Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 272.Sekar Asih

Share

272.Sekar Asih

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-12-30 08:00:49

Gandi menatap wajah cantik sang dara yang terlihat murung dan sedih. Dia meraih tangan gadis itu dengan lembut dan menggenggam erat.

"Katakan padaku apa yang terjadi," kata Gandi langsung ke intinya.

Tiga pria yang ada disana menatap kearah Gandi lalu mereka pun saling pandang dan menganggukkan kepala seolah memberi isyarat untuk sama-sama pergi meninggalkan tempat itu dan memberi ruang kepada dua sejoli yang sudah lama tidak bertemu tersebut.

Gandi menyadari ketiga orang itu pergi dan hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Kakang Gandi...Guruku, Ki Ojang menghilang sekitar hampir satu purnama yang lalu saat aku tengah berkunjung ke Gunung Ciremai. Waktu itu, aku merasakan adanya sesuatu yang aneh dialami oleh guru..." kata Sekar Asih alias Dewi Rembulan membuat Gandi terkejut.

"ki Ojang menghilang...? Apakah kau yakin dia menghilang? Bukankah biasanya dia pergi begitu saja tanpa bilang kepada siapa pun?'' tanya Gandi. Sekar A
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Geger Kahyangan   273.Tawaran

    Gandi membelai wajah ayu yang ada di hadapannya tersebut sambil tersenyum."Bagaimana caranya aku menjadi makhluk seperti yang kau katakan? Itu terdengar asing di telingaku. Tapi melihat dirimu yang memang bukan manusia, aku jadi percaya begitu saja dengan apa yang kau katakan," ucap Sekar Asih."Kau hanya perlu meminum darahku. Itu saja. Dan setelah kau meminum darahku, kau harus bertapa selama 40 hari untuk mencerna dan menyerap kekuatan yang aku berikan padamu." kata Gandi."Memium darahmu...? Apakah tidak ada cara lain selain itu?" tanya Sekar dengan wajah menunjukkan keraguan."Cara apa lagi? Kalau kita bercinta, tetap saja kau manusia aku seorang naga. Tidak ada yang berubah karena itu tidak masuk kedalam aliran darah..." kata Gandi membuat wajah Sekar memerah seketika."Kenapa kau mengarah kesana? Kau pasti sangat menginginkannya...Huh...Bukankah kau sudah memiliki dua orang istri?" gerutu Sekar dengan wajah cemberut. Gandi tertawa lalu mencubit hidung bangir nan mancung terseb

    Last Updated : 2024-12-31
  • Geger Kahyangan   274.Menuju Tanah Galuh

    Gandi membuka tabir yang menutupi tubuhnya dan Dewi Rembulan sehingga kini mereka kembali terlihat oleh orang lain. "Sekarang kita akan mengurus keberadaan Ki Ojang lebih dulu. Waktuku hanya 10 hari untuk kembali lagi ke Kerajaan Probo Lintang karena aku masih mengikuti Turnamen 100 tahunan disana." kata Gandi."Apa yang akan kita lakukan untuk melacaknya?" tanya Sekar dengan wajah sumringah. Dia benar-benar merasa bahagia hari itu meski sedikit sedih dengan hilangnya sang guru."Aku harus ke tempat dimana dia menghilang. Dari sana aku bisa mencarinya kemana gurumu pergi." kata Gandi."Tapi...Perjalanan ke sana bukan hal yang mudah. Butuh waktu 10 hari lebih untuk bisa mencapai Gunung Ciremai. Itu pun kalau tidak menemui masalah di tengah jalan..." kata Sekar dengan wajah yang mulai tak tenang."Sebenarnya aku bisa dengan mudah membuka portal Gaib menuju ke sana. Tapi, itu cukup berbahaya jika sering dilakukan di dunia manusia. Karena portal Gaib bisa bersentuhan dengan ruang dan wak

