Gu Lang, yang masih merasa belum sepenuhnya puas dengan penjelasan sebelumnya, memandang ayahnya dengan tatapan serius. "Ayah," tanyanya, "apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga Gu di dunia bawah? Aku tahu ada sesuatu yang besar terjadi, dan aku rasa itu ada hubungannya dengan apa yang baru saja kita bicarakan."Gu Xing Yan menatap putranya dengan wajah penuh kesedihan dan kemarahan. "Kau benar, Gu Lang. Semua itu adalah ulah Tiancheng. Setelah Xiyu dibawa kembali ke dunia atas, Tiancheng marah karena Xiyu, meskipun sudah mencapai tingkat master array 3, tidak juga dapat melampaui batas itu dan mencapai tingkat 4."Gu Lang memperhatikan dengan seksama saat Xing Yan melanjutkan ceritanya. "Tiancheng menganggap Xiyu sebagai pengkhianat dan merasa frustrasi dengan kemampuannya yang terbatas. Dalam kemarahannya, dia memutuskan untuk mengirim utusan ke dunia bawah. Tujuannya adalah untuk menghancurkan keluarga Gu di dunia bawah dan membawa aku hidup-hidup kepadanya."Xing Yan menghela
Di dalam ruangan yang megah dan penuh kemewahan di kediaman keluarga Shu, Shu Tiancheng duduk di kursi besar yang dihiasi dengan ukiran rumit. Ruangan itu dikelilingi oleh berbagai artefak berharga dan simbol kekuasaan keluarga Shu. Berita tentang acara lelang dan pertemuan di Paviliun Baibao membuatnya merasa tertarik dan waspada.Shu Baicao memasuki ruangan dengan langkah cepat, wajahnya tampak marah dan frustrasi. Ketika dia mendekat, Tiancheng menatapnya dengan tajam, menunggu penjelasan.“Bagaimana bisa kau gagal begitu saja?” Tiancheng bertanya dengan nada dingin dan tajam. “Kau bilang bahwa Feng Hao—atau Gu Lang—itu hanyalah orang yang tidak berarti, tapi tampaknya kau salah besar.”Shu Baicao dengan tegas melaporkan, “Ayah, segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang direncanakan. Feng Hao tidak hanya berhasil mengatasi segala hambatan, tetapi juga melelang barang-barang yang sangat berharga. Dia benar-benar berbeda dari apa yang kita kira.”Tiancheng menatap Baicao dengan e
Ketika Shu Xiyu terus berusaha membuka kotak peninggalan leluhur, suasana di aula leluhur semakin menegang. Dengan setiap detik yang berlalu, ekspresi Tiancheng berubah menjadi semakin tidak sabar dan marah. Xiyu berkonsentrasi penuh, mengalirkan energi ke kotak, namun segel array tetap tidak bergerak.Tiancheng akhirnya tidak bisa menahan kemarahannya lebih lama. Suara keras dan dingin menggelegar di aula. "Sudah kubilang, Xiyu! Kekuatanmu ternyata tidak ada artinya! Tidak peduli seberapa keras kau mencoba, kau tetap tidak bisa mencapai level yang kuinginkan!" Suaranya penuh dengan nada kemarahan dan penghinaan.Shu Xiyu tampak sangat tertekan. Wajahnya pucat dan tubuhnya bergetar karena frustrasi dan ketakutan. Dia tahu bahwa kegagalannya akan mengakibatkan konsekuensi serius. "Maafkan aku, Tiancheng. Aku... aku belum cukup kuat," katanya dengan suara penuh penyesalan.Tiancheng mengerutkan keningnya dengan marah dan berjalan mendekat. "Kau memang tidak berguna! Kau telah menghabisk
Di saat Gu Lang sedang memikirkan cara terbaik untuk membalaskan drndamnya pada keluarga Shu, Gu Lang justru tiba-tiba merasakan sesak di dadanya, napasnya terengah-engah. "Uhuk!!"Sensasi panas menjalar di seluruh tubuhnya, dan seketika darah segar mengalir dari sudut mulutnya, membasahi tanah di bawahnya.Dia terjatuh sejenak, berusaha mengendalikan rasa sakit yang menggigit. Pikirannya berputar, mengingat pelatihan air es yang pernah dia lakukan, yang kini kembali menghantuinya. Ternyata, penggunaan teknik itu tanpa persiapan yang cukup berdampak buruk pada tubuhnya.Dengan susah payah, Gu Lang mengatur napasnya, mencoba mencari tahu penyebabnya. Dia menyadari bahwa pelatihan yang ekstrem itu telah meninggalkan dampak yang serius. Dalam keadaan ini, semua rencananya untuk membalas dendam bisa hancur dalam sekejap jika dia tidak segera mengatasi masalah ini.Dia tahu, dia harus menemukan cara untuk menstabilkan kondisinya sebelum melanjutkan misinya. Gu Lang teringat dengan pesan
