Share

Direndahkan

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2024-11-28 17:26:07

"Hei, bukankah ini Anna Wijaya, anaknya Pak Wijaya yang terhormat, hah?"

Suara seorang pria mendadak membuat Anna memalingkan tatapannya dari Diego.

Diego sedang duduk sendirian di tengah sofa panjang diapit oleh dua pria yang membawa pasangannya masing-masing. Dan Anna mengenali salah satu pria yang bersama Diego. Namanya Kenny, pengusaha yang menjadi korban penipuan ayahnya Anna juga. Kenny dulu juga pernah mengejar Anna, tapi Anna selalu menolaknya.

"Jadi orang yang menjual mobilnya padamu itu adalah Anna Wijaya ini, Pak Diego?" seru Kenny yang membuat Anna membelalak.

Ini terlalu kebetulan Diego yang akan membeli mobil Anna. Terlalu kebetulan dan terlalu memalukan.

"Apa kau kekurangan uang, hah? Kasihan sekali! Anna Wijaya yang dulu kaya sekarang jadi seperti ini." Kenny mencemooh.

"Tapi keluarga kalian pantas mendapatkannya, Anna! Ayahmu itu sombong dan suka merendahkan orang lain! Merasa dirinya yang paling hebat, tapi ternyata tidak lebih dari seorang pencuri! Berapa banyak uangku yang dibawa oleh ayahmu, hah?"

"Malahan kudengar uang suamimu juga dibawa sampai suamimu bangkrut kan? Untung aku tidak jadi mengejarmu waktu itu!"

Tatapan Anna goyah mendengarnya. Sejak mengetahui tempat pertemuan di tempat karaoke, perasaan Anna sudah tidak enak. Dan terbukti, Anna benar-benar menyesal datang ke sini.

"Pak Kenny, aku sebagai anak hanya bisa meminta maaf kalau ayahku ada salah. Silakan membuat perhitungan dengannya saat dia kembali nanti, itu tidak ada hubungannya denganku lagi," jawab Anna berusaha tetap tenang.

"Bagaimana tidak ada hubungannya denganmu, kau anaknya! Tapi begini saja! Akan kumaafkan, bahkan aku akan memberikan anaknya Pak Wijaya ini uang untuk menyambung hidupnya, tapi kau harus minta maaf dengan tulus. Berlutut di depanku dan cium kakiku! Aku akan merekamnya agar semua orang tahu masalah kita sudah beres. Bagaimana? Hahaha ...."

Anna menahan napasnya sejenak. Tangannya mengepal mendengar penghinaan ini.

Seumur hidupnya Anna bersikap baik, tapi keburukan ayahnya membuat Anna harus menerima hinaan banyak orang saat ini.

"Kau sudah keterlaluan, Pak Kenny! Aku sudah bilang silakan membuat perhitungan dengannya sendiri nanti! Tapi aku mengurungkan niatku untuk menjual mobilku! Permisi!"

Baru saja Anna membalikkan tubuhnya, tapi seorang pria lain sudah menghadangnya dan suara Diego pun terdengar.

"Mengapa buru-buru, Bu Anna? Aku serius ingin membeli mobilmu."

Perlahan Anna membalikkan tubuhnya lagi dan tatapannya kembali bertemu dengan tatapan Diego.

Diego duduk santai menyaksikan semuanya dalam diam sejak tadi, sorot matanya tajam. Diego mengamati bagaimana Anna berdiri tegar meski dihina dan Anna tidak gentar sedikit pun. Ada rasa kagum di sana, tapi tidak ada simpati sedikit pun.

"Maaf, aku sudah bilang aku batal menjualnya kan?" seru Anna mempertahankan wibawanya.

"Kita bahkan belum mulai membicarakannya. Lagipula hargaku sangat bagus."

"Ck, tidak usah membeli mobilnya, Pak Diego! Untuk apa membantu keluarga sombong seperti itu! Mereka itu memang pantas mendapatkan karmanya," seloroh Kenny lagi.

"Bahkan, kudengar dulu Anna ini pernah menikah diam-diam dengan pemuda miskin, tapi ayah Anna membuang pria itu! Kasihan!" imbuh Kenny yang memang tidak mengenal siapa Diego karena Diego yang miskin tidak pernah diakui dan selalu disembunyikan dari seluruh dunia.

