Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 416.Bayantaka

Share

416.Bayantaka

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-03-20 19:02:05

Gelombang air raksasa itu Menggulung ribuan prajurit Iblis Mayadwipa yang tengah mengatur formasi bertahan. Disaat yang sama, bola Iblis Es milik Bara melejit ke depan menyusul gelombang tersebut dan langsung menghantam gelombang air yang tengah menyapu musuh.

Seketika itu juga, ribuan manusia iblis dan tunggangannya yang tengah tersapu oleh gelombang air tersebut berubah menjadi es dalam waktu sekejap setelah bola Iblis Es milik Bara Sena meledak dan memancarkan hawa dingin yang membekukan air milik Gandi Wiratama.

Hal itu tentu saja mengejutkan ratusan ribu manusia iblis yang lain. Mereka tak menyangka, tak sampai tiga hitungan, ribuan dari mereka telah terkurung di dalam es raksasa. Gandi yang melihat itu tersenyum karena rencananya berhasil sesuai yang dia harapkan.

Meski sudah ribuan yang berhasil dibekukan oleh Bara dan Gandi, tetap saja jumlah lawan masih sangatlah banyak. Apalagi mereka semua sudah membentuk formasi pertahanan yang mana itu akan cukup menyulitkan bagi Bara da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Geger Kahyangan   417.Sang Sayap Kanan

    Swirta yang mendengar hal itu pun mengangguk. Sebagai pemimpin pasukan sayap kanan, dia juga harus membantu pasukan inti untuk melumpuhkan musuh terkuat. Bersama pasukannya dia bergerak mengepung dari arah kanan. Bayantaka masih belum memberi perintah atau pun aba-aba kepada sayap kiri yang dipimpin oleh Ragil yang menunggu aba-aba dari pemimpinnya tersebut. Pasukan Swirta membantu pasukan inti dari arah samping, Swirta sendiri terbang meninggalkan barisannya kearah Gandi yang melayang di udara. Melihat salah satu dari manusia iblis itu datang menyerang langsung kearahnya, Gandi nampak tenang. "Jadi dia adalah salah satu Dewa dari tiga pemimpin di pasukan ini..." batin Gandi sambil menatap tajam kearah Swirta yang melesat bagai kilat dan tahu-tahu sudah ada di depan Gandi Wiratama."Makhluk apa kau sebenarnya? Apa alasanmu datang ke tempat ini?" tanya Swirta sambil menyelidik dan mengira-ngira seberapa kuat kekuatan lawan.Gandi tersenyum tipis."Kau masih sempat berbasa-basi disaat

    Last Updated : 2025-03-21
  • Geger Kahyangan   418.Empat Penjaga

    Sosok wanita berpakaian merah itu menatap tajam kearah Gandi yang baru saja terpental setelah tinjunya menghantam tameng raksasa. Raja Naga Air itu hampir tak percaya pukulan nya bisa mental begitu rupa. "Tameng ini sangat kuat dan bisa mengembalikan kekuatan...Benar-benar sesuatu yang tidak terduga...Siapa wanita ini?" batin Gandi.Swirta yang baru saja terselamatkan menatap kearah sosok yang melayang terbang di atas sana."Salah satu dari Empat Penjaga bahkan hadir di tempat ini...Dan dia berasal dari keluarga yang sama denganku..." batin Swirta sambil terus menatap kearah langit.Bayantaka yang melihat sosok wanita itu mengernyitkan keningnya."Kenapa Ratu mengutus orang ini? Apakah dia tidak percaya dengan kemampuanku? Menyebalkan sekali!" geram Bayantaka dalam hati.Sosok wanita yang melayang terbang itu mendarat di tanah dengan perlahan. Matanya tak berkedip menatap kearah Gandi. "Sisik Naga...? Bagaimana bisa masih ada Naga yang selamat di tempat ini? Bukankah seharusnya semu

