Share

Kakak Suamimu

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2024-11-26 01:47:24

Angin pantai terasa berdesing berisik di telinga Liora saat suara percakapan antara Zidane, Zachary, dan lainnya kemudian saling sahut menyahut. Para sepupu Zidane terlihat antusias menyambut kedatangan Zach, sangat berbanding terbalik dengan Liora.

Andai bisa, saat ini dia berharap dirinya hilang saja ditelan angin topan. Zach yang dia tinggalkan diam-diam, tanpa kata putus, tanpa alasan, tanpa pertemuan terakhir, dengan memblokir seluruh akses antara mereka, kini malah ada di dekatnya dan pria itu ternyata kakak Zidane, suaminya?

Ini sungguh mimpi terdalamnya yang diwujudnyatakan dalam situasi terburuk.

Liora merasakan sekujur tubuhnya gemetar saat membayangkan reaksi Zach ketika melihatnya. Sudah terbayang kemarahan yang begitu hebat di sorot mata Zach. Dan itu adalah hal terakhir yang ingin dilihat Liora.

Panik menyergapnya seketika itu juga, tapi tak ada yang bisa dia lakukan selain berusaha melenturkan otot sarafnya agar tidak kaku seperti kayu.

Sungguh ... lelucon apa yang sedang dimainkan semesta pada jalan hidupnya ini?

‘Oh, Tuhaaaan ... kenapa Zach adalah kakaknya Zidane? Tolong katakan ini hanyalah kesalahan belaka!’

Liora merasa tak berani memutar arah tubuhnya, bahkan menoleh ke arah Zidane pun Liora tak memiliki nyali.

Ingin rasanya dia mengambil langkah seribu dari sana karena Liora masih menyadari bahwa sampai detik ini, Zach masih begitu bertahta di hatinya.

“It’s okay, Zach. Aku sangat mengenalmu dan impian-impianmu. Kali ini kau bisa ikut liburan ini saja, aku sudah senang sekali. Oh ya, perkenalkan istriku ... Liora.”

Deg!

“Liora? Honey? Ini kakakku, Zach,” ucap Zidane lagi ketika Liora masih mematung menghadap ke arah resepsionis.

Pada akhirnya Liora tak bisa menghindari lagi. Tepukan ringan tangan Zidane di pundaknya seakan memaksa Liora untuk membalik tubuh.

Tak ada yang bisa dia lakukan lagi selain berbalik dan memaksa diri menatap ke sepasang mata biru langit Zach dengan tatapan tegar.

Mata biru Zach yang begitu indah dan meneduhkan itu, kini membelalak dalam diam ketika melihat Liora di hadapannya dan mengulurkan tangan untuk bersalaman dengannya.

Ada jeda beberapa detik dari uluran tangan Liora yang disambut dengan tatapan tak mengerti Zach, sampai akhirnya pria berhasil menekan segala emosi yang berkeliaran dalam dirinya yang muncul bersamaan dengan keterkejutannya itu, lalu menyambut jabatan tangan Liora dan menggenggamnya tanpa minat.

“Liora,” sapa Liora lirih dengan berusaha keras agar suaranya tak terdengar bergetar.

Detik berikutnya, tangan hangat yang dulu senantiasa menggenggamnya itu kini membungkus telapak tangannya. Suara renyah yang dulu selalu membuainya dengan kata-kata cinta dan sayang pun, kini terdengar asing.

“Nama yang bagus. Aku Zach, kakak Zidane, suamimu.”

Liora langsung menarik tangannya agar tidak berlama-lama berjabatan tangan dengan Zach, apalagi setelah menangkap penekanan kata yang Zach ucapkan bahwa dia kakaknya Zidane, pria yang kini berstatus suaminya.

***

Setelah mendapatkan kamar masing-masing, mereka menyimpan tas, mandi, lalu kembali berkumpul di restoran untuk makan malam bersama. Untuk hari ini, belum ada acara apapun selain menikmati cuaca yang hangat di akhir tahun.

