Home / Rumah Tangga / Gelora Asmara Ratu Berlian / Rasa Cinta yang Masih Tertinggal

Share

Rasa Cinta yang Masih Tertinggal

last update Last Updated: 2023-04-12 09:23:06

Durasi panjang penerbangan dari Jakarta sampai Swiss berakhir sudah. Hari pun telah petang di negara teraman dan terbersih sedunia itu. Zayn bersama asisten pribadinya mengantre untuk turun dari pesawat. Mereka mengambil koper barang bawaan di bagian pengambilan bagasi lalu Martin mendorong troli berisi 4 koper besar yang 3 di antaranya adalah milik tuan mudanya.

"Siapa yang jemput kita di bandara, Martin?" tanya Zayn dengan cuek. Penampilannya begitu keren dengan mantel Burberry mahal warna blue navy dan kaca mata Gucci yang bertengger di hidung mancungnya.

Martin pun menjawab, "Ada sopir pribadi dari perusahaan papanya Mas Zayn yang jemput. Nah itu dia bawa papan nama kamu, Mas!" Dia menunjuk ke kerumunan penjemput penumpang penerbangan internasional.

Seorang pria berambut pirang sebahu bertampang bule memegangi papan kertas bertuliskan nama lengkap Zayn. Dia mengenali pemuda yang akan dijemputnya itu dari kejauhan karena sudah dikirimi foto Zayn via email sehari sebelumnya oleh Martin.

"Welcome to Swiss, Mister Zayn!" sambut pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Joseph Zucker. 

Mereka bertiga pun berjalan bersama menuju ke mobil yang diparkir Joseph di parkiran Bandara Internasional Zürich. 

"Apakah kita langsung pulang ke rumah Anda, Mister Zayn?" tanya Joseph sembari mengemudikan mobil sedan Mercedes Benz hitam itu meninggalkan kawasan bandara.

"Ya. Aku lelah, antarkan saja langsung ke rumah. Mungkin besok siang kau bisa mengantarku berkeliling kota, Josh!" jawab Zayn ringan, dia tersenyum pada Joseph yang melihatnya dari pantulan kaca spion tengah mobil.

Universitas yang menjadi pilihan Zayn adalah University of Geneva, itu termasuk universitas favorit di bidang kedokteran berstandar tinggi yang sangat ketat seleksinya. Bahkan, dia harus menguasai bahasa Perancis yang menjadi bahasa pengantar mata kuliah di sana untuk diterima menjadi mahasiswa. 

Dia telah menunggu hampir satu semester untuk berangkat ke Swiss, tak disangka justru waktunya ia dipanggil oleh kampusnya bertepatan dengan kehamilan pacarnya yang telah menjalin hubungan selama 3 tahun belakangan. 

Tempat tinggal Zayn di kota Jenewa berlokasi di Rue Caroline. Jaraknya dengan kampus sedang, bila ditempuh menggunakan mobil pribadi. 

"Nah, kita sampai di rumah, Mister Zayn. Selamat beristirahat," ucap Joseph menghentikan mobil di depan pintu teras depan sebuah bangunan dua lantai bercat tembok biru muda.

"Terima kasih, Joseph. Aku turun duluan!" balas Zayn lalu membuka pintu mobil diikuti oleh Martin yang duduk di bangku samping sopir.

Pelayan rumah menurunkan koper-koper dari bagasi belakang mobil. Mereka mengantarkan barang milik tuan muda keluarga Pradipta ke kamar tidurnya yang ada di lantai 2. 

Zayn pun segera mandi agar dapat bersantai setelahnya. Cuaca di Swiss sedang musim dingin kala itu, pakaian yang dikenakan Zayn pun harus tebal bahannya sekalipun berada di dalam kamar berpemanas suhu ruangan. Jauh berbeda dengan di Jakarta dimana ia selalu menggunakan AC untuk menyejukkan ruang kamar tidurnya dan ia bisa pergi tidur hanya mengenakan celana boxer saja.

