Beranda / Rumah Tangga / Gelora Asmara Ratu Berlian / Gejolak Rasa Gadis Remaja

Share

Gelora Asmara Ratu Berlian
Gelora Asmara Ratu Berlian
Penulis: agneslovely2014

Gejolak Rasa Gadis Remaja

Penulis: agneslovely2014
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-03 08:28:27

"ZAYN! Lepasiiiin—nanti gue basah!" jerit gadis itu diwarnai gelak tawa ketika tubuh rampingnya digendong menuju ombak yang bergulung ke tepi pantai.

Namun, pacarnya yang bernama Zayn itu justru tak memedulikan protes Intan dan terus memanggulnya di bahu kokohnya lalu menceburkan gadis cantik berambut sepunggung tadi ke dalam air laut berombak sedang. 

"Gue emang pengin basah-basahan kok, nggak usah protes deh! Hahaha," balas Zayn yang berbasah-basahan terkena deburan ombak. Sebelum bibir mungil merah muda itu kembali merepet, Zayn melahapnya dan mengisapnya kuat-kuat tanpa menghiraukan deburan ombak yang kembali menerpa mereka berdua.

Berada dalam rengkuhan badan kekar pemuda itu membuat Intan pun seolah lunglai tak berdaya menghadapi segala pesona seorang Zayn. Kekasihnya dulu saat SMA adalah bintang sekolah, super duper ganteng, dan tajir melintir. Sebuah paket komplit sebagai pacar bagi gadis remaja yang 'bukan siapa-siapa' sepertinya.

"Tan ... gue cinta banget sama lo!" ucap Zayn sembari menatap sepasang mata jernih Intan dengan tatapan memabukkan darinya.

"Gue juga, Zayn. Bagi gue ... elo tuh segalanya, gue cinta mati sama lo, Zayn Alarik Pradipta," jawab Intan senada sejiwa dengan pujaan hatinya.

Dengan lengan kokohnya Zayn meraup tubuh ramping Intan lalu menggendongnya menuju ke villa tepi pantai milik keluarga Pradipta. Keluarganya memiliki banyak properti menarik yang bebas Zayn gunakan kapan pun dan villa ini adalah favorit putera bungsu konglomerat itu. Sarang bercinta baginya bersama kekasihnya yang telah dia pacari selama tiga tahun belakangan.

Pakaian mereka berdua basah kuyup oleh air laut di tepi pantai tadi dan segera terlucuti dari tubuh mereka. 

"Intan ... lo tuh cantik banget!" puji Zayn dengan tatapan memuja yang membuat pipi gadis remaja itu merona. Bulu mata lentiknya bergetar perlahan kala Intan menghindari Zayn yang seolah ingin melahapnya bulat-bulat.

Tanpa menunggu balasan dari Intan, pemuda itu menarik tangannya menuju ke ranjang berseprai putih di kamar tidur villa tepi pantai. Sekali sentak dan tubuh mereka berdua melesak di atas pembaringan yang empuk tersebut. 

Belaian lembut tangan Zayn di tubuhnya disertai ciuman dalam seolah membius kesadaran Intan, ia selalu pasrah menyerahkan segala yang ia miliki untuk kekasih hatinya. Mereka bergumul berbagi rasa di atas peraduan. Keperkasaan Zayn membawa Intan melayang-layang hingga dirinya serasa tak menapak ke permukaan bumi.

Gairah yang bergelora khas remaja berpadu dengan indah sore itu di antara suara deburan ombak dan sejuknya angin pantai yang masuk dari jendela kamar yang terbuka di lantai 2.

Intan terjaga di dalam dekapan hangat kekasihnya yang sedang terlelap setelah pergumulan panas mereka barusan. Sebetulnya ada rasa insecure dalam hatinya mengingat status mereka berdua yang bagaikan langit dan bumi. Ada ketakutan besar memikirkan tanggapan keluarga Zayn bila mengetahui bahwa dia hanya gadis yatim piatu yang tinggal di sebuah panti asuhan.

