BEBERAPA BULAN LALU.
Eugene menghembuskan nafas kecil sambil menoleh ke sekeliling, menunggu kedatangan seseorang di depan Club Malam yang tampak ramai. Ia menoleh ke kiri dengan mata menyipit tersorot lampu mobil yang berhenti agak jauh darinya, senyumnya mengembang kecil tampak mengenali mobil yang berhenti itu. Eugene pun berlari kecil menghampiri mobil itu lalu menunduk pelan menatap sosok di balik kemudi.
Ni El menekan tombol di samping pintunya, menurunkan jendela mobilnya menunjukkan dirinya pada Eugene yang menunggunya dengan senyum cerah. Ia menaikkan alisnya dengan air muka kesal
"ada apa?"
Eugene pun menggerakkan kepalanya pelan "ayo, masuk! Aku akan memperkenalkanmu pada Pewaris HanMan, saat ini dia sedang merayakan ulang tahunnya disini," ajak Eugene cepat.
Ni El pun memutar matanya kesal, ia terpaksa turun dari mobilnya mengikuti permintaan Eugene yang jarang ia setujui.
000
Dentuman musi menggema keras di
Eun Kyung tediam di depan layar komputernya yang menyala terang menunjukkan rekaman CCTV yang terhenti. Nafas besar terhembus begitu saja dari mulutnya, tidak percaya akan apa yang barusan di lihatnya. Tangannya mengepal perlahan, matanya melirik tajam fotoku yang tergeletak di atas mejanya penuh amarah yang membakar hatinya.Eun Kyung pun membereskan kertas - kertas yang berserakan di atas mejanya cepat, lalu berdiri meraih tas dan jaketnya cepat menemui seseorang.000Ni El mengalihkan pandangannya dari buku di hadapannya mendengar suara bell Apartemennya yang berbunyi keras. Ia melihat jam tergantung di ujung ruangan menunjukkan pukul Sebelas malam, membuat keningnya berkerut dalam. Ketukan keras terdnegar cepat dari balik pintu Apartemennya, telinganya pun akhirnya menangkap suara familiar seseorang"Eun Kyung?" Panggilnya bingung.Ni El langsung beranjak cepat dari sofanya, membuka pintu Apartemennya lebar. Matanya langsung bertemu dengan mata
Langkahku terhenti melihat Ni El yang berdiri menunggu pintuliftdi hadapannya terbuka. Ni El tampak melihat sekeliling sambil menyunggingkan senyum kecil, pada semua orang yang menyapanya. Mata kami yang bertemu membuat ku menyungingkan senyum kecil pada Ni El seperti biasanya, namun Ni El tampak berpaling cepat seakan ia tidak melihat kehadiranku.Senyumku memudar perlahan melihat sikap dingin itu, aku yang tidak mengetahui apa - apa mulai merasakan sesuatu yang aneh. Namun, perasaan aneh itu berubah menjadi rasa sedih. Perasaan sedih karena dia mengabaikanku.000Aku pun melalui hariku dengan perasaan sedih yang masih tertinggal itu. Kakiku terus melangkah, namun aku hanyut dalam pikiranku sendiri. Tiba - tiba suara familiar terdengar di telingaku membuat kakiku berhenti bergitu saja"menurutku ini bukan saat yang tepat untuk berpura - pura tidak melihatku!"Aku pun menoleh dengan kening berkerut kecil, mataku langsung
Perasaan anehku ini terus belanjut sepanjang hari. Kejadian - kejadian aneh yang kebetulan pun membuatku semakin yakin bahwa Ni El menghidariku sekarang.Aku menyusuri koridor sambil bergurau kecil dengan teman - temanku setelah kembali dari Ruang Makan Kantor. Mataku tanpa sengaja menangkap Ni El dari kejauhan yang tampak berjalan mendekat ke arahku, teman - temanku pun membungkuk kecil menyapa Ni El sopan. Aku pun memmbungkuk kecil sambil menyunggingkan senyum terbaikku padanya, Ni El pun menunduk kecil sambil terus berjalan melewati kami begitu saja. Seperti biasanya aku menoleh kecil menunggu Ni El yang juga akan berbalik menatapku, namun ia terus melangkahkan kakinya sampai punggungnya tidak terlihat lagi.Aku awalnya merasa itu biasa, 'mungkin dia terburu - buru,' simpulku dalam hati. Namun, perubahan itu semakin terasa aneh.Aku mengetuk pintu Ruang Kerja Ni El pelan dengan tumpukan laporan di tanganku. Setelah mendengar suara Ni El dari dalam ruangan, ak
Moon Ho menoleh kecil mendengar ketukan dari pintu Ruang Kerjanya. Ia pun membuka mulutnya singkat mempersilahkan seseorang yang mencarinya ini masuk. Suara langkah seorang wanita yang terdengar cepat membuat Moon Ho kembali mengangkat pandangannya, menatap putrinya yang masuk dengan wajah kesal"putriku, ada apa?"Eun Kyung menghembuskan nafas sambil melipat tangannya di depan dada "kenapa Appa (Ayah) membatalkan kerja sama dengan Ayah Yoo Jin?" Tanyanya kesal.Moon Ho menaikkan bahunya pelan "karena tidak ada gunanya bagiku," timpalnya cepat.Eun Kyung pun memutar matanya sambil menghembuskan nafas besar, mendengar alasan yang baginya tidak masuk akal itu. Ia pun membalikkan badannya meninggalkan ruangan Ayahnya kehabisan kata - kata.Moon Ho hanya kembali mengangkat bolpennya cepat dengan senyum kecil di ujung bibirnya.000Tamparan keras langsung menadarat di pipi Eugene seketika ia masuk ke Ruang Kerja Ayahnya. Eugene te