    Last Updated : 2024-12-31
  • Geger Kahyangan   275.Retakan Di Gunung Sindoro

    Sementara itu, Bara Sena bersama salah satu pengikut Batara Geni telah sampai di kaki gunung Sindoro. Bara menoleh ke belakang."Hu Mo, apa kita harus berjalan kaki menuju ke puncak?" tanya Bara.Hu Mo, pengikut Batara Geni yang sudah lama menjadi kaki tangan Mahadewa tersebut adalah seorang Iblis Kabut. Kemampuan kabut nya sangat berguna untuk kabur maupun mengelabui musuh. "Kita bisa terbang rendah tuan Bara. Aku merasakan adanya aura Iblis dari puncak gunung ini," kata Hu Mo.Bara menganggukkan kepala. Mereka berdua pun melayang terbang menuju ke puncak gunung. Mereka terbang tidak tinggi dan tidak terlalu cepat agar tidak menarik perhatian. Apalagi Bara merasakan adanya kekuatan yang cukup hebat dari arah puncak sana. "Kekuatan yang setara dengan Raja Iblis. Tapi bagaimana bisa ada Raja Iblis di tempat yang ada dibawah perlindungan Batara Geni?" batin Bara.Tak berapa lama, akhirnya mereka pun sampai di puncak sebelah timur. Mereka berjalan mengendap-endap untuk mengintip ke ba

    Last Updated : 2024-12-31
  • Geger Kahyangan   276.Makhluk Alam Lain

    Bara Sena melayang di atas lahar yang tengah meleleh keluar dari dalam puncak gunung tersebut. Matanya terus mengawasi kearah bawah sana. "Tidak mungkin dia mati setelah adu tinju denganku. Sepertinya makhluk satu ini hebat dalam menyembunyikan aura kehadirannya," batin Bara.Lahar Gunung Sindoro mengalir menuju ke segala penjuru. Kebakaran hutan yang hebat pun terjadi hingga membuat gunung itu seperti kobaran api raksasa. Bara belum merasakan hawa kehadiran dari makhluk yang baru saja baku hantam dengan dirinya. Dia yakin makhluk itu masih hidup.Disaat dia tengah jelalatan mencari keberadaan makhluk itu, tiba-tiba dari dalam tanah yang terbakar muncul sesuatu berbentuk akar yang melesat kearah Bara Sena. Pemuda itu terkejut saat sadar ada hembusan angin dari arah bawah kakinya. Sayangnya dia terlambat menghindari akar tersebut hingga kedua kakinya terjerat. Sekejap kemudian, dari dalam akar yang masih berada di tanah itu meluncur hawa merah yang melesat dengan cepat. Blarrr!Bara

    Last Updated : 2025-01-01
  • Geger Kahyangan   277.Portal Gaib

    Kita tinggalkan dulu Bara yang sedang menanti kemunculan makhluk raksasa dari dalam puncak gunung Sindoro. Beralih ke tempat Raja Naga Air berada, rombongan mereka pun sampai di lereng gunung Ciremai lewat tengah malam. Naga Biru raksasa mendarat di tanah dengan perlahan.Semua orang yang ada di atas kepala makhluk suci dari Laut Selatan itu pun melompat turun. Namun sayangnya ada satu orang yang mabuk udara. Dia adalah Senapati Cakra Buana. Wajah pria itu sangat pucat. Bahkan dia yang sudah bertahan untuk tidak muntah pada akhirnya memuntahkan semua isi di dalam perutnya. Raja Sanjaya berusaha membantu pamannya dengan memijat di bagian leher agar merasa lebih baik."Hoooeekkk!" Pria bertubuh kekar dengan tampang sangar itu kembali muntah namun tak ada apa pun yang keluar dari mulutnya."Dia masuk angin. Ini pertama kalinya terbang dan orang sebesar dia masuk angin...?" batin Gandi sambil tersenyum melihat ayah mertuanya yang terlihat menganaskan. Pemuda itu pun mendatangi Cakra Bua

    Last Updated : 2025-01-02
  • Geger Kahyangan   278.Portal Gaib(2)