Ketika senja yang nampak dari celah jendela kamar telah mulai berganti petang, Intan membalik tubuhnya lalu mengecupi wajah rupawan kekasihnya. "Zayn ... Zayn, ayo bangun! Hari sudah makin gelap, anterin gue pulang dong," ujar Intan sembari menepuk-nepuk lengan berotot pemuda di hadapannya.

"Hoaampph! Gue masih capek ngegenjot tadi, Tan. Bentar lagi ya? Apa lo mau nambah seronde lagi yang lebih asreekkk?" seloroh Zayn seenak jidatnya sambil mendekap erat tubuh polos Intan.

"NO! Gue kuatir ntar Bunda Kartini curiga kalo terlalu larut malam pulangnya. Masa sih kuliah dari pagi sampe malem banget—" Intan berusaha bangkit dari ranjang. 

Namun, lengan kekar Zayn melingkari perutnya dan menarik Intan hingga jatuh terlentang dengan ekspresi kaget. "Zaaayynn ...," rengek Intan manja meminta dilepaskan.

Sekali lagi pemuda itu membuat Intan menyerah untuk mengikuti keinginannya. "Makasih ya, Tan. Lo mau ngertiin gue yang kadang suka maksa," bisik Zayn di samping telinga Intan. Kemudian dia pun menggendong tubuh ramping itu ke kamar mandi untuk membersihkan diri bersamanya.

Perjalanan dari villa pinggir pantai itu ke Panti Asuhan Kasih Ibu Kartini sekitar hampir 2 jam. Zayn membungkuskan makan malam untuk dibawa pulang oleh Intan karena mereka jelas tak sempat makan sebelum pulang.

Waktu telah menunjukkan pukul 20.30 WIB, mobil sedan Mercedes Benz silver itu berhenti di depan taman dekat panti asuhan tempat tinggal Intan sejak bayi. Zayn menarik hand rem mobilnya lalu berpamitan dengan pacarnya, "Selamat malam, Intan Sayang. Kiss dulu sebelum turun!"

Sebuah ciuman manis mendarat di bibir Zayn lalu gadis itu membuka pintu mobil di sisinya. "Mimpiin gue, Gantengku. Bye!" ucapnya lirih seraya melambaikan tangan kanannya ke arah Zayn sebelum menutup kembali pintu mobil mewah tersebut.

Setelah melihat Intan masuk ke dalam rumah model kuno beratap genting cokelat yang berlumut di sana sini itu, Zayn melajukan cepat mobilnya di jalan raya menuju ke rumahnya di tengah kota Jakarta. 

Ketika Intan menutup pintu masuk depan, sebuah suara lembut menegurnya, "Nak, kamu kok baru pulang jam segini?" 

Intan meringis jengah sebelum membalik tubuhnya lalu menjawab wanita yang telah merawatnya sejak ia bayi, "Bunda, maaf tadi ada tugas kuliah yang mesti dikumpul besok pagi. Intan lembur ngerjain di rumah temen sampai malam jadinya deh." Sebuah kebohongan yang dikarang oleh Intan yang mendapat kepercayaan murni dari Bunda Kartini Sukotjo.

"Ohh, ya sudah. Kamu mandi terus istirahat, Intan. Pasti capek banget ya. Apa tadi sempat makan malam atau belum?" balas Bunda Kartini dengan keibuan.

"Sudah beli di jalan tadi, Bunda. Ini—" Intan menunjukkan bungkusan kresek putih di tangannya.

"Hmm ... makan dulu kalau begitu biar kamu nggak kena maag, Intan. Oya, pintu depan apa sudah kamu kunci?" ujar Bunda Kartini.

Gadis itu mengangguk-angguk cepat. "Sudah Intan kunci dua kali tadi, Bunda," jawabnya lalu ia pun mendapat kecupan selamat malam di kening.

