Share

Obrolan Hangat

Setelah melakukan perjalanan selama lima belas menit, akhirnya Nawaf dan juga mak Odah sudah sampai di sebuah Resto mewah tempat di mana dulu mak Odah bekerja.

Dulu tempat itu merupakan rumah makan yang ramai pengunjung tetapi tidak mewah seperti sekarang, setelah sepuluh tahun berlalu rumah makan itu kini sudah menjadi Resto mewah tetapi dengan harga yang bersahabat.

"Kita pesan ruang privat aja ya, Nyai. Biar lebih enak dan leluasa makannya," ajak Nawaf.

Dia ingin menghabiskan banyak waktu berduaan saja bersama dengan istrinya, dia ingin membicarakan banyak hal dengan istrinya tanpa didengar banyak orang. Namun, melihat raut wajah istrinya, sepertinya wanita itu tidak suka dengan apa yang diusulkan oleh Nawaf.

"Jangan, Abang. Mahal, kita makannya berbaur sama yang lain aje. Lebih nikmat dan lebih murah, Bang." Mak Odah tersenyum manis, Nawaf langsung mencuil dagu istrinya.

Padahal jika mau memesan makanan yang termahal pun, Nawaf bisa membayarnya. Namun, istrinya seolah mengatakan j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status