Share

Bab 14: Gelora Cinta Sang Berondong

Bab 14: Amarah Naila

Naila duduk dengan kaki tersilang di kursi putar yang diperuntukkan oleh perusahaan khusus untuknya. Raut wajah Naila terus mengernyit, tangannya terkepal dan tatapannya lurus ke satu arah.Satu kaki Naila yang menggantung bergoyang-goyang, menandakan pemiliknya sedang kebingungan. 

Naila mengepalkan tangan lebih keras hingga menghentikan aliran darah di balik kulitnya yang seputih salju. Kini, tatapan Naila jatuh pada Dian yang berdiri tegak dengan kedua tangan berpangku di depan tubuhnya.

“Kenapa bocah-bocah ini ada di kantorku, Dian?” 

Dian sedikit tersentak saat menerima pertanyaan yang seharusnya sudah bisa dia prediksi. Dian membenarkan letak kacamata tebal yang sedikit turun dengan telunjuk, sedangkan pikirannya sibuk mengembara, mencari kombinasi jawaban terbaik agar atasannya puas.

Naila menatap bergantian pada tiga meja yang berderet di sisi kiri kantornya yang luas. Tiap-tiap meja telah dihu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status