Setelah Raja Naga Long Wang memberitahu bahwa mereka harus segera melanjutkan Perburuan dan menuju pos ketiga, para peserta pun segera pergi dari tempat tersebut. Yao Ling yang sudah muncul kembali disana memeluk Gandi erat karena saking senangnya dirinya dibangkitkan kembali di Kerajaan Jiwa. Kebaikan hati Raja Naga Air itu membuat jutaan penonton melalui pikiran benar-benar kagum.Lu Xie hanya bisa melihat kedua pemuda itu saling berpelukan. Dia tersenyum kecil. dirinya pun merasa lega dengan kehadiran Yao Ling yang tentu saja bisa mengubah suasana kaku antara dia dan Gandi Wiratama."Gandi...terlepas kau bukanlah jodohku, aku akan selalu mengagumi sikap baikmu..." ucap Lu Xie dalam hati.Setelah saling berbincang sebentar, mereka bertiga pun pergi meninggalkan pos penginapan. Raja Naga Long Wang tersenyum lebar sambil mengusap jenggotnya."Gandi...Kelak kau akan menjadi legenda yang dikenang semua Naga jika kau tetap mempertahankan sifat baikmu ini dalam keadaan apa pun..." kata Lo
Bara Sena tersenyum kecil. Tubuh Ganda miliknya melesat dengan cepat ke arah Rusa Tanduk Es dengan kekuatan angin miliknya. Sambil melesat, dia pun menggunakan Jurus Hantu Menari miliknya yang membuat tubuhnya menjadi tak terlihat oleh mata orang lain. Sementara, tubuh asli miliknya tetap berlutut di tanah sambil mengerahkan rantai ungu miliknya ke dalam tanah.Dua kelompok yang tengah saling memperebutkan Rusa Tanduk Es itu masih bertarung dengan sengit. Suara dentuman di setiap pertarungan mereka membuat hutan tersebut menjadi sangat berisik. Bahkan beberapa bagian hutan sudah hancur dan terbakar oleh pertarungan mereka. Karena hal itulah, pertarungan menjadi semakin menjauh dari Rusa Tanduk Es yang masih berdiri bersama kawanan'nya seolah tidak takut sama sekali akan ancaman yang terjadi didepan mereka.Rusa itu seolah tengah melindungi kawanan'nya. Tubuh Ganda Bara Sena pun tiba didepan makhluk tersebut dan langsung menyerangnya. Rusa Tanduk Es pun tekejut saat tiba-tiba datang se
Kedua tinju Bara dan Dewanata berdua saling beradu dengan keras di udara.Duuuumm!Dentuman keras mengguncang tanah dan membuat pepohonan di sekitar mereka tercabut kemudian terlempar ke udara. Bara Sena terdorong ke belakang. Dewanata terkejut karena Pendekar Golok Iblis itu bisa menahan serangannya. Dan kekuatan Api Neraka milik Bara justru menyambar api Brojomusti miliknya.Dengan cepat pria itu segera menarik tangannya kembali dan bergerak mundur. Namun Bara Sena tak membiarkan dia dengan mudah. Kakinya bergerak cepat menyambar tubuh Dewanata hingga terpental beberapa tombak ke belakang. Untung saja anak Dewi Iswara itu berhasil menahan tendangan tersebut menggunakan lengan kirinya."Kemampuan orang ini sungguh aneh.." batin Dewanata yang baru pertama kali berhadapan dengan Bara Sena. Dia belum tahu seperti apa sebenarnya kekuatan Dewa Cahaya tersebut.Bara Sena tak membiarkan Dewanata diam sejenak. Dia melesat dengan cepat menggunakan kekuatan Angin miliknya yang disalurkan ke du