Akhirnya ia pun lolos dari teguran ibu angkatnya itu dan masuk ke dalam kamar tidurnya yang sempit. Di panti asuhan itu Intan termasuk yang paling senior karena memang dia yang paling disayangi oleh Bunda Kartini dan tidak dilepas adopsi ke keluarga yang biasa mencari anak angkat. Selain Intan ada sekitar 20 anak putera puteri berbagai usia yang diasuh oleh Bunda Kartini bersama tiga rekannya di panti asuhan tersebut.

Usai makan malam singkat dengan nasi goreng yang dibelikan Zayn tadi, Intan menggosok gigi lalu berkaca di hadapan cermin riasnya. Ada bekas kepemilikan warna merah di bagian dada kanan atas yang nampak jelas. Dia sontak tersipu malu teringat kenangan tadi sore bersama Zayn. 

Namun, secepat itu pula senyumannya memudar tergantikan kekuatiran. Hingga kapan? Selalu hal itu yang membuatnya dikejar ketakutan. Ketika yang tak sempurna dihadapkan dengan kesempurnaan tiada tara, adakah masa depan bagi hubungan mereka berdua?

Komen (23)
goodnovel comment avatar
Riema
jika kmu ada rasa takut knpa kmu melakukan itu tnpa adanya ikatan intan.? percayalah zayn yg sempurna psti melengkapi kekuranganmu.
goodnovel comment avatar
Riema
hallo baru baca bab awal ajac udah disuguhi yang basah basah...
goodnovel comment avatar
Fauzi Annur
intan rela bohong sama ibu angkatnya demi hubungannya sama sayn
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Gugurkan Janin Itu

    "Hoeekk ... hooeekk!" Suara mual yang berulang kali terdengar di kamar mandi pagi itu membuat seisi Panti Asuhan Kasih Ibu Kartini menjadi gembar."Intan, apa kamu masuk angin? Mau Bunda kerokin?" Wanita berusia setengah abad itu memijit tengkuk anak asuh kesayangannya yang masih membungkukkan badannya menghadap kloset.Kemudian Intan pun berdiri dan menjawab, "Intan minum obat aja, Bun. Paling juga sebentar udah baikan, maklum cuacanya lagi nggak menentu 'kan?""Ohh, ya sudah. Kamu isi dulu perut kamu pake nasi soto ayam yang Bunda bikin. Sedikit nggakpapa, yang penting nggak kosong dan bisa buat minum obat. Kuliah kamu hari ini apa mending libur aja?" ujar Bunda Kartini merangkul bahu Intan seraya berjalan keluar dari kamar mandi menuju ke meja makan."Iya, Bun. Terpaksa begitu, Intan bolos sehari kuliahnya. Besok lihat catatan kuliah teman Intan aja," jawab gadis itu sembari duduk di meja makan panjang bersama adik-adik yang sama-sama menjadi anak asuh di panti asuhan Bunda Kartini

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Orang Miskin Selalu Bisa Dibeli

    "Huhh ... sial ... sial ... sial!" teriak kesal Zayn sembari memukul gagang setir mobilnya. Tak dipungkiri hatinya masih tak rela mengakhiri hubungannya dengan Intan baru saja."Gue udah ingetin bolak-balik pake pil kontrasepsi biar kagak kebobolan. Dasar perempuan tolol, rusak semua jadinya!" maki pemuda itu penuh amarah di dalam mobilnya yang melaju kencang menuju ke rumah keluarga Pradipta di pinggiran kota Jakarta yang tenang.Tak biasanya Zayn pulang ke rumah itu, tetapi kali ini mamanya mengiriminya pesan agar dia hadir makan malam bersama di sana. Ucapan mamanya itu mutlak harus dipatuhi kalau masih menginginkan suport materi secara penuh. Bendahara di keluarga Pradipta adalah mamanya, Nyonya Selvi Ratna Pradipta. Sedangkan, papanya yaitu Bramantyo Muis Pradipta hanya tahu mencari nafkah dan menambah pundi-pundi kekayaan keluarga mereka. Pak Bram hanya tahu beres atas segala pengaturan istrinya yang memang jago menaruh pos-pos keuangan keluarga. Hubungan Zayn dan Intan memang

