Devidas tak berdaya saat dua kekuatan yang berbeda menjerat tubuhnya. Sementara, kesadaran Roh miliknya yang ada di dalam tubuh raksasa tengah disegel oleh Gandi Wiratama sehingga dia benar-benar dalam keadaan yang tidak diuntungkan."Ini benar-benar diluar dugaan sama sekali! Tidak ada cara lain lagi untuk melepaskan diri dari maut. Hanya dengan melepas Mantra Abadi dan memberikan jiwaku kepadanya, itu jauh lebih baik daripada aku mati konyol oleh Bajingan-Bajingan ini," batin Devidas.Rantai Hijau yang melilit sekujur tubuhnya seolah tengah menyerap jiwanya secara perlahan. Sementara, aura merah yang menyelubungi dirinya menjadikan dia merasa lemah tak bertenaga. Sehingga dia tak bisa melawan balik apa yang tengah di lakukan dua leluhur penghuni Golok Iblis tersebut.Dalam keadaan yang sudah diujung tanduk, kaki kanannya masih saja merasakan sakit oleh Golok Iblis yang menimpa punggung telapak kakinya. Dan Golok itu sangat berat hingga dia tak bisa menggeser barang sedikit pun. Dev
Bara Sena dan Gandi Wiratama sama-sama dibuat terkejut dengan bangkitnay Devidas dari kematiannya padahal jantung pria tersebut sudah diberikan dan dimakan oleh kesadaran Roh miliknya sendiri. "Apa yang sebenarnya Devidas lakukan? Apakah dia menggunakan kekuatan terlarang yang mengorbankan dirinya sendiri?" tanya Gandi."Sepertinya begitu. Sebelumnya dia dalam keadaan terdesak oleh Golok Iblis milikku. Dan juga keadaan kesadaran Roh yang tengah kau segel serta kemunculan tiga wanita dewa itu. Pasti dia merasa keadaannya terpojok dan tak punya pilihan lain. Seharusnya saat dia merapal mantra aku langsung saja membunuhnya...! Sial...!" kata Bara kesal."Kau memang bodoh malah menunggu musuh mengeluarkan kekuatan yang mengerikan seperti ini." sahut Gandi membuat Bara semakin kesal saja.Devidas yang sudah bangkit kembali dalam keadaan dada kiri berlubang itu menatap tajam kearah Bara dan Gandi yang juga tengah menatap kearahnya. Lalu pria itu menoleh kearah Golok Iblis yang masih menanc
Kretak! Kretak!Gumpalan es yang membelenggu Devidas mulai retak secara perlahan. Bara Sena benar-benar tak menyangka, bahkan kekuatan es miliknya tidak mampu menahan makhluk tersebut. Dia pun menoleh kearah Gandi yang sudah siap untuk bertarung menggunakan senjata andalannya, yakni Pedang Guntur Saketi."Sepertinya kita harus mati-matian melawan makhluk ini. Apakah kau siap untuk bekerjasama?" tanya Bara."Tak perlu kau katakan. Terakhir kali kita bekerjasama mengalahkan Kaisar Iblis. Jadi, melawan makhluk ini seharusnya kita tidak kalah darinya. Hati-hati dengan Cakar yang ada di tanganya. Dia bisa menembus pertahanan sisik Naga milikku," kata Gandi.Bara mengangguk. Dia tahu sisik Naga Gandi sebelumnya berhasil ditembus oleh Devidas. Untung saja Kahiyang Dewi dengan sigap menolong pemuda itu sehingga dia masih bisa di selamatkan dan hanya mengalami luka kecil.KRETAAAK!Retakan dari gumpalan es semakin besar lalu kemudian gumpalan itu pun hancur berkeping-keping disertai aura merah