Sepanjang makan malam, Liora tidak banyak bicara. Begitupun dengan Zach.

Hanya saja, pria itu menjadi pusat perhatian keluarga besarnya karena kehadirannya yang langka dalam liburan keluarga kali ini sehingga dapat Liora lihat Zach cukup sering diajak bicara dan terpaksa menanggapi.

Liora menyadari itu semua karena tatapan Zach sudah berkali-kali tertuju padanya.  

Semua ini membuat Liora tidak nyaman karena bisa dia rasakan kemarahan dan emosi yang menyorot jelas dari tatapan mata Zach padanya.

“Maaf, Zidane, tiba-tiba aku tidak enak badan. Bisakah aku istirahat duluan? Kau mengobrol saja dengan yang lainnya, aku tidak apa-apa.”

Demi menghindari Zach, Liora pun memutuskan untuk kembali ke kamar begitu makan malam mereka usai.

“Kau baik-baik saja?” tanya Zidane yang langsung dijawab dengan anggukan kepala dari Liora.

“Aku baik. Hanya sedikit tak enak badan. Aku kembali ke kamar, ya. Tolong sampaikan pada orang tuamu jika mereka bertanya padaku. Aku baik, jangan cemas. Aku hanya terbiasa tidur cepat.” Liora memaksa tersenyum dan itu membuat Zidane percaya.

“Oke. Biar aku mengantarmu ke kamar,” tawar Zidane dengan niatnya yang tulus.

Tapi Liora menolaknya. “Tidak perlu, Zidane. Aku sendiri saja. Tidak masalah.”

“Oh, baiklah,” sahut Zidane lagi seraya menegak minumannya lalu membantu Liora melepaskan diri dari kursinya. Begitu Liora bangkit dan hendak melangkah pergi, Zidane berbisik lagi, “Aku mungkin sampai tengah malam nanti, tidak apa-apa, kan?”

“It’s okay,” sahut Liora lagi.

Wanita berusia 25 tahun itu lalu berbalik dan mulai melangkah untuk menuju kamar. Helaan napas lega menjadi pengiring langkahnya karena dia akhirnya bisa melepaskan diri dari tatapan tajam Zach.

Mengandalkan sandal flat-nya yang khusus dia beli untuk berlibur di pantai negara tropis, Liora mulai mempercepat langkahnya seiring jaraknya yang semakin jauh dari restoran tempat mereka makan malam tadi.

Dia sungguh tak sabar ingin meringkuk di balik selimut demi menekan segala pikiran dan emosinya yang kini terasa sangat berantakan. Liora sungguh tak tahu harus merasakan apa.

Sedih? Situasi seperti ini jelas lebih dalam dari sekadar sedih. Marah? Zach jelas lebih marah lagi, hanya belum ada kesempatan bagi pria itu melampiaskannya pada Liora. Kecewa? Tentu saja, dia telah sangat mengecewakan Zach.

Dia melepas keberangkatan Zach ke Maccau dengan pelukan erat dan deraian air mata, dengan tangis yang seseguk membayangkan mereka harus melewati hubungan jarak jauh selama beberapa bulan ke depan.

Apalagi jika Zach telah benar-benar lulus training dan akhirnya mendapatkan jabatan sebagai CEO di cabang baru kantor mereka di Maccau, itu berarti mereka harus melalui hubungan jarak jauh yang lebih lama lagi.

Saat itu, Zach masih menenangkan dan memberikan pandangan masa depan mereka yang akan cerah jika dia posisinya sudah stabil di Maccau. Zach berjanji akan memboyongnya ke Maccau, menikahinya, lalu memiliki keluarga kecil lucu dan bahagia bersama di Maccau.

Saat itu juga itu telah menjadi impian Liora untuk menjalani hidupnya ke depan.

