Share

198. Membalas Asher

"Aku … apa yang terjadi?" Laura terkejut sekaligus bingung.

Apakah Asher menipunya saat mengatakan kondisi Simon?

Namun, Laura dapat melihat bahwa Simon tak sedang bersandiwara. Mungkin, Simon benar-benar terbangun karena mendengar suaranya.

Entah benar atau tidaknya keajaiban itu, Laura menghela napas lega. Dia tak terlambat untuk bicara dengan ayahnya.

“Baiklah jika kau tidak mau memaafkan Papa, setidaknya kau masih mau menganggap Papa. Tidak apa-apa, Laura. Papa sangat senang kau mau datang ke sini.”

Laura menggelengkan kepala sambil menghapus air mata di pipinya.

“Aku … aku butuh waktu. Tidak semudah itu melupakan semua yang telah kau lakukan padaku.”

Simon mengangguk lemah. Air mata masih mengalir deras di pipi Simon. Laura mengambilkan tisu, lalu menyekanya dengan lembut.

Di luar kamar itu, Theo melihat dokter yang menangani Simon mendekat dari kejauhan. Dia langsung berbisik kepada Asher untuk membantunya mengambil semua alat-alat medis yang Theo pinjam dari salah satu pe
VERARI

Baru sempat update 😬

| 5
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rubi Putri
cerita nya kok semakin kesini semakin membosankan cerita nya muter muter terus belum lagi masalah Nora gilda, menurut ku si Simon itu di skip dulu, lanjut kan gilda sama Nora, maaf ya Thor aku skip malas baca nya
goodnovel comment avatar
Novia S. Kelmaskosu
penasaran siapa teman masa kecil Laura.
goodnovel comment avatar
Missia
Teman masa kecil laura bikin pinisirin banget. Tapi yakin sih kalau itu asher...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status