Share

Bab 61

Ayra terdiam mematung setelah membaca surat dari almarhum sahabatnya. Kedua tangannya bergetar. Seperti sebuah warisan yang harus ia laksanakan. Apakah Fera mengetahui sesuatu lebih dari yang ia tahu?

Jangan-jangan selama ini nomor asing yang pernah mengirimi Ayra gambar adalah Fera? Atau suruhannya Fera?

Perlahan kertas itu jatuh dari tangan Ayra. Ia mengubah posisi menjadi duduk. Tatapannya kosong entah ke mana. Ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menanggapi surat dari Fera. Apa yang harus ia lakukan?

***

“Maaf, Bu karena kemarin saya bolos sekolah.” Ayra menunduk di depan guru BK. Merasa bersalah atas kejadian kemarin yang keluar dari sekolah seenaknya.

“Saya juga minta maaf, Bu. Saya hanya berniat mengajak dan membantu Ayra bertemu dengan Fera.” Rendra turut meminta maaf kepada Bu Fadilah.

“Ibu memanggil kalian ke sini bukan untuk membahas perihal kalian bolos. Ibu ngerti perasaan kamu, Ayra. Sebagai teman yang dekat, pasti merasa sangat bersedih karena ditinggal sahabatny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status