Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 412.Tak Mau Disentuh!

Share

412.Tak Mau Disentuh!

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-03-19 06:21:48

Sementara itu, Bara Sena yang juga masuk ke dalam goa juga tengah sibuk bertarung melawan puluhan Kalajengking Emas berukuran besar. Dengan Pedang Es Abadi milik Cakara, dia membuat semua musuhnya terpotong menjadi daging beku. Namun karena dirinya masih berada di Ranah Alam Cakrawala, kekuatan jiwa yang dia miliki dengan cepat menipis setelah beberapa waktu menggunakan Pedang Es Abadi yang sangat cepat menguras tenaga.

"Hah...hah...Hah...sangat melelahkan..!" ucapnya sambil duduk bersandar di dinding goa.

Dia menatap mayat-mayat kalajengking emas tersebut. Tangan kanannya menapak di lantai dan dari dalam telapak tangannya keluar rantai ungu. Rantai tersebut bergerak cepat kearah mayat-mayat tersebut kemudian memeriksa satu persatu mayat yang sudah teropotong menjadi beberapa bagian tersebut.

"Cih! Yang benar saja...Setelah pertarungan yang melelahkan ini, aku tak mendapatkan inti Jiwa sama sekali...Benar-benar membuatku rugi," kata Bara kesal dan menarik kembali rantai ungu miliknya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Geger Kahyangan   413.Kecurigaan

    Gandi dan Bara Sena akhirnya keluar dari dalam lubang besar yang gelap tersebut. Rawis yang melihat kedua orang tersebut keluar dari dalam goa itu segera keluar dari tempat persembunyiannya. Dengan wajah sumringah namun juga penasaran, Rawis menyambut keduanya dengan tergopoh-gopoh."Apa kalian baik-baik saja?" tanyanya dengan mata yang menatap Gandi dan Bara saling bergantian tanpa henti. Raja Naga Air tersenyum."Kau tak perlu cemas. Urusan dengan Kalajengking Emas sudah selesai. Eh, maksudku Pragasena, benar begitu Rawis?" kata Gandi."Kau...Bahkan kau tahu namanya...Itu artinya kau sudah bisa membuat Tubuh Inti miliknya keluar...?Itu luar biasa!" kata Rawis dengan wajah yang tak percaya. Namun itulah kenyataan yang harus dia terima."Tentu saja aku tahu namanya. Aku juga berhasil mendapatkan pisau panjang seperti yang kau katakan." kata Gandi semakin membuat Rawis merasa takjub."Tuan memang luar biasa! Padahal selama ini tidak ada satu pun orang yang berhasil mendapatkannya! dan

    Last Updated : 2025-03-19
  • Geger Kahyangan   414.Tak Bisa Dipercaya

    Bara mencekik leher Rawis dan mengangkatnya hingga membuat pria cebol itu kelojotan. Kedua mata Pendekar itu pun menyala biru dan sontak saja hawa dingin luar biasa menyeruak dari dalam tubuhnya. Tubuh Rawis mulai membeku oleh kekuatan es miliknya."Katakan padaku, apa yang kau lakukan di belakang kami. Jangan harap aku akan mengampunimu jika sampai kau berbohong padaku. Meski tak begitu berguna, Inti jiwamu bisa sedikit menambah kekuatan yang aku miliki..." kata Bara sambil menatap kedua mata Rawis yang tengah merasakan kesakitan sekaligus kedinginan karena tubuh bagian bawahnya sudah membeku menjadi es."Ampun Tuan Bara..! Ampun...! Aku...Aku akan akan katakan padamu apa yang aku lakukan...Tapi tolong jangan bunuh saya!" teriak Rawis ketakutan begitu mendengar ancaman Bara.Pemuda itu pun melemparkan tubuh Rawis ke tanah dengan keras. Karena setengah tubuh bagian bawah sudah membeku, pria cebol itu tak bisa berbuat apa-apa saat tubuhnya terbanting ke tanah. "Cepat katakan pada kami

