共有

Bab 24

作者: kodav
last update 最終更新日: 2025-04-17 11:30:08

Hari itu adalah awal perkuliahan bagi Mayang, meski masih dalam situasi PPKM, sehingga semua kegiatan belajar dilakukan secara online melalui Z00m. Dengan penuh semangat, Mayang mempersiapkan diri. Senyum cerah menghiasi wajahnya, karena hari ini adalah langkah pertama menuju dunia baru sebagai mahasiswi. Untuk sementara, ia menggunakan laptop milik Valdi, yang dengan perhatian khusus telah menyiapkan ruang tersendiri agar Mayang bisa fokus mengikuti perkuliahan.

Pagi itu, Valdi berdiri di ambang pintu kamar, memperhatikan Mayang yang tengah serius menyimak materi dari dosennya. Sambil menyeruput kopi, ia tersenyum melihat antusiasme Mayang. Sesekali, tatapan mata Mayang dan Valdi bertemu, dan mereka saling melempar senyum kecil—semacam isyarat keakraban di antara mereka.

Namun, di tengah ketenangan suasana pagi itu, mata Valdi tertarik ke arah kaki Mayan

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

関連チャプター

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 25

    "Mayang... kamu bener-bener nggak bisa nunggu, ya?" bisik Valdi dengan nada menggoda, sementara tangannya memegang erat pinggul Mayang, menariknya lebih dekat. Matanya penuh dengan ketertarikan, mengamati bagaimana Mayang benar-benar telah menyerah pada hasratnya.Mayang tidak menjawab, hanya merespons dengan tatapan penuh keinginan yang mendalam. Ia mulai menggoyangkan pinggulnya perlahan di atas pangkuan Valdi, menikmati sensasi yang perlahan memenuhi setiap bagian tubuhnya. Setiap gerakan terasa seperti pelepasan dari semua rasa malu dan ketegangan yang tadi ia rasakan di depan laptop.Tubuh Mayang terus menggeliat di atas pangkuan Valdi. Gerakannya semakin liar, napasnya semakin tersengal. Tangan Valdi mencengkeram erat pinggul Mayang, memandu setiap gerakan dengan sentuhan yang dalam dan memabukkan. Kenikmatan yang ia rasakan telah melampaui batas logika;

    最終更新日 : 2025-04-17
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 26

    Mayang memang memiliki sifat pelupa, dan salah satunya adalah ketika ia sering kali lupa mematikan laptop setelah digunakan. Suatu hari, Valdi melihat laptop yang digunakan Mayang masih menyala, meski seharusnya sudah dimatikan sejak tadi. Ia menghela napas panjang, lalu memanggil Mayang yang berada di ruangan lain.“Mayang, sini deh,” panggil Valdi dengan nada tegas.Mayang yang sedang sibuk merapikan barang-barang di ruang tamu segera menghampirinya. “Iya, Mas? Ada apa?”Valdi menunjuk ke arah laptop yang masih menyala di meja. “Ini kenapa laptop-nya nggak dimatikan lagi? Udah beberapa kali loh aku ingetin,” tegurnya dengan lembut namun serius, menatap Mayang yang terlihat sedikit bingung.“Oh... iya, aduh maaf, Mas. Aku lupa l

    最終更新日 : 2025-04-17
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 27

    Malam itu, setelah seharian penuh dengan tugas kuliah dan pekerjaan rumah, Mayang terlihat sedikit kelelahan. Saat mereka berdua duduk di sofa, Mayang menyandarkan kepalanya di dada Valdi. Matanya setengah terpejam, tubuhnya bersandar lemas, mencari kenyamanan dalam kehangatan tubuh Valdi yang selalu membuatnya merasa tenang.Valdi merasakan kelelahan Mayang dan dengan lembut membelai rambutnya. “Sayang capek ya?” tanyanya dengan suara lembut, mencoba memahami apa yang Mayang rasakan.“Sedikit, Mas,” jawab Mayang, nadanya terdengar sedikit lesu, menandakan kelelahan yang ia rasakan setelah seharian bekerja tanpa henti.“Mas tuh sebetulnya nggak tega, lihat kamu ngepel, cuci baju, terus harus masak lagi,” katanya dengan nada penuh perhatian, jarinya masih bermain lembut di rambut M

