Share

Bab 145

Tapi saat Luca ingin mencium apa yang terpampang di depannya, ia tiba – tiba merasa mual dengan aroma pada tubuh Desi.

Tak dapat dicegah lagi, Luca memuntahkan semua isi perutnya ke bagian depan dada Desi. Semburan muntahan bukan hanya terkena ke bagian depan Desi yang terbuka jelas, tetapi juga ke wajah dan rambut Desi.

Desi berteriak dengan jijik.

“Arrghhhh…, Tuan, ini- jijik sekali,” serunya dengan suara tinggi.

Tepat pada saat itu, Sarah membuka pintu kamar dan pelayan senior berdiri di belakangnya.

Desi berusaha menyimpan bagian depannya yang polos dan jorok dengan menggunakan tangannya, karena bajunya sudah terkoyak tak berbentuk.

“Tuan…., tuan mabuk dan ia hendak ….,” ujar Desi dengan ketakutan dan berlinang airmata.

Sementara Luca tertidur dalam muntahannya di lantai.

Sarah menelan ludah dan menutup matanya. Ia berusaha menekan amarahnya.

“Pergi sana bersih

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status