Share

BAB 27 MENCARI CELAH

"Tuh, udah berhasil." Aku menunjukkan tatapan kami ke layar datar lebih dari 7 inchi ini.

"Oke, makasih anak Ibu yang terbaik."

Aku mengerutkan kening. "Memang anak Ibu siapa lagi yang baik? Aku doang 'kan?"

"Iya, kamu doang. Anak Ibu 'kan cuma satu, kamu," ucap Ibu manja, "ya sudah, sekarang Ibu mau berangkat. Ibu mau telepon Jeng Nur biar jemput Ibu."

Aku pun mengiyakan. Kami di rumah punya dua mobil yang harganya tiga ratus jutaan. Yang satu milikku, yang satu inventaris dari perusahaan.

Ibu tak bisa mengendarai mobil, sehingga kemana-mana dia selalu bersama rekannya.

"Eh, Jeng Nur sudah jemput. Ibu berangkat dulu ya, Nak. Kamu memang cerdas dan pintar. Bye." Ibu pergi dengan sumringah. Berpakaian keren dengan tampilan masa kini.

Ibu sudah menduga kecerdasan anaknya. Aku lagi-lagi berterima kasih karena Ibu selalu mendukung. Ingin rasanya aku bertemu lagi dengan Maya, biar aku ejek dia sampai mati kutu karena masih miskin saja.

Oh ya, sebenarnya aku belum ada waktu untuk cari tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status