    最終更新日 : 2025-04-18
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 28

    Sugeng yang duduk di sisi lain hanya tersenyum sambil sesekali melirik Valdi dan Sarah, seolah mengetahui sesuatu yang Mayang tidak paham. Sementara itu, Sarah terus memfokuskan pandangannya pada Valdi, tatapannya seperti undangan terselubung, membuat suasana di ruangan itu terasa lebih panas meski udara di luar tidaklah sepanas itu.Valdi, meskipun terkesan tenang, bisa merasakan ketegangan yang mulai muncul dari Mayang di sampingnya. Namun, ia tetap melanjutkan pertanyaannya, sengaja membiarkan situasi ini berkembang. “Tentu saja, saya harap kamu juga bisa rukun dengan Mayang. Dia akan jadi teman kerjamu di sini.”Sarah menatap Mayang sejenak, senyum tipis yang penuh arti masih menempel di bibirnya. “Oh, saya yakin kita akan bisa rukun. Saya siap melakukan apapun untuk membuat semuanya berjalan lancar,” jawabnya, tapi tatapannya kembal

    最終更新日 : 2025-04-18
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 29

    Valdi menatap Mayang dengan lembut namun penuh makna, senyum tipis yang tak pernah benar-benar hilang dari wajahnya. “Nggak ada yang kurang, Sayang, beneran,” jawab Valdi. Mayang semakin mendesak, perasaan cemasnya tak lagi bisa ditahan.“Ayo donk mas.. kasih tahu Mayang.. please, kalau enggak Mayang perkosa nihh" lirih Mayang sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya membuat batang valdi mengeras.Valdi hanya tertawa kecil, menikmati setiap gerakan berani Mayang di pangkuannya. Tangannya bergerak perlahan, membelai rambut gadis itu dengan penuh kelembutan, sementara matanya tetap terpaku pada wajah Mayang yang kini dipenuhi dengan tekad dan keinginan yang sulit disembunyikan.“Mayang, sayang... nggak perlu sampai seperti itu,” bisiknya lembut, nada suaranya penuh dengan ketenangan y

    最終更新日 : 2025-04-18
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 30

    Valdi mengangkat tubuh Mayang yang lelah, membopongnya menuju kamar tidur. Napas Mayang masih terdengar teratur, tubuhnya terasa lemas dan pasrah dalam pelukan Valdi setelah apa yang baru saja mereka lewati. Ia meletakkan Mayang dengan lembut di atas tempat tidur, membenarkan selimut di atas tubuhnya, membiarkan gadis itu terlelap dengan tenang. Valdi tersenyum kecil, mencium kening Mayang sebelum beranjak dari sampingnya.Namun, meskipun Mayang sudah tertidur, Valdi masih merasa pikirannya bergejolak. Ia duduk di pinggir tempat tidur, mencoba untuk tidur, namun gambaran yang terus muncul di benaknya tak kunjung hilang—bokong Sarah yang dibalut hotpants. Ah, Sarah... pikir Valdi, senyum tipis terulas di bibirnya. Gadis itu selalu membuatku penasaran.Valdi tahu Mayang tidak akan bangun hingga pagi. Ia bisa mendengar napas Mayang yang tenang, tanda bahwa g

    最終更新日 : 2025-04-19
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 31

    Suatu pagi yang tenang, Valdi baru saja selesai mandi, mengenakan celana pendek dan kaus santai. Tubuhnya masih terasa segar setelah aliran air dingin yang menenangkan. Ia berjalan menuju dapur, tempat di mana Mayang telah menyiapkan kopi hangat untuknya seperti biasa. Aroma kopi yang pekat membangunkannya sepenuhnya, membuat pagi itu terasa lebih menyenangkan. Setelah mengambil secangkir kopi, Valdi mulai berjalan menuju ruang tempat Mayang sedang mengikuti kuliah onlinenya.Di ruangan itu, Mayang duduk di depan laptop, wajahnya tampak serius dan penuh semangat saat menyimak materi kuliah yang disampaikan dosen. Namun, seperti biasa, ada saat-saat ketika Mayang akan melemparkan tatapan menggoda ke arah Valdi. Mata Mayang, penuh nakal, sesekali melirik ke bagian bawah Valdi, melihat batang Valdi yang tampak jelas di balik kain tipis celananya. Senyum menggoda terulas di wajahnya, dan ia menggigit bibir baw

    最終更新日 : 2025-04-19
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 32

    Valdi meninggalkan Sarah yang masih terengah-engah, lututnya bergetar hebat, seakan tubuhnya belum sepenuhnya pulih dari kenikmatan yang baru saja melanda. Valdi berjalan perlahan keluar dari garasi, membiarkan Sarah pulih sendiri sementara pikirannya kini dipenuhi oleh perasaan gelisah yang tak kunjung reda. Setiap langkah yang diambil terasa berat, seolah pikirannya dibebani oleh sebuah keinginan yang belum terpuaskan.Ia menuju taman belakang rumahnya yang luas, tempat di mana dia sering menenangkan pikirannya. Sambil menyeruput kopi yang mulai dingin, Valdi duduk di bangku, matanya menatap kosong ke arah hamparan rumput hijau di depannya. Namun, fokusnya bukan pada pemandangan yang tenang di sekitarnya—melainkan pada dua wanita yang kini mendominasi pikirannya: Mayang dan Sarah.Bagaimana caranya...? pik