Ketika menghidupkan kembali daya ponselnya, Zayn melihat sebuah pesan dari nomor Intan masuk ke inbox. Dia segera membuka pesan itu karena penasaran. Cek giro pemberian mamanya untuk Intan sudah dibatalkan, apakah perempuan itu akan menerornya untuk minta pertanggung jawabannya atas kehamilannya? pikir Zayn curiga.

Namun, berkebalikan dengan apa yang ada dalam benaknya, justru Zayn dikejutkan dengan keputusan Intan untuk move on dan akan memblokir nomor kontaknya. 

"Hahh ... diblokir? Baguslah, gue nggak perlu repot mikirin dia lagi. Good bye, Intan!" ujar Zayn diiringi tawa sinisnya.

Kegembiraannya tak berlangsung lama, ponselnya penuh dengan kenangan tentang kisah cintanya bersama Intan. Foto mereka bersama menghiasi akun media sosialnya yang mana saja. Galeri ponselnya sebelas dua belas, foto Intan dan dirinya mendominasi di sana.

Zayn pun mencoba menghapus foto kenangan manis masa pacarannya satu per satu. Sayangnya semakin dihapus justru semakin membuatnya teringat dan ia pun kesal. "Aarrghh! Apaan sih kok malah jadi ingat lagi sama Intan?!" teriaknya stres.

Akhirnya ia memutuskan untuk membiarkan saja foto-foto itu tetap di galeri ponselnya. Sedangkan, akun media sosialnya yang terhubung dengan Intan sengaja Zayn nonaktifkan.

Pemuda bertubuh jangkung itu menghubungkan ponselnya ke charger untuk mengisi daya karena memang posisi baterenya kritis nyaris mati. Kemudian Zayn berjalan mendekati kaca jendela kamarnya. Bulir-bulir salju berwarna putih yang berjatuhan dari langit menutupi permukaan bumi. 

Taman di sekeliling rumah milik keluarganya itu dilapisi salju tebal berwarna putih. Dia merasa beruntung karena tidak memiliki riwayat alergi dingin. Negara yang terkenal dengan susu dan madu terbaiknya sedunia itu ketika musim dingin tiba sangatlah menyiksa bagi yang belum terbiasa tinggal di sana.

Rumah-rumah yang berada di sekitar rumah itu juga atapnya berwarna putih karena tertutup timbunan salju tebal. Zayn melamun di balik kaca jendela kamar tidurnya di lantai 2. Kerinduan atas rasa hangat yang dulu pernah ia bagi bersama tubuh Intan membuatnya tak enak hati. 

Terkadang melepaskan kemelekatan dengan sesuatu yang sangat disukai itu begitu sulit dan sekaligus menyiksa. Demikian pula yang dirasakan oleh Zayn setelah berpacaran begitu lama dengan Intan. 

Karena kenangan manis itu justru menghantui Zayn setelah pesan pamit dari Intan yang dibacanya tadi, ia pun memilih untuk tidur saja. Dia berbaring memeluk gulingnya di atas ranjang luas dan nyaman di kamarnya.

Kelelahan pasca perjalanan panjang dari Jakarta ke Zürich memang sangat terasa hingga membuat kelopak mata Zayn terpejam dan ia pun terlelap. Dan secepat itu pula mimpi tentang Intan menyerbu alam bawah sadarnya.

Kenangan berlari-lari di pantai dan bermain ombak bersama Intan seakan-akan terasa nyata Zayn alami langsung. Senyuman manis di wajah ayu itu seolah membuatnya jatuh hati begitu dalam sekali lagi.

"Intan ... Intan ... jangan pergi! Gue cinta lo ...," igau Zayn dalam tidurnya. Kepalanya bergerak ke kanan dan ke kiri berulang kali. Mulut boleh berkata benci dan marah saat pemuda itu tersadar, tetapi kenyataan dari lubuk hatinya itu muncul saat dia tertidur.

