Beranda / Romansa / Gairah Nakal, Sugar Baby / Kamu akan ikut denganku ke Singapura.

Share

Kamu akan ikut denganku ke Singapura.

Penulis: Tetesan air
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-30 17:03:19

Dengan berat hati Bella terpaksa masuk ke dalam mobil. Keduanya duduk di bangku penumpang, sedangkan yang mengemudi sopir yang biasa mengantar Bella ke kampus.

"Hari ini kamu pulang jam berapa?" Akhirnya Ramel membuka mulut setelah 15 menit di dalam mobil.

"Seperti biasa," jawab singkat Bella, wanita cantik itu fokus menatap ke luar melalui kaca.

"Aku tanya jam berapa?" Ramel kembali bertanya.

"Jam 12 Ramel, tapi kalau ada tambahan mata pelajaran! Mungkin jam satu," jawab Bella yang masih tetap fokus menatap ke arah luar.

"Kalau bicara itu, lihat aku," ucap Ramel sambil kedua tangannya memutar kepala Bella.

Sopir yang duduk di bangku pengemudi tersenyum melihat aksi Ramel. Ini pertama kalinya ia melihat Ramel bersikap seperti itu kepada Bella. Selama ini tuannya itu selalu bersikap kasar dan membentak Bella, namun kali ini nada bicaranya terdengar lembut.

"Jangan senyum-senyum, fokus saja menyetir." Setelah mengatakan itu, Ramel menarik gorden pembatas.

Lalu ditariknya tengkuk Bella,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Aku hanya memintamu untuk melayaniku.

    Setibanya di bandara Singapura, seseorang sudah menunggu mereka di sana. Pria berseragam hitam itu langsung menyambut mereka dengan hormat, ia membawa semua barang-barang mereka lalu menyusunnya ke dalam mobil."Apa semuanya sudah beres?" tanya Ramel.Saat ini mereka sudah di dalam mobil menuju sebuah hotel yang terletak di pusat kota Singapura."Sudah Tuan," jawab pria itu.Mobil pun kembali hening hingga memasuki parkiran Hotel. Saat masuk ke dalam hotel, semua resepsionis menunduk hormat dan salah satu diantara mereka mengikuti Ramel dan Bella ke lantai empat puluh.Wanita berseragam batik itu membukakan pintu kamar Hotel, lalu mempersilahkan Ramel dan Bella untuk masuk."Silahkan masuk Pak, Bu," ucapnya."Terima kasih," balas Bella sambil tersenyum."Apa aku tetap di sini Pak?" tanya resepsionis yang bertubuh langsing itu."Pergilah, nanti saya hubungi jika ada yang perlu," ucap Ramel.Ucapan Ramel membuat pikiran Bella traveling, bayangan kotor seketika memenuhi pikirannya. Bahka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Ini nikmat sayang.

    Wanita cantik itupun langsung tertidur pulas, menangis terlalu lama membuatnya lelah. Namun saat Bella tertidur, sebuah pesan masuk ke ponselnya.Ramel yang duduk di sofa, segera bangkit melangkah untuk meraih ponsel Bella yang terletak di atas meja kecil yang ada di samping tempat tidur.Wajahnya terlihat kesal saat membaca nama sang pengirim pesan. Ia mengusap layar benda pintar itu, lalu membaca huruf yang tersusun rapi di sana. [Bel, kamu kok gak datang sih? Aku dan Rara menunggumu sejak tadi, ini kami baru pulang dari kafe. Ramel gak jadi ke luar kota ya? Atau dia tidak mengizinkanmu ke luar rumah?] Isi pesan dari Kevin.Ramel mengeratkan seluruh giginya hingga menimbulkan suara, seluruh jarinya ia kepalkan menjadi satu karena kesal membaca pesan dari Kevin.Ditatapnya wajah Bella yang tertidur pulas di atas tempat tidur, seketika niat kotornya tumbuh. Ramel bangkit dari tempatnya melangkah menuju tempat tidur, ia naik ke atas ranjang dan langsung mencumbu Bella.Tentu wanita ca

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Aku tidak berbohong, Ramel.