Tapi dia juga yang akhirnya mengacaukan impiannya itu. Dia membuangnya entah ke mana saat dengan putus asa menerima pinangan Zidane hanya demi uang pelunasan utang.

Liora tak bisa tidak merasa rendah saat ini karena dia bagai tersadar dia telah menjual cinta sejatinya demi uang.

Kedua lengannya pun memeluk diri sendiri, seakan menghalau angin yang membelai dengan kekejian yang dingin.

Namun yang sebenarnya terjadi adalah Liora hanya ingin memeluk dirinya sendiri sebelum kemarahan Zach menghantamnya, yang entah kapan akan terjadi.

Di benak Liora, selepas kepulangan mereka dari liburan ini, Zach baru akan mencari dan mencecarnya dengan segenap murka yang tak bisa dipendam lagi.

Hanya saja, semua itu hanya perkiraan Liora. Dia tak pernah tahu jika murka Zach tak tertahankan lagi bahkan untuk sekadar menunggu liburan mereka usai.

Ketika langkah Liora tiba di ujung koridor dan dia hendak berbelok menuju suite yang ditempatinya bersama Zidane, tiba-tiba tubuhnya ditarik dan di hempas ke tembok.

“Aww!!” teriak tertahan Liora yang langsung berubah menjadi keterkejutan yang belum siap dihadapinya.

Di hadapannya saat ini, yang mengukungnya di tembok adalah kedua lengan kokoh yang dulu bisa begitu bebas dia peluk manja.

Pemilik lengan kokoh itu adalah Zach, pria yang namanya masih terukir begitu lekat di relung hatinya.

Related chapters

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Masih Perawan?

    “Za- Zach?” Liora sampai terbata menyebut nama yang masih terukir jelas di hatinya itu ketika dua sorot mata biru langit Zach menghadangnya dengan murka yang tercetak begitu jelas.“Oh, kau masih mengingatku ternyata, huh? Kupikir kau sedang amnesia!” Suara yang biasanya renyah kini terdengar menusuk.Dapat Liora lihat dengan jelas kedua rahang Zach menekan keras saat mengatakan itu semua, bahkan sampai bergeser akibat menahan kemarahan dalam rongga mulutnya.“In- ini ... aku bisa menjelaskan, Zach. Maafkan aku,” ucap Liora yang langsung diiringi isak tangis tertahan.Selama enam bulan bersama Zach, Liora telah menjadi kekasih yang menyejukkan hati Zach. Dia tak pernah menuntut hal-hal yang membuat Zach harus berubah karakter. Bahkan Liora tak pernah menuntut Zach untuk melakukan hal-hal manis demi membuktikan cinta dan ketulusan pria itu padanya.Liora telah memberikan kepercayaan dan cinta yang begitu mudah dan terasa manis digenggam.Jadi saat kini mereka harus berhadapan langsung

    Last Updated : 2024-12-02
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Aku Tidak Rela!

    Jam dinding telah menunjukkan pukul 00.30 malam tapi Zidane belum juga kembali.Liora meringkuk di ranjangnya, berusaha tenang dan berlagak telah tertidur pulas.Setelah tadi dia berhasil pergi dari sisi Zach dan kembali ke kamar ini, Liora hanya ingin menghapus semua bukti kebersamaannya dengan Zach tadi.Seharusnya Zach tidak boleh mengetahui, tidak ada satu orang pun yang boleh mengetahui bahwa selama dua bulan pernikahannya, Zidane tidak pernah menyentuhnya selayaknya suami istri.Padahal, mereka tinggal di bawah satu atap yang sama, bahkan tidur di satu ranjang yang sama.“Kenapa kau masih perawan, Liora? Katakan padaku!” desak Zach dalam bisiknya dengan miliknya masih tetap berada dalam diri Liora.Namun suaranya kali ini tidak sinis dan keji seperti sebelumnya lagi. Suara pria itu dipenuhi dengan rasa penasaran yang seperti pusaran air tanpa muara.Napas dan suara Liora tercekat hingga dia memalingkan wajah, tak sanggup menatap pada manik biru langit yang biasanya merupakan war

