kenapa Ibu marah?" tanya Meri. "Bagaimana Ibu tidak marah, apa yang kamu lakukan semalam?""Demalam aku menghadiri acara ulang tahun Melly, dan aku menginap di sana. Aku sudah memberitahu Mas Arkan," "Pandai sekali ya kamu berbohong pada kami, kamu sedang dugem bersama pria dan teman-temanmu itu!" "Apa maksud ibu, aku tidak paham," Merri masih tak mengakui. "Kamu tidak bisa lagi membohongi ibu, ibu sudah tahu bagaimana perilakumu di luar sana. Kamu berfoto mesra dengan pria lain tanpa memikirkan Arkan, semalam Ibu mengawatirkanmu tapi kamu sendiri, jahat sekali kamu Merri. Kamu telah menipu kami semua!" ucap Bu Laras. Merri syok. Bagaimana Ibu mertuanya tahu tentang foto semalam, apakah Arkan yang menunjukkan nya tapi dia telah memprivasi foto itu dari Arkan. Sania, ya ia baru ingat dia lupa mau memprivasi s
Arkan, antarkan Ibu berobat. Ibu tidak enak badan," ucap Bu Laras meminta Arkan untuk mengantarkannya berobat, kakinya sangat sakit apa lagi Bu Laras mempunyai riwayat asam urat. "Iya Bu," jawab Arkan. "Ya sudah kamu siapkan dulu mobilnya, ibu akan berganti pakaian!" "Kita tidak pergi menggunakan mobil, Bu.""Bukankah kamu tadi sudah mengambil mobil di rumah Sania?" ucap Bu Laras. "Tapi mobilnya dibawa sama Merri," "Dibawa Merri, ke mana istrimu malam-malam begini sudah jam sembilan malam dia keluar?" "Kata Merri, dia ada acara ulang tahun temannya, jadi kita naik motor aja ya Bu. Arkan antarkan Ibu ke klinik yang nggak jauh dari sini," "Ya sudahlah, gimana sih Merri dia pergi di malam seperti ini. Kaki Ibu aja sakit untuk berjalan saja ngilu, malah mobilnya dibawa!" gerutu Bu Laras.***Malam itu Merri menjemput teman-temannya, mereka berkumpul di rumah Melly sebenarnya Merri tidak menghadiri acara ulang tahun Melly yang ada mereka semua itu pergi ke diskotik."Wah mobil baru
"Sania, aku minta kunci mobil!" ujar Arkan ketika tiba di rumah Sania pagi itu, dia diperintahkan oleh ibunya dan Merri untuk mengambil mobil yang dititipkan di rumah Sania. "Beni yang menyuruhku!" ucap Arkan. "Mampir dulu, Mas," tawar Raka."Sedang buru-buru!" jawab Arkan."Ya sudah saya permisi dulu ya Mas, mau berangkat ke sekolah," ucap Raka ia berlalu dengan putri sulung Sania yang bernama Salsa.Malam harinya jam 8 malam. Merri bersiap menggunakan make up dan dress di atas lutut berwarna cream, dandanan Merri malam itu sangat mencolok. "Kamu mau pergi kemana?" tanya Arkan yang merasa heran melihat Merri yang sudah berdandan maksimal. "Aku ada acara Mas, di rumah Melly, acara ulang tahun dia, nggak papa kan aku pergi?" ujar Merri dan menggunakan maskara."Enggak apa sih, tapi kenapa pakaianmu seperti itu terlalu minim, Mer. Coba kamu ganti pakaian yang lebih panjang lagi!" ucap Arkan. "Lebih panjang gimana, ini bagus tahu Mas. Udah deh enggak usah ngatur aku dalam hal berpak
season 2 Kebenaran TerungkapNathan menonton video yang ditunjukkan oleh Najwa. Dan menunjukkan pesan yang dikirim oleh tante Ratu. "Ternyata mereka itu bekerjasama dengan koruptor dan melakukan pencucian uang, pantas saja mereka itu kaya!" ucap Najwa. "Aku sudah bilang padamu Najwa, apa yang kita lihat itu belum tentu yang sebenarnya. Aku juga curiga pada Marcel. Karena dia mempunyai background bukan dari keluarga kaya raya. Tapi tiba-tiba dia bisa menjadi konglomerat hanya dalam waktu 3 tahun saja!" ujar Nathan."Apa profesi Marcel sebelum ia menjadi kaya, seperti ini?" tanya Najwa."Yang aku tahu dulu ia bekerja sebagai karyawan biasa, di sebuah buah dealer motor," Mendengar riwayat pekerjaan Marcel membuat Najwa tak heran, jika gosip itu memang benar tidak mungkin dia tiba-tiba kaya dan mempunyai uang milyaran. Mungkin ratusan miliar. "Apa yang akan kita lakukan dengan video ini mas, tidak bisa melaporkannya ke polisi?" tanya Najwa."Bisa, tapi jangan sampai identitas kita se
