Share

Bab 150

Penulis: Runayanti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-06 11:08:51

Bram bangun dengan wajah lesu.

“Makanlah,” sapa Luca. Sejumlah sarapan sudah tertata dengan rapi di meja makan.

Tanpa banyak bicara Bram melahap makanannya. Bunga dan Andrew juga menikmati porsinya masing – masing.

“Bagaimana bila selesai makan kita berjalan – jalan ke mall?” tanya Sarah kepada Bunga.

Bunga melihat ke arah Bram untuk meminta persetujuannya. Bram hanya mengangguk pelan.

“Amankah berjalan disini?” tanya Bram sesaat kemudian.

“Pengawalku akan melindungi mereka, tidak usah khawatir,” jawab Luca.

“Pergilah,” ujar Bram kemudian.

Sesudah sarapan selesai, Sarah dan Bunga bersiap – siap berangkat ke mall dengan membawa Andrew. Mereka diikuti 2 mobil berisi pengawal Luca. Luca tidak mau ada kesalahan yang dapat mencelakakan Sarah lagi. Jadi tindakan pelindungannya sungguh berlebihan.

Sementara di Indonesia, hasil test DNA diserahkan di m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 151

    Melya memeluk Wisnu dengan mesra, “Sudah lama kita tidak berkumpul bersama, “ ucap Melya yang dijawab anggukan kepala oleh Pelayan.“Ayo kita berangkat,” seru Wisnu membuka pintu supaya kedua ratunya masuk ke dalam mobil.Mereka memutuskan akan makan malam hotpot di salah satu restoran ternama di Jakarta.Castello sudah membooking satu restoran sehingga hanya ada mereka yang menikmati suasana makan malam dengan damai dan rasa kekeluargaan yang membahagiakan hati Castello, Wisnu dan juga Melya.Mereka saling bersenda gurau dengan bahagia.“Inilah keluargaku,” gumam Castello dalam hati sambil tetap menyimak cerita yang disampaikan Wisnu.***Luca menghela nafas dengan berat, “Akhirnya menemukan Deon, cukup berguna juga Wisnu itu,” gumamnya.“Sarah, ayo berkemas, kita ke Jepang,” seru Luca membangunkan Cind.“Hah?” Sarah yang masih mengantuk tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 152

    “Kan baru 4 hari Mas,” jawab Bunga sambil mengkerucutkan bibirnya yang langsung disambut Bram dengan ciuman hangat.“Hmmm, kalau urusan Mas sudah selesai kita akan jalan – jalan kembali ke sini dan ke Negara manapun yang Bunga mau, ok?”“Janji ya Mas?”“Iya, sudah sana…, siapkan kopermu dan bangunkan Andrew. Kita berangkat 1 jam lagi,” ucap Bram mendorong Bunga sambil menepuk ringan pantatnya.Sebenarnya ada juga keinginan Bram untuk menikahi Bunga, namun komitment yang harus dipegangnya di masa depan membuat ia merasa sedikit gentar. Dan tentu saja ia masih harus menghadapi Melya yang tidak jelas mencintai siapa.Satu jam kemudian mereka pun terbang dengan pesawat pribadi menuju Indonesia.Bawahan yang disuruh Luca menyelidiki keberadaan Deon di Kyoto melaporkan bahwa Deon memang berada di sebuah pulau yang disebutkan Wisnu di kota Kyoto Jepang. Pulau itu tidak bisa diakses oleh p

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06
  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 153

    “Hmm, cukup menarik,” jawab Castello dengan suara kecil kemudian melanjutkan, “Papa heran, Melya memang rewel tapi dia begitu baik dan patuh kepadamu, mengapa kamu hanya menginginkan Sarah dari dulu?” tanya Castello.“Karena Sarah ada di dalam sini, sama seperti Bunda yang pernah ada dan selalu ada dalam hati papa,” ucap Luca meunjuk dadanya, lalu berdiri.“Aku tidak suka terlalu banyak berbasa – basi, pikirkanlah….”Luca menuju ke arah pintu, namun tiba – tiba Castello berkata,“Baiklah, panggilah Sarah. Papa akan berbicara dengan wanita itu sebelum memasuki rumah.”“Rumah ? tidak, Sarah tidak akan berada di mansion Papa. Luca akan memberikan kepadanya lokasi lain. Melya dan Sarah tidak mungkin disatukan.”“Kamu harus menyakinkanku untuk membagi waktu bagi Melya? Dia sedang hamil anakmu.”Luca menggelengkan kepalanya, “T

