Share

BAB 86 Nasib Sindy (2)

Mas Yoga yang sedang ngobrol dengan mandor pun teralihkan perhatian sebentar. Ia beberapa detik melempar senyum pada Risma lalu manggut satu kali menanggapi kalimat Risma.

"Maya, ayok minum dulu di rumahku. Di sini panas."

Dia benar-benar ingin cari perhatian suamiku. Laganya yang sok kaya dan sok tak akur denganku, kini seperti perhatian dan menjadikanku sahabatnya.

"Makasih, Risma, kami hanya sebentar kok." Aku menanggapinya.

Bukannya fokus dengan jawabanku, Risma malah lenggak-lenggok memperhatikan Mas Yoga—suamiku. Ya ampun, terlihat sekali dia cari sensasi. Sambil geleng-geleng ujung rambut, berdiri tak diam, dia meminta diperhatikan suamiku sepertinya.

"Baik, kalau begitu saya kembali dulu, Pak. Ada beberapa tugas yang belum saya sampaikan pada pekerja." Pak Mandor hendak pamit kembali ke area pembangunan. Jadinya kini Mas Yoga tak lagi bicara dengannya.

"Baik, Pak. Saya juga tak akan lama, akan segera pamit lagi." Mas Yoga membalas. Perjumpaan mereka kali ini pun diakhiri.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status