Share

Sikap Arland tiba-tiba berubah

Penulis: Embun Senja
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-01 18:50:16

Kay ketiduran hingga sore hari, ia melihat sudah pukul 16.00 WIB, Kay segera mengambil ponselnya lalu mengirim pesan pada Arland.

"Semuanya baik-baik saja?"

Arland tidak bisa membalas pesan itu, ia masih dia bisa berpikir siapa yang membawa pria itu, ia merasa semakin hari semakin banyak masalah yang datang menimpanya.

Dia pun pulang ke rumah karena merasa sangat lelah seperti memikul beban yang sangat berat.

Setibanya di rumah ia disambut oleh Bella dan juga Novia, raut wajahnya sangat datar tidak ada senyuman sama sekali, Bella diam dia tidak bertanya apapun, mungkin saja Arland memang sedang mengalami masa sulit di kantor, itu yang terlintas di pikirannya.

Arland segera masuk ke kamar mandi, ia berdiri di bawah shower, rasanya kepalanya hampir pecah, kali ini sangat sulit untuk memecahkan teka-teki yang ia alami.

Bella menyuruh Novia untuk main di kamarnya, sementara ia menunggu Arland keluar dari kamar mandi, setelah Arland keluar Bella sudah menyiapkan semua pakaian
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy membawa Nilesh pergi

    Arland dan Kay segera menuju rumah sakit, Bella dan Murni di rumah untuk menjaga Novia. Setelah tiba di rumah sakit, Arland segera menemui manager utama untuk melihat CCTV tadi pagi, Arland merasa ada yang tidak beres dengan hilangnya pria itu. Arland meminta salinan CCTV untuk untuk membuktikan siapa perempuan itu. Ternyata diluar dugaan, perempuan itu sama sekali tidak bisa dikenali, ia menggunakan masker dan kacamata hitam, pakaiannya tampak seperti jubah panjang, sama sekali tidak bisa di kenali. Saat Arland dan Kay merasa putus asa, seseorang yang tidak asing lewat setelah pria itu di bawa, Arland memperhatikan dengan jelas, ternyata ia melihat sahabat lama istrinya, Sunny. Segera ia dan Kay mencari Sunny supaya bisa mencari tahu siapa yang membawa pria yang masih koma itu. Arland pergi ke hotel bersama Kay, mereka bertanya pada resepsionis tapi Sunny tidak masuk hari ini, Arland bingung harus mencari kemana, tiba-tiba saja Kay ingat jika Sunny dan Bella dulu kos di b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bercumbu tanpa sehelai benang

    "Rasanya sangat aneh ada orang tinggal di sini, satupun tidak ada manusia yang terlihat, perjalanan juga sangat jauh," ucap Kay pada Arland ketika mereka masih terus menelusuri jalan. "Kau bilang kau mampu melawan banyak mafia, melewati jalan ini saja kau sudah takut, mafia apa yang kau lawan?" "Lebih baik aku bertarung dengan banyak orang daripada harus menelusuri jalan sepi ini, bagaimana kalau kepala terbang lewat? tanpa tubuh tanpa kaki? memikirkannya saja sudah merinding!" "Kau masih percaya itu zaman sekarang? sudahi mimpi buruk mu itu!" Arland tiba-tiba berhenti di depan rumah mewah tapi tak berpenghuni, rumput dan tumbuhan liar lainnya sudah memenuhi halaman rumah, Arland mengajak Kay turun untuk melihat situasi sekitar, tetapi Kay langsung menolaknya. "Kau saja yang turun, aku menunggu di mobil," bulu kuduknya semakin berdiri, tidak ada serangga ataupun hewan lainnya yang berada di rumah mewah itu. "Rumah siapa ini?" tanya Kay sambil menggeleng kepala, ia melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Arland dan Kay di pukul puluhan orang

    "Kenapa kakimu tiba-tiba pincang? sebelum Arland pulang kakinya tidak apa-apa?" ucap Murni meledek Bella. Bella hanya tersenyum wajahnya merona, sedangkan Novia juga bingung melihat mamanya tiba-tiba pincang saat papanya pulang. "Iya tadi Mama baik-baik saja, kenapa tiba-tiba pincang?" Mendengar celotehan Novia semua orang di rumah itu pun tersenyum, wajah Bella tersipu malu, ia segera menyuruh Novia masuk ke kamarnya karena sudah jam 10.00 malam, sedangkan Bella juga masuk ke dalam kamarnya. Bella tersenyum mengingat kelakuan Arland sampai membuat kakinya pincang. "Dasar laki-laki, semuanya jadi meledek ku," ucap Bella lalu ia menutup wajahnya dengan bantal. Arland dan Kay singgah di apartemen, mereka akan melanjutkan pencarian esok hati, karena Kay menolak pergi ke tempat sunyi itu malam-malam. Kay sangat nyenyak tidur, ia terlihat lelah, tapi saat situasi mendesak ia selalu ada dan siap menyelesaikan tugasnya. Arland tidur disamping Kay, Arland tidak bisa tidur p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-02
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Arland dan Kay jatuh ke jurang