    Last Updated : 2025-03-19
  • Geger Kahyangan   415.Rencana

    Bara dan Gandi sama-sama mengangguk mendengar peringatan dari Pragasena yang tentu saja bukan sekedar peringatan. Karena ancaman yang nyata bisa benar-benar terjadi seandainya Pedang Pembuka Kehidupan di tangan Gandi berhasil di rebut."Gandi, lebih baik kau simpan pedang itu di dalam Lautan Jiwa yang kau miliki. Aku merasa itu jauh lebih aman daripada kau membawanya seperti itu." kata Bara memberi saran. Gandi pun langsung setuju dan segera menyimpan senjata pusaka Dewa ciptaan Empu Jagat Martapura tersebut.Tak berapa lama kemudian, mereka bertiga merasakan tanah yang bergetar perlahan. Gandi dan Bara saling berpandangan. Getaran itu semakin kuat diiringi suara gemuruh dari arah utara."Mereka datang. Apakah kalian bisa merasakan? Itu adalah ratusan ribu pasukan Mayadwipa...Aku tak yakin kita akan bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup apalagi ada beberapa Iblis yang sudah berada di Ranah Alam Dewa yang ikut datang kesini...Mayadwipa benar-benar serius menanggapi kedatangan kalian

    Last Updated : 2025-03-19
  • Geger Kahyangan   416.Bayantaka

    Gelombang air raksasa itu Menggulung ribuan prajurit Iblis Mayadwipa yang tengah mengatur formasi bertahan. Disaat yang sama, bola Iblis Es milik Bara melejit ke depan menyusul gelombang tersebut dan langsung menghantam gelombang air yang tengah menyapu musuh.Seketika itu juga, ribuan manusia iblis dan tunggangannya yang tengah tersapu oleh gelombang air tersebut berubah menjadi es dalam waktu sekejap setelah bola Iblis Es milik Bara Sena meledak dan memancarkan hawa dingin yang membekukan air milik Gandi Wiratama. Hal itu tentu saja mengejutkan ratusan ribu manusia iblis yang lain. Mereka tak menyangka, tak sampai tiga hitungan, ribuan dari mereka telah terkurung di dalam es raksasa. Gandi yang melihat itu tersenyum karena rencananya berhasil sesuai yang dia harapkan.Meski sudah ribuan yang berhasil dibekukan oleh Bara dan Gandi, tetap saja jumlah lawan masih sangatlah banyak. Apalagi mereka semua sudah membentuk formasi pertahanan yang mana itu akan cukup menyulitkan bagi Bara da

    Last Updated : 2025-03-20
  • Geger Kahyangan   417.Sang Sayap Kanan

    Swirta yang mendengar hal itu pun mengangguk. Sebagai pemimpin pasukan sayap kanan, dia juga harus membantu pasukan inti untuk melumpuhkan musuh terkuat. Bersama pasukannya dia bergerak mengepung dari arah kanan. Bayantaka masih belum memberi perintah atau pun aba-aba kepada sayap kiri yang dipimpin oleh Ragil yang menunggu aba-aba dari pemimpinnya tersebut. Pasukan Swirta membantu pasukan inti dari arah samping, Swirta sendiri terbang meninggalkan barisannya kearah Gandi yang melayang di udara. Melihat salah satu dari manusia iblis itu datang menyerang langsung kearahnya, Gandi nampak tenang. "Jadi dia adalah salah satu Dewa dari tiga pemimpin di pasukan ini..." batin Gandi sambil menatap tajam kearah Swirta yang melesat bagai kilat dan tahu-tahu sudah ada di depan Gandi Wiratama."Makhluk apa kau sebenarnya? Apa alasanmu datang ke tempat ini?" tanya Swirta sambil menyelidik dan mengira-ngira seberapa kuat kekuatan lawan.Gandi tersenyum tipis."Kau masih sempat berbasa-basi disaat

