Share

Buka Hati?

Author: Baby Yangfa
last update Last Updated: 2024-02-05 21:55:03

"Aku tidak pernah membencimu, aku selalu berusaha, tapi tidak pernah bisa." ucapan itu keluar begitu saja dari mulut Keina mendengar pertanyaan Alden. Ia tertegun sejenak lalu mengalihkan pandangannya, suasana diantara mereka menjadi aneh seketika. Keina menghela nafasnya panjang, kenapa tiba-tiba ia merasa canggung? Sial, apa ia telah salah bicara? Kenapa ia malah berkata bahwa ia tidak pernah bisa membenci Alden?

Tepat saat ia merasa gugup, pertunjukkan anak-anak di sana selesai, Keina segera bertepuk tangan dengan kencang lalu memilih meninggalkan Alden. Lebih baik ia menghindar dari pertanyaan Alden setelah ini.

"Bagus sekali, ibu sangat terharu."

Keina berlari lalu memeluk erat Nara, ia tersenyum dengan lebar menyembunyikan rasa gugupnya.

"Kalian berlatih selama ini? Kenapa Ibu tidak pernah tahu?"

"Kami diam-diam dilatih oleh Om Alden demi memberi kejutan untuk Ibu."

Alden terlihat menghampiri mereka lalu tersenyum, sementara Keina mengulas senyuman tipis. Enggan berpandangan ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Terlambat

    Ia sudah tidak tahan lagi, Alden merasa tidak sanggup melihat keintiman mereka lagi. Dengan kesal Alden bangkit berdiri lalu menghampiri keduanya. Ia harus mengacaukan waktu mereka berdua."Wah siapa yang datang kemari? Rupanya Dokter Adrian?""Ah, Pak Alden Syarakar... Rupanya Anda juga ada di sini, saya tidak menyangka kita bertiga bisa bertemu di sini, di tempat yang berbeda sekarang.""Aku juga tidak menyangka kau akan ada di sini sekarang. Apa kau sengaja datang kemari karena ulang tahun Keina? Sungguh romantis." sindir Alden dengan nada sinis."Ya, begitulah. Tapi sebenarnya ada kabar yang ingin saya beritahukan padanya juga. Bagaimana dengan Anda?"Seolah tidak ingin membuat Adrian salah paham, Keina segera menyela pembicaraan mereka, "Alden memiliki pekerjaan di sini, kami tidak sengaja bertemu di luar.""Ya, kami hanya kebetulan bertemu, tidak perlu cemas, aku bahkan tidak tahu dimana tadinya keberadaan wanita ini," timpal Alden kembali masih mempertahankan nada sinisnya, men

    Last Updated : 2024-02-06
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Dua Hati Kacau

    Wajah Alden terlihat terkejut mendengar penuturan Clara di hadapannya. Ia tidak menduga jika wanita muda di hadapannya memiliki kepribadian frontal dan berani. Alden yang hanya ingin menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat memilih menyetujui saran ini. Mereka hanya makan siang, ia rasa tidak ada ruginya."Baiklah, jika itu mau Anda, saya tidak keberatan."Mereka akhirnya bergerak ke arah restoran, tanpa ditemani para staf hanya mereka berdua.Alden berusaha mengikuti meeting itu dengan baik, meski ia merasa jika Clara lebih tertarik padanya dibanding dengan projek mereka, Alden mencoba mengesampingkan hal itu. Ia hanya akan bekerja hari ini agar menghilangkan bayang-bayang Keina dan Adrian semalam.Namun rupanya keputusannya untuk makan siang bersama dengan Clara hari ini adalah salah besar. Ia tidak menyangka ditengah-tengah pembicaraan mereka, Alden terhenyak saat mendapati Adrian menghampirinya diikuti oleh Keina dari belakang."Alden? Kau makan di sini juga?"Alden yang mendengar

    Last Updated : 2024-02-06
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Merasa Cemburu, Bukan?

    "Maafkan aku, aku tidak–"Untuk sesaat Adrian terlihat menampilkan raut wajah kecewa menyadari Keina yang menghindari sentuhannya. Ia terdiam sejenak, untuk kemudian mengulas senyuman tipis, "Kau pasti lelah, sebaiknya kau beristirahat."Keina yang merasa bahwa situasinya berubah tidak nyaman memilih mengangguk, "Kalau begitu aku pamit,"Tanpa menunggu Adrian membukakan pintu untuknya, Keina membuka pintu mobil lalu bergerak ke luar. Keina terlihat melambaikan tangannya, "Hati-hati di jalan," ucapnya dengan canggung.Adrian tidak menjawab, tanpa mengatakan sepatah katapun lagi kepadanya, mobil segera bergerak meninggalkan area panti.Keina menghela nafasnya panjang melihat sikap Adrian yang berubah dingin. Sepertinya ia sudah melakukan kesalahan besar kali ini. Keina menghela nafasnya panjang sambil menatap ke arah langit. Sebenarnya apa yang sudah ia lakukan ini? Kenapa ia selalu membuat keputusan yang salah dan melakukan tindakan yang akan ia sesali ini? Hanya karena ingin melupakan