    "Apa kau melihat seorang perempuan yang berdiri tadi di depan pintu?" tanya Kay saat ia terus membalut luka di kaki Arland. "Tidak, aku tidak melihat seorang perempuan, mereka langsung menyerang ku, aku kehabisan amunisi," jawabnya. Ia menarik nafasnya, rasanya ia ingin sekali menghabisi semua orang yang menyerang mereka berdua. "Apa kita akan tetap bertahan di sini? jika kita semakin terluka tidak akan ada yang bisa menyelamatkan kita, kita harus meminta bantuan, tidaknya sampai kakimu sembuh!" Kay tidak mau Arland sampai terluka lebih parah. "Kita pulang ke apartemen saja, tapi butuh waktu 4 jam akan tiba di sana, aku pasti bisa bertahan, jangan khawatir," ucap Arland agar Kay tidak merasa takut menyetir mobil dengan kencang. Sebelum meninggalkan rumah itu, mobil mereka di hadang beberapa orang, mustahil rasanya bisa pergi. "Bagaimana ini? kita tidak akan bisa bertahan kalau melawan mereka tanpa senjata," ucap Kay. "Tabrak saja yang menghalangi jalan mu," Arland semakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Hanya bisa mengandalkan Kay

    Saat hendak tiba di atas, tangan Kay terkena batu runcing hingga berdarah saat meraih akar kayu, ternyata yang ia pegang adalah batu. "Aaaaw," Kay menjerit kesakitan, tapi saat ini tidak boleh menyerah, rasa sakit itu pun harus di tahan demi memberi Arland minum. Kay pun tiba di atas, ia segera memberikan air itu, air itu hanya 2 tegukan, belum cukup untuk menyegarkan tenggorokannya. Kay tidak mungkin naik turun untuk membawa air, ia duduk di samping Arland. Tubuh Arland belum bisa di gerakkan, tubuhnya terbentur di tanah yang kering dan juga selalu pohon, Kay tidak mau memperlihatkan kesedihannya. Ia juga tidak mau meninggalkan Arland di atas sedangkan air ada di bawah sana. Ia berinisiatif untuk membawa Arland ke bawah, tapi saat ini dia tidak tahu caranya. "Aku akan membawamu ke bawah, di sana sumber air bisa membuat kita bertahan hidup, sedangkan di sini kita hanya menunggu kematian saja." "kalau tidak bisa membawaku ke bawah, selamatkan dirimu, setelah itu katakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kehabisan persediaan makanan

    Arland memberikan buah itu pada Kay, ia tidak tahu buah apa itu. Kay melihat tangan dan kaki Arland banyak goresan. Kay berusaha untuk tidak berbaring, ia melakukan seperti yang di lakukan Arland, ia menggerak tubuhnya, lalu perlahan ia pun berusaha berdiri. Arland dan Kay duduk tanpa bicara, mereka makan buah itu, ternyata timun, mereka berdua kenyang, untung saja buah itu dapat 10 biji. "Kita harus bisa naik ke atas, sesakit apapun yang kita alami, kita berdua tidak boleh menyerah," ucap Arland. "Tapi air hanya ada di sini, jika kita sampai di atas, kita akan turun lagi mengambil air ke sini." "Tidak, isi botol ini semua, bawa jaket dan buah yang tersisa ini, sepenjang jalan saat kita makan timun ini, kita tidak akan merasa haus. Kay setuju, Arland pun turun mengisi 2 botol itu hingga penuh, Kay mengambil jaket dan juga plastik roti di isi timun. Setelah semuanya selesai, mereka berdua mulai naik ke atas dengan sisa tenang yang ada. Arland mengambil timun yang bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Bantuan tak terduga setelah naik ke atas