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 154

    "Mas, mas bicara dengan siapa?" seru Sarah dari luar kamar mandi."Ah, tidak.., hanya sedang memikirkan pekerjaan, sebentar lagi selesai," teriak Luca."Baiklah, jangan lama - lama ya, nanti dingin lauknya jadi tidak enak lho," seru Sarah kembali."Iya sayang, sudah mau selesai."Luca menyelesaikan mandinya dan setelah selesai berpakaian, mereka bergerak ke dapur untuk makan malam.Tapi belum memulai makan malamnya Bram sudah ada di depan pintu. Luca merasa kesal, tapi demi kesopanan penghuni rumah, Sarah membuka

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 155

    "Iya, tapi Castello tua jelek itu memberikan tugas yang cukup berat bagiku," geram Luca."Oh, tugas itu bisa Sarah bantu?" tanya Sarah dengan polos."Tidak, aku tidak akan melibatkanmu. Sarah diam di rumah saja. Aku akan berusaha secepat mungkin menyelesaikan tugas dan kembali untuk melihatmu melahirkan anak kita," ucap Luca sambil mengelus perut buncit Sarah."Kapan kita usg untuk cek jenis kelaminnya?" tanya Luca kemudian."Minggu ini, boleh milih hari katanya tergantung waktu yang kamu punya," jawba Sarah sambil memegang kedua pipi Luca."Bagaimana bila besok sore? sungguh tidak sabar untuk mengetahuinya.""Baiklah, nanti kuhubungi dokter untuk membuat janji.""Panggil aku dengan panggilan sayang dong," ucap Luca dengan manja."Geli akh, panggil biasa aja...," jawab Sarah sambil berdiri kemudian bergerak ke arah pintu keluar. Sarah mau menyiapkan pekerjaan besok. Jangan lama - lama tidur ya."Luca memberi kode Ok deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-07
  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 156

    "Mengapa tidak berwarna?" lanjutnya. Dokter Jean kembali tersenyum ramah," Sebentar ya..." Kedua matanya fokus menantap ke layar monitor, mengetikkan beberapa tombol di keyboard dan merekam gambarnya. "Selamat, Anda hamil anak kembar.., " ucap sang dokter setelah melakukan usg beberapa saat. Luca bersorak dengan gembira,"Kembar?" Sarah bertanya, "Jenis kelaminnya?" "Dua - duanya berjenis kelamin laki - laki," jawab dokter Jean. Luca bersorak dengan gembira,"Kamu hebat sayang..., kamu hebat...." Luca mencium Sarah berulang - ulang untuk mengungkapkan perasaan bahagianya. Tubuh Sarah sedikit tergoncang karena Ciuman Luca yang kesenangan seperti anak kecil. "Eh, jangan goncang istrimu," ujar dokter Jean sedikit terkejut akibat Luca terlalu berkelaluan berlebihan dalam mencurahkan kegembiraannya. "Oh ya, iya.., maaf ..., maaf..., kamu ngk apa - apa sayang?" tanya Luca yang dijawab dengan gelengan kepala Sarah.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 157