    Last Updated : 2024-02-07
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Wanita Bernama Clara

    Keina terhenyak mendengar ucapan Alden, ia mengepalkan sebelah tangannya, menguatkan diri untuk bisa bertatapan dengan Alden."Aku sama sekali tidak tertarik kau melakukan apa dan bersama siapapun di sini," balas Keina percaya diri.Alden membalas tatapan Keina dalam, mencoba mencari keraguan di dalam tatapannya, namun nihil, tatapan itu terlihat bertekad kuat."Jadi, aku sama sekali tidak ada di hatimu sekarang,""Tidak, untuk itulah aku menerima Adrian. Adrian merupakan pria yang baik dan pengertian, bagaimana mungkin wanita tidak jatuh hati dengan sikapnya itu? Sikap Adrian jauh lebih baik daripada pria brengsek yang selama ini ku kenal,"Sindiran Keina yang begitu tajam membuat Alden seketika kehilangan kata-kata. Ia mengulas senyuman getir, sepertinya Keina benar-benar menguatkan hatinya untuk tidak lagi terprovokasi oleh apapun perkataannya."Apa itu menjawabmu sekarang?" Tanya Keina kembali."Baiklah, itu sudah cukup." Alden menyerah, ia mulai menjauhkan dirinya dari Keina."Se

    Last Updated : 2024-02-08
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Terlihat Gelisah Keina Nayara

    Mata Keina seketika melebar mendengar ucapan Clara. Ia tertegun di tempat, merasa sangat bingung dengan permintaan yang tiba-tiba ini."Kau mau bukan, Keina?"Keina mengigit bibirnya, berteman dengannya? Yang benar saja! Ia harus berteman dengan wanita yang mendeklarasikan diri ingin menjadi kekasih Alden?"Terima saja Keina, Clara merupakan pribadi yang baik,"Sekali lagi Keina menghela nafasnya mendengar ucapan Alden, tidak bisakah pria ini diam dan tidak mencampuri pembicaraan mereka? Keina menghela nafasnya panjang lalu mengulas senyuman tipis."Ya, tidak masalah. Kenapa saya harus menolak permintaan pertemanan dari seseorang?" balas Keina, meski hatinya masih memiliki keraguan dengan wanita ini namun Keina tidak mungkin menolaknya karena Alden ada di sini. Bisa-bisa Alden berpikir bahwa ia menolak karena ia masih memiliki perasaan pada pria itu, ia tidak mau Alden merasa besar kepala karena mengetahui ia terganggu dengan kehadiran wanita bernama Clara ini."Kau menerimaku? Jadi m

    Last Updated : 2024-02-09
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Aku Sungguh Menyukai Alden

    Mata Keina terbelalak dengan lebar mendengar ucapan Alden. Apa katanya tadi?"Kau akan menjadikan Clara sebagai kekasih?" ulangnya dengan nada tidak percaya.Alden terlihat mengangguk, "Ya, kau bilang dia wanita yang baik. Terimakasih atas sarannya, kau memberikan saran yang sangat baik untukku, Teman!" ujar Alden sambil menepuk bahunya dengan lembut. Pria itu dengan sengaja memberi penekanan pada kata 'teman' seolah memberi tanda pada Keina bahwa Alden menyetujui pertemanan yang Keina deklarasikan sekarang.Keina hanya bisa terpaku dengan semua ini, padahal ia yang sudah memancing Alden, padahal ia yang meminta Alden untuk menjadikan Clara sebagai seorang kekasih, namun sekarang perasaannya yang malah gusar. Apa Alden serius dengan perkataannya? Apa Alden benar-benar akan menggantikan posisinya dengan wanita lain?"Kalau begitu aku akan kembali pada wanita yang akan aku jadikan kekasih itu, aku tidak boleh mengecewakan karena terlalu lama menunggu kita, bukan?"Keina hanya bergumam t

    Last Updated : 2024-02-09
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Serius Mengatakan Hal Itu?