Setelah gelombang ledakan yang menyapu area hutan seluas hampir seribu tombak itu, terlihat pemandangan yang mengerikan. Sebuah pemandangan kawah berukuran raksasa dengan kedalaman hampir seratus tombak menganga lebar. Di bagian dasar kawah muncul asap merah tipis. Hawa disana pun sangat panas namun anehnya di bawan tanah nampak pecahan es yang menutupi area lapang tersebut. Tak ada lagi pepohonan besar dan binatang yang ada disana. Semua hancur oleh ledakan mengerikan dari dua pukulan Sakti yang Bara dan Dewanata lancarkan.Setelah cukup lama suasana begitu lengang, tak jauh dari kawah raksasa, Bara Sena muncul dari dalam tanah dalam keadaan tangan kanan terluka parah. Napasnya terengah-engah dengan darah yang mengucur dari mulutnya."Hampir saja...Kalau aku mati, tubuh asliku bisa dalam bahaya..." batin Bara sambil melangkah menuju ke tebing kawah. Tangan kirinya bergerak lalu dia tempelkan ke tanah."Dengan kerusakan seluas ini, seharusnya ada banyak binatang yang terkena imbas dar
Gandi Wiratama bersama dengan Lu Xie dan Yao Ling sama-sama merunduk dibawah pohon besar. Mereka menatap area luas dan lapang yang ada didepan sana."Siapa yang bertarung sampai membuat kehancuran seluas ini...?" batin pemuda itu sambil terus mengawasi. Beberapa saat yang lalu dia merasakan hawa kehadiran dari kelompok lain yang tidak asing baginya."Bagaimana? Apakah kau menemukan sesuatu?" tanya Yao Ling yang berada di belakang dan mengawasi area hutan di belakang mereka. Lu Xie yang berada di tengah sama-sama menatap kearah depan sana namun dia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Hubungannya dengan Gandi kembali merenggang setelah kejadian beberapa waktu yang lalu. Yao Ling tak tahu hal tersebut karena saat itu dia sudah tewas.Gandi melangkah keluar dari dalam hutan menuju area lapang tersebut di ikuti Lu Xie dan Yao Ling yang terlihat tetap waspada karena takut ada yang menyergap mereka. Biar bagaimana pun, ada beberapa harta Tingkat Langit di tangan mereka. Itu cukup menggiurkan
Sementara itu di dalam goa..."Hahaha! Kita memiliki banyak Harta Tingkat Langit! Bahkan kita berhasil mendapatkan Harta yang hampir menyentuh Tingkat Surgawi...! Ini sebuah keberuntungan yang tidak bisa kita tolak!" kata Bara Sena dengan wajah yang bahagia.Sukma Geni dan Zhou Yin saling tersenyum melihat kebahagian Bara Sena. Mereka pun ikut bahagia karena saat ini mereka sudah mendapatkan 500 Harta Tingkat Bumi dan 200 harta Tingkat Langit. Lalu ada satu Harta yang mendekati tingkat Surgawi. Itu adalah Inti Jiwa dari Rusa Tanduk Api yang sebelumnya menjadi rebutan Raya Geni dan Dewanata."Hanya kau sendiri yang bertindak saja sudah menghasilkan sebanyak ini. Sepertinya kami hanya menjadi penonton saja..." kata Sukma Geni.Bara tertawa kecil."Selama aku masih bisa melakukannya sendiri, kau cukup menontonnya dengan duduk yang manis Ratu Jagat..." uap Bara membuat Sukma Geni tersenyum manis sekali. Dia merasa sangat suka saat Bara memanggilnya dengan nama gelarnya di Kerajaan Jagat
Iring-iringan prajurit berkuda itu berhenti setelah seseorang dari dalam kereta kuda memberi perintah untuk menghentikan perjalanan. Sosok didalam kereta itu meyibak kain penutup jendela kereta. Nampak sesosok pria berwujud seram dari dalam jendela tersebut. Kedua matanya merah dan di keningnya nampak sepasang Tanduk dengan ukuran berbeda. Tanduk sebelah kanan lebih besar dan panjang ketimbang Tanduk sebelah kiri. Kulitnya pucat gelap dan berkilat. "Sepertinya ada serangga menghadang kita. Kalian periksa sekeliling tebing ini. Aku tak ingin repot memburu serangga!" ucapnya kepada para prajurit.Prajurit berkuda itu memberi hormat kepada pria bertanduk hitam yang tak lain adalah seorang iblis. Pria itu bernama Wu Chen. Atau dikenal sebagai Utusan Wu. Di Kerajaan Jiwa Jaka Geni, dia adalah salah satu Iblis yang tercipta dari sifat jahat milik Batara Geni yang paling dalam di hatinya. karena sifat jahat itu begitu besar, lahirlah kelompok Iblis didalam hati sang Batara menjadi penyakit
