Share

Bab 31

Penulis: kodav
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-19 12:33:15

Suatu pagi yang tenang, Valdi baru saja selesai mandi, mengenakan celana pendek dan kaus santai. Tubuhnya masih terasa segar setelah aliran air dingin yang menenangkan. Ia berjalan menuju dapur, tempat di mana Mayang telah menyiapkan kopi hangat untuknya seperti biasa. Aroma kopi yang pekat membangunkannya sepenuhnya, membuat pagi itu terasa lebih menyenangkan. Setelah mengambil secangkir kopi, Valdi mulai berjalan menuju ruang tempat Mayang sedang mengikuti kuliah onlinenya.

Di ruangan itu, Mayang duduk di depan laptop, wajahnya tampak serius dan penuh semangat saat menyimak materi kuliah yang disampaikan dosen. Namun, seperti biasa, ada saat-saat ketika Mayang akan melemparkan tatapan menggoda ke arah Valdi. Mata Mayang, penuh nakal, sesekali melirik ke bagian bawah Valdi, melihat batang Valdi yang tampak jelas di balik kain tipis celananya. Senyum menggoda terulas di wajahnya, dan ia menggigit bibir baw

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 32

    Valdi meninggalkan Sarah yang masih terengah-engah, lututnya bergetar hebat, seakan tubuhnya belum sepenuhnya pulih dari kenikmatan yang baru saja melanda. Valdi berjalan perlahan keluar dari garasi, membiarkan Sarah pulih sendiri sementara pikirannya kini dipenuhi oleh perasaan gelisah yang tak kunjung reda. Setiap langkah yang diambil terasa berat, seolah pikirannya dibebani oleh sebuah keinginan yang belum terpuaskan.Ia menuju taman belakang rumahnya yang luas, tempat di mana dia sering menenangkan pikirannya. Sambil menyeruput kopi yang mulai dingin, Valdi duduk di bangku, matanya menatap kosong ke arah hamparan rumput hijau di depannya. Namun, fokusnya bukan pada pemandangan yang tenang di sekitarnya—melainkan pada dua wanita yang kini mendominasi pikirannya: Mayang dan Sarah.Bagaimana caranya...? pik

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 33

    Sarah, yang menyaksikan pemandangan itu dari kejauhan, tidak bisa menahan dirinya. Tangannya mulai masuk ke dalam celananya, jarinya meraba klitorisnya dengan cepat, mencoba memuaskan hasrat yang menggelegak dalam dirinya. Dari posisinya, Sarah bisa melihat setiap gerakan Mayang dan Valdi dengan jelas, dan itu membuatnya semakin tidak kuasa menahan diri. Meskipun ia berada jauh, Valdi bisa melihat ekspresi Sarah yang mulai tenggelam dalam kenikmatannya sendiri.Sementara itu, Mayang yang tidak menyadari keberadaan Sarah, semakin mendesak tubuhnya ke Valdi. Pinggulnya bergerak dengan cepat, irama yang semakin liar dan tak terkendali.“Mas... aku... ahhh...,” rintih Mayang, tubuhnya menegang ketika gelombang pertama orgasme menghantamnya. Cairan kenikmatannya mengalir, dan tubuhnya mengejang hebat di atas Valdi.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 34

    Beberapa hari terakhir, investasi yang ia pasang mulai menunjukkan hasil signifikan. Posisi-posisi yang ia beli saat harga sedang di bawah kini sudah banyak yang menghasilkan keuntungan besar, dan dia tahu, saat ini adalah waktunya untuk menuai hasil tersebut. Saham dan kripto yang ia pantau kini bergerak sesuai prediksi, dan rencana-rencana baru mulai terbentuk di kepalanya untuk menambah posisi di harga yang masih wajar.Namun, meski kesuksesan itu memberi kepuasan tersendiri, rasa bosan mulai melanda ketika jam menunjukkan pukul 2 pagi. Valdi merasa tubuhnya mulai pegal setelah berjam-jam duduk di depan layar, badannya diregangkan dengan bunyi tulang yang berbunyi ringan saat ia berdiri. Sudah waktunya beristirahat, pikirnya, namun bukan istirahat biasa yang ada di pikirannya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 35