    "Bagaimana? Kau mau, bukan?"Keina terlihat tertegun sejenak mendengar permintaan itu. Situasinya semakin hari semakin pelik."Kau tidak mau ya?" ujar Clara menunjukkan wajah kecewa di hadapannya. Melihat hal itu Keina menjadi merasa bersalah, ia segera menggeleng, "Ah tidak, bukan begitu.""Jadi, kau mau?"Belum sempat ia mengatakan maksudnya, Clara malah mengambil kesimpulan sendiri. Keina menghela nafasnya panjang, didesak seperti itu tentu saja membuat dirinya kewalahan."Aku akan mencobanya, tapi berhasil atau tidak aku tidak dapat menjamin. Perasaan Alden milik Alden sendiri, aku tidak mungkin bisa mengaturnya.""Aku mengerti. Asal kau mau membantuku, itu sudah cukup bagiku. Terima kasih Keina," ucap Clara dengan senyuman lebar.Sementara Keina merasa bingung, Clara merasa senang dengan hasil pembicaraan ini.Dengan seperti ini, peluang Keina dan Alden untuk bersama akan semakin kecil. Clara mengulas senyuman lebarnya kembali, bagaimana bisa ada orang senaif itu yang menjodohkan

    Last Updated : 2024-02-10
  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Yakin Tidak Akan Menyesal?

    Keina tertegun sejenak mendengar pertanyaan Alden, ia mengangkat wajahnya lalu tersenyum dengan tipis, "Tentu saja, kenapa aku harus merasa bermasalah dengan itu? Bukankah aku sudah bilang kemarin padamu? Aku tidak bermasalah jika kau berhubungan dengan Clara. Jadi, kau tidak perlu terus menerus bertanya mengenai hal ini? Karena jawabannya akan tetap sama.""Kau yakin tidak akan menyesal?""Tidak, untuk apa aku menyesalinya?Raut wajah kecewa segera terlihat di wajah Alden, belum waktunya dansa mereka selesai, Alden melepaskan pegangannya di pinggang Keina, "Baiklah, aku mengerti."Keina hanya terdiam saat Alden beranjak dari hadapannya lalu menepuk pundak Adrian, "Kurasa aku harus mengembalikan pasanganmu sekarang."Adrian yang mendengar hal itu terlihat heran, Alden segera melanjutkan perkataannya melihat tatapan Adrian yang bingung, "Aku harus berbicara dengan Clara, kau bisa memberikan waktu untuk kami, bukan?"Adrian mengulas senyuman tipisnya mendengar penjelasan itu, "Apa ini w

    Last Updated : 2024-02-11

Latest chapter

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Hari Pernikahan Kedua

    "Kau benar-benar akan pergi sekarang? Tanpa melihat pernikahanku terlebih dulu?" rengek Keina kepada Adrian. Hari ini adalah hari dimana Adrian memutuskan untuk melanjutkan perjalanan seperti yang ia sudah ia rencanakan sedari awal. Karena keadaan Alden sudah stabil, ia merasa cukup tenang meninggalkan Keina sendirian sekarang."Bukankah sudah ku bilang, aku tidak akan mau menanggung resiko menangis di hari itu."Keina membrenggutkan wajahnya, ia segera merentangkan tangannya di depan Adrian, "Kalau begitu aku akan memelukmu saja."Adrian tersenyum kecil mendengar ucapan itu, ia segera memeluk Keina dengan erat."Apa aku patung di sini?" timpal Alden yang sedari tadi hanya mengawasi tingkah Adrian dan juga Keina. Matanya menatap tajam ke arah mereka yang malah asyik berpelukan. Sebal melihatnya, Alden segera menarik tubuh mungil Keina untuk menjauh dari jangkauan Adrian, "Sudah hentikan, jika kau terus memeluknya seperti itu, ia akan mengurungkan niatnya kembali untuk pergi.""Astaga

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Harus Melihat Pernikahan Kami

    Saat mengetahui bahwa Alden yang datang menjenguk dirinya hari ini, raut wajah Clara seketika berubah cerah, ia segera merangsek maju dengan antusias saat sampai di ruang tunggu para tamu."Alden, akhirnya kau menemuiku, bagaimana keadaanmu? Aku sungguh minta maaf karena membuat dirimu celaka tempo hari. Itu karena Keina–""Kau sedang membicarakan aku, Clara?"Kata-kata Clara seketika tergantung begitu saja saat melihat Keina yang ternyata mengikuti langkah Alden dari belakang."Kenapa diam? Lanjutkan saja perkataanmu." ujar Keina dengan tatapan tajam."Dia yang sudah membuat kita seperti ini, Alden. Kau harus mengeluarkan aku dari sini, aku sama sekali tidak bersalah, dia mencoba memisahkan kita.""Astaga wanita ini benar-benar gila." dengus Keina tidak percaya. Setelah semua yang ia lakukan, Clara sama sekali tidak merasa bersalah."Alden katakan sesuatu!" Jerit Clara dengan kesal karena melihat Alden yang hanya terdiam."Kau ingin aku mengatakan sesuatu?"Clara mengangguk kecil, "K