Anna menegang, sedangkan Diego malah tersenyum mendengarnya.

"Kasihan! Ya, kasihan sekali! Tapi Bu Anna pasti lega terlepas dari pria tidak berguna itu dan mendapat suami kaya sekarang," sahut Diego memprovokasi sampai Anna makin tegang.

"Haha, aku mendengar nada sindiran, jangan-jangan Anda juga punya dendam pada keluarga Wijaya, Pak Diego? Haha, tidak apa, banyak pengusaha yang punya dendam pada keluarga Wijaya," seru Kenny lagi.

Lagi-lagi Diego tersenyum. "Bisa dibilang begitu, Pak Kenny. Tapi ayolah, kita harus memberi muka pada Bu Anna kan? Di mana harga dirinya kalau harus berlutut dan mencium kakimu? Itu tidak etis, Pak Kenny."

"Ah, maafkan aku, Pak Diego, aku hanya terlalu kesal tadi," ujar Kenny sungkan.

Anna pun menatap Diego, sejenak bernapas lega karena Diego membelanya.

"Baiklah, aku yang mengundangnya ke sini karena aku tertarik untuk membeli mobilnya. Kita bisa langsung melakukan transaksinya dan aku akan membayarnya sekarang juga secara tunai."

Anna mengerutkan keningnya waspada, apalagi Anna tahu Diego yang sekarang bukan Diego yang dulu.

"Kau baik hati sekali, Pak Diego," puji Kenny setinggi langit.

"Bukankah harus begitu memperlakukan wanita cantik?" Diego bangkit dari duduknya dan perlahan melangkah mendekati Anna.

"Ayolah! Duduklah dulu bersamaku dan kita akan bertransaksi setelah kau menemani aku minum," seru Diego lagi saat ia sudah berdiri di hadapan Anna.

Tatapan Anna goyah lagi menatap pria tampan yang berdiri menjulang di hadapannya. Senyumnya begitu dingin dan napasnya berbau alkohol. Anna sampai harus mundur selangkah karena berada sedekat ini dengan Diego membuatnya sesak napas.

"Apa maksudmu, Pak Diego? Aku ke sini hanya untuk menjual mobilku, bukan untuk menemanimu minum."

"Tapi itu syarat dariku. Aku selalu murah hati dan syaratku yang ini jauh lebih mudah. Kau tahu mereka kan?" Tunjuk Diego ke arah wanita-wanita berpakaian seksi yang minim itu bergelayut manja pada Kenny dan temannya.

Pria itu kemudian mendekatkan bibir ke telinga Anna dan kembali berkata, "Temani aku, dan jadilah murahan seperti mereka malam ini."

**

Related chapters

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Memiliki Seorang Anak

    "Kau benar-benar brengsek, Pak Diego!" Anna langsung mendorong Diego kasar sampai Kenny sontak ikut berdiri siaga dan menghampiri Anna. "Apa yang kau lakukan pada Pak Diego, hah? Kau tidak tahu siapa dia? Berani sekali kau, Anna!" "Kau dan dia sama-sama tidak sopannya!" geram Anna. Kenny tertawa kesal mendengarnya. "Memangnya apa yang Pak Diego minta, hah? Apa yang begitu susah kau turuti? Malahan seharusnya kau bersyukur kalau Pak Diego minta ditemani atau dilayani. Bahkan, aku juga tidak keberatan kalau kau mau melayaniku juga!" seru Kenny dengan menjijikkan sambil mencekal tangan Anna. "Akhh, lepaskan aku, Pak Kenny!" pekik Anna sambil menarik tangannya dari Kenny. "Jangan sok suci, Anna! Kau sudah di sini kan? Ayo kita bersenang-senang sebentar saja!" "Tidak! Lepaskan aku! Lepas!" pekik Anna lagi. Anna sempat menatap Diego, seolah meminta tolong pada pria itu, tapi Diego tetap diam di tempatnya, tanpa peduli apa pun. Anna makin kesal. Anna mengerahkan semua tenagan

    Last Updated : 2024-11-28
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Mungkinkah Lebih Bahagia?

