Share

88. Problem Solved In Bed

“Tenanglah, Lyn. Dokter Maria berkata kamu tidak boleh stress, bukan? Hentikan marah-marah begini.” Enrico kembali memeluk istrinya.

“Aku muak dengan perasaan tidak tenang ini. Takut musuh datang lalu mencelakai. Takut wanita-wanita pemujamu itu datang dan membuatmu lupa, bahwa kamu adalah suamiku!”

“Aku tidak mungkin melupakan kita sudah menikah. Ayolah, aku bukan Enrico yang dulu!”

“Oh ya? Kalau begitu kenapa kamu terlihat mesra sekali dengan Naima tadi siang? Kamu pikir bagaimana perasaanku melihatmu dicium oleh wanita lain?” Lynea mulai terisak.

“Ciuman itu hanya sekedar sapaan saja, Lyn. Aku sudah katakan kemarin, aku tidak pernah mencintai Naima atau siapa pun. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan.” Enrico terus membela diri. Sebenarnya ia mulai kesal.

“Kalau begitu besok kalau bertemu lagi dengan Gabriel di rumah sakit, aku akan membiarkan dia memeluk dan menciumku. Karena ju

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status