Gandi Wiratama merasakan kekuatan yang begitu melimpah saat Ki Ageng Samudra Biru mulai menghilang dan menyusut menjadi aura yang membungkus tubuhnya. Sosok gandi yang semula pria berambut hitam sebahu, kini menjadi sosok dengan rambut putih panjang. Wajahnya masih sama, namun Tanduk nya sedikit berbeda dengan wujud Naga Air miliknya yang dulu. Yang saat ini terlihat, Tanduk itu memiliki cabang seperti Tanduk rusa. Pakaian pemuda itu pun berubah menjadi sisik biru yang membentuk baju zirah.Aura yang dia keluarkan membuat udara di sekitar terasa berhembus tanpa henti. Tubuh Gandi melayang di udara bersebelahan dengan tubuh Bara Sena yang saat ini menjelma menjadi Iblis Neraka secara utuh. Wujud yang tentu saja sangat mengerikan dengan kulit berwarna merah membara dan rambut hitam panjang ke belakang. "Sepertinya kita mengalami sesuatu yang rumit setelah kita sama-sama sekarat," kata Gandi.Bara yang saat ini sudah memiliki kesadaran penuh atas tubuhnya me
Bara dan Gandi sama-sama menatap kearah tungku raksasa yang tercipta dari kekuatan es milik Pendekar Golok Iblis tersebut. Dengan bantuan kekuatan air milik Gandi, tungku tersebut berhasil tertutup dengan sempurna sementara api neraka milik Bara masih berkobar di dalam tungku raksasa memanggang tubuh Devidas yang tak bisa pergi kemana-mana.Kahiyang Dewi, Lian Xie dan Xue Ruo sama-sama tak menyangka melihat kemampuan kedua orang tersebut. Mereka bertiga sama-sama takjub bukan main karena dalam waktu singkat, Devidas yang memiliki kekuatan yang sulit untuk di lawan itu berakhir begitu saja setelah dua pemuda tersebut bergerak."Kekuatan yang mereka miliki bahkan lebih mengerikan dibanding kekuatan milikku..." ucap Xue Ruo yang saat ini masih menjelma menjadi Dewi Biru."Menurutku wajar saja jika mereka lebih kuat darimu. Karena yang mereka miliki adalah kekuatan makhluk kuno yang pernah hidup ratusan ribu tahun yang lalu. Siapa menyangka, ternyata Ibli
Kahiyang Dewi dan dua wanita lainnya menatap Bara Sena yang baru saja datang. Pemuda itu menunjukkan Inti Jiwa merah milik Devidas yang sudah retak di beberapa bagian."Siapa diantara kalian yang mau ini? Meski sedikit rusak, tapi masih ada kekuatan yang tersisa didalamnya," kata Bara.Xue Ruo dan Lian Xie sama-sama menoleh kearah Kahiyang Dewi."Kahiyang Dewi sepertinya lebih cocok menggunakan Inti Jiwa ini dibanding diriku. Karena didalamnya mengandung kekuatan api. Sangat tidak tepat untukku yang seorang pengendali kekuatan es," kata Dewi Es Lian Xie."Aku pun sama, itu sangat tidak cocok dengan kekuatan Kubus Biru yang aku miliki. Mungkin jika kakak menemukan Inti Jiwa dengan kekuatan yang sama denganku, pasti aku mau menerimanya. Sepertinya ini memang lebih cocok untuk kakak Kahiyang," kata Xue Ruo menimpali.Bara mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia pun menatap Kahiyang Dewi yang juga menatap kearahnya. Keduanya sama-sama tersen