    "Berhenti mengganggu Papa seperti tadi, Darren! Papa sedang menelepon!" Terdengar suara bentakan begitu Anna tiba di rumah dan tidak lama kemudian, suara isakan tertahan anak kecil juga ikut terdengar. Anna membelalak saat menyadari bahwa itu adalah suara Jeremy dan Darren. Anna pun langsung menghambur masuk ke rumah dan berlari menyelamatkan anaknya itu, anak kandungnya yang berumur lima tahun itu. "Mama!" "Darren, apa yang terjadi? Apa yang kau lakukan pada Darren, Jeremy?" bentak Anna kesal. Anna bisa terima Jeremy membentaknya atau menghinanya, tapi Anna tidak bisa terima kalau anaknya dikasari. Jeremy sendiri hanya tertawa kesal menatap Anna. "Akhirnya kau pulang juga, hmm? Pergi ke mana kau? Apa kau tidak tahu kalau anakmu dari tadi begitu ribut mencarimu dan begitu ribut menggangguku, hah? Kau malah enak-enakan keluyuran?" "Aku ada urusan, Jeremy! Dan urusanku itu tidak ada hubungannya denganmu!" "Oh, tidak ada hubungannya denganku? Dengar, Anna! Aku tidak suk

    Last Updated : 2024-11-28
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Menciummu Secara Tidak Langsung

    Anna mengernyit dalam tidurnya pagi itu. Cahaya matahari terasa menyilaukan sampai Anna pun buru-buru membuka matanya. Dan benar saja hari sudah pagi. "Astaga, aku bangun kesiangan!" gumam Anna. Setiap pagi, Darren memang akan bersiap ke sekolah bersama pengasuhnya, lalu Anna yang akan mengantarnya ke sekolah. Anna pun menghela napas panjangnya yang masih begitu berat. Banyaknya masalah yang terjadi akhir-akhir ini membuat Anna begitu lelah, apalagi hari ini, Anna harus survey sekolah baru untuk Darren. Sudah dua tahun ini Darren bersekolah di sekolah internasional terbaik di kota itu. Sebagai orang kaya, tentu saja Anna merasa mampu memberikan pendidikan terbaik untuk Darren. Tapi itu dulu, sebelum tabungan Anna habis tidak bersisa. Anna pun terpaksa harus memindahkan Darren ke sekolah lain yang uang sekolahnya lebih murah tahun ajaran baru nanti. "Maafkan Mama, Sayang. Mama janji akan berusaha bagaimanapun caranya agar kau bisa sekolah di sekolah terbaik lagi. Mama hanya butuh

    Last Updated : 2024-11-29
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Kecelakaan Tidak Terduga

    Anna membelalak tegang melihat Diego mencecap bibirnya sendiri setelah minum dari gelas Anna, seolah pria itu benar-benar baru saja berciuman dengan Anna. "Well, ternyata aku lebih suka melakukannya langsung," seru Diego sambil meletakkan kembali gelasnya di hadapan Anna. Anna sampai menatap gelas kosong itu cukup lama dan sumpah, Anna tidak mau memakainya lagi. "Jadi, ini pertama kalinya aku bertemu dengan suamimu. Dia tampan, walaupun tidak lebih tampan dariku," seru Diego percaya diri. Namun, Anna malah bertanya yang lain. "Mengapa kau harus bertemu dengannya, Pak Diego? Bukankah aku sudah bilang tidak akan ada kesepakatan di antara kita? Mengapa kau harus ...." "Dia yang meneleponku duluan, bukan aku yang meminta bertemu dengannya. Lagipula apa kau pernah dengar ada investor yang mengemis, Bu Anna? Tidak kan? Aku yang punya uang, aku yang punya kuasa. Suamimu justru yang mengemis padaku!" Anna menelan salivanya mendengar nada merendahkan dari Diego. Namun, Anna bel

    Last Updated : 2024-11-30
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Selamatkan Anakku!