    Last Updated : 2024-12-02
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Menatap Diam-diam

    “Zidane! Liora!” Seruan itu berasal dari Merlyn sepupu Zidane, yang seraya melambaikan tangan pada Zidane. “Ayo sini, kita sarapan bersama!”Liora lantas mengangkat pandangan dan melihat Merlyn menunjuk kursi di hadapannya sebagai tempat untuk mereka duduk.Zidane langsung mengiyakan tapi tatapan Liora memindai seisi restoran.Ada dua tiga meja yang dipakai keluarga Callaghan. Satu meja berisi orang tua Zidane dan para paman dan bibi Zidane. Lalu satu meja lagi sepupu Zidane yang sudah menikah dan memiliki beberapa anak remaja.Satu lagi adalah meja yang ditunjuk Merlyn. Meja ini berisi yang seumuran Liora dan masih menyisakan beberapa kursi kosong terutama di sekitar Merlyn dan yang ditunjuk Merlyn untuk mereka berdua tempati adalah kursi kosong di hadapannya.Diam-diam Liora menghela napas lega. Tidak ada Zach di sana. Dia aman untuk bergabung.“Kau mau makan apa? Katanya menu lokal di sini yang paling enak untuk sarapan adalah nasi goreng.” Zidane bertanya ketika mereka baru saja a

    Last Updated : 2024-12-03
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Aku Ingin Bicara

    Liora cepat-cepat mengalihkan pandangannya dari Merlyn dan kembali fokus pada makanannya. Mereka makan dengan hanya Merlyn yang banyak berbicara. Kebanyakan percakapan dari Merlyn ditujukan pada Zach, jadi Liora dan Zidane lebih banyak diam. Setelah Liora akhirnya berhasil menghabiskan sandwich dan menenggak habis coffee latte-nya, Liora pun mulai melihat-lihat isi ponselnya. Saat itu, tatapan Zach terarah padanya melihat Liora bermain ponsel. Pikirannya melayang pada nomor Liora yang tiba-tiba tidak bisa dihubunginya tiga bulan lalu. Zach berpikir Liora memblokirnya ataukah dia mengganti nomor? Dia akan menanyakannya pada Liora nanti. Lalu Merlyn mulai bertanya, “Zach, kenapa semalam kau tidak ikut bermain billiard? Padahal semalam sangatlah seru!” Zach menatap Merlyn sekilas lalu menjawab sambil melanjutkan makannya, “Aku masih membereskan beberapa pekerjaan. Kau tahu, sulit bagiku liburan yang benar-benar liburan.” “Nah justru itu, Zach. Kau harus tegas dalam hal ini. Libur

    Last Updated : 2024-12-08
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Kau Menghancurkanku

    “Mau apa kau di sini, Zach?” bisik Liora dengan kepanikan menerpa dirinya. Dia takut kedatangan Zach ke kamarnya terlihat seseorang.“Ayo ikut aku, Lio,” ucap Zach yang terdengar tidak masuk akal bagi Liora.Setelah semua yang terjadi semalam, Zach malah tiba-tiba datang ke sini di saat yang lainnya sedang pergi, dan memintanya mengikuti dia?Ini sungguh tidak masuk akal. Apa yang diinginkan Zach?Lagipula, kenapa Zach malah di sini, bukannya mengikuti tour bersama keluarganya yang lain?“Ikut ke mana? Aku tidak akan mengikutimu ke mana-mana, Zach! Kita tidak bisa terus bertemu secara rahasia seperti ini. Aku ini istri adikmu, Zach!”Kata-kata Liora seperti kapal yang menghantam karang. Zach seperti teringatkan atas hal yang sangat menyakitkan bagi hatinya.Sorot matanya berubah kelam. Liora tahu, ada perih yang menjalar di sana begitu dalam.Raut Zach seperti itu membuat sesak di hati Liora pun merambat ke atas. Dia tak sanggup memandangi wajah Zach dengan segala sorotnya yang putus a

    Last Updated : 2024-12-09
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Kau Seharusnya Milikku ...