Raksa Geni dan Dewi Candrika menoleh kearah seberang tebing dimana Gandi berdiri dengan gagah menatap kearah mereka."Pukulan Kilat Neraka miliknya langsung membunuh para iblis ini..." batin Raksa Geni dengan raut wajah yang sulit untuk di artikan. Di tempat lain, Bara Sena tersenyum puas melihat Gandi yang sudah mulai ikut campur di pertarungan kelompok Raksa Geni. Dia yakin, sebentar lagi akan terjadi pertarungan hebat antara Gandi dan Raksa Geni yang merasa terganggu karena sasarannya juga di incar oleh kelompok lain. Saat mereka tengah bertarung, Bara akan memanfaatkan kesempatan untuk bisa mengambil keuntungan dari mereka berdua."Jadi kau akan menggunakan cara Licik seperti yang sebelumnya kau lakukan?" tanya Sukma Geni.Bara tersenyum sambil menganggukkan kepalanya."Tapi tujuanku bukan itu. Aku hanya ingin tahu, sehebat apa kekuatan Pedang Maharaja milik Raksa Geni saat bertarung melawan Pedang Guntur Saketi yang pernah digunakan oleh paman Jaka Geni." kata Bara Sena yang per
Dewa Wisnu, Long Wang dan Qing Long pun menyapa Ki Ageng Samudra Biru dengan hati-hati. Mereka menyadari kesenjangan kekuatan yang sangat jauh. Meski kakek renta itu hanya sisa jiwa saja, dengan satu gerakan bisa membuat hancur lawan yang berada di bawahnya. Apalagi jarak antara kemampuan ketiga Dewa tersebut dengan Ki Ageng Samudra Biru sangat jauh."Aku Wisnu, Dewa yang menjaga Langit Surga untuk manusia yang semasa hidupnya baik di dunia. Aku biasa disebut sebagai Penjaga Surga..." kata Dewa Wisnu memperkenalkan diri."Ho? Penjaga Surga? Aku baru tahu kalau surga dijaga oleh Dewa sehebat dirimu. Aku melihat kemampuanmu yang bijaksana dan penuh welas asih. Tidak ada kecacatan dalam hatimu. Pantas saja 'dia' begitu mempercayai dirimu. Kau bisa mengemban tanggung jawab itu..." kata Ki Ageng Samudra Biru sambil menepuk bahu Dewa berkulit biru tersebut. Dewa Wisnu tersenyum tersipu disanjung oleh makhluk kuno yang sangat melegenda tersebut. Bahkan sejak dia masih kecil, Sang Hyang Wenan
Kemunculan Batara Geni bersama beberapa orang di belakangnya membuat Bara terkejut. Dia tak pernah berpikir sang Mahadewa akan muncul ditengah pertarungannya. Meski lawan saat ini sudah memunculkan Naga Kuno yang jelas bukan tandingannya, tetap saja Bara merasa dirinya masih mampu melawannya. Namun begitu, melihat Batara Geni dan ketiga orang yang dia kenal itu memberi hormat, Pendekar Golok Iblis itu menyadari bahwa Naga Kuno yang merupakan Ki Ageng Samudra Biru itu adalah sosok makhluk yang sangat terhormat."Ki Ageng Samudra Biru, aku sudah tahu akan kedatanganmu di dunia ini. Jadi, sebagai tuan rumah di Kerajaan Jiwa ini, aku menyambutmu," kata Batara Geni."Kerajaan Jiwa...Ini adalah Dunia yang lebih besar dari bumi. Kau merendahkan dirimu sendiri Mahadewa," ucap Ki Ageng Samudra Biru dengan suaranya yang berat. Batara Geni tertawa kecil."Anda terlalu menyanjung diriku Ki," ucapnya."Begitukah? Lalu, ada apa dengan wadahku ini, dia hampir saja mati. Itu sebabnya aku muncul untuk