    Valdi menatap Sarah dengan tatapan penuh kontrol, suaranya tenang namun memerintah, "Buka celana saya."Sarah, meski tubuhnya masih gemetar karena campuran rasa takut dan gairah, mulai meraih pinggiran celana Valdi. Tangannya bergerak perlahan, seakan masih ragu-ragu, namun ia tahu tidak ada jalan kembali. Ketika celana Valdi perlahan turun, sesuatu yang besar muncul di hadapan Sarah, membuatnya terkejut. Batang berurat Valdi terpampang tepat di depannya, jauh lebih besar dari yang ia bayangkan. Tubuh Sarah membeku sejenak, dan ia tak sadar menelan ludah, mengintimidasi sekaligus memicu lebih banyak gairah yang tak terkendali.Dengan hati-hati, Sarah menurunkan penuh celana Valdi, membiarkan semuanya terlihat jelas.Valdi, tanpa banyak bicara, meraih tubuh Sarah dan mengangkatnya agar berdiri di hadapannya. Dengan g

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 36

    "Sarah... berdiri, dan lepas semua pakaianmu," titah Valdi dengan nada tegas, matanya tak lepas dari tubuh Sarah yang masih berlutut di hadapannya.Tanpa ragu, Sarah mengikuti perintahnya. Tubuhnya masih bergetar ringan saat ia berdiri perlahan, tangan dengan hati-hati mulai melepaskan setiap potongan pakaian yang melekat di tubuhnya. Satu per satu, kain itu jatuh ke lantai, memperlihatkan kulitnya yang berkilau di bawah cahaya ruangan. Seluruh tubuhnya kini telanjang, terbuka sepenuhnya di hadapan Valdi, memperlihatkan kepasrahan yang mutlak.Valdi menatap Sarah dengan tatapan dingin, penuh kendali. "Sekarang," ucapnya sambil menyandarkan tubuhnya lebih nyaman, "aku ingin melihatmu masturbasi sambil berdiri."Sarah menelan ludah, sejenak ragu, tapi dorongan dalam dirinya lebih kuat. "Baik... Tuan," jawabnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 37

    Valdi sedang berada di ruang gym-nya, berkeringat dan fokus pada rutinitas latihannya ketika tiba-tiba Mayang menghampirinya. Wajahnya terlihat cemberut, ekspresi yang jarang ditunjukkannya, membuat Valdi segera menoleh."Mas Valdi...," suara Mayang terdengar sedikit kesal.Valdi mengernyit, meletakkan dumbel yang dipegangnya dan menatapnya dengan penuh perhatian."Kenapa, sayang?" tanyanya lembut, mencoba mencari tahu apa yang mengganggu pikirannya.Mayang menggembungkan pipinya, tanda bahwa ia memang sedang tidak senang. "Mbak Sarah kok gitu, Mas..." katanya, suaranya jelas menunjukkan rasa tidak suka."Sarah kenapa lagi?" Valdi bertanya, meskipun dalam benaknya ia sudah bisa menebak arah keluhan Mayang.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 38

    Sarah dengan santai menghampiri, tampak tak terpengaruh oleh ketegangan Mayang."Kirain nggak jadi masak, jadi tadi Mbak beresin," jawab Sarah dengan nada datar, seolah tidak ada yang perlu diributkan."Aduhh, Mbakk, kenapa nggak tanya dulu sih?" Mayang terdengar semakin emosi, jelas tak senang dengan kelalaian Sarah.Valdi mendengar pertengkaran kecil itu dari jauh, dan dengan senyum tipis yang penuh arti, ia menghampiri mereka berdua. Ketika ia sampai di dapur, pemandangan Mayang dan Sarah yang tampak seperti dua kucing saling berebut wilayah membuat Valdi terkekeh pelan, matanya berbinar dengan kegembiraan. Dalam pikirannya, keributan ini hanyalah bagian dari permainan yang lebih besar—dimana ia menjadi penguasa dari dua wanita ini.Namun, saat melihat Mayang ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 39

    Mayang, yang sudah sepenuhnya terperangkap dalam gairah, merangkul Valdi erat sambil menggoyangkan tubuhnya semakin cepat. Dengan mata setengah terpejam, ia sengaja mempertontonkan kemesraan yang mereka lakukan kepada Sarah."Mas Valdi... aku sayang Mas... ahhh... ahh...," desah Mayang, suaranya manja dan penuh gairah. Tubuhnya menggeliat liar di atas Valdi, setiap gerakannya diatur untuk membuat Valdi semakin terhanyut.Valdi tersenyum tipis, menikmati bagaimana Mayang mempertontonkan dirinya dengan sengaja di hadapan Sarah, seolah ingin menunjukkan siapa yang paling berkuasa di antara mereka. Tangannya menggenggam erat pinggul Mayang, membimbingnya dengan setiap hentakan yang semakin kuat. Sementara itu, Valdi tetap memerhatikan Sarah yang kini sudah benar-benar terperangkap dalam hasratnya sendiri, Sarah yang tak mampu lagi menahan diri, kedua jarinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22

