Beranda / Romansa / Give Me Your Love / 91. The Real Enrico

Share

91. The Real Enrico

Penulis: Rein_Angg
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-21 19:00:00

Hari demi hari berlalu. Pemberitaan demi pemberitaan hampir selalu sama. Lynea mengikuti saran Dokter Maria, ia membuang semua aplikasi berita dan mesin pencari. Segala pemberitaan tentang dirinya hanya akan membuat hati semakin sakit. Nyawa yang ada di dalam kandungan terlalu berharga untuk disakiti dengan berbagai pikiran negatif.

Menuruti keinginan suaminya pula, Lynea berganti nomor. Hanya saja, nomor lamanya ia berikan pada Bryant, dengan catatan hanya berita penting saja yang dikabarkan padanya. Berbagai chat dari Gabriel tidak boleh dibuka atau dibalas. Biarkan saja terendap, tidak terbaca. Bryant menerima keinginan kakaknya.

Lynea berhenti menemui Dokter Maria di rumah sakit. Apabila memeriksakan kandungan, maka rumah sakit lain menjadi tempat kunjungannya. Menghindari Gabriel adalah yang terbaik untuk saat ini.

Enrico adalah Enrico. Lynea sadar itu sekarang. Tidak semudah itu merubah orang. Apa yang ia lihat saat di villa, lelaki yang dirasa lembut dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Give Me Your Love   92. You Are My Missing Piece

    Lynea bergegas mencari Bryant. Adiknya itu pasti tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi.“Aku tidak tahu ada apa, Lyn.” Bryant berkilah. Ia menghabiskan sarapan tanpa memandang kakaknya.“Bohong! Aku kakakmu, aku tahu kalau kamu berbohong! Ayolah, Bryant. Jangan buat aku seperti orang bodoh tidak tahu apa-apa!”Lynea menatap jengkel pada adiknya. Lelaki satu ini lebih setia kepada Enrico daripada dirinya.“Nyonya, maaf, tapi ada yang mencari Anda,” Jenna menghampiri.“Siapa?” tanya Lynea. Selama ini ia tidak pernah menerima tamu di istana De Luca.“Kepolisian San Angelo timur, Nyonya.”“Bryant? Ayo katakan! Ini ada apa?” Lynea mulai panik.“Aku tidak tahu! Temui saja mereka dan katakan kamu tidak tahu apa-apa, Lyn!”Lynea mendengkus. Kesal sekali rasanya menghadapi Bryant seperti ini. Ia melangkah cepat menuju ruang tamu. Jenna mengekor

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-22
  • Give Me Your Love   93. "Civil War"

    Dua kalung yang identik, dengan liontin berbentuk separuh hati, menjadi satu-satunya benda yang menutupi tubuh Enrico dan Lynea. Benda berupa rantai kecil dari emas putih tampak bergelayut bebas di leher keduanya.Desah Enrico semakin menjadi melihat bagian belakang tubuh Lynea di depan pinggulnya. Istri cantiknya itu sedang bertumpu di atas kasur dengan kedua tangan dan kaki.Dorongan melesak, memasukkan kejantanan secara sempurna ke dalam lorong hangat.“Aaaah,” lenguh Lynea merasakan kewanitaannya terisi penuh.Tubub Enrico menjura ke depan. Sedikit membungkuk, mengecup punggung sang istri. Tangannya kemudian menggosok lembut. Mulai dari tengkuk, turun ke punggung, sampai pada bongkahan kembar yang mengapit junior dengan legit.“Kamu seksi sekali tampak belakang seperti ini!” racau Enrico menepuk-nepuk bongkahan itu. Tidak terlalu keras hingga menyakiti, tapi juga tidak terlalu ringan.Setiap dorongan menambah keni

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-23
  • Give Me Your Love   94. Baby Boy

    Wajah tegang, pusaran kawatir membayang. Kondisi Lynea siang ini berada dalam perjuangan hidup dan mati. Pendarahan yang begitu banyak membuatnya tidak sadar diri.Bryant dan Jenna mondar-mandir di luar ruang UGD. Entah sudah keberapa kalinya Lynea masuk di rumah sakit ini.Sementara itu, Enrico masih berpacu dengan waktu. Meliuk di antara keramaian kendaraan siang hari Kota San Angelo yang padat. Kevin sudah berusaha mengendarai mobil dengan kekuatan penuh dan kecepatan tinggi.“Harusnya aku minta pengawalan dari Dominic! Kalau begini terus kapan aku sampai di rumah sakit?” sesal Enrico merasa dirinya melakukan kesalahan.“Lima belas menit lagi sampai, Tuan. Saya yakin Nyonya Lynea sudah ditangani dengan baik di sana.” Alonzo coba menenangkan.“Lynea sudah tidak sadar, Alonzo! Dia kehilangan banyak darah! Apa kamu tidak dengar tadi Bryant bilang apa?” hardik Enrico menolak untuk ditenangkan.Alonzo terdia

