Share

Restu

RESTU!

"Saat bunganya luruh satu demi satu terhempas angin, saat itu pula dia tidak bisa berharap dia akan kembali ke tempatnya dulu. Sama seperti aku sekarang ini Mulki. Tak ingin terjebak dalam kisah masa lalu," sahut Gendhis.

"Tapi kau lupa bahwa aku adalah angin itu, Gendhis. Aku adalah angin yang pernah kau tantang dan membawamu terbang tinggi menjelajah angkasa. Sekarang angin itu datang untuk menjemputmu kembali pulang. Semua di awali dari Assalamualaikum di Tarim dan di akhiri ucapan Sah di Indonesia. Terimalah aku, Gendhis," pinta Mulki.

"Tidak semudah itu Mulki, aku tidak bisa menerimamu begitu saja. Banyak hal yang harus dipertimbangkan apalagi untuk ke tahap hubungan menikah. Mulki, menikah itu menyatukan dua keluarga bukan kau dan hanya aku saja," jelas Gendhis.

"Kita bisa memperjuangkannya sama-sama kan, Gendhis?" usul Mulki.

Gendhis menggelengkan kepalanya sambil menangis. Maryam memeluk dengan kuat tubuh Gendhis. Abah Usman menghela napasnya deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Zuriah Jamalin
maaf aku nga bisa lanjut bacany...nga sanggup melihat kejijikan abang ny..
goodnovel comment avatar
Zuriah Jamalin
nga usah bahas ttg agama. tp sekurangn fikir ttg adab & harga diri...
goodnovel comment avatar
Zuriah Jamalin
kerana cinta sanggup menghianati adikny...apa fikiranny. mmg iya gendis sda berubah tp tetep aja dia udah pernah jadi pelakor rumah tangga adikkny sendiri....jikik aku ada abang begini..cikkk...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status