Sukma Geni melayang di atas gunung Welirang yang nampak mengepalkan asap hitam tebal. Kedua matanya menyala ungu menyapu ke seantero tempat. "Iblis yang akan keluar dari gunung ini akan menyerang Kerajaan Panjalu. Dan aku harus menyelamatkan sepasang kakek nenek yang katanya berhubungan dengan masa depan ayah? Hm...Apa maksud perkataan ayah sebenarnya? Apakah dia mempersiapkan sesuatu?" batin wanita cantik tersebut.Pakaian Sukma Geni sedikit berbeda dengan saat dia mengikuti turnamen. Sekarang dia mengenakan gaun panjang layaknya seorang ratu lengkap dengan mahkota emas di atas kepala. Bukan tanpa alasan dia mengenakan pakaian kebesaran seperti itu. Karena dia akan bertemu dengan seorang petinggi Kerajaan Iblis yang bersekongkol dengan Dewi Durga. Tentu saja Sukma Geni tak mau memperlihatkan pakaian yang sederhana layaknya pendekar. Dia akan menunjukkan kepada para iblis itu bahwa dia adalah seorang Ratu yang berkuasa di wilayah Kerajaan Jagat Lelembut.Selendang sutra dan pakaianny
Kedua kakek nenek itu saling pandang lalu menoleh kembali kearah Sukma Geni dan menganggukkan kepala."Kami memuja Batara Geni Yang Agung karena kami tahu dialah yang menyelamatkan dunia ini dari kebengisan para iblis yang jahat." kata si kakek.Sukma Geni tersenyum senang mendengar ucapan itu. "Kalau boleh tahu, siapa Kembara yang kalian bicarakan tadi? Aku sempat mendengar nama Kembara saat kalian berbincang," tanya Sukma.Begitu mendengar nama Kembara, kedua pasangan tua itu menundukkan kepalanya. Dari raut wajah mereka, terlihat kesedihan yang begitu mendalam."Kami tidak tahu dia dimana...Mungkin dia sudah meninggalkan kami..." kata si nenek dengan suara sedih."Dia memiliki sifat yang buruk...Suka menentang orang tua dan gemar bertarung. Tapi sayang, dia tidak ahli dalam bela diri sehingga sering menjadi bulan-bulanan warga. Itu sebabnya, kami merasa khawatir dengan perangainya itu. Beberapa hari yang lalu dia pergi katanya ingin ke bawah...Tapi sampai sekarang belum juga kemba
Para Iblis yang masih ada di lubang itu bersorak setelah Panglima Iblis mereka terkena serangan Sukma Geni hingga tewas dalam sekejap. Hal itu tentu saja membuat putri Batara Geni merasa heran kenapa dengan perangai para iblis tersebut. Rupa-rupanya, para iblis mendambakan posisi Panglima dan saling menjatuhkan demi mendapatkan kursi tersebut. Namun karena Panglima memiliki kekuatan yang tidak lemah, mereka hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk membunuhnya secara diam-diam agar tidak mendapat hukuman dari Raja Iblis yang membawahi mereka semua. Dan kematian Panglima Iblis yang dilakukan oleh Sukma Geni tentu saja mempermudah jalan mereka untuk kembali memperebutkan posisi tersebut sehingga mereka terlihat sangat senang. Padahal mereka akan menghadapi 'bencana' yang lebih buruk lagi karena berhadapan dengan anak terkuat Batara Geni."Akhirnya Panglima mati! Hahahaha!" seru salah seorang Iblis yang menunggangi makhluk besar berkepala kambing tersebut disambut teriakan para iblis y
Kakek dan nenek yang berada di dalam rumah mengintip keluar melalui celah dinding kayu rumah mereka. Setelah memastikan tidak ada orang lain yang ada disana, keduanya pun membuka pintu berniat untuk melihat keadaan di sekitar. Namun alangkah terkejutnya mereka saat kedua pasangan suami istri yang sudah lanjut usia itu melihat satu sosok yang tergeletak tepat di depan pintu kayu rumah mereka. Mereka semakin terkejut setelah tahu siapa adanya sosok yang ada didepan pintu tersebut."Kembara toleku!" seru si nenek dengan suara parau. Dia berhambur dan langsung memeluk tubuh seorang pemuda yang tergeletak tak bergerak sedikit pun. Sang kakek hanya bisa terdiam dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Dia tak menyangka, anak semata wayangnya itu akan selamat dan pulang kembali meski tidak tahu dalam keadaan hidup atau mati."Istriku, apakah dia masih bernapas?" tanya si kakek sambil merunduk lalu menempelkan jari telunjuk di hidung putranya mencoba merasakan hembusan napas pemuda tersebut."Aku