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Diam atau Aku Akan Menciummu Lagi dan Lagi

    "Tentu saja bodoh! Aku mengingat semuanya, semuanya termasuk rencana pernikahan kita sebelumnya."Keina membekap mulutnya, merasa sangat terharu dengan seluruh keajaiban ini, ia sungguh tidak menyangka akhirnya hari ini datang juga, hari dimana Alden akan kembali mengingat cinta mereka, "Astaga!""Tadi kau bilang apa? Kau mau menjauh dariku setelah ini? Dua kali aku hampir mati untukmu, tapi kau malah mau meninggalkan aku. Kau pikir siapa–"Alden tersentak saat tiba-tiba merasakan bibir Keina yang mengecupnya. Matanya mengerjap sempurna, merasa tidak percaya jika Keina akan melakukan ini.Setelah mengecup bibir Alden selama beberapa menit, Keina menjauhkan dirinya, "Aku senang kau selamat, aku senang kau mengingatku lagi, Alden." ujar Keina dengan berurai air mata. Penantiannya kali ini ternyata mendapat sambutan hangat, Alden akhirnya dapat mengingat dirinya.Alden tersenyum mendengar ucapan Keina, ia mengusap air mata Keina yang masih mengalir, "Aku minta maaf karena membuatmu kesuli

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Kau Mengingat Semuanya?

    Puas menumpahkan semuanya di dalam bilik toilet, Keina segera bangkit. Perlahan Keina kembali ke ruangan Alden. Keina tersentak saat melihat Audrey dan juga Handika sudah ada di sana, raut wajah bersalah kembali memenuhi hatinya. Keina segera berlari ke arah Audrey hendak menjatuhkan diri untuk berlutut di hadapan kedua figur yang sudah ia anggap sebagai orang tuanya sendiri."Maafkan Keina Ma, sungguh maafkan Keina.""Bangun Keina, apa yang kamu lakukan?"Keina hanya bisa tergugu, ia bangkit dengan air mata yang masih mengalir tiada henti."Keina selalu membuat Alden seperti ini, maafkan Keina.""Sudahlah Sayang, Dokter sudah menangani Alden, kita berdoa saja yang terbaik untuknya. Kamu juga terluka saat ini."Keina mengangkat wajahnya merasa tidak percaya jika Audrey tidak menyalahkan dirinya, Audrey bahkan terlihat lebih tegar dibandingkan dengan saat Alden mengalami kecelakaan saat itu."Mama tidak marah padaku?""Untuk Mama marah? Mama marah pun tidak akan membuat Alden sembuh le

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Insiden Berdarah Lagi

    "Hentikan!!"Keina yang hampir frustasi dengan keadaannya segera mengangkat wajah saat mendengar teriakan itu. Harapan segera terlihat di sudut matanya, akhirnya Tuhan menjawab do'anya, Alden ada di sana mendobrak pintu gudang dengan tatapan nyalang yang ia berikan.Clara terlihat terkejut, ia tidak menduga akan kehadiran Alden yang berada di sini. Padahal ia sudah melakukan rencana serapi mungkin, tapi kenapa Alden ada di sini?Alden terhenyak melihat keadaan Keina, amarahnya segera naik ke ubun-ubun melihat beberapa pria tengah melecehkan Keina di sana. Baju Keina terlihat sudah compang-camping, dengan amarah yang teramat besar Alden segera menerjang maju ke arah mereka. Pukulan demi pukulan Alden layangkan, merasa tidak terima melihat orang lain menyentuh Keina sesuka hati. Mendengar tangisan Keina yang begitu menyayat membuat bara api di dalam hatinya semakin menyala-nyala. Berani sekali! Berani sekali mereka menyentuh Keina!"Kurang ajar kalian! Kurang ajar! Berani sekali kalian m

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Tiduri Dia Sampai Kalian Puas!