    "Cukup Sarah, jangan membuat cerita yang tak masuk akal," bantah Ramel."Apa yang tidak masuk akal, malam itu kamu mabuk parah itu sebabnya aku mengantarmu kembali ke kediaman Wijaya. Tapi saat tiba di sana kamu menahan tanganku agar tidak pergi. Malam itu lah kamu merenggut semua kehormatanku, Ramel." Tangisan Sarah semakin pecah."Itu tidak mungkin, itu tidak mungkin," bantah Ramel."Aku tidak berbohong Ramel, kita sudah melakukannya malam itu," tegas Sarah."Ok, aku akan memikirkannya. Tapi tolong beri aku waktu karena aku tidak bisa mengingatnya sama sekali," ucap Ramel dengan wajah kesal, "Kembali lah ke Jakarta, kita akan bertemu di sana," lanjutnya."Baiklah," sahut Sarah yang langsung bangkit dari tempatnya lalu pergi.Setelah pintu tertutup rapat, Ramel mengepalkan tangannya lalu melampiaskannya ke tembok. Ia berusaha mengigat kejadian malam itu, namun tak bisa. Ramel hanya mengigat menemukan bercak darah di atas seprai saat bangun tidur di pagi hari."Jika itu darah suci mil

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Tuan dan Nyonya akan memberi keramaian di rumah ini.

    Tetapi Ramel hanya melewatinya, melangkah menuju bangku bisnis."Kamu kenapa?" tanya Bella yang memperhatikan wajah Ramel sedikit tegang."Aku sepertinya melihat kakek," jawab jujur Ramel."Di mana?" tanya Bella yang penasaran."Kamu tunggu di sini," ucap Ramel yang langsung bangkit dari kursinya.Ia kembali ke ke belakang untuk memperjelas wajah pria yang ia lihat tadi. Tapi sayang, bangku itu sudah terlihat kosong. Ramel pun kembali ke tempatnya dan mengatakannya kepada Bella."Mungkin kamu salah lihat," ucap Bella."Hum, mungkin saja," timpal Ramel.Keduanya pun kembali menutup mulut, Ramel menurunkan sandaran kursinya lalu tidur. Sedangkan Bella menikmati makanan yang disediakan pihak maskapai. Entah mengapa dua hari terakhir ini ia sering lapar dan hobi ngemil.Saat Ramel terbangun dari tidurnya, mereka sudah tiba di bandara Jakarta. Keduanya turun dari pesawat dengan posisi Ramel menggenggam telapak tangan Bella.Tentu hal itu membuat Bella sedikit canggung dan semakin bertanya-

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Engga, hanya menidurkan ini saja.

    "Kamu bicara apa sih, Mbok?" protes pelayan yang satu."Iya, bicaralah yang jelas Mbok," timpal pelayan yang satu lagi."Sini, sini, sini." Mbok Inem meminta semaunya untuk mendekat kepadanya."Sebentar lagi akan ada bayi di rumah ini," ucap Mbok Inem dengan lembut dan penuh semangat."Oh.. Nyonya dan Tuan akan mengadopsi anak?" ucap Bibi Mina seraya bertanya."Bukan bodoh, memang Tuan dan Nyonya mandul apa?" ucap Mbok Inem."Jadi? Kamu sih bicaranya gak jelas Mbok," protes Bibi Mina."Tadi aku tidak sengaja melihat Tuan dan Nyonya sedang melakukan hubungan suami istri," ucap Mbok Inem.Semua membulatkan mata, mereka terkejut mendengar ucapan Mbok Inem, "Kamu melihatnya?" tanya Bibi Mina untuk memperjelas."Iya, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri." Mbok Inem menceritakan terjadinya ia melihat Tuan dan Nyonyanya sedang melakukan hubungan suami-istri."Oh... begitu," sahut semaunya."Semoga hubungan Tuan dan Nyonya semakin membaik dan cepat memiliki anak. Aku berdoa semoga mere

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-30
  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Kamu adalah cucuku, Bella.