    Kay terus berjalan tetapi semak belukar yang ia temukan, ia sama sekali tidak melihat Arland ataupun jalan yang ia lalui tadi. Ia mulai panik, bagaimana mungkin ia tersesat sejauh itu, sedangkan saat ini Arland sangat membutuhkan bantuannya. Ia takut untuk berteriak, kemungkinan hal buruk akan terjadi, karena sudah beberapa hari mereka ada di bawah jurang itu tidak ada satu manusia pun yang terlihat, ia mulai bertekad untuk jalan mengikuti bebatuan, dia merasa tadi saat melewati jalan itu hanya bebatuan yang dilewati, Kay tetap fokus walaupun ia merasa khawatir akan tersesat lebih jauh dan tidak akan bertemu dengan Arland. Setelah berjalan ia mulai lelah, jalanan semakin tidak karuan yang terlihat hanya semak belukar dan juga bebatuan, ia pun duduk putus asa sambil memegang pisang dan juga semangka di tangannya, tiba-tiba saja ia teringat pada pohon yang besar ketika Arland jatuh dan tersangkut di pohon itu, ia pun berdiri lalu mencari pohon itu, ia melihat pohon itu ada di atas

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04
  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Siapa nenek ini?

    Kay dan Arland sudah tiba di bawah, tapi orang-orang itu sudah pergi, matahari juga sudah terbenam. Saat di bawah Kay teriak sekali lagi, tidak ada jawaban dari siapapun, tidak terlihat manusia di atas, Kay turun untuk mengisi botolnya. "Di mana mereka?" tanya Arland saat ia berbaring di batu. "Tidak tahu, mungkin mereka sudah pulang karena matahari sudah terbenam, di sini tidak ada cahaya yang menerangi, kemungkinan mereka takut saat malam hari." Arland mencoba menggerakkan kakinya supaya tidak terlalu kaku. Kali ini Kay sangat putus asa, entah jalan apa yang akan mereka tempuh supaya bisa segera naik ke atas. "Kita hanya menunggu kepastian saja," Kay tersenyum meratapi nasibnya seburuk ini, kali ini mereka benar-benar membutuhkan pertolongan.Tidak ada tenaga yang tersisa saat menuruni jurang itu, tapi tidak ada yang menunggu mereka saat tiba di bawah.Arland dan Kay tertidur karena lelah, apalagi kondisi tubuh mereka tidak sehat, Arland benar-benar membutuhkan pertolongan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-04

Bab terbaru

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Akhir cerita, (Selesai)

    Ia melihat sosok pria yang berdiri di depannya, ia melihat dengan matanya tanpa berkedip, ia segera menangis lalu memeluk Arland dengan penuh haru, sedangkan Kay segera masuk ke dalam. Saat Bella tidak kunjung masuk ke dalam rumah, Novia segera melihat keluar, ia kaget, ia segera memeluk papanya, air mata di pipinya jatuh saat ia berada di pelukan papanya. "Papa kemana saja? kenapa tidak pernah pulang?" tanya Novia. "Maafkan papa ya nak, papa sangat sibuk, tapi papa tidak pernah melupakan Novia dan juga mama, doa kalian lah yang membuat papa pulang ke rumah dengan selamat." Novia sangat terharu mendengarnya, ia pun segera membawa papanya masuk, Bella segera membuatkan makanan untuk Arland, Arland segera mandi saat ia tiba di rumah, ia menikmati setiap sentuhan air yang membasahi tubuhnya. Kay memberi kejutan pada Sunny, ia berdiri di depan pintu kamar saat Sunny menggendong Kayra Maharani, Sunny segera berlari memeluk Kay, ia juga menangis terharu saat memeluk Kay, ia merasa

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Penyelesaian Tak Terduga

    Kay menikahi Sunny secara mendadak, sedangkan Maudy depresi karena tidak bisa mendapatkan apapun yang ia rencanakan selama ia tinggal di rumah Alexander. Arland dan Kay secara brutal terus mengejar keberadaan Anthony dan Nilesh, meskipun sangat lama ia baru menemukan tempat persembunyian Anthony, mereka mencari hingga ke pelosok kampung, banyak rintangan yang dilalui untuk menemukan persembunyian Anthony yang saat ini menjadi buronan karena banyak permasalahan yang mereka hadapi. Bella berbulan-bulan menunggu kepulangan suaminya, ia khawatir dengan keselamatan suaminya, ia merasa seperti seorang istri militer yang menunggu suaminya antara hidup dan mati. Bella menunggu dengan sabar, meskipun kadang Novia masih selalu bertanya di mana keberadaan papanya. Yang lebih sedihnya lagi, saat hari pernikahan Sunny harus rela melepaskan kepergian suaminya untuk mencari keberadaan Anthony, dengan hati yang penuh rasa khawatir dan air mata yang terus mengalir ia terus berdoa dan berharap