Zayn pun mendekap erat-erat guling di sampingnya, dia mengira itu adalah perempuan yang dicintainya. Dan Zayn tak ingin Intan pergi meninggalkan dirinya. 

Ketika mimpinya menjadi semakin buruk karena Intan menolaknya, Zayn berteriak memanggil nama Intan lalu terbangun dengan perasaan kosong dalam dadanya. 

"Ohh ... cuma mimpi aja!" gumam Zayn yang terduduk sendiri di atas tempat tidurnya. Keringat membanjiri permukaan kulitnya hingga dia melepaskan sweater luar kaos tshirt yang dikenakannya. Kemudian dia pun berbaring kembali di ranjang. 

Dia yakin bahwa seiring waktu yang berlalu, kenangannya bersama Intan akan pupus dari ingatannya. Zayn pun memejamkan matanya kembali sambil memeluk guling. Dia ingin fokus dengan kuliahnya di negeri yang jauh dari tanah airnya saja. 

Comments (18)
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
ternyata dugaan mu salah kan Zayn dikira intan mau mengemis pertanggung jawabmu ternyata intan akan move on dan melupakan kenangan terhadap mu
goodnovel comment avatar
Bunda Wina
Zayn walau kau jauh dari intan dan berusaha melupakan itu malah akan membuat mu makin tersiksa Zayn sedangkan intan semoga bisa lngsng move on tentg qm zayn
goodnovel comment avatar
Cyya Yaya
Enak banget ya Zayn punya keinginan mau fokus kuliah gak ingat atau merasa bersalah udah buat intan hamil dan gak bertanggungjawab
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Sekali Murahan Tetap Murahan

    Setelah kuliah pagi berakhir, Intan menemui kepala bagian akademik untuk menghadiri surat panggilan yang diterimanya kemarin di alamat panti asuhan domisilinya. "Selamat pagi. Silakan duduk, ini benar Intan Malika Kahiyang ya?" sapa Pak Widagdo Prasojo, kabag akademik kampus tempat Intan berkuliah.Intan berjabat tangan lalu duduk di sofa seberang Pak Widagdo, dia menjawab, "Selamat pagi, Pak Wid. Benar, saya Intan. Kemarin siang ada surat yang dikirim dari kampus ke tempat tinggal saya. Ada apa ya?""Baik. Memang benar surat tersebut dikirim untuk Mbak Intan. Sebelumnya saya mau meminta maaf karena harus menyampaikan kabar buruk. Jadi beasiswa penuh untuk Mbak Intan dicabut dari pusat. Silakan untuk semester berikutnya, kalau kuliah ingin dilanjutkan bisa dibayar dengan pembiayaan mandiri," tutur Pak Widagdo Prasojo dengan nada tenang. Dia hanya penyambung lidah dari dekanat dan juga bagian administrasi mahasiswa.Seperti mendengar petir di siang bolong, Intan sontak terkejut. Dia l

    Last Updated : 2023-04-12
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Tamu yang Menyusahkan

    Sekalipun semester depan Intan tak lagi bisa menikmati beasiswa kuliah gratis. Namun, sisa dua bulan ini dia manfaatkan dengan sungguh-sungguh untuk belajar di kampusnya.Untungnya jadwal kuliahnya selalu pagi dan seusai pelajaran usai, Intan bisa berangkat kerja ke restoran. Kehamilannya masih belum kentara karena ia memang memakai pakaian bermodel longgar. Intan kuatir majikannya tak akan mengizinkannya bekerja bila tahu ia sedang hamil karena pekerjaan kasar yang dijalaninya memang menguras tenaga bagi orang normal. Apalagi bagi wanita hamil muda sepertinya."Intan, kalau kamu sudah selesai mengepel restoran, cuci peralatan dapur ya!" perintah manager restoran The Starlight dari ambang pintu dapur. Dia cukup puas dengan pekerjaan Intan yang cekatan dan tidak banyak bicara saat sedang bekerja."Siap, Bu Dyah!" jawab Intan sambil buru-buru menyelesaikan lantai yang tersisa untuk dipel olehnya.Setelah itu dia mengangkat ember dan gagang alat pel untuk dibersihkan di WC belakang resto