    Last Updated : 2025-03-21
  • Geger Kahyangan   419.Ansika

    Pragasena yang melihat Gandi tengah berbicara denga Ansika merasa tidak nyaman dan langsung melompat ke depan pemuda tersebut. Penjaga Ratu Mayadwipa itu terkejut melihat raksasa Kalajengking dan seorang pria berkepala lonjong dan kulit pucat yang duduk di atasnya."Gandi, orang ini berbahaya! Dia yang membunuh banyak pengikut setia Empu Jagat Martapura!" kata Pragasena sambil menatap kearah Ansika. Gandi diam saja tak menyahut. Sedangkan Ansika cukup terkejut dengan kemunculan Pragasena."Siapa sangka, ada Binatang yang Ranah Alam Dewa yang masih bertahan hidup. Dan kau adalah pria tua Pragasena yang selama ini dicari oleh ras manusia iblis dan juga Ratu Mayadwipa. Karena kau sudah muncul, berikan benda itu padaku maka aku akan membiarkan kau hidup di penjara." kata Ansika sambil mengulurkan tangan.Pragsena menyeringai sinis."Cih! Kau pikir aku takut kepada kalian para pemberontak!? Sudah cukup lama aku hidup di dunia ini menunggu dan menunggu! Ini adalah saat yang tepat untuk memb

    Last Updated : 2025-03-22
  • Geger Kahyangan   420.Ansika(2)

    Benda Raksasa itu menderu dengan kecepatan luar biasa padahal beratnya saja tidak terkira. Pragasena yang mati kutu tak bisa bergerak karena serangan yang terus dilancarkan oleh Ansika hanya bisa pasrah saat Tameng Raja milik Ansika siap melumat tubuhnya.Disaat yang sangat genting, tiba-tiba saja datang cahaya putih terang disertai bias warna biru yang menyambar Tameng Raja tersebut hingga terjadilah ledakan yang sangat dahsyat.Blaaarrrr!!!Tameng raksasa itu tertahan oleh sesuatu yang bersinar terang dan menyambar-nyambar. Pragasena terpana melihat hal tersebut. Sementara Ansika nampak mengerutkan kening karena senjata miliknya bisa ditahan oleh sesuatu yang masih misteri untuknya. Di langit sana terlihat awan hitam yang berputar-putar pertanda sesuatu telah muncul. Gandi tersenyum tipis dengan tangan yang masih mengarah ke tempat dimana Pragasena berada."Untung aku tepat waktu..." batinnya sambil mengepalkan tinjunya. Seketika benda bercahaya yang tak lain dan tidak bukan adalah

    Last Updated : 2025-03-22
  • Geger Kahyangan   421.Tubuh Senjata

    Gandi menatap kearah Ansika yang sudah menyatu dengan Tameng Raja miliknya. Aura yang keluar dari wanita tersebut pun membuat tekanan yang luar biasa hingga memaksa Gandi mengerahkan perisai air miliknya untuk menahan tekanan tak terlihat tersebut."Senjata dan tubuh bersatu...? Aku baru melihat hal seperti ini...Dan aura yang dia keluarkan menjadi puluhan kali lipat lebih kuat dari sebelumnya. Apakah ini kekuatan dari Penjaga Ratu Mayadwipa....? Penjaganya saja sekuat ini, apalagi Ratu Mayadwipa yang ditakuti oleh para iblis di dunia ini...?" batin Gandi yang merasakan tubuhnya berkeringat dingin membayangkan kekuatan Mayadwipa yang sangat mengerikan.Ansika mengangkat tangannya ke atas. Dari dalam telapak tangannya tersebut tiba-tiba muncul cahaya hijau yang terang membentuk palu raksasa yang ukurannya tak tanggung-tanggung. Palu tersebut memiliki besar yang tak jauh beda dengan istana Kerajaan Probo Lintang. Sangat besar hingga membuat Gandi tercengang."Menciptakan palu dari tenag