season 2 Kecurigaan Pada MarcellMarcel dan Delia jadi membeli penthouses seharga 6 miliar, dan pastinya Delia tak lupa pamer dia memfoto penthouses itu.Delia juga memposting foto itu di berbagai sosial media, komentar netizen pun semakin liar. Mereka beberapa juga geram pada Delia seakan tidak peduli dengan gosip yang menerpa, dia justru semakin pamer di media sosial. Apalagi penthouses itu harganya mahal, di grup WA Mama kece, juga semakin ramai karena postingan Delia. Mereka semua mengucapkan selamat.[Kapan kita diajak ke sana?] seperti biasa Monica selalu antusias dengan harta milik Delia. Dia seakan ingin akrab dengan Delia. Anggota lain pun antusias ingin diajak ke sana.[Minggu depan aku akan mengadakan makan malam, dan mengundang kalian semua. Juga ada beberapa rekan bisnis suamiku.] balas Delia. [Pasti acaranya sangat formal, kita harus tampil maksimal.] balas Bu Vivi beliau adalah usianya yang paling tua di anggota grup itu, semua orang menghormati Bu Vivi ia seperti
season 2 Merri DalangnyaMalam itu setelah kejadian pengusiran Ifa dari rumah Bu Laras. Beni tidak pulang ke rumah sudah 2 hari ini, ia tak mau lagi kembali ke rumah sang Ibu. Di rumah itu suasananya lebih tenang tak ada keributan."Beni belum pulang juga?" tanya Bu Laras pada Arkan."Belum Bu Dia sedang di rumah istrinya. Mungkin dia tidak akan mau lagi pulang kemari!" ujar Arkan."Tidak bisa dibiarkan begitu, sedangkan toko dia tutup. Kuncinya di bawa. Bagaimana kita bisa membuka toko sembako, Ibu akan menyusul Beni ke sana," tukas Bu Laras karena ia sudah tidak mempunyai uang, sedangkan uang yang diberikan Beni sudah habis.***"Mas Aku mau beli mobil!" pinta Merri merangkul Arkan dengan manja."Beli mobi, uang dari mana mau beli mobil!",jawab Arkan.Merri melepaskan pelukannya sebal."Mas Beni Itu uangnya banyak Mas! Apa salahnya kamu minta untuk beli mobil," ujar Merri. "Beni nggak akan kasih kalau untuk beli mobil, kamu tahu itu kan,""Karena itu Mas kamu jangan bodoh, kan aku
season 2 Delia Diterpa gosipNeberapa minggu yang lalu memang santer beredar kabar tentang kekayaan Delia dan Marcel sebagai crazy rich, yang sedang naik daun. Apalagi penyebab kedekatan mereka dengan selebgram dan influencer terkenal karena Delia yang terus pamer dengan kekayaannya, menimbulkan kecurigaan banyak orang sebuah akun mencuit tentang pencucian uang yang dilakukan oleh Marcel. Disinyalir jika uang itu adalah dari seorang koruptor."Mas gosip tentang kita semakin ramai. Apakah mereka akan tahu semua ini?" tanya Delia khawatir pada Marcel.Marcel menatap istrinya sekilas kemudian ia memijit pelipisnya. "Aku rasa keadaan kita bisa tidak aman, jika gosip itu selalu digoreng terus oleh media dan akun gosip itu!" ucap Marcel menyugar rambutnya."Mas aku takut, aku tidak mau miskin Mas seperti kasus yang terjadi sebelumnya. Aku malu!" ujar Delia khawatir karena baru saja ini viral ada crazy rich yang ditangkap oleh kepolisian, karena terbukti menjadi penipu. Dengan cara menipu
Bu Laras sedang menonton sinetron favoritnya dan Merri menghampiri mertuanya itu."Bu, aku curiga!" ujar Merri. "Curiga apa?" tanya Bu Laras masih tetap menatap layar televisi."Tadi habis magrib aku lihat kedua anak Ifa masuk ke kamar ibu. Artinya mereka melakukan sesuatu," "Melakukan sesuatu, maksudmu?" "Aku juga tidak tahu Bu, mereka juga kenapa masuk kedalam kamar Ibu. Cepetan deh Ibu cek, takutnya nanti ada yang hilang!" Mendengar aduan dari Merri. Bu Laras merasa khawatir ia bergegas menuju kamar, takut apa yang dikatakan Merri itu benar ada barang yang hilang dari kamarnya.Merri mengikuti mertuanya sampai ke kamar."Coba periksa lemari itu!" tunjuk Merri. Bu Laras mengikuti saja apa kata Merri dan membuka lainnya. Karena biasanya ia simpan uang dan perhiasan, betapa terkejutnya Bu Laras mendapati uang dan perhiasan itu sudah tidak ada. "Apakah ada yang hilang, bu?"tanya Merri dan mendekati Laras."Perhiasan dan uang Ibu hilang!" ujar Laras. "Sudah pasti dua anak keci