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Harga Diri yang Diinjak-injak Sekali Lagi

    Dari kaca jendela kamarnya yang ada di lantai 2 Zayn menyaksikan kepergian dua orang wanita berbeda generasi itu berjalan kaki berangkulan menuju pintu gerbang rumahnya. Dia sudah dapat membayangkan pertemuan Intan dan ibu asuhnya dengan mamanya. Pastilah teramat menyakitkan hati.Pria muda itu menghela napas dalam-dalam dengan kedua tangan terbenam di saku celana panjang kainnya. Tiba-tiba pintu kamar Zayn diketok dari luar."Masuk, nggak dikunci kok!" ujar Zayn ringan dengan punggung masih membelakangi pintu kamarnya.Ternyata mamanya yang mengunjunginya, wanita itu menghampiri Zayn di depan jendela kaca yang tertutup. "Perempuan yang bernama Intan itu hamil dan ingin meminta pertanggung jawabanmu, Nak. Mama memberikannya cek giro untuk dicairkan di bank sebanyak 100 juta rupiah," cerita Nyonya Selvi."Ma, jangan kasih dia duit. Enak aja duit sebanyak itu dikasih cuma-cuma!" protes Zayn keras dengan alis berkerut. "Ohh ... Mama tadi pikir biar dia nggak ganggu kamu lagi, Zayn. Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Mati Rasanya Seorang Perempuan

    Pak Rusli, manager bank tempat Intan akan mencairkan cek giro dari mama Zayn itu ikut panik. Beliau pun menelepon Nyonya Selvi harus dibawa ke rumah sakit mana karena bingung."Ohh ... baik—baik, saya mengerti. Akan saya bawa ke rumah sakit itu, Bu Selvi!" jawab Pak Rusli sebelum menutup panggilan teleponnya. Kemudian dia memanggil sopir pribadinya untuk menjemput di depan pintu keluar bank.Bunda Kartini tidak menaruh curiga sedikit pun dan malah berterima kasih karena manager bank swasta tersebut mau direpotkan mengurusi Intan yang pingsan. Mobil Expander hitam tersebut melaju kencang menuju ke Rumah Sakit Persada Medika. "Terima kasih lho, Pak Rusli atas bantuannya!" ujar Bunda Kartini di dalam mobil yang masih dalam perjalanan ke rumah sakit."Tidak perlu sungkan, Bu. Kasihan Mbak Intan ini 'kan sedang hamil muda. Takut janinnya terganggu karena syok. Semoga saja dokter di sana bisa merawat ibu dan janinnya dengan baik," jawab Pak Rusli yang memang tidak begitu paham persoalan I

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-11
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Rasa Cinta yang Masih Tertinggal

    Durasi panjang penerbangan dari Jakarta sampai Swiss berakhir sudah. Hari pun telah petang di negara teraman dan terbersih sedunia itu. Zayn bersama asisten pribadinya mengantre untuk turun dari pesawat. Mereka mengambil koper barang bawaan di bagian pengambilan bagasi lalu Martin mendorong troli berisi 4 koper besar yang 3 di antaranya adalah milik tuan mudanya."Siapa yang jemput kita di bandara, Martin?" tanya Zayn dengan cuek. Penampilannya begitu keren dengan mantel Burberry mahal warna blue navy dan kaca mata Gucci yang bertengger di hidung mancungnya.Martin pun menjawab, "Ada sopir pribadi dari perusahaan papanya Mas Zayn yang jemput. Nah itu dia bawa papan nama kamu, Mas!" Dia menunjuk ke kerumunan penjemput penumpang penerbangan internasional.Seorang pria berambut pirang sebahu bertampang bule memegangi papan kertas bertuliskan nama lengkap Zayn. Dia mengenali pemuda yang akan dijemputnya itu dari kejauhan karena sudah dikirimi foto Zayn via email sehari sebelumnya oleh Mar