    Gandi bersama Sekar Asih, Cakra Buana dan Ki Marga pun memasuki portal Gaib yang ada di depan mereka. Tubuh mereka lenyap secara perlahan masuk ke dalam portal. Setelah itu, lingkaran biru terang tersebut menghilang begitu saja.Dari kejauhan, Raja Sanjaya masih sempat melihat kearah portal Gaib yang membubung tinggi ke langit tersebut hingga akhirnya portal itu pun lenyap. "Semoga kalian semua baik-baik saja..." batin pria itu lalu dia pun menatap ke depan. Hanya ada kegelapan di bawah sana yang memiliki banyak misteri. Dari atas langit, Raja Sanjaya bisa melihat tanah Galuh yang luas. Senyum tipis terlintas di bibirnya."Aku akan menyatukan kembali Tanah Pasundan. Akan aku tunjukkan kepada semua orang bahwa aku adalah Raja yang hebat!" ucapnya."AKU SUKA SEMANGATMU ITU ANAK MUDA..."Raja Sanjaya terkejut mendengar sahutan suara yang berasal dari mulut sang naga."Kau berbicara...? Aku pikir kau akan diam saja wahai Naga biru..." kata Sanjaya sambil membelai sisik biru Naga tersebut

    Last Updated : 2025-01-02
  • Geger Kahyangan   279.Pertemuan Tak Terduga

    Gandi dan tiga orang yang bersamanya terkejut saat muncul di tempat yang porak poranda. Tak hanya itu, mereka juga langsung disuguhkan hal yang mengerikan. Bagaimana tidak, tak jauh dari mereka ada sosok raksasa yang tengah keluar dari dalam puncak gunung. Sekar, Cakra Buana dan Ki Marga sama-sama melotot melihat makhluk tersebut. Gandi pun terkejut setelah tiba ditempat yang dia tuju. "Bagaimana bisa portal itu menuju ke tempat ini...Makhluk itu..." Gandi mengawasi keadaan sekitar. Akhirnya kedua matanya berhenti pada satu sosok yang tergeletak di atas batu."Sekar, sepertinya dia adalah gurumu," kata Gandi sambil menunjuk kearah sosok yang tergeletak tak bergerak. Mendengar hal itu, Sekar segera melesat kearah sosok tersebut. Dan seketika dia pun terpaku melihat sosok yang sangat dia kenal."Kakek...Kenapa kau menjadi seperti ini..." lirihnya.Ki Marga dan Cakra Buana segera mendekat dan memeriksa keadaan pria tua tersebut."Ojang!" seru Ki Marga sambil meraih tangan pria tua ters

    Last Updated : 2025-01-04
  • Geger Kahyangan   280.Dewa Dari Alam Lain

    Bara dan Gandi sama-sama terkejut karena kecepatan dari makhluk yang menyambar kepala mereka berdua. Dengan cepat mereka sama-sama mengerahkan pelindung tenaga dalam saat tangan makhluk itu membenturkan kepala keduanya satu sama lain.Daaarrr!!!Terdengar ledakan keras saat dua kepala itu saling berbenturan. Untungnya itu bukan ledakan dari kepala mereka yang pecah melainkan benturan dua perisai tenaga dalam yang akhirnya menciptakan ledakan disertai gelombang tenaga dalam."Makhluk keparat!" geram Bara lalu dia meraih tangan kekar yang mencengkram kepalanya. Dari dalam tangannya keluar kekuatan api neraka yang langsung membakar tangan tersebut. Gandi tak tinggal diam. Dia langsung mengerahkan pukulan Kilat Neraka miliknya yang sudah diperkuat dengan kekuatan Batu Jiwa Naga. Tinjunya bergerak menghantam hingga keluar kilat merah yang menyambar tubuh sosok di depannya.Blaaar!Hantaman itu membuat tubuh sosok tersebut terpental ke belakang hingga belasan tombak. Namun dia masih bisa d