    Last Updated : 2025-03-21
  • Geger Kahyangan   418.Empat Penjaga

    Sosok wanita berpakaian merah itu menatap tajam kearah Gandi yang baru saja terpental setelah tinjunya menghantam tameng raksasa. Raja Naga Air itu hampir tak percaya pukulan nya bisa mental begitu rupa. "Tameng ini sangat kuat dan bisa mengembalikan kekuatan...Benar-benar sesuatu yang tidak terduga...Siapa wanita ini?" batin Gandi.Swirta yang baru saja terselamatkan menatap kearah sosok yang melayang terbang di atas sana."Salah satu dari Empat Penjaga bahkan hadir di tempat ini...Dan dia berasal dari keluarga yang sama denganku..." batin Swirta sambil terus menatap kearah langit.Bayantaka yang melihat sosok wanita itu mengernyitkan keningnya."Kenapa Ratu mengutus orang ini? Apakah dia tidak percaya dengan kemampuanku? Menyebalkan sekali!" geram Bayantaka dalam hati.Sosok wanita yang melayang terbang itu mendarat di tanah dengan perlahan. Matanya tak berkedip menatap kearah Gandi. "Sisik Naga...? Bagaimana bisa masih ada Naga yang selamat di tempat ini? Bukankah seharusnya semu

    Last Updated : 2025-03-21
  • Geger Kahyangan   419.Ansika

    Pragasena yang melihat Gandi tengah berbicara denga Ansika merasa tidak nyaman dan langsung melompat ke depan pemuda tersebut. Penjaga Ratu Mayadwipa itu terkejut melihat raksasa Kalajengking dan seorang pria berkepala lonjong dan kulit pucat yang duduk di atasnya."Gandi, orang ini berbahaya! Dia yang membunuh banyak pengikut setia Empu Jagat Martapura!" kata Pragasena sambil menatap kearah Ansika. Gandi diam saja tak menyahut. Sedangkan Ansika cukup terkejut dengan kemunculan Pragasena."Siapa sangka, ada Binatang yang Ranah Alam Dewa yang masih bertahan hidup. Dan kau adalah pria tua Pragasena yang selama ini dicari oleh ras manusia iblis dan juga Ratu Mayadwipa. Karena kau sudah muncul, berikan benda itu padaku maka aku akan membiarkan kau hidup di penjara." kata Ansika sambil mengulurkan tangan.Pragsena menyeringai sinis."Cih! Kau pikir aku takut kepada kalian para pemberontak!? Sudah cukup lama aku hidup di dunia ini menunggu dan menunggu! Ini adalah saat yang tepat untuk memb

    Last Updated : 2025-03-22
  • Geger Kahyangan   420.Ansika(2)

    Benda Raksasa itu menderu dengan kecepatan luar biasa padahal beratnya saja tidak terkira. Pragasena yang mati kutu tak bisa bergerak karena serangan yang terus dilancarkan oleh Ansika hanya bisa pasrah saat Tameng Raja milik Ansika siap melumat tubuhnya.Disaat yang sangat genting, tiba-tiba saja datang cahaya putih terang disertai bias warna biru yang menyambar Tameng Raja tersebut hingga terjadilah ledakan yang sangat dahsyat.Blaaarrrr!!!Tameng raksasa itu tertahan oleh sesuatu yang bersinar terang dan menyambar-nyambar. Pragasena terpana melihat hal tersebut. Sementara Ansika nampak mengerutkan kening karena senjata miliknya bisa ditahan oleh sesuatu yang masih misteri untuknya. Di langit sana terlihat awan hitam yang berputar-putar pertanda sesuatu telah muncul. Gandi tersenyum tipis dengan tangan yang masih mengarah ke tempat dimana Pragasena berada."Untung aku tepat waktu..." batinnya sambil mengepalkan tinjunya. Seketika benda bercahaya yang tak lain dan tidak bukan adalah