Kahiyang Dewi menoleh kearah dimana tubuh Bara dan Gandi terhempas. Lian Xie dan Xue Ruo pun sama-sama menoleh kearah yang dituju oleh Dewi Naga tersebut."Apakah keduanya kalah?" batin Lian Xie sambil menatap kearah Devidas yang tengah berusaha mengendalikan dua senjata dewa di tangannya."Senjata ini sulit untuk dikendalikan!" geram Devidas sambil kertakkan rahang.Kahiyang Dewi mengepalkan tinjunya karena marah. Aura merah di dalam tubuhnya merebak ke segala arah membakar semua yang ada di sekitarnya. Sosok boneka merah milik Devidas pun terhempas dalam keadaan terbakar. Tak menunggu lama, tubuh wanita itu sudah menerjang dan menghantam kepala boneka tersebut hingga terpental ke langit.Tubuh Kahiyang Dewi pun meluncur menyusul boneka tersebut. Tangan kanannya bergerak melepas Pukulan Naga Tak Berwujud. Sosok Naga tembus pandang melesat lebih cepat dari wanita tersebut. Lalu menyambar kaki boneka merah dan melilitnya hingga tak berkutik.Tubuh Kahiyang Dewi tahu-tahu sudah berada d
Dari dalam tempat dimana Bara dan Gandi sama-sama terhempas, muncul aura merah dan biru secara bersamaan. Gelombang yang sangat kuat merebak hingga jarak ratusan tombak jauhnya. Devidas yang masih sibuk mengendalikan dua senjata dewa terkejut dengan kekuatan yang baru saja muncul dan membuatnya merasa sedikit tertekan."Kekuatan apa ini...? Tidak mungkin mereka masih hidup!" batin Devidas.Dia menoleh kearah tiga wanita yang melayang cukup jauh darinya. Kedua matanya yang menyala merah nampak berkilat-kilat."Tiga wanita itu juga memiliki kekuatan yang lumayan. Bisa mengalahkan tiga boneka milikku. Huh! sekarang ada lagi kekuatan aneh dari arah dua bocah tadi. Bagaimana bisa Dewa di alam ini memiliki kekuatan yang diluar dugaan?" gumam Devidas.Awan hitam muncul diatas aura merah dan biru yang semakin besar merebak. Dari dalam aura itu muncul dua sosok makhluk yang membuat tiga Dewi terkejut. Terutama Kahiyang Dewi yang merasakan sedikit tak
Ki Ageng Samudra Biru dan Iblis Neraka Sasaka sama-sama menoleh kearah Devidas yang tengah membawa dua senjata dewa. Melihat dua sosok raksasa itu menatap kearahnya, pria pelayan Dewa dari Alam Swattwam itu surut beberapa langkah. Hanya dari tatapan mata saja dia langsung sadar, kemampuannya sangat jauh dibanding dua makhluk kuno tersebut."Sangat kuat...! Tatapan matanya saja sudah membuat tubuhku membeku..." batin Devidas. Dia merasa aneh dengan tubuhnya yang tak bisa bergerak. Namun dia merasa lebih aneh lagi dengan dua senjata yang tengah dia kendalikan. Sebelumnya senjata itu sangat sulit untuk dikendalikan, namun saat ini entah mengapa dua senjata yang tak lain adalah Pedang Guntur Saketi dan Golok Iblis itu nampak sangat tenang sehingga dengan mudah dia bisa menggemgamnya."PANTAS SAJA BARA HAMPIR MATI KARENA MAKHLUK INI. DIA SUDAH BERADA DI RANAH ALAM SEMESTA. ITU PASTI MENYULITKAN BOCAH NAKAL INI," kata Sasaka."BENAR. DARI APA YANG TERLIHAT,
Gandi Wiratama merasakan kekuatan yang begitu melimpah saat Ki Ageng Samudra Biru mulai menghilang dan menyusut menjadi aura yang membungkus tubuhnya. Sosok gandi yang semula pria berambut hitam sebahu, kini menjadi sosok dengan rambut putih panjang. Wajahnya masih sama, namun Tanduk nya sedikit berbeda dengan wujud Naga Air miliknya yang dulu. Yang saat ini terlihat, Tanduk itu memiliki cabang seperti Tanduk rusa. Pakaian pemuda itu pun berubah menjadi sisik biru yang membentuk baju zirah.Aura yang dia keluarkan membuat udara di sekitar terasa berhembus tanpa henti. Tubuh Gandi melayang di udara bersebelahan dengan tubuh Bara Sena yang saat ini menjelma menjadi Iblis Neraka secara utuh. Wujud yang tentu saja sangat mengerikan dengan kulit berwarna merah membara dan rambut hitam panjang ke belakang. "Sepertinya kita mengalami sesuatu yang rumit setelah kita sama-sama sekarat," kata Gandi.Bara yang saat ini sudah memiliki kesadaran penuh atas tubuhnya me