    Last Updated : 2023-04-12
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Gadis Lain yang Kasmaran

    "Zayn, tunggu aku!" panggil seorang gadis berambut pirang bergelombang yang berlari-lari kecil di koridor depan ruang kuliah.Pemuda yang menenteng tas ransel hitam di bahu kirinya itu membalik badan dan menunggu hingga gadis tadi berhenti di hadapannya. "Ada apa, Lea?" tanya Zayn cuek.Azalea, teman sekelas kuliah Zayn itu bertanya, "Apa kau ingin mengunjungi perpustakaan?""Yap, apa kau mau ikut?" sahut Zayn singkat seraya meneruskan perjalanannya menuju sayap barat area kampusnya."Tentunya. Bisakah kau membantuku belajar anatomi tulang manusia?" pinta Azalea dengan nada manja sambil bergelanyut di lengan pemuda itu.Dan Zayn membiarkan Azalea berlaku sok mesra dengannya. Tak ada ruginya pikir Zayn. Gadis itu berasal dari keluarga konglomerat asal Perancis, dia berkenalan dengan Azalea pada awal perkuliahan karena mereka duduk bersebelahan."Aku ini guru yang galak, apa kamu tidak takut?" Zayn melirik tajam ke wajah Azalea dengan sengaja. Mereka memasuki gedung perpustakaan dengan

    Last Updated : 2023-04-13
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Menjerat Bunga Perawan

    "Gimana rasa masakan koki rumahku, Lea?" tanya Zayn sembari menikmati segelas red wine Portugis yang bercita rasa manis dan memabukkan sebagai penutup makan malamnya bersama Azalea. "Sempurna. Aku menyukai semua hasil karya koki rumahmu, itu seperti hidangan ala chef bintang Michelin. Aku tidak keberatan bila kau undang makan malam lagi kapan pun, Zayn!" jawab Azalea memuji sang koki. Pipinya memerah seperti apel karena efek minuman anggur merah yang diminumnya. Pemuda itu mengangguk dan tersenyum, dia menanggapi perkataan Azalea, "Karena aku akan menawanmu malam ini di sini. Besok pagi kau akan kuberi makan dengan sarapan pagi dari Chef Alfredo lagi." "Ohh Gosh! Apa kau serius, Zayn?" balas Azalea bimbang. Dia masih perawan dan orang tuanya tak akan senang bila dia melakukan pergaulan bebas. "Kita harus menghabiskan malam yang dingin ini dengan berbagi kehangatan bukan?" jawab Zayn santai, devilish smirk di wajahnya membuatnya bertambah tampan serta menantang. Dia pun meletakkan

    Last Updated : 2023-05-13
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Mencari Pekerjaan Baru

    "Intan, tolong datang ke kantor managemen restoran ya!" seru Bu Dyah yang menjadi manager restoran The Starlight."Siap, Bu Dyah," jawab Intan lalu membawa ember dan alat pel ke lemari penyimpanan alat kebersihan di belakang dapur. Dia mencuci tangannya dan mengeringkannya dengan serbet sebelum bergegas menghadap atasannya di kantor managemen."TOK TOK TOK.""Masuk!" sahut suara Bu Dyah dari dalam ruangan dan Intan pun membuka pintu untuk masuk ke sana."Silakan duduk dulu, Tan." Bu Dyah menunggu Intan duduk di seberang mejanya lalu mulai berbicara, "Sebelumnya aku mau minta maaf dulu karena harus menyampaikan berita buruk. Bos kita minta agar kamu dikeluarkan dari posisi karyawan restoran ini. Beliau tahu kalau kamu sedang hamil dan aturan untuk para karyawan memang sudah jelas dari awal, tidak boleh dalam kondisi hamil."Jantung Intan serasa dipukul keras. Dia baru bekerja 4 bulan di restoran The Starlight, gajinya pun baru bulan lalu dinaikkan 50% karena pekerjaannya bagus dan sang

    Last Updated : 2023-05-13
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Suami Kamu Memang Dimana?