    Last Updated : 2025-03-22

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   500.Dua Penjaga

    Gandi dan Dara mengikuti sosok roh senjata bernama Banyu Biru tersebut masuk ke dalam ruangan yang sangat luas. Bagi Dara Purbavati, itu adalah sebuah tempat yang penuh dengan kenangan saat dirinya masih bersama Empu Jagat Martapura. Namun bagi Gandi, ruangan dengan nuansa keemasan itu sangatlah luar biasa megah. Di dalam ruangan tersebut ada sepuluh pilar raksasa berjajar rapi dengan posisi lima di kanan dan lima di kiri dengan permadani hijau di tengah nya membentang sejauh puluhan tombak. Sepuluh pilar raksasa tersebut menopang bangunan raksasa yang merupakan ruangan inti dari Istana Abadi. Jika mengukur luas istana tersebut, bisa dikatakan sepuluh kali lebih besar dari keraton Kerajaan Naga Air milik Gandi. Dari kejauhan saja singgasana Empu Jagat tidak begitu terlihat. Selain karena jarak yang cukup jauh, juga ada semacam perisai menghalangi pandangan mata Gandi ke arah Singgasana yang berada di atas lantai istana dengan puluhan anak tangga tersebut."Luar biasa sekali...Pilar-p

  • Geger Kahyangan   499.Tombak Banyu Biru

    Gandi melayang mendekati Pragasena dan tiga roh senjata yang menanti dirinya. Mereka berempat tersenyum melihat Raja Naga Air yang menenteng Pedang Naga Langit di tangan kanannya."Kau sungguh benar-benar berhasil mengalahkan kakak Sarasvati...!? Kau mengerikan anak muda!" seru Bolo Satrio begitu takjub melihat keberhasilan Gandi membawa Pedang Naga Langit di tangannya. Padahal sebelumnya dia merasa tak yakin pemuda itu bisa kembali hidup-hidup setelah bertemu Sarasvati, roh pedang Naga Langit yang dia kenal sebagai wanita yang begitu dingin dan kejam tanpa ampun. Kusumadewi, Dara Purbavati dan Pragasena sama-sama tersenyum dan menatap kearah Gandi. Ketiganya seolah mengisyaratkan bahwa mereka ingin mendengar cerita dari Gandi tentang bagaimana cara dia mengalahkan Sarasvati yang memiliki temperamen paling buruk di antara keenam senjata dewa ciptaan Empu Jagat Martapura selain Pedang Tak Berwujud.Dan Raja Naga Air itu pun memahami apa yang para roh senjata itu inginkan. Singkat ceri

  • Geger Kahyangan   498.Kaisar Naga Langit

    Gandi memejamkan kedua matanya dan membiarkan Ki Ageng Samudra Biru mengambil alih tubuhnya. Saat itu juga, aura yang keluar dari tubuh Raja Naga Air itu berubah menjadi lebih kuat hingga berkali-kali lipat. Naga Langit yang merupakan Kaisar Long Yun menatap kearah Gandi dengan matanya yang menyala biru terang."Aura ini terasa sangat tak asing...Apakah itu kau, Biru?" tanyanya dengan suara yang besar padahal dia adalah Naga wanita. Gandi yang ada di dalam alam jiwa pun menjadi membayangkan seperti apa rupa dari wanita Naga tersebut. Tubuh Gandi yang saat itu dikuasai Ki Ageng Samudra Biru menyeringai kecil. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura Naga dengan ukuran yang luar biasa besar. Hampir lima kali lipat dari besarnya Naga Langit yang saat ini baru keluar separuhnya saja dari retakan ruang. Gandi pun berdiri di atas kepala naga raksasa tersebut sambil menatap Naga Langit dengan matanya yang juga menyala biru."Akhirnya kau menyadarinya. Lama tak jumpa, Long Yun," sahut Gandi. Ked