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Sengaja jatuh supaya Kay bersamanya

    "Wanita ular itu pernah menjadi kekasih mu," ucap Bella dalam hatinya, tapi ia juga mengikuti Arland ke halaman belakang, meskipun wajahnya cemberut dan terus ngedumel di dalam hatinya. Arland menyuruhnya menutup mata, setelah 2 menit Bella membuka matanya karena di suruh oleh Arland, Arland berlutut di hadapannya lalu memberikan cincin yang indah di jarinya. "Cincin?" ucap Bella kaget sambil tersenyum. Arland segera memeluknya lalu mengelus rambutnya, ia tahu Bella sangat lelah beberapa hari terakhir. "Jangan salah paham padaku, aku selalu memikirkan kebaikanmu dan juga kebahagiaan mu, aku selalu memikirkan mu." Bella tersenyum lalu memeluk suaminya, ia pun bahagia kegirangan, akhirnya setelah beberapa hari ia akhirnya di perhatikan lagi oleh suaminya. Bella dan Arland bermesraan di halaman belakang, dan pemandangan itu dilihat oleh Maudy, ia rupanya sangat terluka melihat itu, seperti di tusuk duri di jantungnya. "Kurang ajar, beraninya kau bermesraan di depanku Bella, lihat s

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Wanita ular

    "Untuk apa kau menangis? pergi dari sini!" ucap Arland. "Kenapa kau mengusir ku Arland? Bella dan Sunny juga mengusirku, kenapa tidak ada belas kasih mu padaku?" "Aku tahu apa yang terjadi di sini saat aku tidak ada di rumah, kau mengusir Sunny karena kau sama sekali tidak suka padanya, kehadiran Sunny jadi ancaman bagimu, apakah aku benar?" tanya Arland. Maudy terdiam, semua orang menatapnya sehingga ia sangat membenci Bella. "Aku tidak mengatakan apapun padanya, justru ketika aku baru turun dari kamar mereka berdua berusaha membuatku jatuh, mereka gagal lalu mereka mengusirku, harusnya kau paham apa yang terjadi di sini Arland, aku tidak pernah berubah padamu!" "Apa aku perlu menunjukkan video saat kau mengusir Sunny? kau sangat kasar padanya, jika Kay tahu kau mengusir Sunny maka habislah kau!" ucap Arland. Maudy sama sekali tidak berkutik, ia terdiam, tidak tahu harus mengatakan apa supaya Arland berpihak padanya. "Aku minta maaf Arland, aku tidak bermaksud membuat mu

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy di usir dari rumah Alexander

    Zian hanya bisa menggeleng saat sudah tahu yang terjadi pada Arland, Arland memang melakukan kesalahan tapi itu sama sekali tidak di sengaja ataupun dia sadari, ia melakukan itu saat mabuk. "Lalu apa hubunganya dengan Anthony? kenapa ia selalu mengganggu anak dan istrimu?" tanya Zian sekali lagi. "Dia sebenarnya salah paham, aku tidak tahu apa yang dikatakan ayahnya padanya sehingga ia sangat membenci keluargaku, tapi yang pasti papa tidak pernah melakukannya kesalahan pada keluarganya," ucap Arland. Zian mengerti, sebenarnya ini hanya masalah pribadi yang belum selesai. Zian pun tahu cara memecahkan masalah ini, tapi pastinya dari salah satu pihak pasti ada yang tidak setuju. "Sebenarnya memecahkan masalah ini sangat mudah, tapi tergantung kedua belah pihak, jika salah satunya tidak setuju maka masalah ini akan tetap berlanjut hingga anak cucu kalian." Arland diam, ia sebenarnya tidak ingin memiliki masalah dengan siapapun, karena saat ini ia hanya memikirkan keluarganya saja.

