Share

Wanita Bukan Prioritas

“Bagaimana rasanya?”

Edward menoleh ke samping. Ia mengangguk hormat pada Sebastian lalu pandangannya kembali mengarah ke depan. “Apa maksudmu, Tuan? Rasa apa?”

Sebastian tersenyum. “Rasanya dikejar oleh dua orang wanita.”

Edward mengerutkan keningnya. “Maksud Tuan, aku?”

Sebastian menghela nafas. Ia menoleh ke arah Edward lalu menatap wajah pria itu dengan kesal. “Jika kau bukan orang kesayanganku, sudah ku pukul kepalamu sampai pingsan sekarang.”

“Aku...benar-benar tidak mengerti maksudmu, Tuan.” Wajah Edward terlihat kebingungan. Ia menggaruk tengkuknya, tanda bahwa ia memang benar-benar tidak mengerti. Sebastian kembali menghela nafas, Edward tidak berpura-pura, ia memang laki-laki yang payah dalam urusan percintaan.

“Berapa usiamu sekarang, Ed?” tanya Sebastian sambil berjalan menuju taman. Ia menunjuk kursi taman di sebelahnya, sebagai perintah bagi Edward untuk duduk di sampingnya.

Pria itu menurut, ia berjalan ke arah Sebastian lalu duduk di sampingnya. “Dua puluh sembilan tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status