    最終更新日 : 2025-04-19

最新チャプター

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 47

    Dalam keremangan ruangan, suasana semakin panas tanpa disadari oleh sebagian dari mereka. Sarah, yang duduk terpisah di sofa, mulai tak bisa mengendalikan dirinya. Tanpa sadar, tangannya perlahan-lahan mulai mengesek-gesek klitorisnya dengan jari, gerakannya pelan dan sembunyi-sembunyi. Bibir bawahnya tergigit, napasnya semakin memburu seiring dengan gairah yang mulai menguasainya. Keringat halus mulai muncul di dahinya, meskipun AC di ruangan itu terasa dingin, tapi seolah tak bisa menyejukkan suhu tubuh Sarah yang semakin memanas.Di sisi lain, Celine dengan pesonanya yang karismatik sudah berhasil mengendalikan Mayang. Mereka berdua duduk berdekatan, semakin terlibat dalam ciuman yang mesra. Namun, dari raut wajah Mayang, tampak ada sedikit keraguan yang masih tertinggal. Dia masih terjebak di antara ketidakpastian dan sensasi baru yang sedang ia rasakan.Va

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 46

    Sudah beberapa hari, paket demi paket berdatangan ke rumah Valdi. Setiap kotak yang tiba membawa peralatan, dekorasi, dan perlengkapan khusus yang sudah ia rencanakan dengan detail. Semua itu untuk satu tujuan—menyiapkan sebuah ruangan istimewa di lantai tiga. Pengalaman intensnya bersama Sarah, terutama bagaimana ia bisa mendominasi sepenuhnya, memicu keinginan yang lebih besar dalam dirinya. Dia menginginkan lebih.Ruangan yang ia ciptakan bukan hanya ruang biasa; Namun ruangan dominasi dengan sentuhan artistik. Ia memastikan bahwa setiap detail terpenuhi dengan sempurna—mulai dari furnitur khusus hingga perlengkapan BDSM yang dirancang tidak untuk menyakiti, melainkan untuk menambah intensitas tanpa melukai.Furnitur yang ia pilih menonjolkan kesan otoritas; ada kursi besar dengan pengekang yang terletak di tengah ruangan, beberapa rantai yang di

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 45

    Celine hanya mengerang pelan, tubuhnya bergetar, hampir tidak bisa memproses pertanyaan itu sepenuhnya."Ah... ahh... mmmhh... di dalem aja," jawabnya dengan suara serak, matanya terbuka sedikit, melihat Valdi dengan penuh keinginan.Valdi, meski sudah berada di ambang kenikmatan, masih merasa ragu. "Aman, berarti?" tanyanya sekali lagi, pinggulnya tetap bergerak, meski perlahan.Celine, sudah di ambang batas kesabarannya, mengerang lebih keras, tubuhnya menegang di bawah Valdi."Udah, jangan banyak omong... di dalem aja, please," pintanya, suaranya mendesak dan penuh gairah, seolah tidak ada yang lebih penting daripada Valdi yang menyelesaikan segalanya bersamanya.Namun Valdi masih ragu, meski tubuhnya semakin sulit d

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 44

    "Valdi sayang cium gue, please…" bisiknya dengan putus asa, suaranya hampir tak terdengar di tengah desahannya yang semakin intens. Bibir mereka bertemu lagi, dan dalam sekejap, Valdi membalas ciuman itu dengan penuh gairah, mendalam dan panas. Ciuman mereka serasa membakar, napas mereka bercampur, tubuh mereka terus bergerak bersama, hingga akhirnya Celine tak bisa lagi menahan ledakan yang sudah lama ia rasakan.Tubuhnya melengkung, suara kenikmatan keluar dari bibirnya tanpa henti, sementara Valdi terus menghantam, membawanya melewati batas tertinggi dari kenikmatan itu.Celine terbaring dengan napas yang masih terengah-engah, tubuhnya bergetar halus di antara sisa-sisa kenikmatan yang baru saja ia capai. Matanya terpejam, merasakan denyut pelan di sekujur tubuhnya yang masih dipenuhi dengan sensasi luar biasa. Batang Valdi masih berada di dalam luban