    Last Updated : 2025-01-04

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   325.Dewa Iblis Asura(2)

    Sembilan bola api berukuran raksasa menderu kearah Gandi yang segera menyiapkan kubah air raksasa untuk menahan bola api dengan besar yang yang tidak main-main. Kubah air itu menutupi area seluas ribuan tombak. Gandi memperkuat kubah tersebut dengan kekuatan jiwa naga yang dimilikinya. Wuuung!Gemuruh yang sangat dahsyat terdengar mengerikan saat sembilan bola api menghantam kubah air raksasa milik Gandi Wiratama. Bola api raksasa itu tertahan di atas setelah menghantam kubah air tersebut. Terlihat dua kekuatan besar itu saling menekan. Namun secara perlahan bola api mulai masuk ke dalam kubah air. Hanya saja, kekuatan api menjadi berkurang karena tekanan dari kekuatan air milik Gandi yang secara perlahan memadamkan api tersebut. Melihat bola api yang masuk kedalam kubah air miliknya, Gandi tak tinggal diam. Kedua tangannya bergerak cepat membentuk rapalan jurus. Dan tak lama kemudian dari dalam tubuhnya muncul cahaya biru yang kemudian keluar menjadi Naga Biru berukuran raksasa. Na

  • Geger Kahyangan   324.Dewa Iblis Asura

    Semua orang yang melihat perubahan pada Bara Sena nampak tercengang. Ini baru pertama kalinya mereka melihat sosok yang menggabungkan kekuatan Dewa dan Iblis dalam satu wujud. Biasanya pemuda itu hanya bisa menggunakan salah satu wujud yang dia inginkan. Namun kali ini, dalam wujud dewa, dia juga memunculkan kekuatan Iblis Neraka, Iblis Tanduk Api dan Iblis Es sekaligus!Batara Geni yang melihat hal itu terlihat kegirangan. Akhirnya yang selama ini dia tunggu dan harapkan benar-benar muncul."Kemunculan Ki Ageng Samudra Biru memang menjadi pemicunya. Tapi tak kusangka akan semudah ini melihat kebangkitan Asura Muda hahaha!" batin Batara Geni dengan mata yang tak berkedip melihat ke arah Bara Sena.Ki Ageng Samudra Biru yang saat ini juga ikut duduk menonton disana terlihat bergumam tak jelas sambil mengelus jenggotnya. Para Dewa yang lain, seperti Dewa Wisnu dan Dewa Lei Gong benar-benar dibuat terkejut dengan wujud Bara Sena yang terlihat tidak asing di mata mereka. Sebagai Penjaga d

  • Geger Kahyangan   323.Terbakar Cemburu

    Melihat keakraban antara Ki Ageng Samudra Biru dengan Tian Zu Ning, Bara Sena cukup terbakar api cemburu. Namun dia jelas tidak bisa sembarangan bertindak mengingat kakek renta itu adalah Dewa Naga yang kekuatannya setara dengan Dewa Antaga, kakak dari Ki Semar dan Dewa Siwa."Apakah mereka memang sudah saling akrab sejak lama...? Aku tak yakin, Tian Zu Ning bisa tersenyum sebebas itu selain dengan diriku..." batin Bara."Apakah kau tengah dilanda api cemburu yang begitu menyiksa anak muda? Kau nampak sangat kacau sekali heh heh heh!" terdengar suara yang masuk kedalam kepala Bara Sena. Pemuda itu tahu, siapa yang baru saja berbicara kepadanya."Luo Zhen, apakah kau juga mengenali Ki Ageng Samudra Biru?" tanya Bara.Luo Zhen nampak bergumam di dalam Golok Iblis yang dia huni tersebut. "Aku mengenalnya tapi kami tidak pernah bertemu satu sama lain. Hanya saja, aku tahu namanya karena dia pernah keliling di Kahyangan Utara untuk mencari Dewa dari ras naga. Salah satunya adalah Kekaisan