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-24
  • Give Me Your Love   95. Fransiscuss David De Luca

    Pandang masih samar-samar. Pendengaran pun masih berdenging. Sesekali rasa dingin mencekal, membuat tubuh bergejolak dengan sendirinya. Selimut penghangat khusus pasien yang baru selesai menjalani operasi dililitkan.Lynea berusaha memastikan siapa lelaki di sebelahnya. Pikiran pertama tentu orang itu adalah suaminya, Enrico. Lama kelamaan ia semakin yakin orang itu bukan sang suami.“Gabriel?” desisnya terkejut.“Iya, Lyn. Aku di sini, tenanglah.” Gabriel merengkuh jemari mantan kekasihnya.Mendadak kepanikan menyerang. Lynea tidak mengetahui perihal operasi dan lain-lain. Ketika memasuki ruang UGD, ia telah hilang kesadaran karena terlalu banyak pendarahan.“Dimana aku?” teriaknya ketakutan.“Sssh … sssh … tenanglah. Kamu di rumah sakit. Kamu habis menjalani operasi caesar. Lihat, anakmu sudah lahir dengan selamat.” Gabriel menunjuk ke arah perut yang sudah mengecil.&ldq

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25
  • Give Me Your Love   96. Duel For Love

    Sosok Enrico menjulang di depan pintu. Jenna dan Alonzo ada di belakangnya. Semua mata menatap pada Gabriel dan Lynea. Posisi tangan Lynea yang berada di dada dokter itu menjadi sebuah pertanyaan.Rasanya ingin berteriak dan menangis sekencang mungkin. Baru saja satu hari merasa bahagia, kini sudah ada masalah lain mendera.“Kamu, dokter tidak tahu diri! Sudah bosan hidup kamu, ya?” Enrico mendatangi Gabriel.Dengan sekali cengkeraman, krah putih diangkat dan dilempar ke tembok. Gabriel terpelanting setelah tubuhnya menubruk dinding.“Enrico, hentikan!” jerit Lynea menangis“Apa? Kamu mau membela dia? Kamu masih cinta dengan dia?” bentak Tuan Muda De Luca pada istrinya.Kehilangan akal sehat, Enrico menarik senjata api kecil dari balik jasnya.“Enrico! Jangan! Hentikan!” Lynea berteriak ketakutan. Ia ingin turun dari kasur tapi jarum infus menghalanginya.Tidak memperdulikan teria

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-26
  • Give Me Your Love   97. A Parent's Sin

    Alonzo sudah mengingatkan, kamera ada di mana-mana. Banyak orang merekam kejadian saat Enrico menghantam wajah Gabriel begitu kuat hingga berdarah dan babak belur. Kini, video itu viral hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. “Kamu keterlaluan!” teriak Lynea. Ia melihat sekilas di televisi bagaimana wajah Gabriel terlihat sungguh mengerikan. “Dia harus diberi pelajaran, Lyn!” bentak Enrico semakin marah. “Kamu sudah berjanji tidak akan ada lagi kekerasan! Kamu bohong! Kenapa kamu bisa sesadis ini?” Lynea terus menjerit dan menangis. “Lalu aku harus apa? Diam saja sementara dia mendekatimu? Dimana harga diriku? Kalau aku tidak menembak kepalanya saja, itu sudah suatu berkah untuknya!” “Kamu kejam! Kamu jahat!” “Ya! Memang aku kejam dan jahat! Aku membunuh semua musuh-musuhku! Lalu kenapa? Menyesal menjadi istriku?” Meledak sudah amarah Enrico. Lemari pakaian di sebelahnya digebrak sekuat tenaga. Pintu lemari sampai bergetar.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-27
  • Give Me Your Love   98. Jail Or Money?

