Share

Bab102

Aku langsung menuruni anak tangga dengan cepat, hampir saja tersungkur karena kaki tidak seimbang.

"Ada apa, Pa?" tanyaku bingung.

Tempat acara terlihat acak-acakan, Mama Rini menangis tersedu begitu juga dengan mama.

Papa diam, dan berakhir memberi perintah pada orang-orang yang membantunya karena ada yang meminta intruksinya. Semua orang sibuk dengan dirinya, sedangkan aku diam mematung. Tidak tau harus bagaimana.

"Ma, ada apa?" tanyaku pada mama, dan dia hanya melirikku.

Tentu saja hal ini membuatku makin kebingungan, pada siapa lagi aku harus bertanya.

"Reinaldi ... Ya, Reinaldi. Aku harus mencarinya," gumamku.

Dengan cepat, aku berlari mencari Reinaldi di semua sudut rumah. Namun, tidak kutemukan sosok lelaki yang baru saja sah menjadi suamiku.

"Mutiara!" Aku tersentak ketika mengingat gadis kecilku.

Seingatku, anak itu tadi mengantuk dan meminta ijin padaku untuk tidur di kamar mama. Langkah kuayunkan ke kamar di mana Mutiara tidur tadi.

"Tidak ada!" gumamku, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status