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Sekali Murahan Tetap Murahan

    Setelah kuliah pagi berakhir, Intan menemui kepala bagian akademik untuk menghadiri surat panggilan yang diterimanya kemarin di alamat panti asuhan domisilinya. "Selamat pagi. Silakan duduk, ini benar Intan Malika Kahiyang ya?" sapa Pak Widagdo Prasojo, kabag akademik kampus tempat Intan berkuliah.Intan berjabat tangan lalu duduk di sofa seberang Pak Widagdo, dia menjawab, "Selamat pagi, Pak Wid. Benar, saya Intan. Kemarin siang ada surat yang dikirim dari kampus ke tempat tinggal saya. Ada apa ya?""Baik. Memang benar surat tersebut dikirim untuk Mbak Intan. Sebelumnya saya mau meminta maaf karena harus menyampaikan kabar buruk. Jadi beasiswa penuh untuk Mbak Intan dicabut dari pusat. Silakan untuk semester berikutnya, kalau kuliah ingin dilanjutkan bisa dibayar dengan pembiayaan mandiri," tutur Pak Widagdo Prasojo dengan nada tenang. Dia hanya penyambung lidah dari dekanat dan juga bagian administrasi mahasiswa.Seperti mendengar petir di siang bolong, Intan sontak terkejut. Dia l

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Tamu yang Menyusahkan

    Sekalipun semester depan Intan tak lagi bisa menikmati beasiswa kuliah gratis. Namun, sisa dua bulan ini dia manfaatkan dengan sungguh-sungguh untuk belajar di kampusnya.Untungnya jadwal kuliahnya selalu pagi dan seusai pelajaran usai, Intan bisa berangkat kerja ke restoran. Kehamilannya masih belum kentara karena ia memang memakai pakaian bermodel longgar. Intan kuatir majikannya tak akan mengizinkannya bekerja bila tahu ia sedang hamil karena pekerjaan kasar yang dijalaninya memang menguras tenaga bagi orang normal. Apalagi bagi wanita hamil muda sepertinya."Intan, kalau kamu sudah selesai mengepel restoran, cuci peralatan dapur ya!" perintah manager restoran The Starlight dari ambang pintu dapur. Dia cukup puas dengan pekerjaan Intan yang cekatan dan tidak banyak bicara saat sedang bekerja."Siap, Bu Dyah!" jawab Intan sambil buru-buru menyelesaikan lantai yang tersisa untuk dipel olehnya.Setelah itu dia mengangkat ember dan gagang alat pel untuk dibersihkan di WC belakang resto

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-12
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Gadis Lain yang Kasmaran

    "Zayn, tunggu aku!" panggil seorang gadis berambut pirang bergelombang yang berlari-lari kecil di koridor depan ruang kuliah.Pemuda yang menenteng tas ransel hitam di bahu kirinya itu membalik badan dan menunggu hingga gadis tadi berhenti di hadapannya. "Ada apa, Lea?" tanya Zayn cuek.Azalea, teman sekelas kuliah Zayn itu bertanya, "Apa kau ingin mengunjungi perpustakaan?""Yap, apa kau mau ikut?" sahut Zayn singkat seraya meneruskan perjalanannya menuju sayap barat area kampusnya."Tentunya. Bisakah kau membantuku belajar anatomi tulang manusia?" pinta Azalea dengan nada manja sambil bergelanyut di lengan pemuda itu.Dan Zayn membiarkan Azalea berlaku sok mesra dengannya. Tak ada ruginya pikir Zayn. Gadis itu berasal dari keluarga konglomerat asal Perancis, dia berkenalan dengan Azalea pada awal perkuliahan karena mereka duduk bersebelahan."Aku ini guru yang galak, apa kamu tidak takut?" Zayn melirik tajam ke wajah Azalea dengan sengaja. Mereka memasuki gedung perpustakaan dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13

