Share

BAB 38 DISANGKA PAMER

Tok tok tok!

Sore hari aku gegas melangkah ke rumah Risma. Niatku adalah untuk memberi mereka undangan pernikahan. Aku mengharapkan mereka hadir, dan yang lebih penting supaya Risma tak menduga kalau aku kecentilan pada Mas Diwan.

Selama dia datang menjadi tetangga baru, mulutnya terus saja ngoceh, dan Mas Diwan malah selalu membelaku. Jelas saja, Risma semakin menganggapku wanita kurang perhatian. Jadi, sepertinya Mas Diwan memang orang baik, namun istrinya saja yang sakit.

"Ya? Sebentar!"

Ada jawaban dari dalam, namun orangnya belum menampakkan diri. Sepertinya hanya ada Risma saja, karena tak kulihat sepeda motor terparkir. Tapi aku sengaja, datang di saat Mas Diwan tak ada, supaya tak difitnah olehnya.

"Eh, Maya? Ada apa?"

Setelah pintu dibukanya, Risma langsung bertanya dengan delikan mata menahan kekesalan. Sepertinya dia itu memang sudah suudzon saja padaku.

"Kamu orang kantoran ya? Jangan sampai pinjam uang!"

Belum apa-apa dia sudah menduga hal buruk. Sebenarnya Indra keenam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status