  • Geger Kahyangan   497.Roh Kaisar Naga

    Kepala Naga berukuran sangat besar itu keluar dari retakan ruang yang semakin besar. Gandi yang melihat hal itu pun hanya bisa terperangah karena tak menyangka sama sekali, Sarasvati bisa melakukan hal sehebat itu padahal dia hanyalah seorang roh pedang."Gandi, itu adalah perwujudan Naga Kuno seperti diriku. Dia adalah Naga Langit, Kaisar Long Yun." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Kaisar Long Yun!? Kau mengenalnya?" tanya Gandi."Tentu saja aku mengenal semua Naga Kuno yang sepantaran dengan diriku. Tak kusangka, salah satu kenalan lama ku justru terkurung di tempat ini dan malah menjadi roh senjata temanku sendiri. Menyedihkan... Huh! Kenapa Empu Jagat merahasiakan hal ini dariku? Tapi sejujurnya aku sudah curiga sejak lama saat dia mengatakan bahwa dia telah membuat senjata bernama Pedang Naga Langit. Aku tak mengira, dia akan menggunakan jiwa dari Kaisar Long Yun untuk menjaga pedang tersebut. Aku belum tahu, bagaimana bisa dia mendapatkan Roh Kaisar Naga yan

  • Geger Kahyangan   496.Jurus Naga Perkasa

    Narashansa berkelit ke samping saat serangan datang menghujam. Lalu setelah Pedang itu lewat di sampingnya, dia pun melakukan serangan ke arah tubuh Sarasvati. Namun tiba-tiba tubuh wanita itu menghilang dan tahu-tahu sudah ada tepat di belakang tubuh Narashansa."Kau merepotkan saja!" umpat nya sambil mengayunkan pedang.Narashansa terkejut dan tak sempat untuk menghindar. Dia pun bertahan menggunakan Perisai petir miliknya. Meski sebenarnya dia tak yakin mampu menahan ayunan pedang kuat tersebut mengingat Gandi yang bertahan menggunakan Pedang Guntur Saketi saja jatuh ke bawah sana setelah dihantam aura pedang Naga Langit tersebut.Blaaarrrr!!!Ledakan menggelegar terdengar setelah pedang yang memiliki cahaya putih terang dengan semburat biru tua itu menghantam. Kening Narashansa nampak mengernyit menahan tekanan yang luar biasa dahsyat dari Pedang Naga Langit tersebut. Hingga akhirnya dia tak bisa lagi bertahan dari amukan Sarasvati.Tubuh Narashansa pun melayang jatuh menyusul Gan

  • Geger Kahyangan   495.Dewi Sarasvati

    Bebatuan yang hancur akibat terkena serangan tak terlihat itu menciptakan suara bergemuruh dahsyat. Gandi menatap semua itu dengan perasaan yang sedikit gelisah. Hal itu dikarenakan serangan sebesar itu tak disadari olehnya dan bahkan tak terasakan sama sekali hawa kedatangannya. Padahal dampak yang ditimbulkan dari serangan itu mampu menghancurkan puncak gunung batu yang ada di belakang sana."Sungguh mustahil...Bagaimana bisa aku tak merasakan aura kekuatan sebesar itu...? Apakah ini kemampuan sebenarnya dari Pedang Naga Langit?" batin Gandi."Sepertinya dia sudah tahu kedatangan kita. Padahal jarak dari tempat kita saat ini dengannya masih sangat jauh. Tapi dia bisa melancarkan serangan sekuat ini tanpa kau sadari sama sekali. Sepertinya, lawanmu kali ini lebih hebat lagi dibanding Bolo Satrio," kata Narashansa. Gandi menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan keras."Kenapa kau bisa merasakan serangan itu sedangkan aku tidak? Seandainya tak ada dirimu, mungkin aku akan

