Share

72 - Pergi ke Hotel

Gian membelalakkan mata dengan takjub akan apa yang dikatakan Elang. Selama ini, Gian menjadikan Elang sebagai penasehat terbesar dia sekaligus guru dan mentor.

“Jadi … tak apa membiarkan mereka seperti itu, Elang?” Gian memastikan sekali lagi. Dia tidak ingin terlihat bodoh dan payah.

Elang memutar bola matanya dan menjawab, “Tentu saja tak apa! Kau ini bodoh atau tolol, sih? Sudah susah payah si tua idiot itu memberikan semua ilmu dan kekuatannya ke kamu, tapi kau malah menyia-nyiakannya begitu saja!”

“Menyia-nyiakan? Kenapa begitu? Aku hanya menolak kemauan aneh mereka saja, tentu itu sudah sesuai dengan moral masyarakat, kan?” Gian mengira sikap penolakannya sudah benar sesuai dengan adab yang ada di masyarakat.

Elang melompat berdiri sambil menghardik dengan cicitan lucunya ke Gian, “Moral apanya, astaga! Kau ini sungguh terlalu hijau, Bocah! Kau bertahun-tahun menjadi itik buruk rupa. Diejek jelek, burik, dan berbagai macam ejekan lain, kau yang tahu sendiri. Nah, ketika kau sud
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status