    “Kita sudah di sini, sekarang kau bisa menjelaskan kenapa kau menghilang dari hidupku, lalu menikah dengan Zidane.”Zach mengucapkan itu semua dengan nada dingin. Dia duduk dan menghadapkan pandangannya ke laut.Dibirakannya angin menerpa wajah dan matahari menyengat kulitnya.Sementara itu, di sampingnya Liora harus berusaha keras menahan hatinya untuk terus berdebar setiap ada Zach di dekatnya.Tak bisa Liora pungkiri, rasa itu masih ada. Cinta itu sudah mengendap hingga ke dasar hatinya sehingga tak mungkin bisa lekang hanya dalam waktu tiga bulan.Bahkan seumur hidup sekalipun, Liora yakin rasa hatinya untuk Zach akan terus terpatri di sana, tetap sama, tak berubah.Jika sudah begitu, bagaimana dia bisa meneruskan pernikahannya bersama Zidane setelah ini?“Tidak ada yang perlu dijelaskan, Zach. Semua itu sudah terjadi dan sangat tidak penting. Yang penting adalah fakta saat ini bahwa aku sudah menikah dengan adikmu.”Dari sudut matanya dapat Liora lihat bahwa Zach menoleh dengan ra

    Last Updated : 2024-12-09
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   (Bukan) Yang Aku Harapkan ...

    Liora kembali ke kamarnya berniat untuk mengurung diri.Harapannya kini hanyalah liburan ini lekas usai. Sayangnya, masih ada lima hari lagi untuk mereka menghabiskan waktu di resort ini. Itu berarti dia masih harus menghadapi Zach dengan segala kemarahannya selama lima hari ke depan.Duduk di depan cermin rias, Liora menatap pipinya yang tergores dan berdarah akibat lemparan Zach tadi.Sedikit perih terasa saat jarinya menyentuh goresan itu. Tapi Liora sanggup menahannya. Dia tahu hati Zach jauh lebih perih dari ini.Selama ini, Liora telah keliru dengan nama belakang Zach. Dia mengira C di nama Zach adalah Corazon, karena Zach menjabat sebagai wakil CEO di perusahaan yang pemegang saham terbesarnya adalah pemilik Corazon Group.Liora mengira Zach adalah putra dari Matt Corazon, sang pemegang saham terbesar Corazon Group.Karena itulah, Liora tak menyangka jika Zach dan Zidane adalah kakak adik.Andai dia tahu dari awal, dia takkan mungkin mau menerima tawaran Zidane tentang pernikaha

    Last Updated : 2024-12-10
  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Cry, Cry, My Fragile Heart

    Menampilkan sikap tenang di saat hati sedang tidak baik-baik saja adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan.Liora telah melakukannya selama sisa liburan mereka dan itu sangat melelahkan dan menguras emosinya.Di hari terakhir liburan Liora malah merasakan perasaan melankolis saat akan meninggalkan resort.Biar bagaimana pun tempat itu telah menjadi saksi bisu sejarah kebersamaannya dengan Zach di level keintiman yang paling dalam.Ah, tidak seharusnya dia berpikir seperti itu. Itu tidak pantas!Dengan rasa hati frustrasi, Liora duduk di pinggiran kolam. Malam telah larut dan Zidane sudah tertidur sejak pukul 8 malam.Tinggal Liora yang masih berusaha keras mengeratkan kepingan hatinya yang telah terhambur tak beraturan.Di bawah sinar rembulan serta desiran angin malam yang sejuk, Liora mengeluarkan cincin pemberian Zach. Cincin itu disimpannya di dompet. Dan karena dia dan Zidane tidak saling mencampuri barang masing-masing, maka Liora merasa menyimpan cincin pemberian Zach adalah