Bab terbaru

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Wheel of Fortune: Akhir yang Bahagia (The End)

    Dengan pikiran buntu dan hati yang panas Zayn berjalan kaki di trotoar setelah meninggalkan kediaman Richermond. Harapan terakhirnya pupus sudah. Semua gara-gara pria sialan keturunan Adira Lukmana itu! Zayn merutuki Jovan.Ketika sampai di sebuah halte bus, Zayn memilih untuk duduk sendiri bengong meratapi nasibnya yang naas. Dia seharusnya menjadi pewaris tunggal aset kekayaan mendiang papanya. Namun, semua tidak bisa diusut. Pengacara keluarga Pradipta malah tersandung kasus hukum hingga masuk bui. Dia sekarang luntang lantung hanya punya dompet dan HP saja. Entah barangnya di kost sudah dibuang ke mana oleh pengelola tempat tersebut atau pula disimpan kalau orangnya baik hati. Zayn belum sempat pulang ke kost. Sebuah mobil sedan Ferrari merah berhenti tak jauh dari halte bus tempat Zayn duduk bengong sendirian di sana. Seorang wanita dengan penampilan heboh dan riasan tebal mendekati Zayn."Hai, apa Mas lagi butuh pekerjaan? Kenalkan namaku Mami Rosa. Aku suka wajah dan perawaka

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Mengemis Belas Kasihan Mariana

    "Bebaskan saja dia dari tuntutan hukum, Pak Sondang Sirait. Saya lebih senang kalau Zayn menghidupi dirinya sendiri di luar penjara. Cabut laporan kasus saya dari kepolisian ya!" tutur Dokter Maya Suratih pasca sembuh dari cedera di kepalanya.Kepalanya memang bocor di sisi kiri akibat dipukul oleh mantan suaminya itu menggunakan trofi yang terbuat dari kaca. Sungguh tragis justru dia dilukai dengan trofi favorit kebanggaannya sebagai rumah sakit favorit konsumen 6 tahun yang lalu. Saat itu Rumah Sakit Permata Indah Medika masih dipegang managemen lama belum diakuisisi oleh grup Richermond, jadi rumah sakitnya menjadi pilihan utama pasien ibu kota.Usut punya usut, mantan suaminya pernah punya masa lalu hingga memiliki anak haram dengan komisaris utama rumah sakit tersebut. Namun, Dokter Maya menganggap rahasia kelam itu sebatas cukup tahu saja.Pengacara kepercayaan Dokter Maya pun menjawab disertai peringatan, "Baik kalau itu yang diinginkan oleh Bu Dokter Maya. Saya cabut berkas pe

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Pangeran Kecil Adira Lukmana

    Dini hari sekitar pukul 03.00 WIB Mariana merasakan bagian paha dalamnya dialiri air hangat. Awalnya dia berpikir sedang bermimpi dan mengompol. Namun, ketika merabanya dan mendapati bahwa itu sepertinya air ketubannya ia segera menggoyang-goyang bahu suaminya."Mas Jovan, aku pecah ketuban!" ucapnya sedikit panik karena hampir melahirkan.Jovan yang tadinya masih mengantuk karena baru tidur beberapa jam setelah beberapa putaran bercinta dengan Mariana semalam segera bangun lalu duduk di ranjang. Dia bertanya, "Kuantar ke rumah sakit sekarang ya?""Iya, Mas. Ganti baju dulu. Panggil Pak Sapto buat anterin kita," jawab Mariana lalu perlahan bangkit dari tempat tidur dengan perutnya yang sangat besar. HPL memang besok sebetulnya, wajar lebih cepat sehari. Berat janin terakhir sudah 3.4 kilogram sudah cukup untuk dilahirkan kata Dokter Royce Adler. Mariana mengganti gaun tidurnya yang basah dengan daster batik berkancing depan agar mudah berganti baju pasien nanti di rumah sakit.Setela