    Sarah ditarik keluar namun tidak diperlakukan dengan kasar,” Ikut kami untuk menjaga keselamatan bayi anda juga. Anda tidak berharap mengalami keguguran kan di tengah perjalanan ke mansion Castello? Dia hanya butuh bicara,” ucap wanita berpenampilan elegant dengan seragam serba hitam.Beberapa orang mengikuti dari belakang dengan patuh. Ponsel Sarah ditinggalkan wanita itu di meja samping pintu.Sepanjang perjalanan menuju halaman rumah, Sarah melihat bahwa beberapa orang security yang ditugaskan untuk menjaga Sarah sudah terbaring di lantai.Beberapa wanita yang diutus Castello sepertinya memang adalah petarung tingkat tinggi. Karena lawan mereka adalah bodyguard yang dilatih Luca sendiri dengan tubuh dan kekuatan diatas rata – rata. Namun rubuh semuanya dihajar oleh empat orang wanita ini dalam waktu yang sungguh singkat.Sarah tidak dapat berkata – kata, hanya mengikuti dengan patuh. Karena ia tidak ingin bayi di dalam perutnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08
  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   Bab 158

    “Tapi…,” Belum sempat Wisnu menjawab, Luca menyela dengan tegas.“Melya mengikutiku. Sementara saya butuh bekerja dengan serius. Mafia yang kuhadapi bukan untuk hal main – main. Kemarilah bila masih ingin anak dan istrimu baik – baik saja,” sela Luca.Wisnu sungguh terkejut, “Bagaimana dia bisa mengikutimu?”“Entahlah, mungkin itu pekerjaan Castello tua busuk itu !!!” geram Luca.“Ahh, itu papamu. Tidak boleh menyebutnya dengan kasar seperti itu,” bela Wisnu.“Hufft.., kemarilah. Akan ada tugas lain juga untukmu bila kamu bisa membagi waktu dengan keberadaan Melya.”“Apa lagi?” tanya Wisnu.“Sudah, datang saja. Tidak usah banyak berbicara !!!,” Luca menutup teleponnya dengan kesal.“Siapa Mas?” ucap Melya yang baru keluar dari kamar mandi.“Bukan urusanmu. Saya tidak pernah meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-08

Bab terbaru

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   T-A-M-A-T

    Taman yang indah, hijau dan luas tempat pernikahan Luca dan Sarah akan dilaksanakan.“Bunga ini seharusnya diletakkan disana,” ucap Bunga menunjuk ke arah panggung. Pemain musik dan penyanyi sudah disiapkan dan sedang mengalunkan beberapa lagu mellow .Acara akan dilakukan dengan mewah tanpa kehadiran pemuka agama. Karena Castello pasti tidak bersedia hadir untuk merestui pernikahan mereka. Castello masih menentang dengan keras pernikahan Luca. Castello masih merasa terganggu dengan masa lalunya terhadap Kanya. Cinta pertama yang tidak dapat dimilikinya.“Meja untuk menandatangani Akte pernikahan sudah dihias dengan indah,” ucap Bunga kepada Bob.“Baik, terimakasih, Sayang,” jawab Bob sambil memberikan kecupan kecil di kening Bunga kemudian ia beralih sibuk mengurus hal yang lain.Segala jenis makanan yang menggugah selera sudah disusun rapi disepanjang taman.“Bikin lapar,” gumam Bunga sambil

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   168. Luca tiba

    Tidak ada yang tahu bahwa Luca pulang untuk menyelesaikan semuanya. Dia berada di rumah saat ini dan Sarah berada dalam pelukannya“Luca,” sapa Sarah dengan suara kecil.“Hmm…” Terlihat Luca sudah mulai mengantuk. Sarah terdiam tidak ingin melanjutkan pertanyaan yang ingin diutarakannya. Melihat Luca yang sudah pasti lelah bekerja sepanjang harinya.Tapi Sarah tidak dapat terlelap sama sekali walau sudah membalikkan tubuhnya beberapa kali untuk mendapatkan posisi nyaman.Akhirnya Sarah bergerak menuju ke dapur untuk mencari makanan yang bisa menahan rasa laparnya.Luca yang memang sudah tertidur tapi merasa pergerakkan tidak nyaman sang istri akhirnya dengan malas berdiri untuk menyusul istrinya karena khawatir. Memikirkan istrinya sedang hamil tua.Luca menatap Sarah dari jauh. “Malam – malam cari makanan, jangan bilang itu bawaan Rahim,” celutuk Luca ringan.“Mas…&r

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   167. Aku menginginkan Luca