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 43

    Valdi menatap Celine dengan ekspresi yang agak bingung. "Dari kecil? Lo beda 6 tahun sama gue, itil. Gue kuliah ke Singapura, lo masih SMP," jawabnya, dia tak pernah membayangkan bahwa perasaan Celine ini sudah berkembang sejak dulu."Tau, anjing..." Celine menjawab cepat, emosinya semakin keluar. "Gue dari kecil mepet terus sama loe. Loe beneran nggak nyadar?" suaranya mulai terdengar getir, hampir seperti tangisan yang ditahan.Matanya berkaca-kaca, dan tanpa sadar, air mata mulai menetes di pipinya. "Loe nggak pernah liat gue?""Tau lah gue, balik dari Singapura pas loe mau kuliah," jawab Valdi, mencoba menjelaskan, meskipun ia terdengar ragu. "Cuman kan...""Cuman kenapa?" desaknya, suaranya penuh dengan emosi yang tak tertahankan.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 42

    Jam menunjukkan pukul 9:30 malam ketika Celine berjalan menuju balkon di ruang kerja Valdi. Dari jauh, dia bisa melihat Valdi sedang duduk di sofa, wajahnya terlihat seperti merenung, pandangannya lurus ke arah gelap malam yang terbentang di depan mereka. Celine, yang penasaran, segera menghampirinya dan duduk di sebelahnya dengan sikap santai."Val, kok jam segini udah pada tidur? Padahal masih awal malam," tanya Celine dengan nada bingung, sambil melirik ke arah pintu kamar yang tertutup.Valdi, yang semula tenggelam dalam pikirannya, tersentak sedikit dari lamunannya. "Eh, Lin," katanya pelan, suaranya terdengar tenang namun sedikit berat."Pada kecapean kali, biarin aja," jawab Valdi santai, meskipun dalam pikirannya, dia tahu alasan sebenarnya. Dia telah memasukkan obat tidur ke dalam minuman Mayang dan Sarah s

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 41

    "Eh, anjing... buat loe, apa sih yang enggak?" balasnya, menggoda Valdi dengan cara yang hanya mereka berdua pahami."Ah, dari dulu cuma ngomong doang," balasnya santai, seolah menantang Celine untuk membuktikan kata-katanya.Namun, tawa Celine perlahan meredup, menggantinya dengan nada yang lebih serius. "Kasian gue liat lo sekarang, Val. Sampe segitunya ditinggal Anya, loe jatuh cinta banget sama dia, ya?" tanyanya, mencoba meraba perasaan Valdi yang sebenarnya, meskipun ia tahu Valdi benci menunjukkan kelemahannya.Wajah Valdi berubah sedikit dingin. "Udahhhh... males gue ngomongin. Bikin ngedrop aja," jawabnya, suaranya sedikit lebih keras, jelas tak ingin membahas Anya lagi.Tiba-tiba, Celine naik ke pangkuan Valdi, tanpa basa-basi, tangannya melingkar di leher Vald

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 40

    Valdi menatap ponselnya yang masih berdering ketika ia sampai di lantai dua. Nama Celine muncul di layar, sepupu Valdi yang dikenal sebagai seorang model terkenal. Celine adalah seorang lesbian dengan kepribadian yang kuat, sisi feminimnya sangat menonjol, namun di balik itu, ada kecerdasan dan kedalaman yang membuatnya semakin menarik. Valdi mengangkat teleponnya dengan senyum kecil.Valdi: "Halo, Lin?"Celine: "Kampret, lama amat angkat telepon!"Valdi: "Sorry, tadi di bawah, HP gue taro di atas. Kenapa, Lin?"Celine: "Gue mau ke sana ya, mumpung lagi di Jakarta."Valdi: "Boleh, asal n

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 39

    Mayang, yang sudah sepenuhnya terperangkap dalam gairah, merangkul Valdi erat sambil menggoyangkan tubuhnya semakin cepat. Dengan mata setengah terpejam, ia sengaja mempertontonkan kemesraan yang mereka lakukan kepada Sarah."Mas Valdi... aku sayang Mas... ahhh... ahh...," desah Mayang, suaranya manja dan penuh gairah. Tubuhnya menggeliat liar di atas Valdi, setiap gerakannya diatur untuk membuat Valdi semakin terhanyut.Valdi tersenyum tipis, menikmati bagaimana Mayang mempertontonkan dirinya dengan sengaja di hadapan Sarah, seolah ingin menunjukkan siapa yang paling berkuasa di antara mereka. Tangannya menggenggam erat pinggul Mayang, membimbingnya dengan setiap hentakan yang semakin kuat. Sementara itu, Valdi tetap memerhatikan Sarah yang kini sudah benar-benar terperangkap dalam hasratnya sendiri, Sarah yang tak mampu lagi menahan diri, kedua jarinya

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status