Bab terbaru

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 62

    "Mas...," desah Sarah lagi, kali ini suaranya penuh dengan kebutuhan yang tak bisa disembunyikan. Tubuhnya menggeliat di bawah Valdi, merasakan kehangatan yang kini menyelimuti mereka berdua.Perlahan, Valdi mulai bergerak, memasukan lagi batangnya ke dalam lubang kenikmatan Sarah dalam gerakan yang penuh kelembutan namun dibalut dengan intensitas yang membara. Tangannya menyusuri pinggang Sarah, menariknya lebih dekat, lebih dalam, memastikan setiap gerakan membawa kenikmatan yang maksimal bagi mereka berdua. Di bawah Valdi, Sarah merintih, tubuhnya yang mungil bergetar setiap kali Valdi masuk lebih dalam, lebih kuat.Kedua tangan Sarah masih erat melingkar di leher Valdi, bibirnya mencari-cari ciuman yang liar, napasnya terengah-engah. Valdi menatap wajah Sarah yang kini penuh gairah, bibirnya menyentuh telinga Sarah, berbisik pelan, "enak?"

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 61

    Pagi masih gelap ketika Valdi terbangun. Tubuhnya secara naluriah meraih ke sebelah, berharap menemukan Anya di pelukannya. Namun, yang dia rasakan hanyalah dinginnya kasur yang kosong. Tidak ada kehangatan, tidak ada sosok Anya di sisinya.Dia membuka mata perlahan, menatap langit-langit dengan perasaan yang campur aduk. Kekosongan di sebelahnya membuat Valdi menghela napas panjang. Dia memalingkan kepalanya ke samping, memastikan Anya sudah pergi tanpa memberinya peringatan. Rasa kantuk masih melingkupi dirinya, tapi rasa ingin tahu lebih kuat, menariknya untuk meraih ponsel di meja samping tempat tidur.Lampu notifikasi berkedip-kedip, memberitahukan adanya pesan yang belum dibaca. Dengan gerakan malas, Valdi meraih ponselnya. Jam di layar menunjukkan pukul 4.17 pagi. Terlalu dini bagi kebanyakan orang, tapi Anya bukan kebanyakan orang. Ada pesan dari Anya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 60

    "Kamu terlalu forsir aku, Valdi... aku capek," Anya mengakui, suaranya pelan namun tegas. Matanya menatap jauh, seolah kembali ke masa ketika semuanya mulai runtuh di antara mereka."Aku butuh ruang, butuh waktu buat diri sendiri. Tapi setelah beberapa lama... aku sadar, nggak ada yang bisa kaya kamu. Seperti ada yang hilang," lanjutnya dengan napas berat, suaranya mulai bergetar.Valdi terdiam, kata-kata Anya menggema di dalam pikirannya. Dia mengerti rasa capek yang dirasakan Anya, tapi dia tidak pernah menyangka kalau ketidakmampuannya memberikan ruang justru membuatnya kehilangan seseorang yang begitu berarti.Anya menarik napas panjang, menahan emosi yang kembali bergejolak. "Aku pikir, dengan pergi aku bisa lebih tenang, bisa menemukan diriku lagi. Tapi kenyataannya... aku nggak bisa. Semua orang yang da

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 59

    Di luar kamar, Valdi tetap berdiri di balkon, memandangi pintu kamar yang kini tertutup rapat. Valdi berjalan menuruni tangga menuju lantai satu, di mana suasana dapur tampak hidup. Celine, Mayang, Sarah, dan Kamala duduk mengelilingi meja bar dapur, bercengkrama dengan ringan, meskipun ketegangan yang baru saja terjadi antara Valdi dan Anya masih membekas di udara.Melihat Valdi yang memasuki ruangan dengan wajah yang masih sedikit tegang, Celine langsung bersuara, "Yah, manyun lagi..." katanya dengan nada menggoda, berusaha meringankan suasana. Tatapan Celine terarah langsung ke Valdi, penuh keakraban dan sedikit lelucon.Valdi menatap Celine sebentar, bibirnya melengkung dalam senyuman kecil yang lemah. Sebelum dia sempat mengatakan apa-apa, Mayang menghampirinya dengan sepiring spagheti yang masih hangat di tangannya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 58

