Share

Tuan dan Nyonya akan memberi keramaian di rumah ini.

Tetapi Ramel hanya melewatinya, melangkah menuju bangku bisnis.

"Kamu kenapa?" tanya Bella yang memperhatikan wajah Ramel sedikit tegang.

"Aku sepertinya melihat kakek," jawab jujur Ramel.

"Di mana?" tanya Bella yang penasaran.

"Kamu tunggu di sini," ucap Ramel yang langsung bangkit dari kursinya.

Ia kembali ke ke belakang untuk memperjelas wajah pria yang ia lihat tadi. Tapi sayang, bangku itu sudah terlihat kosong. Ramel pun kembali ke tempatnya dan mengatakannya kepada Bella.

"Mungkin kamu salah lihat," ucap Bella.

"Hum, mungkin saja," timpal Ramel.

Keduanya pun kembali menutup mulut, Ramel menurunkan sandaran kursinya lalu tidur. Sedangkan Bella menikmati makanan yang disediakan pihak maskapai. Entah mengapa dua hari terakhir ini ia sering lapar dan hobi ngemil.

Saat Ramel terbangun dari tidurnya, mereka sudah tiba di bandara Jakarta. Keduanya turun dari pesawat dengan posisi Ramel menggenggam telapak tangan Bella.

Tentu hal itu membuat Bella sedikit canggung dan semakin bertanya-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
endang sulastri
kok kaya de javu mirip cerita amel dan bram waktu itu dan mbok inem juga yg lagi² mempergokinya..
goodnovel comment avatar
Isabella
wkwkwkwkwk keramaian
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status