    "Baik, Pak. Nanti saya akan datang untuk wawancara kerja di kantor managemen. Berkas-berkas persyaratan lamaran kerja akan saya bawakan juga, Pak Burhan. Terima kasih," jawab Intan di telepon ponselnya.Bunda Winda yang semalam telah mengetahui Intan terkena PHK dan sedang mencari pekerjaan baru pun paham dengan obrolan Intan di telepon. Dia menjelaskan ke Bunda Kartini bahwa Intan melamar pekerjaan baru."Apa kamu dapat panggilan wawancara kerja, Tan?" tanya Bunda Winda menebak-nebak."Iya, Bun. Jam 9 ada wawancara di Indomarch minimarket. Doakan ya biar lancar dan diterima kerja di sana. Gajinya lumayan dan shift durasi kerjanya bisa untuk tambahan pekerjaan lainnya," terang Intan sambil menyelesaikan sarapan paginya yang sempat tertunda.Bunda Kartini yang turut mendengarkan pembicaraan Intan dan Bunda Winda pun berkata, "Tan, kamu jangan terlalu memforsir tenagamu. Seandainya nanti tabungan buat biaya bersalin di klinik masih kurang. Bunda masih punya dana emergency, itu boleh kam

    Last Updated : 2023-05-14
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Pria Tampan yang Pelupa

    Sudah beberapa minggu Intan bekerja di minimarket Indomarch dan dia cukup menikmati pekerjaan barunya sekalipun melelahkan baginya. Menata barang dari gudang ke rak untuk restock. Dia membutuhkan tenaga ekstra karena banyak menggunakan kerja fisik dibanding pikiran.Untungnya selain kesulitan itu, rekan kerjanya semua baik dan tidak menambah beban untuknya. Seolah sesama karyawan di minimarket itu merasakan beratnya bekerja di tengah kondisi hamil besar. HPL janin di perut Intan hanya hitungan minggu saja. "Tan, kamu susun barang yang ringan-ringan aja ya. Kalo minuman sama makanan kaleng biar aku aja," tutur Retno yang bekerja di shift pagi yang sama seperti Intan. Dia sudah bekerja di minimarket itu selama setahun lebih.Mendengar perkataan Retno yang perhatian kepadanya, Intan pun merangkul bahu wanita berkaca mata dan berambut pendek lurus sedagu itu. "Perhatian banget deh sama aku, Mbak Retno nih!" goda Intan seraya senyum-senyum riang."Kasihan yang ada di perut kamu itu kalo m

    Last Updated : 2023-05-14
  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Melucuti Simpul Bikini

    "Terima kasih sudah jemput aku, Zayn!" ucap Azalea dengan nada ceria saat duduk di sebelah Zayn yang mengemudikan sendiri mobil sedan sport miliknya."Sama-sama, Lea. Aku harusnya yang berterima kasih karena diajak berlibur ke villa tepi danau milik keluargamu. Oya, apa mereka ikut juga ke sana nanti?" balas Zayn sambil memacu mobilnya dengan penuh percaya diri di jalan ke luar kota Swiss.Memang Swiss tidak memiliki pantai alami jadi mereka menjadikan tepi danau seperti pantai untuk berlibur sun bathing, voli pantai, dan aktivitas air yang biasa dilakukan di pantai. Ada Danau Biel, Danau Lucerne, Danau Uri, Danau Jenewa, dan beberapa lagi lainnya. Semuanya memberikan sensasi liburan tepi pantai sekalipun itu tak lain adalah bentukan danau lebar bergaris tepi memanjang bagaikan pantai.Sesampainya Zayn dan Azalea di tempat tujuan mereka yaitu Danau Biel, mereka berdua pun turun dari mobil sambil membawa koper untuk dipindahkan ke dalam villa bermodel seperti rumah kaca milik keluarga