Bara dan Gandi sama-sama menatap kearah tungku raksasa yang tercipta dari kekuatan es milik Pendekar Golok Iblis tersebut. Dengan bantuan kekuatan air milik Gandi, tungku tersebut berhasil tertutup dengan sempurna sementara api neraka milik Bara masih berkobar di dalam tungku raksasa memanggang tubuh Devidas yang tak bisa pergi kemana-mana.Kahiyang Dewi, Lian Xie dan Xue Ruo sama-sama tak menyangka melihat kemampuan kedua orang tersebut. Mereka bertiga sama-sama takjub bukan main karena dalam waktu singkat, Devidas yang memiliki kekuatan yang sulit untuk di lawan itu berakhir begitu saja setelah dua pemuda tersebut bergerak."Kekuatan yang mereka miliki bahkan lebih mengerikan dibanding kekuatan milikku..." ucap Xue Ruo yang saat ini masih menjelma menjadi Dewi Biru."Menurutku wajar saja jika mereka lebih kuat darimu. Karena yang mereka miliki adalah kekuatan makhluk kuno yang pernah hidup ratusan ribu tahun yang lalu. Siapa menyangka, ternyata Ibli
Krauk! Nyam...Bara dan Gandi sama-sama menikmati banteng bakar yang sudah matang dan mengeluarkan aroma harum semerbak menggugah selera. Semua orang melotot kearah mereka berdua yang seharusnya bertarung malah makan besar bersama sambil berbincang."Apakah ini tidak masalah?" tanya Anoman yang belum kembali lagi ke dalam arena pertarungan tersebut kepada Batara Geni."Biarkan saja apa yang ingin mereka lakukan. Naluri lapar adalah hal yang wajar mengingat mereka masih memiliki darah manusia. Apa kau pikir anak Zeus yang separuh manusia tidak memiliki rasa lapar? Bahkan diriku yang seorang Mahadewa, masih merasakan hal tersebut meski tak serta merta aku menurutinya. Sebagai dewa, kelaparan tak akan membuatnya mati. Namun lain halnya jika kita baru saja mengeluarkan kekuatan yang begitu besar. Rasa lapar itu adalah pertanda tubuh mulai melemah karena kekurangan kekuatan. Anoman, apakah kau tak pernah merasa lapar sama sekali?" kata Batara Geni. Anoman menggelengkan kepala. Batara Geni
Keadaan menjadi terasa lengang setelah ledakan itu mereda. Kobaran api masih menyala bagaikan lautan api sepanjang mata memandang. Begitu juga dengan kekuatan petir yang masih sedikit membias di antara kobaran api. Semua anak Batara Geni benar-benar terpaku terdiam melihat kedahsyatan kekuatan Bara Sena dan Gandi Wiratama yang tentu saja diluar perkiraan mereka. "Kekuatan petir milik Gandi, bukankah itu setara dengan petir merah milik saudara-saudara kita...? Meski warnanya putih kekuningan, aura kekuatannya bahkan bisa menciptakan lautan petir seperti ini...Yang mungkin sulit untuk kita lakukan..." ucap Gong Xia Nian dengan mata yang tak berkedip sama sekali."Gandi memiliki kekuatan yang diluar nalar karena Batu Jiwa Naga yang dia miliki. Begitu juga dengan Bara Sena yang masih menjadi misteri, darimana kekuatannya berasal. Aku masih belum paham sama sekali mengenai dirinya," sahut Kenari Putri Geni. Kedua gadis itu sama-sama memiliki darah sang kakek yang murni seorang Dewa Petir.