    Mata Enrico membulat. Otaknya kembali berpikir keras. Apa yang sedang Elena siapkan untuk membuatnya terkejut dan bahagia?Wanita itu sudah setahun lebih menghilang dari kehidupannya. Pergi meninggalkan saat kaki masih belum bisa berdiri. Tidak memberikan kehangatan yang dibutuhkan, tetapi justru selalu membakar hati dengan angkara.Pada waktu itu, Lynea hadir dengan segala kasih sayang dan kelembutan. Membuat semangat baru muncul kian hari kian besar. Tak lama kaki kembali berjalan. Kebahagiaan pun menghampiri, sampai kini seorang putra mahkota telah hadir dalam hidup.Lalu, bila keberadaan Lynea membuat perubahan sedemikian besar dalam hidupnya, kenapa tidak berusaha hidup tenang bersama istrinya? Kenapa justru kembali pada kehidupan mafia sebelumnya yang penuh dengan kekerasan? Padahal, ia sangat tahu kalau Lynea membenci kehidupan itu.“Enrico?” panggil Lynea melihat suaminya melamun.Suara manis menyadarkan dari berbagai pikiran. S

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Give Me Your Love   99. Here Comes Elena

    Ucapan terakhir Elena membuat Enrico meradang. Permainan ini sudah tidak lucu lagi. Segala sesuatu yang mengancam keberadaan harta harus disikapi dengan serius.“Jangan macam-macam denganku, Elena!” hardik Enrico kasar.Romario langsung melirik khawatir. Ia menanyakan ada apa, tanpa mengeluarkan suara. Hanya bibirnya saja bergerak-gerak.“Baiklah, baiklah. Sepertinya kamu sangat penasaran dan tidak sabar ingin bertemu denganku. Benar, bukan?” Elena kembali tertawa centil.“Apa maumu?” Enrico langsung pada pokok permasalahan. Lelah berputar-putar.“Aku mau kamu, Enrico. Sampai jumpa besok!”Putus sudah sambungan telepon itu. Kepala Enrico mendadak pening. Menghadapi wanita selalu dirasa lebih memusingkan daripada menghadapi sepuluh orang bersenjata.Ia menceritakan semua omongan Elena kepada Romario. Alonzo kemudian dipanggil dan ikut menganalisa kejadian ini.“Hindari saja,

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29

Bab terbaru

  • Give Me Your Love   120. HAPPILY EVER AFTER (THE END)

    Sudah hampir satu tahun sejak Lynea menandatangani surat perceraiannya. Ia tetap tinggal di rumahnya yang berada di desa kecil, kota San Aguira. Bryant memilih untuk tetap bekerja di kota San Angelo dan menjadi kepala keamanan untuk kantor utama Maximo Corporation. Setiap dua atau tiga minggu sekali ia selalu pulang menemui Lynea dan keponakannya. Kabar tentang Enrico sering diceritakan oleh Bryant. Namun demikian, Lynea tidak pernah terlalu bersemangat untuk mendengarkannya. Bagaimana ia masih menyimpan luka dan harapan yang tak pernah pudar terhadap hubungan mereka, kadang membuat hatinya semakin sakit. Enrico pun masih sering menanyakan pada Bryant bagaimana kondisi Lynea dan David. Setiap Bryant kembali ke desa, Enrico selalu membawakan hadiah-hadiah mahal untuk anaknya. Kata Bryant, Enrico selalu menanyakan apakah kini Lynea sudah memiliki tambatan hati yang baru? Setiap mendengar bahwa Lynea masih sendiri, Tuan Besar De Luca hanya terdiam kemudi

  • Give Me Your Love   119. We Give Up

    Dalam temaram kendaraan menuju kantor polisi, Lynea menatap tak percaya pada selembar kertas di tangannya. Enrico setuju untuk bercerai dengannya.“Apakahah dia bersalah? Kamu yang memaksa bercerai, padahal dia hampir gila karena kamu pergi!” Kembali Romario menyindir secara terang-terangan.“Paman, ayolah bantu aku! Lalu sekarang aku harus bagaimana?” rengek Lynea kesal. Sampai kapan ia dan Enrico harus seperti ini.“Aku tidak tahu. Aku hanya pengacara. Kalian yang menikah. Berbicaralah satu sama lain, hati ke hati.”“Kenapa dia tidak datang malam ini? Apa dia tidak tahu kalau aku hampir mati? Apa dia tidak sadar pacarnya mau membunuhku, dan kini pacarnya itu sudah mati?” gusar Lynea.“Telepon saja langsung. Tanyakan sendiri,” jawab Romario santai. “Aku teleponkan Enrico untukmu saat ini juga.”Hati Lynea berdetak lebih cepat. Debaran rindu atau rasa bersalah menjadi sa