    Last Updated : 2023-05-15

Latest chapter

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Wheel of Fortune: Akhir yang Bahagia (The End)

    Dengan pikiran buntu dan hati yang panas Zayn berjalan kaki di trotoar setelah meninggalkan kediaman Richermond. Harapan terakhirnya pupus sudah. Semua gara-gara pria sialan keturunan Adira Lukmana itu! Zayn merutuki Jovan.Ketika sampai di sebuah halte bus, Zayn memilih untuk duduk sendiri bengong meratapi nasibnya yang naas. Dia seharusnya menjadi pewaris tunggal aset kekayaan mendiang papanya. Namun, semua tidak bisa diusut. Pengacara keluarga Pradipta malah tersandung kasus hukum hingga masuk bui. Dia sekarang luntang lantung hanya punya dompet dan HP saja. Entah barangnya di kost sudah dibuang ke mana oleh pengelola tempat tersebut atau pula disimpan kalau orangnya baik hati. Zayn belum sempat pulang ke kost. Sebuah mobil sedan Ferrari merah berhenti tak jauh dari halte bus tempat Zayn duduk bengong sendirian di sana. Seorang wanita dengan penampilan heboh dan riasan tebal mendekati Zayn."Hai, apa Mas lagi butuh pekerjaan? Kenalkan namaku Mami Rosa. Aku suka wajah dan perawaka

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Mengemis Belas Kasihan Mariana

    "Bebaskan saja dia dari tuntutan hukum, Pak Sondang Sirait. Saya lebih senang kalau Zayn menghidupi dirinya sendiri di luar penjara. Cabut laporan kasus saya dari kepolisian ya!" tutur Dokter Maya Suratih pasca sembuh dari cedera di kepalanya.Kepalanya memang bocor di sisi kiri akibat dipukul oleh mantan suaminya itu menggunakan trofi yang terbuat dari kaca. Sungguh tragis justru dia dilukai dengan trofi favorit kebanggaannya sebagai rumah sakit favorit konsumen 6 tahun yang lalu. Saat itu Rumah Sakit Permata Indah Medika masih dipegang managemen lama belum diakuisisi oleh grup Richermond, jadi rumah sakitnya menjadi pilihan utama pasien ibu kota.Usut punya usut, mantan suaminya pernah punya masa lalu hingga memiliki anak haram dengan komisaris utama rumah sakit tersebut. Namun, Dokter Maya menganggap rahasia kelam itu sebatas cukup tahu saja.Pengacara kepercayaan Dokter Maya pun menjawab disertai peringatan, "Baik kalau itu yang diinginkan oleh Bu Dokter Maya. Saya cabut berkas pe

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Pangeran Kecil Adira Lukmana

    Dini hari sekitar pukul 03.00 WIB Mariana merasakan bagian paha dalamnya dialiri air hangat. Awalnya dia berpikir sedang bermimpi dan mengompol. Namun, ketika merabanya dan mendapati bahwa itu sepertinya air ketubannya ia segera menggoyang-goyang bahu suaminya."Mas Jovan, aku pecah ketuban!" ucapnya sedikit panik karena hampir melahirkan.Jovan yang tadinya masih mengantuk karena baru tidur beberapa jam setelah beberapa putaran bercinta dengan Mariana semalam segera bangun lalu duduk di ranjang. Dia bertanya, "Kuantar ke rumah sakit sekarang ya?""Iya, Mas. Ganti baju dulu. Panggil Pak Sapto buat anterin kita," jawab Mariana lalu perlahan bangkit dari tempat tidur dengan perutnya yang sangat besar. HPL memang besok sebetulnya, wajar lebih cepat sehari. Berat janin terakhir sudah 3.4 kilogram sudah cukup untuk dilahirkan kata Dokter Royce Adler. Mariana mengganti gaun tidurnya yang basah dengan daster batik berkancing depan agar mudah berganti baju pasien nanti di rumah sakit.Setela

