Share

Rencana

Ketika Shu Xiyu terus berusaha membuka kotak peninggalan leluhur, suasana di aula leluhur semakin menegang. Dengan setiap detik yang berlalu, ekspresi Tiancheng berubah menjadi semakin tidak sabar dan marah. Xiyu berkonsentrasi penuh, mengalirkan energi ke kotak, namun segel array tetap tidak bergerak.

Tiancheng akhirnya tidak bisa menahan kemarahannya lebih lama. Suara keras dan dingin menggelegar di aula. "Sudah kubilang, Xiyu! Kekuatanmu ternyata tidak ada artinya! Tidak peduli seberapa keras kau mencoba, kau tetap tidak bisa mencapai level yang kuinginkan!" Suaranya penuh dengan nada kemarahan dan penghinaan.

Shu Xiyu tampak sangat tertekan. Wajahnya pucat dan tubuhnya bergetar karena frustrasi dan ketakutan. Dia tahu bahwa kegagalannya akan mengakibatkan konsekuensi serius. "Maafkan aku, Tiancheng. Aku... aku belum cukup kuat," katanya dengan suara penuh penyesalan.

Tiancheng mengerutkan keningnya dengan marah dan berjalan mendekat. "Kau memang tidak berguna! Kau telah menghabisk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status