    Last Updated : 2025-03-23
  • Geger Kahyangan   422.Dua Penjaga

    Pedang biru tersebut nampak berdenyut menjadi lebih terang seolah menanggapi apa yang Gandi Wiratama katakan. Entah kenapa, semangat bertarung Gandi meningkat setelah pesan tersebut muncul. Tak hanya itu, kekuatan dan juga pertahanan sisik naganya pun seolah baru saja naik tingkatan yang Gandi sendiri tidak mengerti kenapa bisa seperti itu."Kau adalah suamiku, sebagai seorang istri tentu saja aku akan melakukan apa pun untuk melindungimu. Setelah Pedang ini menyala, kau akan mendapat banyak dukungan dariku yang membuatmu bisa lebih kuat dari sebelumnya." sebuah suara muncul dari Pedang tersebut. Suara yang tidak lain adalah suara Dara Purbavati.Gandi tersenyum senang. Dia pun menjadi percaya diri bisa mengalahkan Ansika yang sudah menyatu dengan Tameng Raja miliknya. Dengan Tubuh Senjata yang wanita itu miliki, akan sulit bagi Gandi bersaing dengannya dalam pertarungan. Namun kali ini dia sudah merasa yakin sehingga dia pun menghunus kan pedang Guntur Saketi kearah Ansika yang menat

    Last Updated : 2025-03-23
  • Geger Kahyangan   423.Murka

    Gandi Wiratama tertegun selama beberapa saat setelah kedua penjaganya melayang jatuh dalam keadaan kepala remuk setelah terkena tinju Ansika yang ternyata sangat mengerikan. Hanya beberapa detik pemuda itu tertegun karena setelahnya dia berteriak keras.Dari dalam tubuh pemuda itu merebak kekuatan yang luar biasa dahsyat hingga ribuan tombak. Ansika terkejut saat dia merasakan lonjakan kekuatan yang mengerikan dari arah Gandi. Dia menatap Raja Naga tersebut dengan rasa penasaran.Tubuh Gandi yang sudah dalam wujud Naga Air itu melesat dengan sangat cepat dan tahu-tahu sudah ada di depan Ansika. Pemuda itu mengayunkan Pedang Guntur Saketi dan Pedang Pembuka Kehidupan secara bersamaan seolah hendak memotong tubuh Ansika dari dua sisi. Wanita tersebut mendengus keras lalu dia pun menggunakan tangannya untuk menahan serangan kedua pedang tersebut,Trang!Kedua pedang memang berhasil ditahan oleh kedua tangan Ansika, namun tujuan Gandi melakukan itu hanyalah untuk membuat wanita tersebut

    Last Updated : 2025-03-23
  • Geger Kahyangan   424.Kepala & Mahkota

    Pedang Guntur Saketi tercabut dari tubuh Ansika yang masih terinjak oleh kaki kanan Gandi Wiratama. Wanita itu berteriak lirih menahan sakit yang luar biasa saat pedang yang sebelumnya menembus tubuhnya itu tercabut dengan kasar."Apa yang kau lakukan kepada dua penjagaku itu sangat membuatku marah. Mereka adalah dua penjaga setia yang menemaniku selama ini. Dan kau membunuhnya tanpa ampun sama sekali...Kali ini, kau akan merasakan hal yang sama dengan mereka," kata Gandi lalu dia hujamkan pedang Guntur Saketi ke tubuh wanita itu kembali hingga membuat Ansika berteriak untuk kedua kalinya.Rasa sakit luar biasa itu disebabkan oleh aliran petir yang menyeruak di dalam tubuhnya sehingga wanita tersebut terlihat kejang-kejang."Setelah membereskanmu, aku akan membunuh semua orang-orang mu ini. Darah dan nyawa mereka, aku persembahkan kepada Banyu Segara dan Sri Wedari..." kata Gandi dengan nada mengancam."Berani kau membunuhku...!? Kau akan men