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Ketika Jalan Semakin Gelap

    "Permisi, Bu. Saya Zayn Alarik Pradipta, kliennya Om Charles. Apa beliau ada di tempat?" ujar Zayn berusaha menemui pengacaranya yang berjanji akan membantu mengurus masalah hak warisnya yang sulit diproses karena surat-surat habis terlahap api saat kediaman Pradipta kebakaran tempo hari.Wanita yang berjaga di bagian front desk kantor firma pengacara serta notaris Hutapea and Friends menghela napas mengulang kalimat yang sama untuk kesekian kalinya ke klien bosnya. "Maaf ya, Mas. Sepertinya saya nggak bisa memberi tahukan sampai kapan beliau tidak bisa memproses kasus hukum Anda. Pak Charles Hutapea tersandung kasus money laundry pejabat pemerintahan sehingga harus ditahan di Rutan Salemba untuk sementara," terang Bu Dyah Pertiwi, karyawati berusia setengah abad itu kepada Zayn yang mendadak bengong."Ta—tapi, perkara hak waris saya gimana dong, Bu? Mungkin rekan Om Charles bisa bantu?!" kejar Zayn, dia risau uang tabungannya tak mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya. "Bisa, sil

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Bercinta Tak Pernah Seindah Bila Bersamamu

    Jorges D'Argentine mengusap sudut matanya yang basah. Di sisinya, puteri kesayangannya mengenakan gaun putih sederhana dengan model sabrina mermaid dress memegang lekuk lengannya berjalan dalam langkah anggunnya menuju ke sebuah gazebo berhias mawar putih.Pagi yang sejuk tanpa tertutup lapisan salju di Danau Biel menjadi hari pernikahan sakral yang dinantikan oleh Patrick Olsen. Setelah perjuangan tanpa henti selama berbulan-bulan bolak-balik Jakarta-Genewa, segalanya terbayar lunas. Pada akhirnya Mariana melepaskan kepergian dokter spesialis obsgyn andalannya kembali ke Swiss untuk seterusnya. Dokter Royce Adler yang terikat kontrak menggantikan dirinya sebagai dokter praktik di poli obsgyn rumah sakit jaringan Richermond.Wanita pujaan hatinya yang mungkin adalah jawaban doanya untuk seorang kekasih yang baik hati itu melangkah di seberangnya bersama Tuan Jorges D'Argentine, papanya. Sama seperti calon papa mertuanya, Patrick pun menitikkan air mata haru yang membuat tamu undangan

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Dibuang Ke Jalanan Oleh Dokter Maya

    Sudah beberapa bulan berlalu semenjak pernikahan resmi antara Zayn dan Dokter Maya. Rumah tangga mereka nampak harmonis tanpa ada pertengkaran yang berarti. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh jua.Memang Zayn sudah mendapat mobil baru untuk akomodasinya pulang pergi ke rumah sakit dan bepergian sendiri. Dokter Maya berangkat ke tempat kerjanya tanpa suaminya seusai sarapan pagi bersama. Dia tidak menaruh curiga sama sekali seperti apa kelakuan Zayn di balik punggungnya.Kehidupan seksual pasangan pengantin baru itu pun sangat aktif nyaris setiap malam mereka bermesraan. Itu pun Dokter Maya bukan hanya dihajar satu atau dua ronde di atas ranjang. Maka dari itu dia tidak pernah berpikir masih ada hasrat yang tak tersalurkan oleh suaminya. Akan tetapi, sesuatu yang tak pernah ia duga terjadi di bawah atap rumahnya.Pintu kamar tidur Zayn diketok tiga kali sebelum dibuka perlahan dari luar. Seorang perempuan berambut panjang hitam legam tergerai sepunggung masuk