Tornado Api Raksasa milik Bara membesar menjadi sesuatu yang diluar nalar. Penjara bola air milik Gandi pun jebol oleh kekuatan api tersebut setelah Bara memberikan jutaan Inti Jiwa Iblis yang pernah dia dapatkan di perang besar beberapa waktu lalu melawan Pasukan Iblis.Gandi tak menyangka sama sekali, Api Neraka memiliki kelebihan yang begitu unik hingga bisa diberi makan Inti jiwa dan membuatnya menjadi semakin besar. Namun Raja Naga Air tentu saja tidak menyerah begitu saja meski dia kalah dalam pertarungan Dua elemen tersebut. Dia masih memiliki kekuatan lain yang menurutnya mampu menahan amukan tornado api tersebut. Meski Gandi sedikit tak yakin melihat Tornado yang besarnya bukan main tersebut. Bahkan langit pun berubah warna menjadi merah karenanya.Dari dalam tubuh Gandi keluar aura petir yang menyambar-nyambar pertanda dia akan menggunakan kekuatan Petir Trikala. Tak hanya itu, kedua tangannya terkembang dan membuat air laut di sekitar Pulau tersebut bergerak seperti ombak.
Tanah dimana sebelumnya Bara berada hancur seketika dan longsor masuk kedalam lautan. Bara yang baru saja mendarat di tanah menatap arah tangan raksasa itu."Memanfaatkan air laut untuk menyerangku. Cerdik juga..." ucap pemuda itu sambil bangkit berdiri.Tangan air raksasa kembali terangkat dan siap untuk menerjang kearah Bara Sena. Mengingat sebelumnya kekuatan api miliknya tiba-tiba padam saat bertemu dengan tangan air tersebut, Bara memiliki cara lain untuk melawan kekuatan tangan air raksasa milik Gandi. Dia kerahkan kekuatan api Neraka miliknya hingga menyelimuti area di sekitar tubuhnya. Lalu dia pun mengerahkan kekuatan Dewa Angin Hong Li,"Dengan kekuatan angin dan api, kita akan lihat apakah tangan air itu bisa menahannya..." batin Bara lalu dia memutar kedua tangannya dan mulai menggerakkan dua elemen tersebut agar saling bersatu.Kekuatan angin dan api tentu saja membuat daya rusak dan kekuatan api menjadi meningkat. Kobaran api tersebut bahkan membentuk tornado raksasa yan
Wossshhh!Kobaran api neraka semakin kuat keluar dari dalam tubuh Bara Sena membuat Gandi harus bertahan sekuat tenaga untuk bisa menahan panasnya api tingkat tinggi tersebut. Untungnya kekuatan air miliknya bukanlah air biasa yang akan mudah menguap meski terbakar api. Kekuatan air miliknya bisa menahan api tingkat tinggi dalam jangka waktu tertentu. Meski tidak bisa menahan selamanya, itu sudah cukup bagi Gandi untuk memikirkan cara menahan gelombang api yang keluar dari dalam tubuh Bara Sena.Bara pun merasa sedikit kesal karena Api miliknya tidak bisa menghancurkan pertahanan Gandi yang masih menjadi misteri baginya. Padahal api yang dia miliki sudah mencapai tingkat Neraka."Apakah kekuatan air miliknya memang sehebat ini? Sepertinya air yang dia miliki bukan air sembarang air..." batin Bara. Dia mencoba memusatkan gelombang api nya menjadi satu titik yang menggerus pertahanan air milik Gandi. Dan usaha itu sepertinya membuahkan hasil. Gelembung air milik Gandi mulai mendidih dan