  • Give Me Your Love   118. Goodbye, Blue Eyes

    Cinta, sebuah rasa sejuta cerita Madu pelepas dahaga Racun pembunuh jiwa Hidup mati karenanya Cinta, mendatangkan obsesi Untuk saling memiliki Tak rela bila harus berakhir Sabit kalam menjelma tahir “Kamu baik-baik saja, Lyn?” Gabriel terengah-engah datang, langsung memeluk kekasihnya. Belum bisa mengucap apa-apa karena rasa shock yang bergulir sepanjang hari, yang ditanya hanya terdiam berlinang kepedihan. “Semua sudah berakhir, Lyn. Besok kita akan pergi meninggalkan ini semua. Hanya kamu, aku, dan anak-anak kita,” lanjut Gabriel mendekap erat. Tubuh yang bergetar, hati yang dingin, dan kunci kebahagiaan yang telah entah kemana. Lynea tertegun menatap sang dokter dengan hampa. “Aku … ti-tidak bisa … ikut de-denganmu,” gumamnya datar, ringan, dan gamang. “Apa maksudmu? Kita sudah berjanji untuk saling setia dan bersama selamanya! Baru tadi pagi kamu dan aku menyusuri sungai masa

  • Give Me Your Love   117. Two Angels

    Pandang Lynea mengabur. Rasanya semua ini terlalu berat untuk dijalani dalam waktu satu hari. Apakah penderitaan akan berakhir? Mengapa dunia begitu kejam padanya?Dimanakah bahagia itu? Apakah memang benar ada wujud nyata dari sebuah kata tersebut? Kalau memang hidupnya berhak merasakan, kenapa semua sulit sekali didapatkan?“Ga-Gabriel sudah memiliki i-istri? Sejak ka-kapan kalian me-menikah?” Terbata-bata dan bergetar ia bertanya.Lagi, air mata mengalir begitu saja. Rasa itu bahkan seperti sudah mati. Hancur berkeping, terserak di atas tanah begitu saja menunggu gersang.“Sejak lima tahun lalu, Nyonya,” jawab Avril mulai berkaca-kaca pada matanya.“Hai, Kristin. Ayo, ikut Tante. Kita lihat adek bayi, mau?” Jenna mengajak gadis cilik itu menjauh dari dua wanita dewasa yang akan segera runtuh bersamaan.Kristin melirik pada ibunya. Ketika sang ibu menganggukkan kepala, ia menerima uluran tangan Jenna dan

  • Give Me Your Love   116. Would You Marry Me?

    Ombak tenang menghiasi sungai kecil. Dua anak Adam menyusuri perlahan. Sang wanita membiarkan tangannya digenggam erat oleh teman prianya. Wajah mereka berseri, tidak kalah indah dengan gaung alam dan udara senja.“Kamu bahagia atau tidak, Lyn?” tanya Gabriel menatap begitu lembut.“Bersamamu? Aku bahagia. Selama ini aku sudah salah arah,” jawab Lynea tersenyum lalu mengacak-acak sedikit rambut teman masa kecilnya.Tiba-tiba Gabriel berlutut di hadapannya. Tangan kanan mengambil sesuatu dari kantong jaket. Sebuah kotak kain mungil berwarna biru tua.“Aku tahu kamu masih menjadi istri orang dan sedang dalam proses cerai, tetapi aku begitu terobsesi dan jatuh cinta padamu,” ucap Gabriel. Perlahan ia membuka kotak itu.Sebuah cincin emas putih dengan berlian mungil berbentuk hati di tengahnya dipersembahkan untuk Lynea.“Maukah kamu menikah denganku? Be my wife, for all eternity,” pintanya memberi