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Mengejar Cinta Dokter Azalea

    Dokter Patrick Olsen mencoba mensiasati kesulitannya untuk resigned dari rumah sakit tempat bekerjanya saat ini dengan mengumpulkan jatah cutinya selama beberapa bulan terakhir. Memang mencari dokter spesialis yang bagus tidak mudah, biasanya dokter yang sudah berpengalaman terkontrak praktik di rumah sakit lain. Sedangkan, dokter yang baru lulus pendidikan spesialis masih butuh menimba pengalaman di meja praktik. Adik angkatan sealmamaternya yang diterima bekerja di rumah sakit jaringan Richermond masih di bawah pemantauannya dan dokter senior poli obsgyn lainnya. Kini dia harus berpesan dengan serius kepada Dokter Royce Adler selama mengambil cuti seminggu penuh."Dokter Royce, kuharap kau ingat semua tips dan trick praktik obsgyn yang sudah kuajarkan kepadamu. Ingat-ingat itu semua selama aku pergi seminggu ke Swiss, okay?" ujar Dokter Patrick duduk berhadapan di ruangan praktiknya bersama Dokter Royce Adler.Pria berambut model taper fade warna pirang itu menyeringai jenaka. "He

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Dua Pernikahan Kakak Beradik Beda Tujuan

    "Untuk apa perjanjian pranikah ini, Pak?!" bentak Zayn setelah membaca judul berkas yang disodorkan oleh notaris Dokter Maya Suratih kepadanya di ruang tunggu kantor dinas kependudukan Jakarta Pusat.Pak Rian Fantoni yang dipercaya oleh Dokter Maya mewakilinya sebagai pihak legal dalam setiap perjanjian hukum yang dia buat menjawab standar saja pertanyaan Zayn, "Ini sudah jadi keputusan klien saya, Pak. Zaman sekarang harus serba hati-hati terutama Bu Maya itu seorang wanita sukses dengan banyak harta. Kalau Anda menolak mungkin pernikahan ini tidak bisa terlaksana. Kami nantikan itikad baiknya untuk menanda tangani perjanjian pranikah tersebut!"Kening Zayn berkerut dalam, dia tak menyangka bahwa dalam dua pernikahan dia harus selalu diatur dengan perjanjian pranikah. Harta terpisah, tak ada gono gini setelah bercerai. Hatinya terasa dongkol, niatnya mendapat cipratan harta kekayaan Dokter Maya pun pupus sudah. Apa gunanya jadi suami kere setelah menikahi janda kaya raya itu? pikir Z

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Penyuka Jalan Pintas

    "Mas Zayn, maaf. Bukannya tidak bisa diurus hal warisnya, tapi butuh waktu yang tidak diprediksi lamanya karena semua berkas penting habis dilahap api dalam kebakaran rumah tempo hari," tutur Charles Hutapea, pengacara langganan keluarga Pradipta. Kemudian Zayn membalas, "Apa mendiang papa nggak membuat surat warisan semasa hidup dulu, Om?" Sebuah gelengan dengan raut wajah prihatin itu disertai jawaban, "Beliau tidak ingin berpikir cepat meninggal dunia waktu saya menyarankan dulu, Mas. Sayang sekali ketika jatuh sakit, saya tidak tahu karena memang sibuk dengan pekerjaan dan Pak Bram pun sama sekali tidak menghubungi saya lagi.""Ckkk ... payah sekali, lantas jalan keluar yang bisa saya tempuh apa dong, Om? Eman-eman sekali warisan ratusan milyar itu nilainya!" Zayn berdecak kesal dengan wajah tertekuk bersandar di sofa kantor pengacara kondang tersebut.Charles Hutapea beranjak berdiri lalu mengambil sebuah map berkas di rak dokumennya. Dia pun duduk kembali dan menyodorkan sebua

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status