  • Geger Kahyangan   322.Mata Istimewa

    Dewa Wisnu, Long Wang dan Qing Long pun menyapa Ki Ageng Samudra Biru dengan hati-hati. Mereka menyadari kesenjangan kekuatan yang sangat jauh. Meski kakek renta itu hanya sisa jiwa saja, dengan satu gerakan bisa membuat hancur lawan yang berada di bawahnya. Apalagi jarak antara kemampuan ketiga Dewa tersebut dengan Ki Ageng Samudra Biru sangat jauh."Aku Wisnu, Dewa yang menjaga Langit Surga untuk manusia yang semasa hidupnya baik di dunia. Aku biasa disebut sebagai Penjaga Surga..." kata Dewa Wisnu memperkenalkan diri."Ho? Penjaga Surga? Aku baru tahu kalau surga dijaga oleh Dewa sehebat dirimu. Aku melihat kemampuanmu yang bijaksana dan penuh welas asih. Tidak ada kecacatan dalam hatimu. Pantas saja 'dia' begitu mempercayai dirimu. Kau bisa mengemban tanggung jawab itu..." kata Ki Ageng Samudra Biru sambil menepuk bahu Dewa berkulit biru tersebut. Dewa Wisnu tersenyum tersipu disanjung oleh makhluk kuno yang sangat melegenda tersebut. Bahkan sejak dia masih kecil, Sang Hyang Wenan

  • Geger Kahyangan   321.Kemunculan Leluhur Kuno(2)

    Kemunculan Batara Geni bersama beberapa orang di belakangnya membuat Bara terkejut. Dia tak pernah berpikir sang Mahadewa akan muncul ditengah pertarungannya. Meski lawan saat ini sudah memunculkan Naga Kuno yang jelas bukan tandingannya, tetap saja Bara merasa dirinya masih mampu melawannya. Namun begitu, melihat Batara Geni dan ketiga orang yang dia kenal itu memberi hormat, Pendekar Golok Iblis itu menyadari bahwa Naga Kuno yang merupakan Ki Ageng Samudra Biru itu adalah sosok makhluk yang sangat terhormat."Ki Ageng Samudra Biru, aku sudah tahu akan kedatanganmu di dunia ini. Jadi, sebagai tuan rumah di Kerajaan Jiwa ini, aku menyambutmu," kata Batara Geni."Kerajaan Jiwa...Ini adalah Dunia yang lebih besar dari bumi. Kau merendahkan dirimu sendiri Mahadewa," ucap Ki Ageng Samudra Biru dengan suaranya yang berat. Batara Geni tertawa kecil."Anda terlalu menyanjung diriku Ki," ucapnya."Begitukah? Lalu, ada apa dengan wadahku ini, dia hampir saja mati. Itu sebabnya aku muncul untuk

  • Geger Kahyangan   320.Kemunculan Leluhur Kuno

    Kedua mata Bara masih terpejam sambil menyatukan tangan di depan dada. Anoman yang saat itu berada di dekat Batara Geni menoleh kearah Mahadewa tersebut. Tahu apa yang dipikirkan oleh Dewa Pelindung tersebut, Batara Geni pun mengangkat tangan kanannya."Biarkan dulu, ini belum berakhir. Pertarungan yang lebih seru akan segera kita lihat," kata Batara Geni membuat para Dewa yang ada disekitarnya terkejut."Jadi, Gandi belum kalah!?" tanya Lei Gong dengan mata berbinar."Mustahil! Sinar kuning itu berhasil menembus Pedang Guntur Saketi dan juga mengenai tubuhnya! Mana mungkin dia bisa bertahan dari serangan mematikan tersebnut!?" Luo Bao juga tak percaya dengan apa yang Batara Geni katakan."Mata Dewa Iblis itu memang sangat kuat. Aku sendiri mengakuinya. Bahkan jika itu aku yang diserang, mungkin tubuhku ini akan tetap terluka meski sudah menggunakan pelindung terkuat milikku. Gandi cukup cerdik menggunakan Pedang Guntur Saketi untuk menahan serangan sekuat itu. Meski tetap saja pedang