    "Di sini senang! Di sana senang! Di mana-mana hatiku senang ...." "Di sini senang! Di sana senang! Di mana-mana hatiku senang ...." "Yeay!" Darren masih tertawa dan bertepuk tangan bersama teman-temannya di dalam bus sekolah. Mereka hampir tiba ke taman wisata yang akan menjadi lokasi belajar sekaligus bermain pagi itu saat mendadak bus sekolah mengalami gangguan mesin. Guru Darren yang masih berdiri di bus pun mendadak oleng saat sopir bus membanting setirnya. "Akhh, ada apa? Ada apa?" "Miss!" teriak anak-anak yang kaget saat mereka juga terbentur bangku mereka sendiri. "Anak-anak tidak apa? Tenang dulu semua! Tenang dulu!" Sang guru mencoba menenangkan, tapi mendadak bus melaju begitu ngebut dan bau sangit mulai tercium di sana. Dan detik selanjutnya, semua kejadiannya pun berlangsung begitu cepat saat bus oleng lalu melaju makin tidak terkendali. "Akhh, ada apa ini? Ada apa ini?" pekik para guru yang sampai terhentak di kursinya. Beberapa guru yang lain berusaha memeluk p

    Last Updated : 2024-12-01
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Satu-Satunya Harapannya

    Kaki Anna rasanya langsung lemas tak bertulang melihat Darren di sana. Sekuat tenaga, Anna berlari mencegat suster yang mendorong ranjang Darren, lalu memeluk anaknya. "Darren! Ini Mama, Darren! Bangun, Darren! Ini Mama!" seru Anna dengan tubuhnya yang gemetar hebat. "Bu, mohon tenang! Kami harus segera membawa pasien!" "Tapi dia tidak apa kan, Suster? Dia akan selamat kan, Suster? Selamatkan anakku, Suster! Tolong, selamatkan anakku!" Anna merasa seperti seluruh dunia runtuh di hadapannya. Ia berpegangan pada sisi ranjang dorong dengan air mata yang mengalir deras. "Kami akan berusaha semampunya, permisi, Bu!" Suster pun kembali membawa Darren sampai Anna hanya bisa mundur dan menatap kepergian mereka dengan hati teriris. "Bu Anna! Bu Anna!" Terdengar suara Bik Nim dan saat Anna menoleh, Bik Nim pun menghambur ke dalam pelukannya. "Darren, Bu! Darren!" lirih Bik Nim begitu pilu. Menjadi pengasuh Darren sejak Darren masih bayi membuat Bik Nim sangat menyayangi Darre

    Last Updated : 2024-12-02
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Kesepakatan yang Menyakitkan

    Anna melajukan mobilnya ke Global Jaya Group sore itu. Ya, Anna tahu Diego pasti bisa membantunya, walaupun jujur debar jantung Anna menghentak begitu kencang saat ini. Setelah direndahkan dan dilecehkan oleh Diego, setelah Anna begitu tegas menolak bantuan Diego, Anna tidak pernah menyangka scene seperti ini akan ada, Anna yang malah datang mencari pria itu. Namun, Anna sudah menyingkirkan semua harga dirinya. Bahkan, Anna sudah siap untuk direndahkan lagi atau bahkan ... dilecehkan. Anna sudah siap. Membayangkan wajah kesakitan Darren saat kecelakaan tadi dan membayangkan hal buruk yang akan menimpa Darren kalau anaknya itu tidak bisa dioperasi membuat Anna rela melakukan apa saja. Dengan langkah mantap, Anna pun akhirnya masuk ke gedung perusahaan itu. Tangannya gemetar menggenggam tasnya erat. Napasnya tersengal, bukan karena lelah, melainkan karena ketegangan yang begitu menusuk hati.Sampai akhirnya Anna tiba di meja resepsionis. "Selamat sore, ada yang bisa dibantu, Bu?"