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Nilesh minta tolong di bebaskan

    Kay dan Arland bicara berdua di luar rumah, ia sebenarnya tahu Maudy drop karena takut ketahuan ikut melakukan kesalahan. "Apa kau yakin dia benar-benar sakit?" tanya Arland. "Iya, dia sakit karena memikirkan papanya, jelas dia takut di penjara!" "Lihat saja nanti apa yang akan dikatakan oleh dokter, aku sebenarnya tidak penasaran kenapa dia tiba-tiba sakit!" ucap Arland sekali lagi. Dokter mulai memeriksa Maudy, Murni dan Bella masih ada di dalam kamar itu, dokter itu dengan cepat memberikan infus di tangannya lalu menyuruh Maudy minum obat. Setelah selesai menanganinya, dokter itu bicara dengan Murni dan Bella. "Jangan biarkan dia memikirkan hal yang tidak baik, itu bisa membuat calon bayinya dalam bahaya, Maudy tipe orang yang sangat mudah drop apalagi saat ini dia sedang hamil." "Apakah ada sesuatu yang membuatnya tiba-tiba sakit?" tanya Murni karena ia sangat penasaran. "Tidak, dia hanya tidak boleh memikirkan sesuatu yang berlebihan!" Dokter itu memberikan rese

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Maudy tiba-tiba drop

    Tiba-tiba Maudy merasa deg-degan, ia tahu arah pembicaraan Kay, lalu ia menghela nafas, ia tidak mau buru-buru berfikir negatif. Sunny duduk di samping Bella, ia menunggu kejutan apa yang akan di katakan Kay pada mereka semua. "Jangan terlalu lama membuat orang menunggu, katakan saja apa kejutannya!" ucap Murni, lalu Kay tersenyum, ia mengambil ponselnya lalu menelepon seseorang. "Halo, semuanya berjalan lancar?" tanya Kay, Arland hanya diam mendengar pembicaraan Kay. Ia mematikan ponselnya lalu menatap Arland, ia diam cukup lama. "Mereka sudah di tangkap, kali ini mereka tidak bisa membayar siapapun untuk di bebaskan, ada seseorang yang mendukung mereka melakukan itu, yang pastinya kita tak akan percaya jika dia ikut campur dalam segala hal." Maudy semakin penasaran, tapi ia tidak mau bertanya sama sekali, ia tidak mau membuat orang di rumah itu curiga. "Siapa yang kau maksud? mommy penasaran siapa saja orang yang ingin mengganggu keluarga kita" ucap Murni. "Banyak mom, salah

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kejutannya terlalu lama

    Arland masuk ke dalam ruangan setelah selesai menelepon Bella, ia melihat Kay duduk di tempat tidur, wajahnya masih terlihat sedikit pucat. "Sebenarnya kejutan apa yang ingin kau tunjukkan pada semua orang?" tanya Arland padanya. "Jangan tanya padaku, lihat saja nanti!" jawab Kay. Arland pun membantu Kay keluar dari ruangan itu setelah Tuan Alexander menelpon bahwa ia sudah berada di parkiran. Dengan pelan Kay berjalan karena kepalanya masih belum sembuh total, tapi ia berusaha untuk terlihat kuat. "Aku akan mengambil kursi roda kalau kau tidak kuat berjalan, aku takut kau pingsan lalu kembali ke ruangan itu lagi!" ucap Arland sambil terus memegangi pundak Kay. "Aku baik-baik saja, kau tidak perlu memejamkan ku seperti itu," jawabnya sambil bercanda. Mereka pun tiba di parkiran, Kay dengan pelan-pelan masuk ke dalam mobil, ia duduk di samping Tuan Alexander sedangkan Arland duduk di belakang. "Bagaimana keadaan mu Kay?" tanya Tuan Alexander sebelum ia memacu mobilnya, tapi tiba

  • Gelora Hasrat Tuan Muda di Pertemuan Pertama   Kay menyiapkan kejutan

    "Oh, jadi kau sudah menampakan topeng aslimu padaku, ternyata selama ini kau tinggal di sini hanya untuk mencari tahu semua informasi tentang keluarga Alexander, tapi sayangnya kau tidak mendapatkan apapun, semua yang kau harapkan sia-sia, ku tidak akan memberimu sebesar pun, dan rencanamu untuk menghancurkan keluargaku tidak akan pernah terjadi, karena kau tahu saat ini Kay dan Arland juga sudah tahu apa yang kau rencanakan bersama dengan Anthony, tunggu saja giliran mau mendapatkan balasan dari mereka berdua!" ucap Bella padanya, Maudy terdiam mendengar apa yang di katakan Bella padanya, ia bahkan gemetar saat tahu Kay dan Arland sudah mengetahui apa yang ia rencanakan. "Apa yang kau katakan? bukanlah selama ini kau yang ingin menghancurkan kehidupan Alexander? kau mengambil semua yang mereka miliki, lalu kau menuduhku supaya mereka tidak curiga padamu, luar biasa, kau memang sangat pandai bersandiwara," Maudy menuduh Bella bersandiwara, ia juga mengatakan bahwa Bella lah yang ingin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status