    Last Updated : 2025-03-24

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   477.Mantra Pemanggil

    Tanah berguncang hebat saat makhluk es berukuran raksasa itu melangkah ke arah reruntuhan kuno dimana ribuan prajurit Mayadwipa menanti dengan wajah pucat karena ketakutan juga kedinginan.GROOOOOOO!!!Makhluk es raksasa itu berteriak keras hingga membuat gelombang suara yang mampu menghancurkan apa saja. Bunisrawa melotot tak percaya melihat sosok raksasa yang muncul dari dalam tanah. Bara Sena tersenyum senang karena akhirnya usaha Lian Xie berhasil."Menciptakan makhluk sebesar itu, apakah dia benar-benar ingin menguras tenaga?" batin Bara.Dum! Dum!Langkah kaki raksasa itu membuat reruntuhan kuno bergetar. Padahal jarak makhluk tersebut dengan Istana Abadi masih cukup jauh. Raksasa itu memiliki wujud seorang pria dengan zirah perang lengkap bersama pedang di tangannya. Langkah kakinya panjang sehingga tak butuh waktu lama untuknya tiba di reruntuhan kuno meski dia melangkah dengan pelan.Lian Xie mengangkat tangannya yang sebelumnya masih menempel di tanah. Lalu dia pun menghuja

  • Geger Kahyangan   476.Pertarungan

    Gelombang api yang menyala kuat dan menebar hawa panas membuat Bunisrawa tercekat setelah dirinya berhasil menyeimbangkan tubuhnya akibat terhempas oleh gelombang tersebut. Bagaikan denyut nadi, gelombang itu menghilang lalu muncul lagi dengan kekuatan yang lebuh dahsyat.Bunisrawa menjadi penasaran siapa sebenarnya orang yang menjadi lawannya. Karena dia merasakan adanya bahaya dari Pendekar Golok Iblis itu, dia pun tidak ingin meremehkan lawan. Pria bertubuh kekar dengan rambut pendek itu berteriak keras sambil mengerahkan kekuatannya.Terlihat ototnya yang mulai menggelembung besar dan urat-uratnya yang menonjol keluar dari balik kulitnya. Tubuhnya pun menyala merah pertanda dia tengah mengerahkan kekuatan yang tidak sembarangan. Bara pun mengamati apa yang dilakukan oleh pria tersebut."Apakah dia tengah menggunakan kekauatan sejati miliknya? Aura yang luar biasa mengerikan..." batin Bara padahal dia pun memiliki kekuatan yang menakutkan di mata lawannya.Srrttt!Pakaian Bunisrawa

  • Geger Kahyangan   475.Reruntuhan Kuno

    Du Khan menggunakan kekuatan dari Mata Penjelajah Semesta untuk melancarkan serangan Pembuka dari jarak jauh. Sinar putih terang menderu ganas tanpa suara dan langsung menghantam pasukan Bunisrawa yang ada di sisi sebelah timur gerbang Istana Abadi.Dentuman dahsyat mengguncang tempat tersebut diiringi teriakan kematian. Bunisrawa dibuat terkejut dengan serangan dadakan itu. beberapa ratus prajurit tewas seketika karena tak siap dengan serangan tak terduga dari arah bukit. Geram dengan apa yang terjadi, Bunisrawa pun mengerahkan pasukan inti yang keseluruhannya sudah berada di Ranah Alam Cakrawala Tingkat 20. Satu langkah menuju ke Alam Dewa yang kekuatannya pun tidak main-main karena mereka di tempa di tempat yang penuh dengan tekanan."Formasi serangan gabungan!" teriak Bunisrawa memberikan aba-aba sebagai pemimpin.Dua puluh lima ribu prajurit inti bergerak membentuk formasi raksasa. Lalu dari dalam tangan mereka muncul lingkaran merah yang mengarah ke bukit dimana Bara dan para pe