    Last Updated : 2024-12-12

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Gairah Berkuasa

    “Ini apartemenku.”Beberapa jam kemudian, mereka akhirnya tiba di tempat tujuan. Zach membukakan pintu apartemen sederahanannya.Berbeda dari apartemen mewah yang dia tempati, apartemen ini memang luas tapi tidak banyak barang dan furnitur. Hanya ada furnitur utama saja.“Masih banyak yang kosong, tapi tidak apa-apa yang penting kau bisa tinggal.”Zach memimpin langkah Liora hingga ke kamar. Di sana, hanya ada sebuah ranjang king size dan lemari baju.Di depan ranjang ada televisi. Hanya itu saja.Ketika Liora masuk dan melihat-lihat pada akhirnya tatapannya bertemu dengan mata Zach.Mereka berpandangan dan Liora pun berdeham lirih.“Terima kasih, Zach. Aku berhutang banyak padamu,” ucap Liora lembut. Dia berharap kemarahan Zach padanya bisa sirna lewat kejadian ini.Di hadapannya, Zach mengangguk kecil. Tapi dia berkata, “Tetap saja, kau akan memilih Zidane.”“Kenapa begitu?” tanya Liora mengernyit heran.“Entahlah. Menurutku begitu. Kau akan tinggal beberapa hari di sini, lalu Zidan

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Penyesalan Selalu Terlambat

    “Ayo cepat!”Zach merasa dirinya sudah gila tak mampu berpikir lagi. Tapi setiap menyangkut Liora, dia memang tak bisa berpikir jernih.Membantu Liora melarikan diri dari rumahnya, memang tidak sulit. Tapi lalu apa?Apakah ini sama dengan membantu Liora mengakhiri pernikahannya dengan Zidane? Lalu Liora akan berlari ke pelukannya?Tidak! Aku sudah menutup pintu hatiku untuk Liora. Aku hanya menginginkan anakku saja!“Ayo!” sahut Liora setelah menyambar tas bahu yang terlihat seperti tas olahraga. Di dalamnya terdapat dompet serta beberapa lembar baju dan peralatan make up sehari-hari.“Kau mau bersembunyi di mana?” tanya Zach lagi ketika dia menutup pintu apartemen Zidane dan mulai menuju lift.“Aku belum tahu. Tapi aku harus bersembunyi dulu, baru kemudian mendatangi ibuku. Atau, aku datang berkunjung saja ke ibuku, tidak perlu ikut tinggal bersamanya. Zidane pasti tahu jika aku tinggal bersa

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Bantu Aku Pergi Dari Sini

    “Apa yang lagi-lagi tidak kumengerti?”Zach menatap Liora dengan frustrasi. Tapi dia melihat air mata Liora dan tangannya spontan terangkat untuk mengusap.Punggung tangan Zach mengelus pelan sudut mata Liora membuat Liora terkesiap. Dia menatap Zach seakan penuh tanya.Detik itu juga Zach seperti dipecut kesadarannya atas apa yang sedang dia lakukan.Tangannya turun seketika itu juga.Lalu suaranya melunak.“Aku ingin memeriksamu. Tadinya aku antara percaya tidak percaya jika Zidane sampai tega menguurungmu. Ini terlalu tidak realistis.”Liora menggeleng pelan. “Dia marah saat mendengar kabar kehamilanku.”“Kapan kau memberitahunya?”“Aku tidak memberitahunya. Dia mengetahui dari dokter.”Liora mengangkat wajah dan melihat Zach terpana penuh tanya, jadi Liora menjelaskan, “Aku diminta cek kesehatan secara menyeluruh untuk melihat adakah aku-”Liora baru menyadari jika dia nyaris membuka rahasia Zidane. Liora mengerem bibirnya, tapi Zach menyela, “Adakah kau kenapa? Kenapa kau diminta

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Pilihanmu Memang Tidak Salah ...