    "Kamu mau duduk di mana?" tanya Ramel sambil mencengkram pergelangan tangan Bella, sebab wanita cantik itu melangkah menuju kursi yang terletak di hadapan Ramel."Di situ," jawab Bella sambil menunjuk bangku yang ingin ia duduki."Di sini saja." Ramel menarik tangga Bella hingga duduk di kursi kosong tepat di sampingnya.Sedangkan para pelayan duduk di bangku lain, seumur hidup ini pertama kalinya mereka makan di atas meja yang sama dengan Ramel. Tentu semuanya merasa gugup, tidak ada yang berani menyentuh makannya."Kalian kenapa diam?" ucap Ramel."Ka...kami...""Tidak ada kami, kami. Hari ini waktunya bebas, jadi nikmat saja apa yang sudah disediakan," sela Ramel yang membuat Mbok Inem tidak melanjutkan ucapannya.Kesepuluh pelayan itu mulai menyendok makanan ke dalam piringnya masing-masing. Begitu juga dengan Bella, wanita cantik itu terlebih dahulu mengisi piring Ramel setelah itu baru piringnyaSelama makan tidak ada yang berbicara, semua diam sambil menikmati makannya. meja ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-03
  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Tidak ada yang tak mungkin.

    Tentu Bella ingin tahu cerita yang sebenarnya! Wanita cantik itupun meminta Tania untuk menceritakannya."Sebenarnya aku istri Bram, ayah kandung Ramel. Tetapi kami berpisah setelah perselingkuhanku dengan James terbongkar." Tania menceritakan semuanya kepada Bella, dari kisah rumah tangganya dengan Bram hingga perselingkuhannya dengan James, yang sampai melahirkan seorang anak yaitu Bryan, yang tak lain ayah kandung Bella sendiri.Tania juga menceritakan penderitaannya selama di penjara, hal itulah yang membuatnya selama 19 tahun ini dia tidak pernah menemui Bella dan ayahnya."Begitulah ceritanya sayang," ucap Tania sambil berurai air mata.Bella hanya diam, bibirnya kaku dan sulit untuk digerakkan. Hanya butiran bening lah yang bercucuran dari kedua mata indahnya lalu membasahi pipi mulusnya. Dari dulu kisah hidup ayahnya sungguh memprihatinkan hingga saat ini. "Oma benar-benar minta maaf Bella, semua ini terjadi karena Oma." Tania kembali membuka mulut.Wanita tua itu benar-bena

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Akhir-akhir ini kamu terlalu sibuk.

    Setelah 2 jam berbincang-bincang dengan James, akhirnya Kevin meninggalkan kafe. Sepanjang perjalanan menuju kediaman Barata, ia tidak berhenti memikirkan ucapan pria tua itu.Walaupun James terlihat serius dan menyakinkan! Tetapi Kevin merasa sesuatu yang aneh. Hatinya berkata, James menyembunyikan sesuatu dan berbohong."Tidak mungkin Tuan Bryan melakukan hal sekeji itu. Papah mengatakan, dia sangat menyayangi kedua orang tua angkatnya." Kevin berbicara sendiri di dalam mobil.Kakinya semakin menekan gas, melajukan mobilnya membelah jalan Ibu Kota. Kevin sudah tidak sabar ingin segera tiba di rumahnya. Setibanya di kediaman Barata, ia menemui ayahnya ke ruang kerja. Pria tampan berusia 21 tahun itu langsung menanyakan tentang Bryan, ayah kandung Bella."Kamu kenapa tiba-tiba menanyakan tentang Tuan Bryan?" Tentu Barata bertanya demikian!"Papah ceritakan saja apa yang Papah ketahui tentang beliau," desak Kevin menjawab ayahnya."Untuk apa?" Bukannya menjawab, Barata justru balik be

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05

Bab terbaru

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Aku hanya merasa tidak asing dengan kamar ini.