Tubuh Sukma Geni meluncur dengan sangat cepat menuju kearah puncak GungunWelirang yang sudah hancur sebagian. Raja Senggrawani yang tahu Ratu itu meluncur kearahnya pun menanti sambil menyeringai."Apakah kau sudah berubah pikiran dan datang kepadaku untuk meminta tolong menghentikan Panah Pasopati? Hahaha!" ucapnya membuat geram Sukma Geni."Aku kembalikan panah itu padamu!" seru wanita itu lalu dia pun menciptakan portal Gaib tepat di hadapannya. Tubuh Ratu Jagat pun lenyap masuk kedalam portal. Panah Pasopati menyusul masih ke dalam portal tersebut. Disaat yang sama, portal berwujud lingkaran hitam itu muncul tepat i belakang Raja Senggrawani. Sukma Geni tidak muncul dari dalam portal melainkan Panah Pasopati saja yang keluar dari dalam sana dan langsung menembus tubuh Raja Senggrawani dengan telak. Raja Iblis itu terkejut bukan main saat panah yang dia kerahkan malah justru menembus tubuhnya. Perlahan tubuh itu mulai hancur. Namun sebelum tubuh tersebut hancur, nampak senyum aneh
Tubuh Sukma Geni meluncur dengan sangat cepat menuju kearah puncak GungunWelirang yang sudah hancur sebagian. Raja Senggrawani yang tahu Ratu itu meluncur kearahnya pun menanti sambil menyeringai."Apakah kau sudah berubah pikiran dan datang kepadaku untuk meminta tolong menghentikan Panah Pasopati? Hahaha!" ucapnya membuat geram Sukma Geni."Aku kembalikan panah itu padamu!" seru wanita itu lalu dia pun menciptakan portal Gaib tepat di hadapannya. Tubuh Ratu Jagat pun lenyap masuk kedalam portal. Panah Pasopati menyusul masih ke dalam portal tersebut. Disaat yang sama, portal berwujud lingkaran hitam itu muncul tepat i belakang Raja Senggrawani. Sukma Geni tidak muncul dari dalam portal melainkan Panah Pasopati saja yang keluar dari dalam sana dan langsung menembus tubuh Raja Senggrawani dengan telak. Raja Iblis itu terkejut bukan main saat panah yang dia kerahkan malah justru menembus tubuhnya. Perlahan tubuh itu mulai hancur. Namun sebelum tubuh tersebut hancur, nampak senyum aneh
Kakek dan nenek yang berada di dalam rumah mengintip keluar melalui celah dinding kayu rumah mereka. Setelah memastikan tidak ada orang lain yang ada disana, keduanya pun membuka pintu berniat untuk melihat keadaan di sekitar. Namun alangkah terkejutnya mereka saat kedua pasangan suami istri yang sudah lanjut usia itu melihat satu sosok yang tergeletak tepat di depan pintu kayu rumah mereka. Mereka semakin terkejut setelah tahu siapa adanya sosok yang ada didepan pintu tersebut."Kembara toleku!" seru si nenek dengan suara parau. Dia berhambur dan langsung memeluk tubuh seorang pemuda yang tergeletak tak bergerak sedikit pun. Sang kakek hanya bisa terdiam dengan mata yang mulai berkaca-kaca. Dia tak menyangka, anak semata wayangnya itu akan selamat dan pulang kembali meski tidak tahu dalam keadaan hidup atau mati."Istriku, apakah dia masih bernapas?" tanya si kakek sambil merunduk lalu menempelkan jari telunjuk di hidung putranya mencoba merasakan hembusan napas pemuda tersebut."Aku