  • Geger Kahyangan   474.Pasukan Inti

    Bunisrawa menatap kedua prajurit yang berlutut di hadapannya."Dimana mereka?" tanyanya kemudian."Mereka menunggu anda di sebelah barat istana." ucap salah satu dari dua prajurit tersebut."Aku akan menemui mereka nanti. Kabarkan padaku tentang pasukan satu yang kukirim ke Kuil Kuno," pinta Bunisrawa."Mereka musnah Tuan Bunisrawa..." Pria berambut pendek dengan pakaian serba putih itu tertegun sejenak. Lalu dia terlihat mengepalkan tinjunya karena marah."Pasukan sebanyak itu musnah dalam sekejap!? Bagaimana mungkin!? Katakan yang jelas padaku!" geram Bunisrawa."Kekuatan air dari Naga bernama Gandi dan kekuatan es dari pemuda bernama Bara telah menyapu mereka semua tanpa ampun. Setelah itu, yang saya lihat hanyalah menara es yang sangat tinggi dimana di dalam menara es itu adalah mayat-mayat pasukan satu..." terang prajurit tersebut."Meski itu hanyalah pasukan biasa, tapi mereka semua sudah cukup terlatih di area berat. Dan mereka musnah begitu saja di tangan dua cecunguk ini. S

  • Geger Kahyangan   473.Segulung Ombak Menerpa Karang

    Gandi menoleh kearah Pragasena. Dia melihat wajah pengikutnya itu telah berubah menjadi pucat. "Apakah dia ada hubungannya denganmu? Namanya adalah Pragawana..." kata Gandi. Kali ini Pragasena jatuh berlutut sambil memegang kepalanya setelah mendengar nama tersebut. Air matanya tiba-tiba mengalir deras dan tubuhnya nampak berguncang. Gandi menatap heran dan menebak apa yang terjadi ada pengikutnya tersebut."Hei, ada apa!?" tanya Gandi.Pragasena mengangkat wajahnya dan menatap mata Raja Naga Air tersebut."Dia adalah ayahku...Dia berhasil menyelamatkan diriku dari cengkraman Mayadwipa. Tapi setelah itu dia pergi entah kemana meninggalkan diriku di dalam goa..." ucapnya dengan suara serak. Mendengar hal itu, Gandi terkejut bukan main. Dia tak tahu lagi harus berkata apa. Tinjunya hanya bisa terkepal menahan amarah."Mayadwipa ini bertindak semena-mena hingga membuat susah semua orang...Tak bisa dibiarkan!" geram Gandi."Mengalahkannya adalah hal yang mustahil karena dia sangatlah k

  • Geger Kahyangan   472.Akhir Dari Jiwa Ke-3

    Tubuh Sasaka yang berada dalam lilitan rantai merah terlihat menunduk lesu setelah terkena jurus Kutukan Mata milik Sasaka yang ada di tubuh Bara Sena. Jurus yang memiliki kekuatan mengerikan dalam menekan mental lawan itu akhirnya membuat pecahan jiwa itu takluk dengan mudah."Sekarang kau bisa menyerapnya dengan mudah bocah. Aku sudah banyak bekerja, giliranmu menyelesaikan semuanya," kata Sasaka lalu dia pun kembali ke dalam alam jiwa milik Pendekar Golok Iblis tersebut.Bara yang baru saja kembali ke dunia nyata segera membuka matanya. Dia menatap Iblis Sasaka yang berada di depannya. Kedua mata Iblis itu terlihat terbuka lebar dengan tatapan kosong. Jurus Kutukan Mata milik Sasaka masih mempengaruhinya."Jurus yang mengerikan...Bahkan dia gunakan kepada jiwanya sendiri..." batin Bara lalu dia pun bersiap untuk menusuk tubu Iblis itu menggunakan Pedang Es Abadi yang ada di tangannya. Dengan membunuh Iblis itu, Bunga Neraka akan tertidur dan Bara bisa menyerapnya dengan mudah.Jleb