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Ketika Jalan Semakin Gelap

    "Permisi, Bu. Saya Zayn Alarik Pradipta, kliennya Om Charles. Apa beliau ada di tempat?" ujar Zayn berusaha menemui pengacaranya yang berjanji akan membantu mengurus masalah hak warisnya yang sulit diproses karena surat-surat habis terlahap api saat kediaman Pradipta kebakaran tempo hari.Wanita yang berjaga di bagian front desk kantor firma pengacara serta notaris Hutapea and Friends menghela napas mengulang kalimat yang sama untuk kesekian kalinya ke klien bosnya. "Maaf ya, Mas. Sepertinya saya nggak bisa memberi tahukan sampai kapan beliau tidak bisa memproses kasus hukum Anda. Pak Charles Hutapea tersandung kasus money laundry pejabat pemerintahan sehingga harus ditahan di Rutan Salemba untuk sementara," terang Bu Dyah Pertiwi, karyawati berusia setengah abad itu kepada Zayn yang mendadak bengong."Ta—tapi, perkara hak waris saya gimana dong, Bu? Mungkin rekan Om Charles bisa bantu?!" kejar Zayn, dia risau uang tabungannya tak mampu mencukupi kebutuhan sehari-harinya. "Bisa, sil

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Bercinta Tak Pernah Seindah Bila Bersamamu

    Jorges D'Argentine mengusap sudut matanya yang basah. Di sisinya, puteri kesayangannya mengenakan gaun putih sederhana dengan model sabrina mermaid dress memegang lekuk lengannya berjalan dalam langkah anggunnya menuju ke sebuah gazebo berhias mawar putih.Pagi yang sejuk tanpa tertutup lapisan salju di Danau Biel menjadi hari pernikahan sakral yang dinantikan oleh Patrick Olsen. Setelah perjuangan tanpa henti selama berbulan-bulan bolak-balik Jakarta-Genewa, segalanya terbayar lunas. Pada akhirnya Mariana melepaskan kepergian dokter spesialis obsgyn andalannya kembali ke Swiss untuk seterusnya. Dokter Royce Adler yang terikat kontrak menggantikan dirinya sebagai dokter praktik di poli obsgyn rumah sakit jaringan Richermond.Wanita pujaan hatinya yang mungkin adalah jawaban doanya untuk seorang kekasih yang baik hati itu melangkah di seberangnya bersama Tuan Jorges D'Argentine, papanya. Sama seperti calon papa mertuanya, Patrick pun menitikkan air mata haru yang membuat tamu undangan

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Dibuang Ke Jalanan Oleh Dokter Maya

    Sudah beberapa bulan berlalu semenjak pernikahan resmi antara Zayn dan Dokter Maya. Rumah tangga mereka nampak harmonis tanpa ada pertengkaran yang berarti. Namun, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan terjatuh jua.Memang Zayn sudah mendapat mobil baru untuk akomodasinya pulang pergi ke rumah sakit dan bepergian sendiri. Dokter Maya berangkat ke tempat kerjanya tanpa suaminya seusai sarapan pagi bersama. Dia tidak menaruh curiga sama sekali seperti apa kelakuan Zayn di balik punggungnya.Kehidupan seksual pasangan pengantin baru itu pun sangat aktif nyaris setiap malam mereka bermesraan. Itu pun Dokter Maya bukan hanya dihajar satu atau dua ronde di atas ranjang. Maka dari itu dia tidak pernah berpikir masih ada hasrat yang tak tersalurkan oleh suaminya. Akan tetapi, sesuatu yang tak pernah ia duga terjadi di bawah atap rumahnya.Pintu kamar tidur Zayn diketok tiga kali sebelum dibuka perlahan dari luar. Seorang perempuan berambut panjang hitam legam tergerai sepunggung masuk