  • Geger Kahyangan   494.Menuju Dunia Ruang Lain

    Gandi menatap kearah lereng gunung yang longsor akibat hantaman tubuh Bolo Satrio yang baru saja terkena pukulan darinya. Tangan pemuda itu pun bergerak kedepan. Dari dalam telapak tangannya muncul aura biru yang merupakan kekuatan air miliknya. Tangan air tersebut bergerak cepat memanjang dan masuk ke dalam sela-sela batu.Tubuh Bolo Satrio keluar dari dalam reruntuhan tanah dan Batu dalam keadaan mengenaskan. Zirah di tubuhnya hancur dan nampak luka yang parah pada bagian dadanya. Tangan air itu mencengkram lehernya dan menyeret roh senjata tersebut keluat dari reruntuhan."Apa kau sudah menyerah? Kau tak mungkin bisa menang melawanku," kata Gandi.Bolo Satrio yang merasa tak berdaya pun melepaskan Palu Naga Bumi hingga terjatuh ke tanah pertanda dia telah menyerah. Gandi pun melepaskan cengkraman tangan air miliknya pada leher pria besar tersebut lalu melompat di dekatnya. Pemuda itu menempelkan telapak tangan kanannya di bahu Bolo Satrio. Saat itu juga aura kuning keluar dari tang

  • Geger Kahyangan   493.Ingin Mengembalikan Pukulan

    Disaat Gandi tengah berbincang dengan Dewi Narashansa yang baru saja muncul dari dalam Pedang Guntur Saketi, Bolo Satrio yang sebelumnya terkena pukulan wanita tersebut melompat keluar dari dalam tanah yang mengubur dirinya. Wajahnya terlihat sangat marah dan tubuhnya pun nampak gosong di beberapa bagian akibat pukulan mengandung kekuatan petir dari Narashansa."Kau...Apakah kau juga roh senjata sama seperti diriku?" tanyanya sambil menunjuk kearah wanita buta yang ada di hadapan Gandi. Meski marah dan dendam, tapi rasa penasarannya terhadap sosok yang keluar dari dalam Pedang Guntur Saketi itu lebih besar. Narashansa pun menoleh lalu tersenyum."Tidak. Aku bukan roh seperti dirimu. Aku adalah janin Dewa yang baru saja terlahir tepat disaat pemilikku memanggil diriku. Sebagai seorang Roh Senjata, seharusnya kau tahu apa itu janin dewa bukan?" sahut Narashansa. Kedua mata Bolo Satrio nampak membesar mendengar jawaban dari wanita cantik dengan ikat kepala biru tersebut."Janin Dewa...?

  • Geger Kahyangan   492.Dewi Narashansa

    Bolo Satrio dan Naga Bumi miliknya telah jatuh ke dalam cengkraman tangan air raksasa milik Gandi Wiratama. Keduanya meronta-ronta berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman tersebut. Namun mereka tak bisa melakukannya karena kekuatan air milik Gandi sangat besar dan sulit untuk ditembus. Yang ada Bolo Satrio justru menjadi semakin lemah karena terperangkap di dalam air. Sedangkan Naga Bumi tubuhnya mulai remuk karena remasan tangan raksasa tersebut."Menyerahlah dan aku akan lepaskan kalian!" kata Gandi sambil menatap mereka berdua yang terlihat tersiksa.Bolo Satrio yang mendengar hal itu merasa harga dirinya diremehkan dan mulai terlihat sangat marah. Tangan kirinya pun mengarah ke Naga Bumi yang hampir hancur karena cengkraman tangan air raksasa. Kedua mata pria itu nampak menyala keemasan."Kau pikir aku sudah kalah hah!?" geram pria besar tersebut lalu dari dalam telapak tangannya keluar sinar emas. Tiba-tiba tubuh pria itu lenyap dari dalam telapak tangan air tersebut membu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status