Para Iblis yang masih ada di lubang itu bersorak setelah Panglima Iblis mereka terkena serangan Sukma Geni hingga tewas dalam sekejap. Hal itu tentu saja membuat putri Batara Geni merasa heran kenapa dengan perangai para iblis tersebut. Rupa-rupanya, para iblis mendambakan posisi Panglima dan saling menjatuhkan demi mendapatkan kursi tersebut. Namun karena Panglima memiliki kekuatan yang tidak lemah, mereka hanya bisa menunggu waktu yang tepat untuk membunuhnya secara diam-diam agar tidak mendapat hukuman dari Raja Iblis yang membawahi mereka semua. Dan kematian Panglima Iblis yang dilakukan oleh Sukma Geni tentu saja mempermudah jalan mereka untuk kembali memperebutkan posisi tersebut sehingga mereka terlihat sangat senang. Padahal mereka akan menghadapi 'bencana' yang lebih buruk lagi karena berhadapan dengan anak terkuat Batara Geni."Akhirnya Panglima mati! Hahahaha!" seru salah seorang Iblis yang menunggangi makhluk besar berkepala kambing tersebut disambut teriakan para iblis y
Kedua kakek nenek itu saling pandang lalu menoleh kembali kearah Sukma Geni dan menganggukkan kepala."Kami memuja Batara Geni Yang Agung karena kami tahu dialah yang menyelamatkan dunia ini dari kebengisan para iblis yang jahat." kata si kakek.Sukma Geni tersenyum senang mendengar ucapan itu. "Kalau boleh tahu, siapa Kembara yang kalian bicarakan tadi? Aku sempat mendengar nama Kembara saat kalian berbincang," tanya Sukma.Begitu mendengar nama Kembara, kedua pasangan tua itu menundukkan kepalanya. Dari raut wajah mereka, terlihat kesedihan yang begitu mendalam."Kami tidak tahu dia dimana...Mungkin dia sudah meninggalkan kami..." kata si nenek dengan suara sedih."Dia memiliki sifat yang buruk...Suka menentang orang tua dan gemar bertarung. Tapi sayang, dia tidak ahli dalam bela diri sehingga sering menjadi bulan-bulanan warga. Itu sebabnya, kami merasa khawatir dengan perangainya itu. Beberapa hari yang lalu dia pergi katanya ingin ke bawah...Tapi sampai sekarang belum juga kemba
Sukma Geni melayang di atas gunung Welirang yang nampak mengepalkan asap hitam tebal. Kedua matanya menyala ungu menyapu ke seantero tempat. "Iblis yang akan keluar dari gunung ini akan menyerang Kerajaan Panjalu. Dan aku harus menyelamatkan sepasang kakek nenek yang katanya berhubungan dengan masa depan ayah? Hm...Apa maksud perkataan ayah sebenarnya? Apakah dia mempersiapkan sesuatu?" batin wanita cantik tersebut.Pakaian Sukma Geni sedikit berbeda dengan saat dia mengikuti turnamen. Sekarang dia mengenakan gaun panjang layaknya seorang ratu lengkap dengan mahkota emas di atas kepala. Bukan tanpa alasan dia mengenakan pakaian kebesaran seperti itu. Karena dia akan bertemu dengan seorang petinggi Kerajaan Iblis yang bersekongkol dengan Dewi Durga. Tentu saja Sukma Geni tak mau memperlihatkan pakaian yang sederhana layaknya pendekar. Dia akan menunjukkan kepada para iblis itu bahwa dia adalah seorang Ratu yang berkuasa di wilayah Kerajaan Jagat Lelembut.Selendang sutra dan pakaianny
Kahiyang Dewi dan dua wanita lainnya menatap Bara Sena yang baru saja datang. Pemuda itu menunjukkan Inti Jiwa merah milik Devidas yang sudah retak di beberapa bagian."Siapa diantara kalian yang mau ini? Meski sedikit rusak, tapi masih ada kekuatan yang tersisa didalamnya," kata Bara.Xue Ruo dan Lian Xie sama-sama menoleh kearah Kahiyang Dewi."Kahiyang Dewi sepertinya lebih cocok menggunakan Inti Jiwa ini dibanding diriku. Karena didalamnya mengandung kekuatan api. Sangat tidak tepat untukku yang seorang pengendali kekuatan es," kata Dewi Es Lian Xie."Aku pun sama, itu sangat tidak cocok dengan kekuatan Kubus Biru yang aku miliki. Mungkin jika kakak menemukan Inti Jiwa dengan kekuatan yang sama denganku, pasti aku mau menerimanya. Sepertinya ini memang lebih cocok untuk kakak Kahiyang," kata Xue Ruo menimpali.Bara mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia pun menatap Kahiyang Dewi yang juga menatap kearahnya. Keduanya sama-sama tersen
