Share

BAB 22 PERGI KE KANTOR CABANG

PoV Maya

***

"Selamat siang, Pak, Bu? Selamat datang."

Resepsionis menyapa aku dan juga Mas Yoga dengan ramah. Yang aku lakukan hanyalah tersenyum sambil manggut.

Sepertinya dia berpikir kalau aku adalah sekretaris Mas Yoga.

"Selamat siang. Di mana manajer Andi?" tanya Mas Yoga tanpa basa-basi. Aku masih berada di sampingnya.

"Manajer Andi sedang keluar, Pak." Itu jawaban resepsionis yang kuketahui namanya Santi dari tanda pengenal yang ia pakai.

"Keluar? Ke mana? Tinjau pekerjaan?" tanya Mas Yoga.

"Saya tidak tahu, Pak. Baru saja manajer Andi keluar. Apa ada yang bisa saya sampaikan, Pak?" ucap resepsionis itu.

"Tak usah. Saya mau menunggu saja."

"Baiklah, Pak, mari saya antar," katanya dengan penuh kesantunan.

"Tak usah, saya bisa sendiri." Mas Yoga menjawab.

"Apa perlu saya hubungi Pak Andi, Pak?" saran Santi si resepsionis.

"Tak usah, saya yang akan hubungi dia."

"Baikah, Pak."

Aku dan Mas Yoga pun lanjut melangkahkan kaki ke sebuah ruangan yang tersekat hanya dengan partisi din
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status