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Mengejar Cinta Dokter Azalea

    Dokter Patrick Olsen mencoba mensiasati kesulitannya untuk resigned dari rumah sakit tempat bekerjanya saat ini dengan mengumpulkan jatah cutinya selama beberapa bulan terakhir. Memang mencari dokter spesialis yang bagus tidak mudah, biasanya dokter yang sudah berpengalaman terkontrak praktik di rumah sakit lain. Sedangkan, dokter yang baru lulus pendidikan spesialis masih butuh menimba pengalaman di meja praktik. Adik angkatan sealmamaternya yang diterima bekerja di rumah sakit jaringan Richermond masih di bawah pemantauannya dan dokter senior poli obsgyn lainnya. Kini dia harus berpesan dengan serius kepada Dokter Royce Adler selama mengambil cuti seminggu penuh."Dokter Royce, kuharap kau ingat semua tips dan trick praktik obsgyn yang sudah kuajarkan kepadamu. Ingat-ingat itu semua selama aku pergi seminggu ke Swiss, okay?" ujar Dokter Patrick duduk berhadapan di ruangan praktiknya bersama Dokter Royce Adler.Pria berambut model taper fade warna pirang itu menyeringai jenaka. "He

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Dua Pernikahan Kakak Beradik Beda Tujuan

    "Untuk apa perjanjian pranikah ini, Pak?!" bentak Zayn setelah membaca judul berkas yang disodorkan oleh notaris Dokter Maya Suratih kepadanya di ruang tunggu kantor dinas kependudukan Jakarta Pusat.Pak Rian Fantoni yang dipercaya oleh Dokter Maya mewakilinya sebagai pihak legal dalam setiap perjanjian hukum yang dia buat menjawab standar saja pertanyaan Zayn, "Ini sudah jadi keputusan klien saya, Pak. Zaman sekarang harus serba hati-hati terutama Bu Maya itu seorang wanita sukses dengan banyak harta. Kalau Anda menolak mungkin pernikahan ini tidak bisa terlaksana. Kami nantikan itikad baiknya untuk menanda tangani perjanjian pranikah tersebut!"Kening Zayn berkerut dalam, dia tak menyangka bahwa dalam dua pernikahan dia harus selalu diatur dengan perjanjian pranikah. Harta terpisah, tak ada gono gini setelah bercerai. Hatinya terasa dongkol, niatnya mendapat cipratan harta kekayaan Dokter Maya pun pupus sudah. Apa gunanya jadi suami kere setelah menikahi janda kaya raya itu? pikir Z

  • Gelora Asmara Ratu Berlian   Penyuka Jalan Pintas

    "Mas Zayn, maaf. Bukannya tidak bisa diurus hal warisnya, tapi butuh waktu yang tidak diprediksi lamanya karena semua berkas penting habis dilahap api dalam kebakaran rumah tempo hari," tutur Charles Hutapea, pengacara langganan keluarga Pradipta. Kemudian Zayn membalas, "Apa mendiang papa nggak membuat surat warisan semasa hidup dulu, Om?" Sebuah gelengan dengan raut wajah prihatin itu disertai jawaban, "Beliau tidak ingin berpikir cepat meninggal dunia waktu saya menyarankan dulu, Mas. Sayang sekali ketika jatuh sakit, saya tidak tahu karena memang sibuk dengan pekerjaan dan Pak Bram pun sama sekali tidak menghubungi saya lagi.""Ckkk ... payah sekali, lantas jalan keluar yang bisa saya tempuh apa dong, Om? Eman-eman sekali warisan ratusan milyar itu nilainya!" Zayn berdecak kesal dengan wajah tertekuk bersandar di sofa kantor pengacara kondang tersebut.Charles Hutapea beranjak berdiri lalu mengambil sebuah map berkas di rak dokumennya. Dia pun duduk kembali dan menyodorkan sebua

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status