Share

Kaget Bukan Kepalang

Gerry tersenyum bahagia karena ayahnya sudah pulang, pria yang selalu dia tanyakan keberadaannya kini berada di dalam satu atap yang sama bersama dengan dirinya.

Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan kepada pria itu, sayangnya bibirnya terasa kelu untuk mengucapkan banyak kata.

Bahkan, dia merasa ingin memeluk pria itu dengan waktu yang cukup lama. Sayangnya, dia melihat sorot kerinduan yang begitu besar dari mata bapaknya untuk sang Ibu tercinta.

Mungkin jika Gerry belum menikah, dia tidak akan paham, tetapi kini pria muda itu sudah memiliki istri, dia sangat paham bagaimana rasa rindu yang tertahan terhadap istrinya.

Dia bahkan sangat paham apa yang ingin dilakukan oleh seorang pria jika tidak bertemu dalam waktu yang lama dengan istrinya, tentunya selain melepas rindu dengan saling bertemu ada hal lain yang harus dituntaskan.

"Biarlah malam ini bapak tidur sama emak, besok baru aku akan bermanja-manjaan sama bapak." Gerry tersenyum lalu mematikan laptopnya, karena p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status