    “Akan kuhabiskan istrinya kalau dia tidak menepati janjinya untuk melamar dan menikah denganku,” gumam Aninda dalam hati.Wisnu tidak mengerti sedang berhadapan dengan adik mafia yang kejam. Alfredo terkenal dengan kekejamannya dan Aninda terkenal dengan sifat egoisnya. Tidak ada yang tidak bisa dia miliki.Kesabarannnya menunggu Luca sudah cukup lama. Ini adalah saat yang tepat untuk memiliki Luca seutuhnya, Aninda membathin hingga terlelap.Mereka tertidur dengan posisi saling memalingkan tubuhnya secara berlawanan seperti sepasang suami istri yang sedang bertengkar.Drttt. Drt… pagi sekali ponsel Wisnu sudah berbunyi panggilan dari Luca yang membangunkannya. Wisnu meraih ponselnya dengan malas sambil diliriknya Aninda yang masih terlelap disampingnya.“Ya,…” sapa Wisnu sambil menguap.“Apakah dia sudah menandatangani kontrak?” tanya Luca.“Belum,” jawab Wisnu singkat.

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   166. Luca ingin menikah dengan Aninda?

    “Lapor Tuan, Sir Louis meminta izin bertemu,” sapa seorang asisten Castello dengan sopan.Sir Louise adalah seorang pebisnis di bagian fashion yang sudah memiliki nama di dunia.“Iya, persilahkan masuk saja.”Tak lama kemudian Sir Louis masuk ke dalam ruangan kerja Castello.“Apa kabar, Sir Louis?” sapa Castello kemudian mereka saling berpelukan dengan ramah.“Mohon maaf sebelumnya atas kelancangan saya. Kedatangan saya ke Indonesia adalah karena saya ingin mengadakan event di Bali. Saya ingin menghadirkan produk dari Luca Coorperation. Tapi sudah seminggu ini Luca tidak menjawab email saya. Saya ragu apakah ada hal yang terjadi dengan sahabat saya itu,” tanya Sir Louis.“Tidak…, tidak ada yang terjadi. Luca kuutus ke San Fransisco untuk menyelesaikan sesuatu proyek. Itu saja, nothing special. Mungkin dia sedang sibuk sehingga tidak sengaja mengabaikan Anda. Tapi tidak usah k

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   165. Flu

    Aninda sudah sampai di lobby bawah hotel.“Mas Luca, Aninda sudah dibawah. Mas sudah siap atau Aninda ke atas menunggu?” sapa Aninda melalui ponselnya.“Mas turun aja, tunggu disana,” ucap Leo sambil mengikat dasinya.Melya membantu membetulkan dasi Wisnu yang masih tidak rapi karena terburu – buru.“Mas pergi kencan dulu ya,” ucap Wisnu kemudian memberikan ciuman ke bibir Melya dan perut Melya.“Mas balik malam ini?” tanya Melya penuh harap.“Entahlah, tidak usah menunggu. Mas tidak tahu apa yang akan Mas alami hari ini. Kamu tidur saja, besok kita sarapan bersama ,ok?” ucap Wisnu kemudian menghilang di balik pintu.Wisnu keluar dari lift dan langsung dipeluk oleh Aninda dengan erat.Wisnu masih kebingungan tapi kemudian terpana dengan kecantikan Aninda yang berdiri di depannya saat ini dengan pakaian seksi yang menonjolkan semua lekuk tubuhnya dan belahan terbu

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   164. Dia siapa?