    Last Updated : 2024-12-03
  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Berjuang untuk Keluarganya

    Anna berjalan mondar-mandir di depan ruang operasi, wajahnya menunduk dalam. Jemarinya saling bertaut dan bibirnya tidak berhenti mengucap doa untuk kesembuhan anaknya. Sungguh, otak Anna begitu penuh saat ini. Sekalipun prioritas Anna adalah Darren, tapi tidak dapat dipungkiri, pikiran Anna berlarian kesana kemari. Apalagi sejak pertemuan dengan Diego dua hari yang lalu, Anna tidak bisa berhenti memikirkan kesepakatan gila itu. Bagian hati Anna marah pada dirinya yang lemah, tapi setiap bayangan Darren yang terbaring tak berdaya muncul, Anna pun memaksakan dirinya untuk tegar. Ini semua demi Darren. Demi anaknya dan demi keluarganya. Anna pun terus mengembuskan napas panjangnya. Darren akhirnya dioperasi hari ini dan operasinya berlangsung sangat lama sampai Anna begitu tersiksa. "Darren pasti baik-baik saja, Bu. Darren anak baik dan kuat, Tuhan sangat menyayangi Darren," seru Bik Nim menguatkan Anna. "Tentu, Bik, tentu! Darren pasti kuat dan dia pasti segera sembuh sepe

    Last Updated : 2024-12-04

Latest chapter

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Makin Brutal

    "Apa itu, Anna? Apa yang kau sembunyikan dariku?" Jeremy melangkah mendekati Anna sampai Anna makin tegang sendiri. Buru-buru Anna menutup kembali lemarinya baru ia berhadapan dengan Jeremy. "Aku tidak menyembunyikan apa-apa." "Jangan bohong, Anna! Kalau kau tidak mau memberitahuku, aku bisa melihatnya sendiri!" Jeremy berniat membuka lemari Anna, tapi Anna menghalanginya. "Jangan membuat keributan, Jeremy! Darren sudah tidur!" "Kau pikir aku peduli? Kalau kau tidak mau aku membuat keributan, tunjukkan padaku sekarang!" Otak Anna pun berpikir cepat, sebelum akhirnya ia menjawab asal. "Itu hanya sisa perhiasan yang aku punya. Aku ... sedang menghitung sisa perhiasan yang bisa dijual untuk pengobatan ibuku," dusta Anna yang mendadak begitu lancar. Jeremy yang mendengarnya pun mendadak mengurungkan niatnya membuka lemari dan langsung memicingkan matanya. "Perhiasan? Jadi kau masih punya sisa perhiasan, tapi berpura-pura tidak punya apa-apa? Apa perhiasan itu juga yang kau jual

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Harta yang Disembunyikan

    "Mama, Uncle Ronaldo mana?""Uncle sudah janji mau main bola sama Darren kalau Darren keluar dari rumah sakit." "Darren mau main bola, Mama ...." Darren tidak berhenti mencari Diego saat akhirnya ia diijinkan pulang dari rumah sakit malam itu. Malahan, Darren sempat tidak mau pulang tadi karena ngotot mencari Diego yang diyakini masih menunggunya di rumah sakit, tapi Anna dan Bik Nim memaksanya pulang. Anna yang menyetir mobilnya sampai terus mengembuskan napas lelahnya. Bagaimana tidak lelah kalau setelah ditinggalkan Diego, Anna terus menangis. Bahkan, wajah Anna terasa tebal saat ini. Anna berharap bisa menenangkan hatinya dan ia berharap tidak akan mendengar apa pun tentang Diego dalam waktu dekat, tapi malah anaknya yang terus menyebut nama pria itu. "Tidak ada Uncle Ronaldo, Darren! Mama kan sudah bilang tidak ada!" geram Anna sambil menggertakkan giginya. "Tapi Darren mau sama Uncle Ronaldo. Mama sudah janji mau temani Darren cari Uncle. Darren mau cari Uncle ...." Menda

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Salah Paham

    Anna tidak pernah menyangka pada akhirnya Diego akan mengetahui tentang Darren. Anna tidak bisa menjelaskan debaran jantungnya yang menghentak tidak karuan saat ini dan tubuh Anna gemetar sampai ia tidak tahu harus menjawab bagaimana. "Aku ... aku ....""Apa menjawab iya atau tidak saja begitu sulit untukmu, Anna?" sela Diego tajam.Diego menatap Anna dengan tatapan mengerikan yang tidak bisa dijelaskan. Tatapannya penuh dengan kebencian, tapi Anna juga bisa melihat luka yang mendalam di sana. "Mungkin, dengan menyingkirkan aku, kau berpikir bisa menutupi kenyataan ini selamanya. Tapi takdir akhirnya membuatku melihat wanita seperti apa mantan istriku ini!" imbuh Diego penuh amarah tertahan. Anna sempat mengernyit, berusaha memahami maksud Diego. Namun, Diego kembali berbicara. "Selama pernikahan kita, aku hanya dianggap menantu sampah di rumahmu. Sampai suatu hari, ayahmu memintaku bekerja di perusahaan." "Aku mengira pada akhirnya dia bisa menerimaku, tapi ternyata itu hanyala