    Valdi mendesah panjang, matanya mulai penuh dengan frustrasi."Kenapa? Kamu pikir aku harus ngulangin kesalahanku yang dulu lagi? Setiap kali harus hancur karena ditinggal istri?" suaranya semakin serak, penuh emosi yang terpendam selama bertahun-tahun.Valdi tiba-tiba berdiri, tangannya mengepal kuat, "Kamu suka lihat aku hancur, Anya?" tanyanya dan tanpa menunggu jawaban Anya, dia berjalan menuju balkon lantai dua. Pemandangan luar hanya menawarkan kesunyian, namun pikirannya bergejolak. Dia bersandar pada pagar balkon, menghela napas panjang, mencoba meredakan amarah yang perlahan membakar di dalamAnya tetap duduk di sana, merasa bahwa ada begitu banyak yang ingin ia ucapkan, namun lidahnya terasa kelu. Perasaan bersalah, marah, dan ketidakpastian bercampur dalam dirinya, membuat segala sesuatunya se

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 57

    "Anya..." Celine tercekat, suaranya gemetar saat melihat sosok yang berdiri di ambang pintu kamar. Tangannya dengan cepat menepuk Valdi, matanya membelalak tak percaya.Valdi, yang awalnya tenggelam dalam momen bersama Mayang, berbalik dan melihat mantan istrinya berdiri di sana dengan tatapan penuh kemarahan. Wajahnya menegang sejenak sebelum dia berkata dengan suara yang lebih tenang dari yang diharapkan, "Kamu ngapain di sini?"Anya berdiri dengan postur tegas, tangan bertolak pinggang, napasnya berat, jelas menahan emosi yang meluap."Emangnya kenapa? Nggak boleh ke sini? Jadi, ini kerjaan kamu sekarang setelah lepas dari aku?" suaranya melengking, penuh dengan kekecewaan yang menggantung di udara. Tatapannya menyapu seluruh ruangan, melihat situasi yang baru saja terjadi di hadapannya.

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 56

    Celine mengangguk lemah, wajahnya mendekat ke arah Valdi, matanya yang setengah terpejam menunjukkan campuran gairah dan ketertundukan."Cium gue, say..." bisik Celine dengan suara rendah, hampir putus asa oleh kenikmatan yang sudah menghantam tubuhnya berulang kali.Valdi menatapnya sebentar sebelum menuruti permintaan itu, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang panas dan penuh gairah. Celine mendesah di antara ciuman, tubuhnya bergetar lebih hebat, dan dalam beberapa detik, dia mencapai puncaknya, menggeliat hebat di samping Valdi, napasnya terhenti sejenak saat gelombang kenikmatan terakhir merambat di setiap inci tubuhnya.Sementara itu, Valdi masih jauh dari mencapai batasnya, meskipun desahannya semakin intens, tubuhnya tegang akibat hisapan mulut Sarah yang begitu terampil. Setelah Celine mencapai punca

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 55

    Namun Valdi tetap tak memberikan ampun. Dia menunduk ke leher Celine, menggigitnya lembut namun cukup untuk meninggalkan bekas, sementara tangannya meremas payudara gadis itu, mempermainkannya dengan jari-jarinya yang terlatih. Kali ini, dorongannya semakin brutal, tanpa jeda. Celine bisa merasakan setiap gerakan itu dalam setiap inci tubuhnya, dan dalam sekejap, dia mencapai puncak keempat, jeritannya kini hampir tidak terdengar karena tubuhnya begitu terbawa oleh gelombang kenikmatan."Sekali lagi bisa, kan?" tanya Valdi dengan suara rendah yang penuh dominasi, tapi Celine bahkan tidak bisa menjawab. Tubuhnya sudah terlalu lelah, namun Valdi belum selesai dengannya. Dia mempercepat gerakannya lagi, tak memberinya waktu untuk pulih. Tangan Valdi kini menyelinap di antara kaki Celine, mempermainkan bagian sensitifnya sambil terus menancapkan batangnya ke dalam lubang kenikmatanya, membuat Celine menggeliat

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 54

    Perlahan, ia mendorong Kamala dengan lembut, matanya mencari penjelasan. Celine, yang menyadari situasi ini, tertawa kecil, matanya penuh canda."Lin, ini kerjaan loe ya?" kata Valdi, jantungnya berdegup kencang. Celine, dengan gerakan yang penuh perhatian, menghampiri Valdi, berusaha meredam kemarahannya. Mayang, yang tertidur mabuk di sofa, tak menyadari apa yang terjadi.Kamala mendekat ke Sarah, sedikit ketakutan.""Iya, gue yang suruh Sarah biar jangan ngomong kalau Mala itu TS. Maaf ya, Val, gue cuma pengen liat reaksi lo," jelas Celine, matanya penuh penyesalan. Valdi, yang masih sedikit kesal, menatap Celine dengan tatapan yang bercampur antara marah dan terkejut."Kampret loe, Lin," desis Valdi, namun suaranya mulai melembut saat Celine merangkulnya dan menciumn

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status