    “Dia? Dia siapa?” tanya Wisnu dengan polos.“Sarah dan Aninda…”“Uhh, Mas memilih tidak menjawab. Untuk saat ini masih kamu istriku. Itu saja. Yang lain nanti kuurus, diamlah, biarkan Mas tidur sebentar,” jawab Wisnu sambil memejamkan matanya yang memang sangat mengantuk.Sementara di tempat lain, Luca sedang mengadakan rapat dengan beberapa bawahannya untuk menganalisa semua langkah yang harus dilakukan dalam mendapatkan proyek di San Fransisco. Tidak akan mudah untuk menantang Alfredo Augusta yang sudah menguasai hampir 90% bisnis di San Fransisco.Alfredo tidak akan segan – segan menggunakan jasa kotor untuk menghabisi lawannya. Dengan menguasai adiknya Aninda Augusta, maka setidaknya 50 % saham perusahaan akan menjadi milik bersama, sehingga Luca dapat memperoleh peluang kerjasama bukan menjatuhkan Alfredo.Keinginan Luca adalah menjatuhkan Castello, sang ayah. Maka kerjasama dengan Alfredo adala

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   163. Peran yang kacau

    Kalau hanya seorang Sarah, Melya tidak takut untuk menghadapinya, tapi dia masih punya kepala untuk memikirkan hal yang membuat ia tidak berani menyentuh cucu Mafia Castello.Akhirnya Melya menyimpan kembali ponselnya dan membatalkan niatnya untuk mengancam Luca. Padahal tadi ia berniat mengancam supaya Luca menuruti dan tidur bersamanya malam ini. Ternyata ambisinya gagal. Melya hanya bisa menelan ludah.Sesampainya di dalam kamar, Luca membaringkan tubuhnya yang lelah. Kemudian ia mencoba untuk menghubungi Sarah kembali. Berharap panggilan sudah diterima dan bisa melakukan video call sejenak untuk melepas kerinduan.….“Halo,” terdengar suara Sarah yang merdu menyapanya. Betapa hati Luca menjadi sangat lega dan terhibur.“Hallo Sarah, bagaimana kabarmu? Saya mencoba menghubungi dari semenjak tiba di sini,” sapa Luca dengan semua perasaan rindunya.“Saya pergi berbelanja kebutuhan rumah dan lupa me

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   162. Tidak bisa diancam

    “Hmm,” jawab Melya dengan singkat tanda mengerti.Mobil dibawa sampai ke restaurant mewah di pertengahan San Fransisco yang indah. Luca keluar duluan disusul dengan Aninda.Luca mengandeng tangan Aninda sampai ke restaurant yang sudah dibooking sehingga hanya tinggal mereka sebagai pengujung eksklusif.Makan malam disajikan. Mereka sungguh menikmati makan malam yang lezat dengan mengabaikan keberadaan Melya yang berjarak dua meter dari posisi mereka.Selesai makan malam, Luca dan Aninda berdansa ringan sejenak. Mereka saling berpelukan dan bercengkrama. Sesekali Aninda tertawa ringan dan membisikkan sesuatu di telinga Luca.“Aninda menginginkanmu Luca,” bisiknya halus di telinga Luca saat Luca mengengamnya erat dalam dansanya.Musik yang halus seolah sudah diatur demikian oleh Luca sehingga menciptakan suasana penuh keromantisan.“Saya sudah mempunyai istri,” jawab Luca dengan sopan sambil tersenyum

  • Gadis Pengantar Makanan Vs Mafia Kejam   161. Luca dan Aninda?

    "Semua perhiasan yang diberikan oleh Nyonya mendiang hilang, astaga ... bagaimana ini bisa terjadi?"“Dia menolak kalung pemberianku tadi, bukan dia… siapa yang mengikuti kita tadi ya?” tanya Pelayan tua kepada dirinya sendiri dengan bingung.s“Pelayan kecil, ada seorang pelayan kecil yang mengikuti kami tadi…” teriak Pelayan tua setelah mengingat – ingat.“Panggil dia sekarang juga !!!” teriak Castello kepada bawahannya yang dari tadi tidak berani masuk ke dalam kamar mereka.“Periksa CCTV,” lanjut Castello.Tak lama kemudian, pelayan bernama Heidi diseret pengawal Castello untuk berlutut di hadapan Pelayan tua dan Castello dengan lutut gemetaran.“Katakan apa yang sudah kamu lihat?” teriak Castello.“Saya tidak melihat apa – apa Tuan.”“Bukan saya yang mengambil Tuan, Tuan boleh memeriksa kamar saya,” jawab Heidi deng

DMCA.com Protection Status