Share

BAB 32 CARI RIBUT

"Heh? Gaya sok kantoran, jalan kaki aja? Gak pesan ojol!" ledeknya.

Aku jadi tahu, kalau dia ternyata hanya ingin memancing emosiku saja. Dia sepertinya haus berdebat.

"Risma!" Mas Diwan menegur istrinya, namun aku tak tergoyahkan oleh perkataan Risma. Kaki terus melangkah tanpa menghiraukan Risma si tukang ngoceh. Hampir saja mood ini terjun bebas ke dasar jurang.

Dia suudzon kalau aku ingin cari perhatian pada Mas Diwan. Aduh, mana mungkin, ada feeling lagi pada suaminya juga tidak. Aku hanya menganggapnya tetangga saja, tak lebih. Lagipula, ada Mas Yoga yang lebih dari segalanya

***

Aku sudah sampai di kantor. Pagi hari Mas Yoga sudah ada saja di ruanganku. Seketika raut malu pun muncul sembari menoleh arloji. Dipikir terlambat datang, namun waktu masih pukul tujuh lewat tiga puluh.

"Assalamualaikum, Mas? Kok udah di sini aja?" ucapku sembari melangkah masuk, karena pintu ruangan tak dibuka.

"Waalaikum salam. Selamat pagi?" sapanya balik.

"Pagi, Mas." Dengan santai aku jalan ke a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status