    Ramel tidak membuka mulut, rasa terharu sekaligus sedih membuat bibirnya kaku."Jadi untuk sementara waktu...." Melisa belum selesai bicara, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari lantai dua. Sontak membuat keduanya refleks meninggalkan ruang tamu menuju arah datangnya suara."Tidak, tidak, tidak." Teriakan itu menyambut Ramel dan Melisa."Ibu, ibu, ada apa ibu?" Melisa merangkul ibunya, wajahnya terlihat khawatir.Begitu juga dengan Ramel, pria tampan itu menarik Bella lalu memeluknya dengan erat. Menungkupkan wajah wanita cantik itu di dada bidangnya, sambil mengecup ujung kepala Bella dengan penuh kasih sayang.Setelah Bella sedikit tenang, Ramel mengajaknya duduk di sisi ranjang. Memberinya air mineral sambil berbicara dengan lembut."Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku, aku merasakan sesuatu saat memasuki kamar ini," ucap Bella dengan wajah bingung.Ramel tersenyum tipis, "Apa kamu mengingat sesuatu?"Bella menggeleng, "Aku hanya merasa tidak asing dengan kamar ini, padahal

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Suruh mereka pergi.

    Dua hari telah berlalu, Ramel dan Tania sedang bersiap-siap untuk menemui wanita itu. Selama ini ayah satu anak itu benar-benar sibuk karena kliennya datang dari Singapura. "Kenan, kamu gak jadi ikut?" tanya Ramel saat tiba di meja makan.Dua hari yang lalu pria tampan berusia 17 tahun itu berjanji untuk ikut. Namun pagi ini ia masih terlihat mengenakan baju santai."Enggak Pah," jawab Kenan."Kenapa?" Tentu Ramel bertanya, apa alasan putranya tidak ikut!"Kenan merasa tidak enak badan Pah, kepalaku sedikit pusing.""Yasudah, kamu istirahat aja di rumah." Kali ini Tania yang membuka mulut.Ruangan itupun seketika hening, semua sibuk menikmati sarapannya masing-masing. Setelah itu Ramel dan Tania meninggalkan kediaman Wijaya bersama Lukas sopir kepercayaan keluarga Wijaya.Setelah menempuh perjalanan selama 7 jam, akhirnya mereka tiba. Tania memperhatikan rumah sederhana yang berdiri kokok di hadapannya. "Ayo Oma," ajak Ramel.Keduanya melangkah secara bersamaan, Ramel mengangkat sat

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Dia istriku Oma.

    Tepat pukul satu siang, Ramel dan teman-temannya sudah bersiap-siap untuk meninggalkan Villa dan kembali ke kota. Sebenarnya mereka masih memiliki satu tujuan lagi, tetapi Ramel tiba-tiba ada urusan mendadak. Kliennya dari Singapura besok pagi sudah tiba di Indonesia."Mel, dari tadi Melisa kok gak kelihatan ya? Apa dia gak kerja?" tanya Alex sambil membantu Ramel memasukkan barang-barang ke dalam mobil."Dia shift malam, jadi udah pulang tadi pagi," jawab Ramel dengan jujur."Oh, pantas itu anak gak kelihatan," sahut Alex, "Oh iya, kamu tahu dari mana?" lanjutnya."Tadi aku yang mengantarnya pulang." Ramel menceritakan semuanya kepada Alex, ia juga mengatakan merasakan sesuatu saat melihat ibunya Melisa berdiri di depan jendela."Kenapa kamu gak singgah dulu?" Tentu Alex bertanya!"Segan sama tetangganya, soalnya di rumah itu gak ada laki-laki," dalih Ramel."Iya juga sih, tapi Melisa dan ibunya kapan ke Jakarta? Bukannya kamu menawarinya untuk jadi asisten rumah tangga di kediaman W

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Bagaimana Om? Mau nikah dengan saya?