  • Geger Kahyangan   319.Kekuatan Mata Dewa Iblis

    Mata kanan Bara menyala kuning terang disertai aura gelap pertanda dia siap untuk melepaskan pukulan Mata Dewa Iblis yang hanya bisa digunakan sekali dalam satu purnama. Dan belum satu purnama, Bara telah menggunakan untuk yang kedua kalinya. Jelas dampak yang akan dia terima cukup merugikan. Namun pemuda itu sudah menyadari hal tersebut dan tetap ingin menggunakan serangan yang sudah dia rencanakan sejak awal seandainya dirinya kesulitan menembus pertahanan sisik naga milik Gandi.Dengan Mata Dewa Iblis, pertahanan kuat Gandi tentu saja tak akan bisa menahannya. Serangan yang menyerupai Pukulan Sinar Pemusnah Kegelapan milik Bara itu memiliki konsentrasi yang terpusat sehingga bisa menembus apa pun yang diterjangnya. Berbeda dengan Pukulan Sakti yang menyebar dan berbentuk gumpalan. "Sekarang!" seru Bara lalu dia pun melepas Pukulan Mata Dewa Iblis. Sinar kuning terang yang diselimuti aura hitam menderu keluar dari mata kanan Bara Sena. Tak ada suara yang heboh saat sinar tersebut m

  • Geger Kahyangan   318.Siasat Bara

    Wussss!Kekuatan cahaya milik Bara menyambar ganas kearah Gandi yang masih belum pulih dari lukanya akibat hantaman Golok Iblis. Melihat serangan cahaya yang begitu kuat, Gandi segera mengerahkan kekuatan air miliknya untuk menghalau cahaya tersebut.Blaaar!Kekuatan air yang membentuk tameng hancur. Kekuatan cahaya milik Bara pun berpendar di udara. Saat itu, sang Dewa Cahaya sudah muncul tepat dihadapan Gandi dan langsung mengayunkan Golok Iblis miliknya kearah leher pemuda itu. Gandi berteriak keras sambil mengangkat Pedangnya.Trang!Dentrangan keras diiringi gelombang cahaya dan petir tercipta. Tubuh Gandi terdorong jauh ke belakang. Bara yang merasa berada diatas angin segera merangsek ke depan untuk melancarkan kembali serangan ganasnya. Kesal karena dijadikan bulan-bulanan, Gandi tak tanggung-tanggung lagi mengerahkan kekuatan yang dia miliki. Tangan kirinya bergerak ke arah Dewa Cahaya tersebut lalu dari dalam telapak tangan

  • Geger Kahyangan   317.Golok Iblis vs Pedang Guntur Saketi(2)

    Duuum!Dentuman dahsyat menggema saat petir dan gelombang kuning menghantam daratan es di bawah sana hingga hancur. Tubuh Bara dan Gandi saling terpental ke belakang setelah mereka mengadu senjata dewa yang ada di tangan keduanya."Setiap serangan Golok Iblis memiliki berat yang tidak main-main. Bahkan aku harus mengerahkan kekuatan yang besar untuk bisa menahannya. Apakah betul kata legenda bahwa Golok itu memiliki berat yang tak bisa di angkat oleh sembarang orang?" batin Gandi.Bara Sena melesat dengan cepat sambil menebas ke depan. Dari dalam Golok Iblis miliknya keluar sinar kuning berbentuk sabit yang menderu kearah Gandi. Raja Naga Air pun tak tinggal diam. Dia segera mengayunkan pedang Guntur Saketi miliknya hingga menciptakan satu sinar putih kebiruan yang kemudian bergerak membelah dari atas ke bawah.Dua kekuatan pun saling beradu hingga terjadilah ledakan yang begitu besar. Tubuh Bara tersentak ke belakang. Pun begitu dengan tubuh

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status