  • Give Me Your Love   115. Enough Is Enough

    Enough is enough, begitu kata pepatah. Cukup sudah semua ini membuat hidup Lynea begitu kacau dan naik turun seperti roller coaster. Tidak ada lagi yang harus dipikirikan. Dua kali sudah Enrico bercinta dengan Elena saat masih menyandang status sebagai suaminya. “Terima kasih karena telah membuka mataku, Elena. Kini aku mengetahui, seperti apa suamiku sebenarnya. Kamu bisa mengambilnya. Aku tidak butuh lelaki yang tidak setia padaku.” Lynea menegakkan kepala, berbicara dengan anggun dan tegas. Jika harga diri adalah satu-satunya yang tersisa dari dirinya, maka ia akan menjaganya dengan sebaik mungkin. Tidak ada yang boleh menghancurkan seutas harga diri tersebut. “Lyn, aku minta maaf,” pinta Enrico berniat mengikuti langkah istrinya yang mulai meninggalkan ruangan. Lynea tidak menoleh sama sekali, apa lagi menjawab. Baginya keberadaan Enrico tidak lebih dari sebuah kisah usang. Terus saja berulang tanpa ada akhir bahagia. “Kamu! Wanita ular!”

  • Give Me Your Love   114. Lynea's Heart Is Shattered

    Sekian pasang mata menatap cemas ketika pintu ruang operasi dibuka dan seorang perawat keluar memanggil keluarga Alonzo. Felix segera berdiri dan maju menghampiri sang perawat.“Saya kakaknya,” ucapnya.“Operasi Tuan ALonzo telah selesai. Ternyata ada tiga peluru yang masuk dalam tubuhnya.”“Apakah Alonzo hidup?” Enrico menyela.“Beliau telah melewati masa kritis selama dua jam terakhir. Tubuhnya menunjukkan repson yang baik terhadap obat-obatan yang kami berikan. Kini kondisinya sudah stabil, tapi masih dalam bius total sampai dua hari ke depan.”“Terima kasih, Tuhan!” jerit Lynea melompat dan memeluk Enrico.Dia lupa kalau sedang menjauhi sang suami. Semua kembali bernapas lega mendengar kabar baik ini. Ketegangan seketika menghilang. Felix menitikkan air mata bahagia, dan langsung di seka oleh jemarinya. Tidak ada air mata bagi lelaki tangguh yang melewati berbagai peperangan. Na

  • Give Me Your Love   113. Hang In There, Alonzo

    “Alonzo! Bangun, buka matamu! Alonzo, ayolah! Bangun, bangun! Kamu tidak boleh pergi dengan cara seperti ini!” Enrico menepuk-nepuk pipi orang kepercayaan dan sahabat terbaiknya. “Siapkan helikopter!” seru Felix kepada anak buahnya melalui speaker telinga. “Paramedik!” teriak Kapten Abrahm berulang. Orang-orang berbaju putih berlambang palang merah datang, membawa tandu dan kotak pertolongan pertama. Mereka segera menekan luka tembak di dada Alonzo dan menutupnya dengan perban. Tubuh yang sudah tidak sadarkan diri itu kemudian diangkat oleh empat orang ke atas tandu. “Parkir helikopter di halaman belakang saja! Adikku harus ke rumah sakit saat ini juga!” Felix terus memerintah anak buahnya. Ketika mereka melintas di antara kursi-kursi sidang, jenazah Viery sedang tergeletak di atas lantai dengan darah menggenang sangat banyak. Alessia berlutut di samping tubuh sang kakak yang sudah tidak bernyawa. Ia menangis dan berteriak, sangat memilukan.

  • Give Me Your Love   112. Viery's Going Down

    “Enrico?” tanya Gabriel melirik ke ponsel Lynea.“Hmm, dia telah mencoba menghubungiku sejak kemarin.”“Kamu benar-benar masih cinta padanya? Orang seperti dia, Lyn?”Lynea terdiam. Ia sendiri tidak tahu jawaban dari pertanyaan itu. Ada sesuatu yang membuatnya begitu terikat pada sang suami, dan itu bukan hanya karena Enrico adalah ayah dari putranya. Seolah ada aura khusus yang membuat dirinya, dan juga ratusan wanita lain tidak bisa berhenti mencintainya.Ya, dia memang kaya raya, tapi Lynea tidak pernah memedulikan itu semua. Tampan? Sangat! Akan tetapi, Gabriel pun memiliki wajah baby face yang diidolakan para dokter wanita di rumah sakit.Enrico memiliki jiwa yang misterius. Di sana, ada kekerasan, tetapi juga kelembutan. Penuh dendam, namun juga mencari kedamaian. Serba kekerasan, hanya saja ia juga begitu mencintai istrinya.“Aku tidak tahu, Gabriel. Semua ini terlalu menyesakkan dan membingun

DMCA.com Protection Status