  • Geger Kahyangan   471.Kutukan Mata

    Gandi dan Pragasena sama-sama terpana dengan pertarungan yang terjadi di depan sana. Mereka seperti disuguhkan pertunjukan yang luar biasa menghibur."Bukankah ini waktu yang tepat minum teh sambil menonton? Tak kusangka akan menyenangkan seperti ini melihat pertarungan mereka." ujar Gandi sambil duduk bersila di udara. Entah dari mana datangnya, di tangan kanannya telah tergenggam secawan minuman dan dia pun terlihat sangat santai.Pragasena menoleh lalu geleng-geleng kepalanya."Masih sempat-sempatnya dia bersantai di tempat seperti ini. Dua orang ini sepertinya sama-sama sinting..." batin Pragasena sambil kembali menatap kearah depan sana.Bara Sena meluncur dengan sangat cepat kemudian membuat tebasan mematikan kearah Sasaka yang menanti dengan Pedang merah di tangannya. Aura pedang berhawa dingin itu menyeruak dan membentuk garis lurus memanjang seolah hendak membelah bumi. Dengan cepat Sasaka meniup pedang di tangannya dengan napas api hingga pedang itu berkobar hebat.Lalu samb

  • Geger Kahyangan   470.Asura Bara Sena

    Bara Sena menyeringai sinis dengan tampilan Iblis Es Cakara yang membuat Sasaka terkejut bukan main."Aku sudah katakan, kau hanya akan menyia-nyiakan kekuatan jika bertarung melawanku. Karena kau hanya satu pecahan jiwa dan di dalam tubuhku ada beberapa pecahan jiwa darimu dan Cakara!" ucap Bara lalu tubuhnya melesat dengan cepat kearah Sasaka.Iblis Neraka itu mengertakkan rahang nya karena marah. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura merah yang merebak sehingga membuat hancur kekuatan es milik Bara Sena. Gelombang kekuatan itu pun menderu bak topan yang menerpa. Bara segera menciptakan pelindung es yang menutupi tubuhnya saat badai merah panas membara itu menerpa.Wosshhh!Melihat Bara yang nampak baik-baik saja setelah terkena gelombang panas miliknya membuat Sasaka semakin geram dibuatnya."Kekuatan es itu...seandainya aku memiliki semua jiwa yang terpisah, pasti es milikmu tidak akan bisa menahan gelombang kekuatan milikku. Tapi aku akui, kau hebat bisa memiliki pecahan jiwa adik

  • Geger Kahyangan   469.Mantra Perajam Iblis

    Gandi membuka kedua matanya yang sempat terpejam selama beberapa saat setelah Iblis Sasaka memasuki alam jiwa miliknya. Senyuman tipis mengembang di bibirnya. Dia melihat semua yang terjadi di dalam alam jiwa tersebut. Bagaimana Ki Ageng Samudra Biru membuat Sasaka tak berdaya. Kini Iblis itu telah kembali ke dalam bunga Neraka dalam keadaan terluka karena jurus aneh yang Ki Ageng Samudra Biru lancarkan padanya."Apa yang kau lakukan padanya Ki?" tanya Gandi sambil menatap bunga Neraka yang nampak meredup nyala apinya setelah sebelumnya dipaksa kembali oleh Naga Kuno tersebut."Aku menggunakan Mantra Perajam Iblis yang sudah lama sekali tak pernah aku gunakan. Dan dia merasakan jurus itu saat ini. Benar-benar Iblis yang malang." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Mantra Perajam Iblis? Ada jurus seperti itu? Apakah dampaknya berbahaya bagi para iblis?" tanya Gandi."Namanya juga Perajam Iblis. Tentu saja itu berbahaya untuk mereka. Terutama tubuh Jiwa mereka yang te

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status