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Fakta Tanggal Lahir

    "Apa Anda Papanya? Tolong isi data pasien dulu, Pak!" Darren akhirnya tiba di ruang UGD sebuah rumah sakit. Darren langsung ditangani dan Diego pun diminta mengisi data pasien karena memang Diego tiba duluan di sana. "Isi data pasiennya, Jovan!" "Baik, Pak!" Jovan segera pergi, sedangkan Diego sama sekali tidak beranjak dari bilik Darren. Diego terus mengamati ekspresi Darren yang tadi masih kaku, tapi sekarang sudah mulai tenang. Diego pun kembali lega. "Bagaimana kondisinya, Dokter?" "Jadi dia tersedak makanan, Pak?" "Ya, seperti bola-bola daging, aku tidak melihatnya dengan jelas, tapi memang cukup besar." Sang dokter mengangguk. "Dari pernapasannya, semua sudah normal. Untung saja pertolongan pertama bisa diberikan segera. Karena kalau terlambat, pasien akan kehabisan napas. Untuk sementara, kami akan memantaunya dan memastikan kondisinya stabil dulu, tapi tidak ada kondisi bahaya yang harus dikhawatirkan, Pak!" "Syukurlah, terima kasih, Dokter!" "Sama-sama! Per

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Menjadi Penyelamat Lagi

    Jantung Anna berdebar tidak karuan melihat Darren digendong oleh Bik Nim, apalagi tubuh Darren terlihat begitu kaku. "Darren! Darren, ada apa? Apa yang terjadi pada Darren?" Anna langsung menghambur ke arah Bik Nim. Bik Nim sendiri sudah jatuh berlutut di dekat pintu karena ia tidak kuat menggendong tubuh Darren yang menjadi begitu berat. "Darren tersedak, Bu! Darren tersedak dan tidak bisa bernapas!" sahut Bik Nim panik. Bik Nim berusaha menjelaskan, tapi suaranya putus-putus dan kalimatnya belepotan. Bik Nim sesenggukan dan terus memeluk Darren begitu sedih sampai semua orang makin panik melihatnya. Jeremy dan Diego sudah ikut berdiri dari kursinya. Diego masih mengernyit berusaha memahami kejadiannya, tapi Jeremy kembali emosi. "Tersedak? Hanya tersedak tapi kau begitu heboh! Dia sudah sering tersedak kan?" geram Jeremy yang langsung melangkah mendekat. Jeremy tidak melakukan apa pun dan mendadak diam menatap Darren yang terlihat seperti orang akan mati, tapi Jeremy juga tid

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Tersedak

    Darren langsung kaku melihat Jeremy dan Anna saling membentak. Biasanya Bik Nim akan membawa Darren pergi dari pertengkaran orang tuanya, tapi kali ini, Bik Nim sendiri sampai tidak berani berkutik karena ada tamu Jeremy di sana. Jeremy dan Anna pun masih saling melotot, tapi Jeremy segera menyadari keberadaan Diego dan menjaga sikapnya lagi. "Ah, astaga, aku lepas kendali. Maafkan aku lagi, Pak Diego! Tidak seharusnya Anda melihat ini." Jeremy berusaha untuk tersenyum. Anna sendiri masih menenangkan napasnya yang tersengal. Jeremy benar, tidak seharusnya Diego melihat ini atau Diego akan menjadikan ini sebagai alat untuk makin menekan Anna. "Maafkan aku juga! Kurasa ... aku akan membawa Darren ke kamarnya saja! Ayo, Sayang!" Anna buru-buru memeluk Darren bersamanya. "Biarkan Bik Nim yang membawanya, Anna! Kau tetap di sini!" titah Jeremy, sebelum Anna sempat melangkah lagi. Anna terdiam sejenak dengan emosi yang hampir meledak lagi. Tapi layaknya Jeremy, Anna pun menahan diriny