Eun Kyung melangkah keluar dari Ruangan Eugene dengan senyum puas menghiasi bibirnya. Ia kembali mengenakan kaca mata Hitamnya, sambil terus melangkahkan kakinya dengan dagu terangkat angkuh. Langkahnya tiba - tiba terhenti, matanya melirik kecil dari balik kaca mata Hitamnya. Senyumnya pun semakin melebar cerah, terpikirkan sebuah ide yang menarik di kepalanya. Ia pun melanjutkan langkahnya dengan rasa percaya diri yang besar di dalam hatinya.000Ketukan kecil terdengar dari pintu Laboratorium, membuat seluruh timku menoleh kompak melihat siapa yang datang. Mereka pun membungkuk sopan menyambut kedatangan Eun Kyung yang tiba - tiba itu.Eun Kyung melangkahkan kakinya santai sambil menoleh ke sekeliling"dimana Sophie?"Salah satu anggota timku pun langsung menunjuk pintu Ruang Penyimpanan di ujung Laboratorium "Ketua ada disana, biar saya panggilkan untuk anda Nona Kim!" Sahutnya menawarkan diri.Eun Kyung pun mengangkat tangannya cepat, m
Hari penting yang ku tunggu kini tiba. Di balik permasalahan berat antara aku, Eun Kyung, Eugene, dan Ni El, pekerjaanku masih tetap berlanjut.Aku menghembuskan nafas besar membaca spanduk yang bertuliskan "SEOUL FASHION WEEK" di hadapanku. Tanganku mengepal kuat, senyumku pun perlahan mengembang bangga akan apa yang telah aku capai saat ini.Suasana sibuk terlihat di setiap sudut Aula, mempersiapkan acara besar yang sangat penting ini. Para wartawan terlihat sibuk memperisapkan konfersi pers yang akan berlangsung satu jam lagi.000Aku menoleh kecil menangkap bayangan Eugene di ujung mataku, membuatku kembali teringat akan kata - kata Eun Kyung yang memberatkan hatiku. Aku pun berpaling cepat, menghidari Eugene. Namun, mataku malah menangkap wajah Ni El yang duduk di ujung ruangan, berbicang kecil dengan pihak penyelenggara. Nafas besar pun terhembus begitu saja dari mulutku 'sial...' keluhku dalam hati.Tiba - tiba terdengar suara pintu Ruang Tu
Sesi wawancara terus berlanjut dengan nyaman. Tiba - tiba seorang wartawan mengangkat tangannya, membuat perhatian kami terarah lurus padanya. Wartawan itu pun menurunkan tangannya lalu membuka mulutnya, melemparkan bom yang membuat kecanggungan menyerang kami dalam hitungan detik"saudara Shin Yoo Jin, terkait berita putusnya kerja sama Vinchi Co dan Luxxe, apa itu ada kaitannya dengan hubungan andadan Nona Sophie?" Tanyanya.Mataku melebar kaget dan aku langsung berdeham canggung tidak tahu harus berkata apa. Wartawan lain pun termakan rasa penasaran akan pertanyaan itu, mereka mulai bergumam kecil lalu menatap kami bergantian dengan rasa ingin tahu yang terlihat jelas di wajah setiap mereka.Ni El pun mengangkat tangannya sejenak membuat perhatian tertuju padanya, ia menunduk kecil sambil membuka mulutnya "maaf, saya rasa pertanyaan itu tidak akan kami jawab disini," timpalnya. Wartawan yang tidak terima dengan jawaban itu pun kembali membuka mulutnya
Mi Do dan Ha Na bersorak kecil menyambut kedatanganku banga akan kesuksesan yang ku raih saat ini. Aku hanya menutup wajahku malu, namun hatiku sangat bahagia dengan apa yang terjadi sekarang.Keduanya menatapku lurus, anutusias mendengar ceritaku sepanjang acara Seoul Fashion Week kemarin. Tepuk tangan pun terdengar meriah setelah aku selesai menceritakan pengalamanku. Aku pun menghembuskan nafas besar dengan senyum lebar"terima kasih sudah mendukungku, teman - teman!" Ucapku sambil menatap Mi Do dan Ha Na bergantian.Kami berpelukan kecil sejenak, sambil bergumam manja pada satu sama lain. Ha Na pun menegak minumannya pelan lalu membuka mulutnya"lalu? Bagaimana hubunganmu dengan Eugene?"Mi Do pun melirik jahil sambil membuka mulutnya "atau HongDaepyo (CEO)?" Timpalnya curiga.Pertanyaan itu membuatku teringat akan ancaman Eun Kyung beberapa hari yang lalu, wajah lesu itu langsung membuat Mi Do dan Ha Na menyadari ada sesu