    “Sial!”Zach memaki dirinya sendiri seraya memukul setir mobil ketika tiba-tiba saja dia sudah mendapati dirinya berada di parkiran basement apartemen Zidane.‘Sial, buat apa juga aku ke sini? Mau Zidane mengurung dia, mau Zidane apakan dia juga seharusnya aku tidak perlu peduli lagi!’Zach menyandarkan punggungnya dengan hentakan cukup keras ke jok mobil. Dia perlu berpikir lagi. Haruskah dia turun dan menuju Liora?Jika iya, apa yang bisa dia lakukan?Dia juga tidak mengetahui nomor pin pintu Zidane.Semua pikiran itu memenuhi benak Zach.Sambil berpikir dia mengeluarkan ponsel dan menekan nomor Zidane.Ketika dijawab, Zach berkata, “Aku sekarang memiliki hewan peliharaan. Tapi sore ini aku harus ke luar negeri. Bisa kutitipkan peliharaanku di rumahmu? Aku sudah siapkan makanannya juga.”Zidane terdiam di sana untuk sesaat. Lalu setelahnya dia berkata, “Boleh.”“Oh, baiklah. Aku sudah hampir sampai apartemenmu. Bisa kau berikan pin-mu? Aku akan meletakkan peliharaanku di dekat rak s

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Dia Mengurungku

    Hubungan Liora dan Zidane menjadi dingin. Beberapa kali Liora membicarakan tentang CCTV dan kebebasannya dalam keluar rumah, tapi Zidane tetap tidak bersedia ditawar.Baginya, Liora telah berkhianat sehingga CCTV dan kebebasannya keluar rumah sendirian adalah hukuman yang pantas untuk Liora.Liora yang tadinya hendak meminta belas kasihan Zidane agar bisa melunakkan hukuman, malah memendam kemarahannya.Dia tidak lagi meminta dan menawar.Liora menjalankan hukuman dari Zidane dengan patuh. Namun, di dasar hatinya, rasa pahit itu menumpuk dan menjadi tebal sehingga mulai mengapung dan mempengaruhi mood nya.“Aku harus berbelanja,” katanya saat menelpon Zidane. Tidak ada lagi panggilan lembut untuk Zidane.“Berikan saja apa yang kau perlukan. Aku akan menyuruh Clint membelinya untukmu, lalu mengantarnya ke rumah.”Rasa pahit dari dasar hatinya seakan mendapatkan tekanan dari bawah untuk bisa menyembur ke atas.“Itu tidak sama, Zid! Mana bisa aku membeli semua keperluanku lewat Clint! Di

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   Let's Prove It!

    Zach menatap kehadiran Merlyn di hadapannya. Wanita ini! Walaupun dikatakan berulang kali untuk tidak mendatanginya di kantor, Merlyn terus muncul di kantornya tanpa perjanjian terlebih dahulu.Rasanya Zach ingin memasang palang di depan kantornya, bertuliskan Merlyn dilarang masuk!Tapi itu tidak mungkin, bukan?“Ada apa lagi kali ini muncul?” tanyanya sinis.Dia masih teringat akan kejadian di kediaman Grandpa Hank bagaimana Merlyn membuat drama di keluarga besarnya dengan mengatakan bahwa dia sudah mengandung anak Zach.“Apa-apaan, Merlyn?” hardik Zach marah, tapi Merlyn malah menjawab, “Kejadian malam itu memang membuahkan hasil di rahimku, Zach!”“Itu tidak mungkin! Kita tidak melakukan apa-apa! Aku tidak merasa pernah tidur denganmu!”“Itu kan karena kau tak ingat kejadiannya karena kau terlalu mabuk. Dia minum tujuh shot whiskey dalam waktu setengah jam!”&ldquo