Bara dan Gandi sama-sama menatap kearah tungku raksasa yang tercipta dari kekuatan es milik Pendekar Golok Iblis tersebut. Dengan bantuan kekuatan air milik Gandi, tungku tersebut berhasil tertutup dengan sempurna sementara api neraka milik Bara masih berkobar di dalam tungku raksasa memanggang tubuh Devidas yang tak bisa pergi kemana-mana.Kahiyang Dewi, Lian Xie dan Xue Ruo sama-sama tak menyangka melihat kemampuan kedua orang tersebut. Mereka bertiga sama-sama takjub bukan main karena dalam waktu singkat, Devidas yang memiliki kekuatan yang sulit untuk di lawan itu berakhir begitu saja setelah dua pemuda tersebut bergerak."Kekuatan yang mereka miliki bahkan lebih mengerikan dibanding kekuatan milikku..." ucap Xue Ruo yang saat ini masih menjelma menjadi Dewi Biru."Menurutku wajar saja jika mereka lebih kuat darimu. Karena yang mereka miliki adalah kekuatan makhluk kuno yang pernah hidup ratusan ribu tahun yang lalu. Siapa menyangka, ternyata Ibli
Gandi Wiratama merasakan kekuatan yang begitu melimpah saat Ki Ageng Samudra Biru mulai menghilang dan menyusut menjadi aura yang membungkus tubuhnya. Sosok gandi yang semula pria berambut hitam sebahu, kini menjadi sosok dengan rambut putih panjang. Wajahnya masih sama, namun Tanduk nya sedikit berbeda dengan wujud Naga Air miliknya yang dulu. Yang saat ini terlihat, Tanduk itu memiliki cabang seperti Tanduk rusa. Pakaian pemuda itu pun berubah menjadi sisik biru yang membentuk baju zirah.Aura yang dia keluarkan membuat udara di sekitar terasa berhembus tanpa henti. Tubuh Gandi melayang di udara bersebelahan dengan tubuh Bara Sena yang saat ini menjelma menjadi Iblis Neraka secara utuh. Wujud yang tentu saja sangat mengerikan dengan kulit berwarna merah membara dan rambut hitam panjang ke belakang. "Sepertinya kita mengalami sesuatu yang rumit setelah kita sama-sama sekarat," kata Gandi.Bara yang saat ini sudah memiliki kesadaran penuh atas tubuhnya me
Ki Ageng Samudra Biru dan Iblis Neraka Sasaka sama-sama menoleh kearah Devidas yang tengah membawa dua senjata dewa. Melihat dua sosok raksasa itu menatap kearahnya, pria pelayan Dewa dari Alam Swattwam itu surut beberapa langkah. Hanya dari tatapan mata saja dia langsung sadar, kemampuannya sangat jauh dibanding dua makhluk kuno tersebut."Sangat kuat...! Tatapan matanya saja sudah membuat tubuhku membeku..." batin Devidas. Dia merasa aneh dengan tubuhnya yang tak bisa bergerak. Namun dia merasa lebih aneh lagi dengan dua senjata yang tengah dia kendalikan. Sebelumnya senjata itu sangat sulit untuk dikendalikan, namun saat ini entah mengapa dua senjata yang tak lain adalah Pedang Guntur Saketi dan Golok Iblis itu nampak sangat tenang sehingga dengan mudah dia bisa menggemgamnya."PANTAS SAJA BARA HAMPIR MATI KARENA MAKHLUK INI. DIA SUDAH BERADA DI RANAH ALAM SEMESTA. ITU PASTI MENYULITKAN BOCAH NAKAL INI," kata Sasaka."BENAR. DARI APA YANG TERLIHAT,