Kedua mata Bara masih terpejam sambil menyatukan tangan di depan dada. Anoman yang saat itu berada di dekat Batara Geni menoleh kearah Mahadewa tersebut. Tahu apa yang dipikirkan oleh Dewa Pelindung tersebut, Batara Geni pun mengangkat tangan kanannya."Biarkan dulu, ini belum berakhir. Pertarungan yang lebih seru akan segera kita lihat," kata Batara Geni membuat para Dewa yang ada disekitarnya terkejut."Jadi, Gandi belum kalah!?" tanya Lei Gong dengan mata berbinar."Mustahil! Sinar kuning itu berhasil menembus Pedang Guntur Saketi dan juga mengenai tubuhnya! Mana mungkin dia bisa bertahan dari serangan mematikan tersebnut!?" Luo Bao juga tak percaya dengan apa yang Batara Geni katakan."Mata Dewa Iblis itu memang sangat kuat. Aku sendiri mengakuinya. Bahkan jika itu aku yang diserang, mungkin tubuhku ini akan tetap terluka meski sudah menggunakan pelindung terkuat milikku. Gandi cukup cerdik menggunakan Pedang Guntur Saketi untuk menahan serangan sekuat itu. Meski tetap saja pedang
Mata kanan Bara menyala kuning terang disertai aura gelap pertanda dia siap untuk melepaskan pukulan Mata Dewa Iblis yang hanya bisa digunakan sekali dalam satu purnama. Dan belum satu purnama, Bara telah menggunakan untuk yang kedua kalinya. Jelas dampak yang akan dia terima cukup merugikan. Namun pemuda itu sudah menyadari hal tersebut dan tetap ingin menggunakan serangan yang sudah dia rencanakan sejak awal seandainya dirinya kesulitan menembus pertahanan sisik naga milik Gandi.Dengan Mata Dewa Iblis, pertahanan kuat Gandi tentu saja tak akan bisa menahannya. Serangan yang menyerupai Pukulan Sinar Pemusnah Kegelapan milik Bara itu memiliki konsentrasi yang terpusat sehingga bisa menembus apa pun yang diterjangnya. Berbeda dengan Pukulan Sakti yang menyebar dan berbentuk gumpalan. "Sekarang!" seru Bara lalu dia pun melepas Pukulan Mata Dewa Iblis. Sinar kuning terang yang diselimuti aura hitam menderu keluar dari mata kanan Bara Sena. Tak ada suara yang heboh saat sinar tersebut m
Wussss!Kekuatan cahaya milik Bara menyambar ganas kearah Gandi yang masih belum pulih dari lukanya akibat hantaman Golok Iblis. Melihat serangan cahaya yang begitu kuat, Gandi segera mengerahkan kekuatan air miliknya untuk menghalau cahaya tersebut.Blaaar!Kekuatan air yang membentuk tameng hancur. Kekuatan cahaya milik Bara pun berpendar di udara. Saat itu, sang Dewa Cahaya sudah muncul tepat dihadapan Gandi dan langsung mengayunkan Golok Iblis miliknya kearah leher pemuda itu. Gandi berteriak keras sambil mengangkat Pedangnya.Trang!Dentrangan keras diiringi gelombang cahaya dan petir tercipta. Tubuh Gandi terdorong jauh ke belakang. Bara yang merasa berada diatas angin segera merangsek ke depan untuk melancarkan kembali serangan ganasnya. Kesal karena dijadikan bulan-bulanan, Gandi tak tanggung-tanggung lagi mengerahkan kekuatan yang dia miliki. Tangan kirinya bergerak ke arah Dewa Cahaya tersebut lalu dari dalam telapak tangan
Duuum!Dentuman dahsyat menggema saat petir dan gelombang kuning menghantam daratan es di bawah sana hingga hancur. Tubuh Bara dan Gandi saling terpental ke belakang setelah mereka mengadu senjata dewa yang ada di tangan keduanya."Setiap serangan Golok Iblis memiliki berat yang tidak main-main. Bahkan aku harus mengerahkan kekuatan yang besar untuk bisa menahannya. Apakah betul kata legenda bahwa Golok itu memiliki berat yang tak bisa di angkat oleh sembarang orang?" batin Gandi.Bara Sena melesat dengan cepat sambil menebas ke depan. Dari dalam Golok Iblis miliknya keluar sinar kuning berbentuk sabit yang menderu kearah Gandi. Raja Naga Air pun tak tinggal diam. Dia segera mengayunkan pedang Guntur Saketi miliknya hingga menciptakan satu sinar putih kebiruan yang kemudian bergerak membelah dari atas ke bawah.Dua kekuatan pun saling beradu hingga terjadilah ledakan yang begitu besar. Tubuh Bara tersentak ke belakang. Pun begitu dengan tubuh