    "Kamu baru lulus sekolah ya?" Ramel kembali bertanya."Iya Om," sahut singkat Melisa."Kalau baru lulus sekolah jangan langsung nikah, lanjut kuliah dulu. Pernikahan itu tidak seindah yang dibayangkan." Ramel seketika menjadi seorang ayah yang sedang menasehati putrinya."Untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya jadi tukang masak, lebih baik cari laki-laki yang mapan lalu nikah." Jawaban melihat membuat Ramel dan teman-temannya tercengang.Melisa bicara dengan wajah polos tanpa sedikitpun tersenyum. Wanita cantik berusia 18 tahun itu sungguh-sungguh ingin menikah, terlihat dari sorot matanya saat menatap Ramel.Entah apa yang membuatnya ingin segera menikah, padahal usianya masih sangat muda."Gimana Om? Mau nikah dengan saya?" lanjut Melisa sembari bertanya.Ramel tersenyum mengejek, "Anak zaman sekarang selalu bertindak tanpa berpikir dulu. Kamu pikir pernikahan itu mainan? Lagipula aku tak mungkin menikah denganmu.""Kenapa gak mungkin Om? Yang penting kan, suka sama suka," p

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Aku mau dong jadi istrinya.

    Tujuh belas tahun telah berlalu, selama itu juga Ramel hidup dalam kesendirian, ia membesarkan Kenan bersama Tania yang saat ini sudah menginjak usia 67 tahun. Wanita tua itu sudah sering kali meminta Ramel untuk menikah, tetapi permintaannya selalu ditolak.Tania sudah mencoba menjodohkan beberapa wanita dari golongan atas kepala Ramel, tetapi pria tampan itu sama sekali tidak tertarik. Ia masih berharap Bella hidup dan kembali ke pelukannya."Ken," panggil Ramel yang duduk di ruang tamu bersama Tania.Kenan yang melangkah menuju pintu utama, terpaksa memutar langkah menghampiri ayah dan buyutnya."Iya Pah," sahut Kenan sambil menjatuhkan bokongnya di samping Tania."Besok pagi Papah mau touring ke luar kota, tolong jaga Buyut dan jangan pulang larut malam," pesan Ramel kepada putranya."Baik Pah, Kenan gak diajak Pah?" jawab Kenan sembari balik bertanya."Fokus dengan sekolahmu." Setelah mengatakan itu, Ramel bergegas meninggalkan ruang tamu.Kenan pun berpamitan kepada buyutnya, an

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Mimpi itu benar-benar nyata.

    "Pantas saja ini tempat favorit mas Ramel, selain pemandangannya yang indah, suasananya juga terasa tenang," ucap Bella dengan nada lembut dan nyaris tak terdengar.Wanita satu anak itu memejamkan mata, menghirup udara dalam-dalam lalu mengeluarkannya dari hidung dengan lembut, sambil menikmati sejuknya hembusan angin."Bella."Bella refleks membuka mata saat mendengar seseorang memanggil namanya, ia baru saja akan memutar kepala untuk melihat orang yang memanggilnya, tetapi dua telapak tangan sudah terlebih dahulu mendorong punggungnya dari belakang."Aaaaaahh...." teriak Bella yang terguling ke jurang hingga jatuh ke aliran air terjun.Saat itu juga Ramel terbangun dari tidurnya, seluruh kening pria tampan itu terlihat mengkilat akibat tetesan keringat, sehingga membuat Tania bingung dan terkejut ketika melihatnya ke luar dari kamar."Ramel, kamu kenapa?" tanya Tania yang sedang memberikan susu formula pada Kenan."Bella di mana Oma?" Bukannya menjawab, Ramel justru balik bertanya.