Gu Lang melanjutkan pelatihannya dengan semangat baru, fokus pada mencapai kekosongan mutlak. Setiap hari, dia berlatih dengan intensitas yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Dia menghabiskan berjam-jam dalam meditasi, mengendalikan nafsu dan pikirannya, membiarkan ketenangan menyelimuti jiwanya.Dalam proses ini, dia menghadapi berbagai tantangan. Suatu malam, saat dia berlatih, bayangan iblis hati muncul lagi, lebih kuat dari sebelumnya. "Mengapa kau terus berjuang, Gu Lang? Kekuatan kegelapan dapat memberimu apa pun yang kau inginkan. Tinggalkan semua ini, dan ikuti aku."Gu Lang menatap bayangan itu dengan ketegasan. "Kekuatanmu hanya akan menghancurkanku. Aku tidak butuh kekuatan yang dibangun di atas penderitaan orang lain."Kemarahan iblis hati terpantul di wajahnya, tetapi Gu Lang tetap tenang. Dia menarik napas dalam-dalam, memfokuskan energinya pada jiwanya. Mengingat ajaran Luo Luo, dia membiarkan semua emosi negatif itu mengalir keluar, memperkuat tekadnya untuk melaw
Keluarga Shu IPada malam itu, kediaman Keluarga Shu masih sangat tenang bahkan penjaga di sekitar gapura terlihat menikmati minuman sambil tertawa dan memainkan permainan kartu.Namun pada detik-detik berikutnya, udara dingin seperti menyapu wilayah itu membuat bulu kuduk berdiri."Apa kalian merasa ada yang aneh?" tanya seorang penjaga.Sejenak permainan kartu berhenti karena pertanyaan tersebut. Sayangnya yang lain menganggap hal ini wajar dan malah menertawakannya."Tidak ada yang aneh. Kau pasti sedang mencari alasan karena akan kalah dalam permainan." Tawa mereka menggema. Penjaga yang merasakan prasangka buruk pun hanya mencebikkan bibir kemudian memperbaiki posisi duduknya."Sekarang giliranku, kan? Aku akan ...."Sebelum dapat menyelesaikan kalimatnya, satu energi kekuatan melesat dari kegelapan menghancurkan meja permainan mereka. mereBang!Seketika semua kartu terbang berhamburan. Meja terbalik dan lima penjaga yang sedang bermain jatuh tersungkur."Kurang ajar! Siapa yang
Kabar tentang kehancuran klan Shu menyebar dengan cepat di seluruh kota Xuanzhong, mengguncang komunitas dan menggantikan suasana tenang dengan ketegangan yang mendalam. Warga kota berkumpul di pasar, di tepi jalan, dan di kedai minuman, membicarakan insiden yang tidak terbayangkan itu. Mereka berbisik dengan penuh rasa ingin tahu dan ketakutan, saling bertukar informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi. “Apakah kamu sudah mendengar? Klan Shu musnah dalam semalam!” seru seorang pedagang, suaranya bergetar dengan ketegangan. “Semua anggota klan, termasuk tuan muda Shu Baicao, ditemukan tewas di kediaman mereka!” Seorang wanita yang sedang membeli sayur terkejut dan menjawab, “Bagaimana bisa itu terjadi? Klan Shu adalah salah satu klan terkuat di kota ini! Siapa yang berani melakukannya?” “Tidak ada yang tahu, tetapi ada desas-desus bahwa itu adalah tindakan balas dendam,” kata seorang pria berusia paruh baya. “Klan Shu telah banyak musuh, terutama setelah konflik dengan klan lain
Setelah memastikan orang tuanya menetap dengan baik di desa kecil itu, Gu Lang kembali ke Sekte Yan untuk berpamitan dengan teman-temannya. Momen itu terasa emosional baginya, karena dia tahu perjalanan selanjutnya tidak akan mudah, dan mungkin akan memakan waktu yang lama sebelum dia bisa kembali.Di kamar Gu Lang, teman-teman Gu Lang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal. Wang Jun, berdiri di tengah kerumunan dengan tatapan serius. “Gu Lang, aku tidak percaya kamu benar-benar akan pergi. Kami semua akan merindukanmu.”“Ya, aku juga akan merindukan kalian,” jawab Gu Lang, mencoba menyembunyikan perasaannya. “Tapi ini adalah jalanku. Aku harus menemukan cara untuk melindungi kita semua dari ancaman yang mungkin datang.”Tuan Muda Feng, salah satu teman Gu Lang lainnya, menepuk bahunya. “Kami tahu kamu kuat, Gu Lang. Jangan ragu untuk kembali jika kamu butuh bantuan. Kami akan selalu ada di sini.”“Terima kasih, teman-teman. Aku akan ingat itu,” Gu Lang tersenyum, meskipun hatiny