Empat tubuh Gandi terus menggempur dengan serangan tinju yang mengandung kekuatan petir Langit. Ditambah dari atas Pedang Guntur Saketi yang terus memberikan tekanan luar biasa. Alhasil Bara Sena pun harus memikirkan cara untuk keluar dari kepungan tersebut. Keadaannya sudah memburuk karena tekanan yang begitu kuat hingga dirinya mulai terluka dalam."Harus segera keluar dari keadaan ini...Aku akan mengalami kerugian besar jika terus bertahan..." batin Bara.Kekuatan angin tak mampu membuat empat Gandi dan Pedang Guntur Saketi mundur, Bara pun segera menggunakan wujud aslinya sendiri. Yakni wujud Dewa Cahaya. Dalam wujud ini kekuatan yang dia miliki akan lebih terkendali dan meningkat beberapa kali lipat. Ditambah kekuatan cahaya miliknya sangat membantunya keluar dari masalah yang tengah dia hadapi saat ini.Gandi terkejut saat sinar yang begitu terang mendadak muncul dari tubuh Bara Sena. Cahaya yang menyilaukan mata itu dalam sesaat mampu membuat buta mata Gandi dan tiga tubuh tiru
Gandi terus bertahan sekuat tenaga dari hantaman tanpa henti jurus aneh yang Bara Sena kerahkan. Salah satu jurus hebat milik Dewa Angin Hong Li yang pernah mengalahkan para dewa dari kahyangan lain. Para penonton yang melihat itu hampir tak berkedip karena saking tak percayanya jurus itu bisa menekan Raja Naga Air yang memiliki pertahanan hebat. Dalam keadaan tertekan begitu rupa, Gandi tak menyerah. Darah mulai keluar dari sela bibirnya pertanda dia sudah mulai terluka oleh serangan tersebut. Namun dari sorot matanya, tak terbersit sedikit pun rasa takut akan kekalahan yang mungkin saja akan dia terima."Serangan seperti ini tak akan cukup menghentikan diriku! Heeaaaa!!!!" teriak Gandi mengerahkan seluruh kekuatan miliknya untuk membalas tekanan yang datang dari dalam lingkaran hitam di bawah kakinya.Gelombang biru merebak dari dalam tubuhnya disertai suara gemuruh ombak samudra. Badai Petir tertahan oleh kekuatan air milik Gandi yang tiba-tiba saja merebak begitu kuat. Tekad yang
Gandi menatap kearah Bara yang sepertinya tengah mempersiapkan sesuatu. Luka pada bahu kanan Pendekar Golok Iblis itu perlahan mulai sembuh dengan sendirinya. Tiba-tiba saja, tubuh Bara yang semula berwujud Iblis Es seketika berubah menjadi sosok lain yang cukup mengejutkan beberapa orang yang belum pernah melihat Bara menggunakan wujud Dewa Angin.Mereka yang terkejut adalah para Dewa dari Kahyangan Utara, yakni Pangeran Langit dan juga Dewa Perang Luo Bao. "Hong Li...? Dia memiliki kekuatan sejati Hong Li...Darimana dia mendapatkan itu? Jika Keluarga Hong tahu ini, pasti akan terjadi keributan besar...Ada makhluk dengan kekuatan campuran memiliki kekuatan jiwa milik Dewa Angin Terkuat di masa lalu...Bara Sena..." batin Pangeran Langit dengan mata yang menatap penuh rasa penasaran. Batara Geni tersenyum mendengar suara hati dari putra Mahadewa Kahyangan Utara tersebut. Seandainya Bara masih berada di Ranah dibawah Ranah Alam Dewa, mungkin Batara Geni akan bertindak melindungi sang