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Apa Mas akan menikah lagi?

    Setelah melepas hasrat sebanyak dua kali, Ramel dan Bella meninggalkan rumah pohon dan kembali ke Villa. Setibanya di sana, Tania langsung mengajak mereka untuk makan siang bersama. Wanita tua itu sudah menyiapkan beberapa menu di atas meja bersama pelayan.Makan siang kali ini sedikit berbeda, biasanya suasana di meja makan pasti akan hening karena tak ada yang boleh berbicara. Tetapi saat ini Ramel, Bella dan Tania menikmati makan siangnya sambil berbincang-bincang."Mel, Bel, malam ini Kenan biar tidur sama Oma aja ya?" ucap Tania sambil mengunyah makanannya.Iya, Ramel dan Bella menamai putranya Kenan Alexander Wijaya."Kenan setiap malam sering minta susu, nanti Oma jadi terganggu," sahut Bella."Enggak apa-apa, Oma gak merasa terganggu kok," ucap Tania.Wanita tua itu sengaja meminta Kenan tidur di kamarnya, agar Bella dan Ramel bisa berduaan menikmati liburannya. Dari awal Tania sudah menolak untuk ikut ke Villa, tetapi Bella memaksa."Yaudah, terserah Oma aja." Kali ini Ramel

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Mas udah gak kuat lagi.

    Empat puluh hari telah berlalu, hari ini keluarga Wijaya sedang bersiap untuk liburan. Ramel akan memboyong keluarganya ke villa, seperti permintaan Bella waktu itu. Rencananya mereka akan menginap di sana selama satu Minggu."Mas," panggil Bella.Ramel yang melangk menuju pintu, menghentikan langkahnya lalu berputar menghadap Bella."Iya sayang," sahut Ramel dengan lembut."Sebabnya ada yang ingin aku bicarakan, Mas," ucap Bella dengan wajah serius.Ramel melangkah menghampiri istrinya yang duduk di sisi ranjang tepat di samping wanita cantik satu anak itu."Bicara apa sayang? Apa tentang liburan kita?" todong Ramel.Bella menggeleng, "Tidak mas, aku ingin bicara tentang pak Bara dan Mbok Inem," ucapnya.Ramel menghela napas, ia meraih tangan Bella lalu menggenggamnya dengan erat. Walupun Bella belum mengatakan apapun, Ramel sudah tahu apa yang akan dibicarakan oleh istrinya itu.Tentu tentang kejadian beberapa bulan yang lalu, di mana pak Bara dan Mbok Inem tiba-tiba mengkhianatinya

  • Gairah Nakal, Sugar Baby   Delapan, ya ampun.

    "Kenapa sayang?" tanya Ramel yang langsung memeluk Bella."Mas tega," bisik Bella."Bukan tega sayang, tapi Mas hanya mengikuti saran dari dokter," sahut Ramel yang juga berbisik.Akhirnya Bella mengikuti kemauan suaminya, ia mengijinkan dokter untuk melakukan tugasnya. Bella menggigit ujung baju Ramel untuk menahan rasa sakit yang luar biasa, bahkan lebih sakit dari melahirkan."Sudah Dok, saya gak kuat lagi," keluh Bella, akhirnya wanita cantik itu menyerah."Sebentar lagi ya Bu, tinggal satu jahitan lagi," sahut dokter. Wanita berjubah putih itu sengaja mengajak Bella bicara, untuk mengalihkan rasa sakitnya.Setelah 60 menit berlalu, Bella dipindahkan ke ruang inap begitu juga dengan bayi mungilnya. Wanita cantik itu sudah pasti menempati kamar President Suite.Ramel tak sedetikpun meninggalkan istri dan anaknya. Tatapnya tak lepas dari wajah tampan putranya, bayi mungil itu benar-benar mirip dengannya. Sungguh Ramel tak menyangka memiliki anak diusianya yang masih sangat muda, ia

DMCA.com Protection Status