    Tepat saat Alden merasa sangat frustasi dengan keadaan yang menimpa Keina, ponselnya berdering dengan nyaring. Alden segera mengangkat panggilan itu ternyata itu dari Erik."Bagaimana Erik? Kau menemukan jejak Keina di lokasi terakhir yang aku kirimkan?""Ya Pak, saya juga menemukan mobil yang membawa Nona Keina. Saya akan segera mengirim lokasi terakhir mobil itu ditemukan dengan bantuan orang-orang profesional kita."Mendengar hal itu Alden kembali memantapkan pemikirannya, Alden segera menyalakan mesin mobilnya lalu melihat ke arah pesan Erik. Keningnya berkerut dalam melihat lokasi pesan itu, lokasinya mengarah kepada tempat dimana pabrik makanan yang sudah terbengkalai. Pasti Keina ada di sana. Mata Alden segera berubah dengan yakin, ia harus bisa menemukan Keina secepatnya.****Keina mengerjapkan matanya saat kesadarannya mulai kembali. Ia terhenyak saat matanya menangkap pemandangan di hadapannya. Ruangan tempat ia berada sepertinya merupakan bangunan tua. Rasa pengap dan deb

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Keina Bahaya!

    Keina mengulas senyumnya dengan lebar saat mendapati telepon dari Alden. Ia segera mengangkat panggilan itu lalu menempelkan ponselnya ke arah telinga.Keina berdeham sejenak, mencoba mengendalikan dirinya agar tidak terlalu terlihat antusias."Ya Alden?" Tanyanya dengan nada setenang mungkin."Kau ada di mana?""Aku ada di rumah, kenapa?" jawab Keina enteng."Mau bertemu?"Senyuman lebar kembali terukir di wajahnya saat mendengar pertanyaan yang diberikan oleh Alden, "Ya, boleh. Kapan?""Sekarang. Bisa?"Keina menundukkan wajahnya lalu melirik ke arah tubuhnya yang masih berantakan, "Ah bisa. Tapi, bisa kau beri aku waktu untuk bersiap dulu, tiga puluh menit?""Baiklah, tiga puluh menit, kita bertemu di rumah.""Rumah maksudmu–?""Rumah kita, Keina Nayara. Kita bertemu di sana. Aku rasa di sana tempat paling aman untuk kita bertemu.""Ah, baik."Setelah berkata seperti itu panggilan mereka seketika berhenti. Keina mengulas senyuman kembali lalu melesat ke arah kamar mandi, karena Ald

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Selamat Tinggal Clara

    Meski merasa bingung dengan tindakan Alden, Keina hanya bisa membalas pelukan pria itu. Ia mengusap punggung Alden dengan perlahan, rasanya sudah lama sekali mereka tidak berpelukan seperti ini.Saat Alden melepaskan pelukan mereka, Keina segera bertanya, "Jadi, apa maksudnya?""Sebenarnya aku mengingatmu."Raut wajah Keina seketika berubah cerah mendengar ucapan Alden, ia mencondongkan tubuhnya ke arah pria itu, "Kau mengingatku? Jadi apa yang kau ingat?""Aku ingat dirimu dari masakan yang kau buat. Ku kira itu Clara yang membuatnya.""Astaga, jadi selama ini kau salah paham?""Begitulah,"Keina menggelengkan kepalanya tidak habis pikir, ternyata ia terlalu menganggap remeh Clara Benedict. Bisa-bisanya Clara berbohong pada mereka selama ini."Bahkan dia menyombongkan diri padaku bahwa dia bisa mengambil hatimu, ternyata firasatku benar, dia menipumu." gumam Keina sambil memijat kepalanya.Alden yang mendengar hal itu segera mengambil tangan Keina, merasa sangat bersalah karena ia te

  • Gagal Cerai: Mengandung Benih CEO   Rupanya Kau Wanita Itu

    Tepat sebelum Keina membuka mulutnya, ponsel Alden berbunyi dengan nyaring. Keina segera menggeser tubuh pria itu lalu berkata, "Ponselmu, ponselmu berbunyi!" ujarnya dengan gugup.Alden segera mundur, ia mengambil ponsel yang berada di saku jasnya. Sejenak Alden terlihat termenung melihat siapa yang memanggilnya saat ini. Clara."Kau tidak mengangkatnya?" tanya Keina yang melihat Alden hanya terdiam dengan ponsel di tangan.Alden mengangkat wajah lalu mematikan ponselnya dengan cepat, "Sudahlah, tidak penting."Keina yang melihat hal itu mengerutkan dahinya, bukankah itu adalah telepon dari Clara? Kenapa Alden tidak mau mengangkatnya?"Kita lanjutkan saja perjalanan kita, bagaimana kalau kita ke rumah itu?""Maksudmu rumah kita terdahulu?""Ya, mungkin kau benar akan ada sesuatu yang tertinggal di sana. Mungkin aku harus berada di sana sedikit lebih lama."Meski merasa aneh dengan tingkah Alden, Keina mengangguk kecil. Saat ini adalah waktu bersama Alden, ia harus bisa memanfaatkan w

DMCA.com Protection Status