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Pertengkaran di Depan Matanya

    Anna membelalak begitu lebar melihat Darren memeluk Diego. Tubuh Darren cukup tinggi untuk anak berumur lima tahun, tapi Darren tetap hanya memeluk kaki pria itu dan sedikit pinggangnya. Tapi bagaimana bisa Darren begitu akrab dengan Diego? Bagaimana bisa? "Uncle Ronaldo!" seru Darren dengan wajah yang berbinar-binar. Diego sendiri sempat terdiam kaget saat mendadak Darren memeluknya. Scene seperti ini sama sekali tidak ada dalam bayangan Diego, tapi entah mengapa, rasanya hangat. Diego sempat tersenyum tipis, sebelum ia balas memeluk Darren singkat dan membelai kepala anak itu. "Uncle Ronaldo!" panggil Darren lagi sambil mendongak menatap Diego. "Darren! Kau Darren yang di rumah sakit itu kan?" Diego menunduk menatap wajah tampan Darren. Darren mengangguk antusias. "Akhirnya Darren ketemu lagi sama Uncle Ronaldo!" Tatapan Anna goyah. "Apa? Uncle Ronaldo itu Uncle ini?" tanya Anna dengan suara yang bergetar. "Iya, Mama. Ini Uncle Ronaldo yang main bola sama Darren di rumah sa

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Bertemu Uncle Ronaldo-nya

    "Sial! Apa yang kau lakukan, Anna?" geram Diego yang langsung memegangi bibirnya yang berdarah. Gigitan Anna cukup menyakitkan karena Anna melakukannya dengan sepenuh hati. Namun, Anna begitu puas melihatnya. "Kau pikir aku tidak berani melawanmu, hmm? Itulah yang akan kucing liar lakukan untuk melindungi dirinya," desis Anna. Belum sempat Diego menjawabnya lagi, tapi Jeremy sudah kembali ke ruang makan. "Maaf membuat Anda menunggu, Pak. Mengapa kau tidak mempersilakan Pak Diego duduk, Anna?" "Silakan duduk, Pak Diego!" seru Anna cepat. Diego sendiri hanya tertawa kesal, sebelum akhirnya ia duduk. Semua orang duduk di kursinya masing-masing dan Jeremy pun menyadari luka di bibir Diego. "Maaf, Pak, tapi apa bibir Anda terluka? Sepertinya tadi aku tidak melihat luka itu."Diego menyentuh bibirnya lagi sekilas sambil melirik Anna. "Sepertinya digigit serangga barusan. Aku juga baru menyadarinya," jawab Diego asal. "Serangga? Di dalam rumahku?" "Aku juga tidak yakin. Hanya saja,

  • Gairah Liar Mantan Suamiku    Kucing Liar

    "Cepat bereskan yang di sana!" "Yang di sana juga! Susun meja makannya yang benar!" "Ayo bekerja yang benar!" Jeremy terus memberikan perintah pada tiga orang pelayan untuk menyiapkan makanan dan membereskan ruang makan di rumahnya malam itu. Sekalipun Jeremy sudah bangkrut, tapi Jeremy adalah tipe orang yang harus dilayani. Jeremy yang dasarnya memang orang kaya juga harus tinggal di rumah yang bersih. Karena itulah, Jeremy masih mempertahankan tiga pelayannya, satu sopir, dan satu security di rumah.Jeremy bisa menggaji mereka. Bahkan, Bik Nim pun digaji oleh Jeremy. Namun, setiap kali Anna minta uang, Jeremy selalu bilang tidak punya uang. "Mama, siapa yang mau datang? Kok Papa sibuk dari tadi?" Darren yang sudah digandeng oleh Anna pun menatap ke arah para pelayan yang lalu lalang sejak tadi. "Teman Papa," sahut Anna singkat. Jantung Anna tidak berhenti berdebar kencang sejak Diego minta makan malam di rumah, apalagi alasannya adalah karena ingin mengenal anak Anna. Anna

DMCA.com Protection Status