Semua mata menatap keara Bara Sena yang berdiri dengan wujud yang sangat berbeda. Dia telah berubah menjadi sosok Iblis Tanduk Api dengan kekuatan Iblis Neraka di kedua tangannya. Karena dua Iblis itu sama-sama memiliki kekuatan api sehingga wujud Bara sama sama dengan Iblis Tanduk Api. Hanya saja, kedua tangannya dipenuhi aliran lahar yang menetes ke tanah dan membakar tanah tersebut hingga menjadi bara.Kedua matanya menyala merah pertanda dia mulai marah karena serangan dahsyat yang Gandi lancarkan. Serangan itu mampu membuatnya terluka hingga keluar darah dari sela bibirnya. Gandi sendiri merasa sedikit waswas melihat perubahan yang begitu mencolok dari Pendekar Golok Iblis tersebut."Apakah dia sudah mulai hilang kendali atas tubuhnya? Jika benar, ini akan menjadi masalah..." batin Gandi yang sudah tahu kekuatan sebenarnya dari Iblis Neraka yang ada didalam tubuh Bara Sena. Kekuatan yang bahkan pernah membuat 4 Dewa Naga pendiri Kuil Naga kalang kabut karena keisengan sang Iblis
Bara Sena tidak heran dengan kemampuan air milik Gandi yang mampu menahan serangan ratusan pedang Es miliknya. Namun dia memiliki rencana lain dengan serangan Pedang es itu. Yaitu mengandalkan kekuatan Gandi untuk membentuk es yang lebih besar."Menggunakan kemampuan air untuk bertahan dari kekuatan es milikku. Apa kau tidak takut aku akan membekukan kekuatan air milikmu?" batin Bara sambil menyeringai.Tangannya bergerak cepat dan ratusan pedang Es yang menancap di gelembung air itu pun bergetar memancarkan cahaya biru. Perlahan aura es itu menyebar dan mulai membekukan gelembung air milik Gandi. Sadar kekuatan miliknya tengah dimanfaatkan oleh lawan untuk menyegel dirinya, Gandi pun segera mengerahkan kekuatan lain yang dia miliki. Yakni kekuatan Petir!Zrttt!Blaaaarrr!!!Semua pedang Es itu hancur seketika setelah Gandi menyalakan kekuatan petir Trikala. Kali ini Bara terkejut bukan main melihat kekuatan petir yang begitu besar dari tubuh Raja Naga Ai tersebut."Kekuatan Trikala..
Dentuman demi dentuman terdengar saat dua menantu Batara Geni itu saling adu pukulan. Mereka bertarung sambil beterbangan kesana kemari dan membuat kehancuran dimana mereka berada. Pulau yang cukup besar itu pun seketika menjadi porak poranda karena badai kekuatan dari kedua pemuda tersebut.Wuusss!Sinar merah menderu kearah Gandi yang baru saja mendarat di tanah. Pemuda itu segera mengerahkan Sisik Naga miliknya sebelum bergerak menangkis sinar merah tersebut.Blaaarrr!!!Ledakan dahsyat terjadi. Asap hitam membubung tinggi ke angkasa. Pulau tersebut bergetar hebat. Bara Sena melesat masuk kedalam asap tebal tersebut dan langsung melancarkan serangan kedua. Namun kali ini dia yang harus menerima serangan tak terduga."Pukulan Kilat Neraka!"Dari dalam asap hitam itu, meluncur sinar merah membara yang diselimuti aura petir merah. Bara yang berada dalam jarak sangat dekat hanya bisa menyalakan perisai cahaya miliknya.Duaaarrrr!!!Ughh!Tubuh Bara terpental hingga puluhan tombak jauhn
Akhirnya 10 hari di dunia manusia pun berlalu. Tugas yang diemban ketiga peserta terbaik telah terselesaikan dengan baik. Ketiganya pun kembali ke Kerajaan Probo Lintang untuk mengikuti babak terakhir dari Turnamen Probo Lintang yang panjang. Penonton kali ini jauh lebih banyak dari sebelumnya karena banyak tamu yang berasal dari Utara datang hanya untuk melihat turnamen tersebut. Mereka adalah keluarga Kaisar Langit yang merupakan Pangeran Langit, anak pertama sang Kaisar Langit.Kedatangan Pangeran Langit sungguh suatu hal yang tak terduga sama sekali. Namun Batara Geni sudah mengetahui akan kedatangan pria tampan yang nantinya akan menjadi lawan di Turnamen Dewa nanti. Sambutan megah pun diberikan oleh kerajaan Probo Lintang terhadap Putra Mahadewa Utara tersebut.Tak hanya rombongan Pangeran Langit yang datang kesana. Kenalan Lama Batara Geni dan Patih Bima pun ikut hadir bersama beberapa pengikutnya. Dia adalah Dewa Ra dari Barat yang datang bersama sang istri dan dua pengawal se