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   You Reap What You Sow

    “Tap- tapi, Zid, kau tidak mengenal orangnya, untuk apa kau mengetahui namanya?”Zidane semakin pahit hatinya. Dipandanginya Liora dengan berjuta kekecewaan yang kini mulai dilapisi dengan kemarahan yang luar biasa.“Bagaimana denganmu? Apa kau mengenalnya dengan baik?”Tatapan Zidane semakin tajam dan kedua tangannya kini terlipat di depan dada.Liora pun kembali berkilah, “Aku juga tidak terlalu baik mengenalnya. Ehm ... bisakah kita membahas yang lain saja? Kenapa kita malah membahas ini?”“Kenapa memangnya kalau membahas ini?”“Kej- kejadian itu sangat membuatku tidak nyaman, Zid. Mengingatnya masih membuatku merasa sakit hati. Bisakah kita membahas yang lain?”Masalahnya, Zidane tak mau melepaskan Liora kali ini. Dia menatap semakin dalam dan bertanya lagi, “Bukankah katamu kau sedang mabuk waktu itu? Jika iya, seharusnya kau tidak mengingat apa-apa. Saat mabuk sampai bisa melakukan hal seperti itu, berarti kau benar-benar sudah kehilangan pikiranmu!”Liora tersudutkan. “Maafkan

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   You Leave Me Breathless

    “Memangnya kau mau mengumumkan apa, Merlyn?” tanya ibunya Zach dan Zidane yang merasa antusias dan sangat penasaran.Merlyn yang berdiri di hadapannya tersenyum lebar. Dia segera menarik tangan Zach dan memeluknya lagi membuat orang tua Zach jadi terheran-heran.Grandpa Hank pun ikut terheran.“Ada apa ini?” tanya pria tua itu.“Aku mau mengumumkan hubunganku dengan Zach. Kami berkencan, hehehe.”Semua orang terperangah termasuk Zach yang sudah beberapa kali mendengar kalimat ini dari Merlyn tapi tetap tak menyangka wanita ini bisa bertindak sejauh ini, mengumumkannya pada keluarga besar.“Jangan asal bicara, Merlyn!” desis Zach dengan gigi terkatup.Tapi Merlyn begitu tebal muka. Dia mendelik Zach dengan senyum yang tetap lebar.“Apa maksudmu, Merlyn? Kau dan Zach berkencan?” Grandpa Hank jadi tak tahan untuk menanyakannya.“Iya, Grandpa. Kami berpacaran.”“Haa? Tapi- kalian sepupu!”Merlyn tersenyum lembut. “Benar. Tapi kan jarak kami sudah jauh. Dan marga kami pun sudah berbeda, Gr

  • Gairah Terlarang Kakak Ipar   This Drives Me Insane!

    “Lepaskan ...!” Dengan susah payah, Liora mendorong dada kokoh Zach dan akhirnya Zach melepaskannya dengan kemarahan yang masih sangat kental di wajahnya.“Kenapa? Beritahukan aku, kenapa?”“Apanya yang kenapa?” Liora mengatur deru napasnya sambil mengeringkan bibirnya yang basah terkena ciuman Zach.“Kenapa kau memilih dia? Apanya yang dari dia membutuhkanmu?”Liora baru hendak menjawab, tapi Zach saking marahnya sudah melanjutkan lagi.“Atau kau yang membutuhkan dia? Kau sudah tidur dengannya, hah? Lalu kau memutuskan bersamanya?”Sungguh, Liora tak pernah melihat kemarahan Zach yang seperti ini.Wajah itu seperti mengerahkan segenap tenaga agar kemarahannya bisa muncul di permukaan berupa wajah yang merah menghitam lalu urat-urat biru bermunculan seakan urat-urat itu bisa menjulur ke arahnya.Liora sampai ketakutan melihat Zach yang seperti ini.“Aku tidak tidur dengannya,” sahut Liora menatap Zach dengan tajam.“Oh yeah?” ejek Zach menampakkan wajah yang jelas-jelas tak percaya de

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status